Obat-obatan Sistem Saraf Pusat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NARKOBA Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho
Advertisements

Farmakologi Sistem Saraf Otonom
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Interaksi obat Buku teks yang dapat dipelajari : 1. Hansten, P.D, J.R. Horn, Drug Interactions Monograph Ivan Stockley, Drug Interaction, 5th.
BAHAYA PENGGUNAAN NARKOBA
CARA PAKAI OBAT WAKTU PEMBERIAN OBAT FARMAKOLOGI FK UNAND
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
HIPNOTIK SEDATIF REYMON, S.Si., Apt.
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
By:Sundari Siregar. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Tapi,beristirahat.
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
OLEH: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt.
Penggolongan Obat-Obat SSP
Migrain.
Ema Rachmawati Bag. Farmasi Klinik dan Komunitas Fakultas Farmasi UNEJ
VITAMIN C.
OBAT ANTIEPILEPSI/KONVULSI
Penggolongan Obat-Obat SSP
KIMIA MEDISINAL II JULAEHA., M.P.H., Apt
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
ASUHAN KEBIDANAN IV.
Masa Usia Lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT
IPA TERPADU ZAT ADIKTIF - PSIKOTROPIKA
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif Berbahaya Lainnya
ANTI EMESIS Tim Farmakologi Jurusan Farmasi Poltekkes Makassar.
NEUROTRANSMITER.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANESTETIK
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
Disusun oleh : Felyani Ali
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Antiemetik.
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
HIPNOTIK SEDATIF.
ANESTETIK UMUM Obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang disertai dengan hilangnya kesadaran secara total REVERSIBEL.
E P I L E P S I.
PSIKOFARMAKA Oleh : Jumain.
Ega Pramudita Rizky Fauziah XII IPA 2
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Remaja Ketergantungan NAPZA ADE RIA CARISNA.
MANAJEMEN NYERI FARMAKOLOGIS
ANALGESIC dan ANTIPIRETIC
IPA TERPADU ZAT ADIKTIF - PSIKOTROPIKA
ANESTESI NAMA KELOMPOK: ARDIAN YUDHITAMA DINA WIDYA ASMARA SOLIN
Silahkan untuk Mengumpulkan tugasnya
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
ANALGETIK ANTIPIRETIK INFLAMASI
Oleh : ERIKA NUR SAPFUTRI NPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANJARMASIN,
SIAPA INI??? Tu j u a n U n d a n g - U n d a n g N a r k o t i k a N o m o r 3 5 Ta h u n Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan.
BENZODIAZEPIN. Mekanisme Kerja Benzodiazepin 1,2) impuls syaraf menyebabkan GABA keluar menuju neuron 1 (3) GABA meluncur diantara neuron (4) GABA berreaksi.
ANSIOLITIK BY GROUP II.
OBAT ANESTESI oleh: Jumain. OBAT ANESTESI oleh: Jumain.
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
PENGGOLONGAN OBAT BERDASAR KELAS TERAPI
KERACUNAN STRYCHNIN KELOMPOK 2. Isep Ramdan Ayuni Stevia Nurul Febriana Safitri Ni Putu Devi W
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN
Transcript presentasi:

Obat-obatan Sistem Saraf Pusat

ANALGESIK PUSAT Bekerja pada otak untuk menghambat rasa nyeri sistemik Dapat mengakibatkan ketagihan Termasuk golongan narkotik Memiliki efek pada sistem saraf pusat dan pada organ-organ tertentu Tidak memiliki aktivitas antipiretik dan antiinflamasi Antipiretik: aktivitas untuk penurunan demam - antiinflamasi: menghambat adanya inflamasi atau peradangan

ANALGESIK PUSAT Efek sentral/ pada sistem saraf pusat: Menurunkan rasa nyeri Sedasi Meniadakan rasa takut (ansiolitik) Menghambat pusat pernafasan dan pusat batuk Menimbulkan miosis (pengecila pupil) Meningkatkan kerja ADH (hormon antidiuretik) ansiolitik: mengurangi atau meniadakan rasa takut - obat analgesik pusat memiliki khasiat menekan batuk sehingga digunakan sebagai antitusif, contoh: kodein - Hormon ADH dihasilkan di hipotalamus otak, memiliki efek antidiuretik

ANALGESIK PUSAT Efek Perifer Menghambat pengosongan lambung Mengurangi motilitas saluran cerna Mengurangi tonus pembuluh darah tekanan darah dapat turun Meningkatkan pembebasan histamin Indikasi: nyeri yang sangat kuat akibat kecelakaan, nyeri operasi, nyeri akibat kanker Ciri morfinis: Kondisi yang labil Tampang kekuningan Hilang rasa kantuk, impoten, tremor, gangguan koordinasi dan psikis - Kerja perifer berarti kerja pada organ-organ lain selain otak Menghambat pengosongan lambung berakibat pada konstipasi dan menahan rasa lapar - Dengan meningkatkan pembebasan histamin urtikaria (gatal) serta pada orang asma akan mengakibatkan sesak nafas (bronkokonstriksi)

