Pemilihan Benih dan Pengolahan Tanah KELOMPOK 3 Pemilihan Benih dan Pengolahan Tanah Nugroho Danu W H0711072 Robi Abraham H0711092 Thithin Umi R H0711103 Titis Wulandari H0711105 Yoga Anung A H0711113
Biji yang diperoleh melalui proses seleksi Biji, Benih, Bibit Bakal Biji (Ovulum) yang berkembang menjadi alat perkembangbiakan tumbuhan Biji yang diperoleh melalui proses seleksi Perbanyakan tanaman yang berasal dari perbanyakan generatif / vegetatitf
Batasan Ruang Lingkup Biji dan Benih Biologi Biji : media penyebaran kelangsungan hidup tanaman Benih : Hasil seleksi dari perkembangbiakan generatif maupun vegetatif Biji diartikan hasil panen untuk konsumsi Benih diartikan hasil panen untuk tujuan budidaya Agronomis
Persyaratan Benih Baik Bebas Hama Daya kecambah 80% Benih Murni Benih Utuh Persyaratan Benih Baik
Video Perkecambahan benih Penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma Terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih Penguraian cadangan makanan Asimilasi dari cadangan makanan pada daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan sel-sel baru Pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh. Video
Tingkat Kemasakan benih Faktor Perkecambahan Oksigen Tingkat Kemasakan benih Ukuran Benih Dormansi Cahaya Air Temperatur
Bahan Tanaman Bermutu Tinggi Benih yang bermutu tingkat kemurnian genetik dan fisik yang tinggi, sehat dan kadar air aman dalam penyimpanan. Dasar – dasar kriteria pemilihan bahan tanaman yang unggul Bahan tanaman (benih) memiliki kontribusi input 7 - 8% dari total biaya produksi. Benih selain bergantung kepada lingkungan juga sangat ditentukan karakteristik genetiknya sendiri. Benih yang unggul harus diperoleh melalui suatu program pemuliaan jangka panjang yang konsisten dan jelas asal-usulnya. Benih yang unggul juga harus sudah terbukti dan teruji setelah ditanam secara komersial dan luas. Kemudahan dalam memperoleh informasi tentang kualitas, prosedur dan proses memperolehnya, keamanan dalam pendistribusian serta layanan purna jual juga menentukan pemilihan bahan tanaman (benih). Video
Karakteristik Varietas Unggul Bibit Unggul Potensi hasil tinggi Daya tumbuh indukan tanaman > 90% Kemampuan tumbuh, kecepatan tumbuh, kekuatan tumbuh yang seragam Tahan terhadap organisme pengganggu tertentu Menghasilkan Memiliki keunggulan pada ekolokasi tertentu Keamanan benih (hama, benih varietas lain, benih gulma, dll)
Varietas Padi Varietas unggul galur hasil pemuliaan dengan satu atau lebih keunggulan, seperti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk tinggi, dan/atau sifat-sifat unggul lainnya Sasaran pemuliaan padi antara lain: a) Perbaikan potensi hasil, tanaman yg lebih tahan terhadap berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT) & tekanan abiotik (kekeringan, salinitas, tanah masam). b) Peningkatan kualitas nasi, dengan perakitan kultivar mengandung karoten/provitamin A (Golden rice), atau tinggi kandungan Zinc & Fe Varietas unggul
Varietas Unggul Tipe Baru kelompok tanaman padi dengan karakteristik umur antara 100-135 hss, anakan banyak (> 20 tunas/rumpun), dan bermalai agak lebat (± 150 butir gabah/malai Varietas Unggul Baru kelompok tanaman padi dengan postur tegap, berdaun lebar dan berwarna hijau tua, anakan sedikit (< 15 tunas/rumpun), berumur 100-135 hss, bermalai lebat (± 250 butir gabah/malai), dan berpotensi hasil lebih dari 8 ton kg/ha. Varietas padi yang termasuk vutb ini adalah cimelati, gilirang, ciapus dan fatmawati. . Varietas Unggul Tipe Baru
Varietas Unggul Hibrida kelompok tanaman padi yang terbentuk dari individu-individu generasi pertama (f1) dari suatu kombinasi persilangan dan memiliki karakteristik potensi hasil > 15-20% dari inbrida. maro, rokan, hipa 3, hipa 4, hipa 5 ceva, hipa 6 jete, hipa 7, hipa 8 pioneer Varietas yang termasuk jenis VUH adalah maro, rokan, hipa 3, hipa 4, hipa, 5 ceva, dll Varietas Unggul Hibrida varietas yang telah ada dan dibudidayakan secara turun-temurun oleh petani serta menjadi milik masyarakat dan dikuasai negara. Beberapa varietas unggul lokal yang terkenal sepert rojolele, pandan wangi, dsb Varietas Lokal
