Sejarah Perkembangan Perpustakaan di Babylonia dan Sumeria Disusun Oleh : Kelompok 1
Perkembangan Perpustakaan di Sumeria Penggalian di bekas kerajaan Sumeria menunjukkan bahwa bangsa Sumeria sekitar 3000 tahun SM sudah mengenal Perpustakaan menyalin rekening, jadwal kegiatan, pengetahuan yang mereka peroleh dalam bentuk lempeng tanah liat (clay tables) masih berupa gambar (pictograph), kemudian ke aksara Sumeria
Perkembangan Perpustakaan di Babylonia Sumeria ditaklukan oleh Babylonia Babylonia menyerap kebudayaan sumeria termasuk kepercayaan, praktik keagamaan dan tulisan Tulisan Sumeria kemudian diubah menjadi tulisan paku (cuneiform) karena mirip paku didirikan perpustakaan kerajaan di ibukota Nineveh pada masa pemerintahan Raja Ashurbanipal dari Assyria (sekitar tahun 668-626 SM)
berisi puluhan ribu lempeng tanah liat yang dikumpulkan dari segala penjuru kerajaan (Sulistyo Basuki:1991). banyak karya sastra dari Babilonia yang terkenal di seluruh dunia Yang paling terkenal adalah Epic of Gilgamesh yang terangkum dalam 12 buku yang diterjemahkan dari bahasa Sumeria asli oleh Sin Liqi Unninni yang disusun berdasarkan prinsip astronomi
mencatat koleksi digunakan system subjek serta tanda pengenal pada tempat penyimpanan Banyak dugaan bawa Perpustakaan ini terbuka bagi kawula kerajaan
tulisan paku (cuneiform)