AKUNTANSI MODAL BANK Kuliah ke - 7
Pengertian Modal bank adalah dana yg diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yg dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping untuk memenuhi regulasi yg ditetapkan oleh otoritas moneter. Menurut Peraturan BI No.9/16/PBI/2007 mengenai modal inti Minimum bank umum bahwa wajib memenhi jumlah modal inti paling kurang Rp.100 milyar tgl 31 Desember 2010.
Sedangkan untuk BPR : 1. Rp.5 milyar BPR didirikan di DKI. 2.Rp. 2 milyar BPR didirikan ibukota provinsi di P. Jawa & Bali 3. Rp. 1 milyar BPR didirikan di ibukota provinsi di luar P. Jawa & Bali, dan wilyah P. Jawa & Bali diluar no.2. 4. Rp.500 juta BPR didirikan diluar no.1, 2 dan 3.
Klasifikasi Modal Bank Modal Inti : Modal inti yaitu modal yg telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Modal sumbangan; modal yg diperoleh kembali dr sumbangan saham (modal donasi) Cadangan umum; cadangan yg dibentuk dr cadangan laba ditahan atau laba bersih setelah pajak. Cadangan tujuan, bagian laba yg dikurangi pajak yg disisihkan untuk tujuan tertentu. Laba ditahan; saldo laba bersih yg telah dikurangi pajak. Laba tahun lalu; laba2 tahun lalu setelah dikurang pajak. Laba tahun berjalan; setelah dikurangi taksiran hutang pajak (hanya 50%).
Pencatatan modal saham sebesar harga nominal. Agio saham; bila ada selisih harga jual saham diatas nilai nominal. Disagio saham; bila ada selisih harga jual saham dibawah nilai nominal. Agio saham akan diamortisasi setiap akhir periode, dan Disagio saham akan diakumulasi setiap akhir periode. Harga saham atau nilai modal disetor (paid in capital) adalah total yg harus dibayar pemegang saham kpd bank emiten untuk ditukar dg saham.
Tgl 2 januari 2012 telah diterima setoran awal dana dari bank Ampera untuk modal berupa uang tunai sebesar Rp.500 juta, tanah senilai Rp.600 juta, kendaraan baru Rp.200 juta, inventaris kantor Rp.200 juta. Jumlah setoran ini dicatat dalam bentuk sham biasa 150.000 lembar, dengan nilai nominal Rp.10.000,- / lembar, kurs 103%. Tgl 10 Januari 2012 dijual tunai saham biasa 10.000 lembar dgn nominal Rp.5.000,- kurs 97%.
Tgl Rekening Debit Kredit 2/1 Kas 545.000.000 Tanah 600.000.000 Kendaraan 20.000.000 Inventaris kantor 200.000.000 Modal disetor-saham biasa 1.500.000.000 Agio saham biasa 45.000.000 10/1 48.500.000 Disagio saham 1.500.000 50.000.000
Contoh pemesanan saham Tgl 15 Maret 2012 Bank Mitra Palembang menerima pesanan saham 100.000 lembar saham biasa dri PT. Musi dg kurs 102. Harga nominal per lembar saham Rp.10.000,-, uang muka pesanan saham diterima 60% tunai. Tgl 31 Maret 2012 pesanan saham dilunasi secara tunai.
15/3 Kas 612.000.000 Piutang – PT. Musi 408.000.000 Modal saham dipesan 1.000.000.000 Agio saham 20.000.000 31/3 408000000 1000000000 Modal disetor – saham biasa
Misal, pesanan saham tidak dilunasi PT Misal, pesanan saham tidak dilunasi PT. Musi, dan bank harus mengembalikan 80% dari setoran. 31/3 Agio saham 20.000.000 Modal saham yg dipesan 1.000.000.000 Piutang – PT. Musi 408.000.000 Kas 489.600.000 Pendapatan lain-lain 122.400.000
Pembelian Kembali Saham Saham yg dibeli kembali dari peredaran disebut Saham treasuri Tujuan pembelian kembali saham : -mempertahankan struktur kepemilikan modal -menghindari hostile takeover -memenuhi tuntutan regulasi
Perlakuan akuntansi atas saham treasuri ada 2 : 1. Dicatat sebagai harga perolehan 2. dicatat sebesar harga nominal Selisih harga jual dg harga perolehannya tidak diakui sebagai laba atau rugi. Penyajiannya di neraca dikurangkan dari modal saham.
Contoh : Tanggal 1 maret 2012 bank ABC melakukan emisi saham biasa 100.000 lbr, nominal Rp.5.000,-, kurs 106. Tanggal 31 Maret 2012 Bank ABC membeli kembali 10.000 sahamnya dengan kurs 103. Tanggal 30 April 2012 Bank ABC menjual kembali saham treasuri sebanyak 10.000 lbr dgn kus 104 Tanggal 1 Mei 2012 Bank ABC menjual kembali 10.000 lbr saham treasuri dengan kurs 96.
Metode harga perolehan Tgl rekening Debit kredit 1/3 Kas 530000000 Modal saham 500000000 Agio saham 30000000 31/3 Saham treasuri 51500000 30/4 52000000 Tambahan modal –shm treasuri 500.000 1/5 Kas (96%*50 juta) 48000000 Pengurangan Modal-saham Treasuri 3500000