Varietas unggul baru Inpari 13 20 255 28 6,25 Inpari 5 15 300 42 7,20 JUMLAH ANAKAN BULIR ISI BULIR HAMPA PROD Ton/ Ha Inpari 13 20 255 28 6,25 Inpari 5 15 300 42 7,20
Varietas JagunG Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji. a) Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan: i. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, Contoh: Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan Arjuna. ii. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, Contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2. iii. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, Contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan. b) Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 5 golongan: i. DentCorn ii. FlintCorn iii. SweetCorn iv. Pop Corn v. FlourCorn
Dent Corn : jagung yang bijinya seperti gigi kuda akibat pengerutan lapisan bertepung saat biji mengering Flint Corn : jagung yang mempunyai biji dengan warna bersinar Sweet Corn : jagung yang mengandung sedikit pati dengan endosperma warna bening, kandungan gula tinggi Pop Corn : jagung yang mempunyai kernel kecil dan keras seperti jenis flint yang kandungan patinya sedikit Flour Corn : jagung yang hampir seluruh endospermanya berisi pati
Pengolahan Tanah Memanipulasi secara mekanik terhadap tanah untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman Pengolahan Tanah Tujuan Pokok : Untuk menyiapkan tempat tumbuh bagi bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma
Tingkat Intensitas Pengolahan Tanah Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut Tanpa Olah Tanah (TOT). Penaburan benih kedelai pada lahan sawah bekas padi tanpa pengolahan tanah terlebih dulu, untuk memanfaatkan kelembaban tanah. Pengolahan tanah optimum (Optimum Tillage). Pengolahan hanya dilakukan pada lajur tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanaman tebu)
Pengolahan tanah minimum (Minimum tillage) Pengolahan tanah maksimum (maksimum tillage) Teknik konservasi tanah yang gangguan mekanis terhadap tanah diupayakan seminimal mungkin Pengolahan secara intensif seluruh areal pertanahan menjadi gembur dan permukaan tanah rata.
Tujuan Olah Tanah Dalam Pertanian Untuk memperoleh struktur tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan benih atau akar Untuk mengendalikan gulma atau untuk menghilangkan tanaman yang berlebih (penjarangan) Untuk mengecilkan erosi tanah dengan mengikuti cara semacam pengolahan menurut garis tinggi, pembumbunan dan penempatan sampahan secara tepat Untuk memperoleh bentuk permukaan yang khas untuk pengerjaan penanaman, pengairan, drainase, panen, dan sebagainya
Macam Pengolahan Tanah Pengolahan Tanah Sawah 1. Pembersihan - Selokan - Jerami 2. Pencangkulan 3. Membajak 4. Menggaru - Meratakan dan menghancurkan gumpalan tanah - Dilakukan berulang-ulang Pengolahan Tanah Metode SRI 1. Memasukkan bahan-bahan organik. 2. Membuat parit kecil sekeliling dalam dari petak sawah dan melintang di tengah sawah yang fungsinya untuk pengendalian air (drainase) dalam petak sawah 3. Membuat garutan untuk jarak penanaman bibit padi Video
Pengolahan Tanah Perkebunan Menumbang, yaitu memotong pohon besar dan kecil dengan mengusahakan agar tanahnya terlepas dari tanah Merumpuk, yaitu mengumpulkan dan menumpuk hasil tebangan untuk memudahkan pembakaran, dan Merencek dan membakar, yaitu memotong dahan dan ranting kayu yang telah ditumpuk agar dapat disusun sepadat mungkin, setelah kering lalu dibakar Mengolah tanah dengan cara membalik tanah dengan alat mekanis
Pengolahan Tanah Tegalan a Pengolahan Tanah Tegalan a. Pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong lereng untuk memudahkan penanaman. b. Pengolahan tanah dengan Tanpa olah tanah. Sesudah pembersihan, tanaman langsung ditugalkan. Pengolahan Tanah Talun a. Pengolahan tanah dalam bentuk larikan memotong lereng untuk memudahkan penanaman. b. Pengolahan tanah dengan Tanpa olah tanah. Sesudah pembersihan, tanaman langsung ditugalkan.
TEGAL , TALUN
TERIMA KASIH