IMPLANTASI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REGULASI HORMON TERHADAP DAUR OVARIUM DAN DAUR MENSTRUASI
Advertisements

STRES PENGUBAH TINGKAH LAKU TERNAK
Sapi jantan siap dipasarkan 40-45%
TELUR & MANFAATNYA manik eirry sawitri.
SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
RECORDING FKH - UNAIR.
Kebuntingan Oleh Sri Wahjuningsih.
Surisdiarto - BMT - Kerusakan APAKAH BMT YG RUSAK DPT DIBERIKAN PD TERNAK? KERUSAKANKEHILANGAN ZMPENGAWETAN ENSILAGE BAKTERI JAMUR 5 – 100% KEBAKARAN SPONTAN.
terapi oksigen dan tata laksana jalan napas
Panasonic Haba Mangat Aceh TV Home Tema Menu End.
GANGGUAN BIRAHI OLEH Wurlina Meles DEPARTEMEN REPRODUKSI VETERINER
KARENA FAKTOR HORMONAL
Sistem Reproduksi (Fertilisasi & Kehamilan)
Sistem Reproduksi Biologi XI IPA / SMAN 46 Jakarta
Wellcome to biology.
IMPLANTASI, selaput ekstra embrionik DAN PLASENTAsi
SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK
HORMON Suwandito,dr,MS.
SUSUT BAHAN KERING KARENA RESPIRASI
JARINGAN HEWAN.
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
EMBRIOGENESIS.
Kemajiran + Makanan 1. KEKURANGAN MAKANAN 2. KELEBIHAN MAKANAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
PLASENTA DAN LIKUOR AMNII
Teratologi Terapan.
Ovulasi hingga Implantasi (Perkembangan Minggu Pertama)
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
Milk Fever dan Bloat.
FEMALE GENITAL SYSTEM DRH. HANDAYU.
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
siklus reproduksi 3 Plasentasi Fisiologi kebuntingan
Anatomi Fungsional ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
PERTUMBUHAN Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
Patologi Perkembangan (Teratologi)
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
AIR.
Oleh: SILVIA PRADIPTA IIIB
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
PERKEMBANGAN SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK (Plasentasi)
PERKEMBANGAN HEWAN Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Nita Nuraini, M.Pd.
INFERTILITAS YONI MAI PUTRI
KONSEPSI ( ovum dan sperma, fertilisasi dan implamentasi )
Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Karkas/Daging
ANATOM FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA OLEH: ADEK FITRIA IB
KEGAGALAN REPRODUKSI Kegagalan menunjukkan gejala-gejala berahi.
DASAR – DASAR ILMU GIZI Pertemuan 1.
FISIOLOGI PERTUMBUHAN (GROWTH)
REPRODUKSI (PERKEMBANG BIAKAN MANUSIA)
PERKENALAN Nama : Moh. Nur Ihsan, Tempat/Tgl lahir: Nganjuk, 12 Juni 1953 Pekerjaan : Dosen UB Malang Pangkat/Gol : Guru.
KEBUNTINGAN.
EMBRIOGENESIS.
SIKLUS ESTRUS.
R Corneawaty Chanira I B
SIKLUS ESTRUS.
Alat Reproduksi Wanita
REGULASI HORMON TERHADAP DAUR OVARIUM DAN DAUR MENSTRUASI
PARTURATION, PARTUS, DELIVERY, MISE BAS
PERKEMBANGAN SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK (Plasentasi)
STIMULASI HORMON REPRODUKSI THD SPERMATOGENESIS IKAN
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners.
Anatomi Fungsional ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
SIKLUS ESTRUS.
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Transcript presentasi:

IMPLANTASI

Definisi : Mammalia = blastosis bersarang dalam rahim  hub. Timbal balik Selaput Ekstra Embrio – Selaput Lendir Rahim Unggas/mammalia bertelur : blastosis melekat pada yolk  embrio berkembang di luar tubuh induk Blastosis aktif = penjuluran kaki palsu (pseudopodia / serat-serat protein menembus epitel rahim) Rahim aktif = implan jar. Otot / tumor (progestasi) Blastosis dan rahim sinkron  kegagalan (TE)

Serum Prot., Glukosa, P & Cl K+ & Bikarbonat mempermudah tropoblas PROSES IMPLANTASI Induk Blastosol Serum Prot., Glukosa, P & Cl K+ & Bikarbonat mempermudah tropoblas melekat pada SLR karbonik anhidrase as.karb. CO2 & O2 Implantasi

Blastocyst

Implantation

JENIS-JENIS IMPLANTASI Superficial (sentral) blastosis di lumen rahimkelinci, karnivora, ungulata Eksentrik blastosis di kripta / lipatan SLR rodensia Profundal (intertitial) blastosis menembus & berkembang dlm endometrium manusia, kelelawar & marmut

Kegagalan implan  kematianembrio dini (early death emryonic/EDE)  hari 27: masa kritis bagi kehidupan embrio EDE : domba = 20 – 30 %, babi = 25 – 40 % FAKTOR-FAKTOR EED 1. Umur Induk - makin dewasa makin baik - dewasa : muda  73 : 33 % meski Conceptio Rate / CR sama

2. Temperatur Secara eksperimental  tahap awal paling cepat terpengaruh  hasil variasi Embrio domba = perub. mekanisme regulasi metabolik & sintesa protein  embrio lemah (mampu tumbuh) tapi / saat implan 3. Nutrisi - ( - ) nutrisi 7 – 21 = 15 % - ( - ) selenium & iodin = meningkatkan kematian glikogen, lemak, reruntuhan sel & leukosit histotrof terutamaglisin, alanin, taurin & glutamin dibutuhkan embrio

4. Hormonal Progesteron  hormon utama thd perub. Preimplantasi – bunting Progesteron rendah  menurunkan daya hidup embrio dalam rahim Kadar < 100 g ( dlm Cl ) tak mempertahankan kelangsungan hidup embrio pada sapi Injeksi 100 mg dapat meningkatkan daya hidup embrio (7 hari fertilisasi) 5. Kontaminasi Kuman Menggagalkan implantasi a / infeksi o / jasad renik Kontaminasi = menembus zp bersama spermatozoa embrio melalui media biakan (Ricketsia, protozoa, klamidia & virus (blue tangue / domba), babi = paruovirus, pseudorabies, vesicular stomatitis, african swine fever, food & mouth disease (PMK) & cytomegalo virus

- musim - variasi individual - inbreeding - obesitas 6. Immunologis Embrio alograf dg induk (antigen)  susunan genetika khas yang berbeda Embrio memproteksi diri ( zigotin ) menekan sistem kekebalan induk bersifat lokal dlm rahim 7. Faktor-Faktor Lain : - musim - variasi individual - inbreeding - obesitas