Terutama digunakan sebagai Golongan Obat Dosis (mg) Terutama digunakan sebagai Turunan morfin Morfin 10-60 Analgetika Kodein 30-50 Antitusif Dihidrokodein 10-30 Hidromorfin Oksikodon 10-20 Hidrokodon 5-10 Turunan Petidin Petidin 25-50 Turunan Metadon Levometadon 2,5-7,5 Normometadon 7,5 Turunan Fentanil Fentanil Analgesik Alfentanil Agonis parsial Pentazosin 30-60 Buprenorfin 0,3 Tilidin 50 - Tramadol 50-100 Antagonis morfin Nalokson Keracunan morfin

ANTIEMETIKA Muntah terjadi sebagai rangsangan dari saraf pusat pada saluran cerna Mekanisme alami tubuh untuk menghindari zat berbahaya Muntah dapat terjadi akibat: Rangsangan dari asam lambung-usus ke pusat muntah karena adanya kerusakan mukosa lambung-usus; makanan yang tidak cocok Rangsangan tidak langsung melalui chemo reseptor trigger one (CTZ) yaitu suatu daerah yang letaknya berdekatan dengan pusat muntah obat-obatan (seperti tetrasiklin, digoksin, estrogen, morfin dll), gangguan keseimbangan dalam labirin, gangguan metabolisme (seperti asidosis, uremia, tidak stabilnya hormon estrogen pada wanita hamil) Rangsangan melalui kulit korteks (cortex cerebri) dengan melihat, membau, merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan

ANTIEMETIKA Antisipasi muntah: Indikasi: Meningkatkan pengosongan lambung (kurang efektif) Menghambat CTZ ataupun pusat muntah di otak Indikasi: Mual/ muntah akibat mabuk perjalanan Mual/ muntah pada ibu hamil Mual/ muntah disebabkan oleh suatu patologi atau penggunaan suatu obat

ANTIEMETIK

ANTIEMETIK Terdapat tiga golongan antiemetika Antihistamin H1 (Efektif untuk mabuk perjalanan) Klorfenoksamin Dimenhidrinat Meklozin Fenotiazin klorpromazin HCl, perfenazin, proklorperazin dan trifluoperazin Prometazin Lain-lain Vitamin B6 (pilihan awal untuk ibu hamil) Metoklorpamid Domperidon (terutama dipakai untuk mual/ muntah akibat sitostatika) Skopolamin (dalam bentuk patch)

ANTIEMETIK Obat antihistamin H1 efektif untuk mabuk perjalanan Efek sedatif Muntah pada ibu hamil terjadi akibat terdesaknya saluran cerna oleh rahim selain itu juga pengaruh fluktuasi esterogen Penggunaan obat pada ibu hamil selalu dibatasi (hanya obat tipe obat A atau B) walaupun pada kondisi tertentu dapat dipertimbangkan. Harus dikonsultasikan dokter dan apoteker. Pilihan yang aman: Vitamin B6 Dimenhidrinat

HIPNOTIKA-SEDATIF Hipnotika, hypnos: tidur; sedasi: tenang tidur Hipnotika: untuk memudahkan tidur Sedatif: menenangkan sehingga seseorang tidak cemas dan mengurangi kejang-kejang Terdapat pengatur tidur ritem biologis

Apakah waktu tidur tubuh kita beraktivitas? Berapa waktu tidur kita? Beda tidur normal dan dibius? Sering mengantuk setelah makan?

HIPNOTIK-SEDATIV Dalam tidur, refleks perlindungan tetap ada Refleks batuk Saat tidur digunakan untuk perbaikan/ pemulihan jaringan/ sel yang rusak, penghimpunan energi Aktivitas parasimpatik meningkat penyempitan pupil mata (miosis) Pprlambatan pernafasan dan sirkulasi darah (broncho kontriksi) menurunnya kegiatan jantung stimulasi aktivitas saluran cerna dimana peristaltik dan sekresi getah lambung diperkuat

HIPNOTIK-SEDATIV Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal: Gangguan pada fisiologis tubuh: adanya rasa nyeri, kanker, rangsangan gatal, insufisiensi jantung, kesukaran pernafasan Psikis/ kejiwaan: perasaan takut Cara hidup yang tidak sehat: perubahan ritme tidur, pengaruh psikostimulan Rangsangan yang berlebihan: bising Perbaiki penyebabnya terlebih dahulu, jika tidak ada perubahan baru penggunaan obat hipnotik dengan dosis rendah

HIPNOTIK-SEDATIV Syarat obat hipnotik-sedatif ideal: Menimbulkan suatu keadaan yang sama dengan dengan tidur normal Jika terjadi kelebihan dosis, pengaruh terhadap fungsi lain dari system saraf pusat maupun organ lainnya kecil Tidak tertimbun dalam tubuh Tidak menyebabkan kerja ikutan yang negatif pada keesokan harinya Tidak kehilangan khasiatnya pada penggunaan jangka panjang

HIPNOTIK-SEDATIV Penggunaan obat hipnotika-sedativ untuk: Gangguan untuk memulai tidur Timbul kerja cepat Durasi singkat Gangguan selama tidur Durasi lebih lama Efek samping yang umum: Terjadi hang over (= burubuteun?), masih terasa mengantuk ketika bangun, perasaan kacau, pusing, mual (hampir mirip gejala terlalu banyak tidur) Depresi pernafasan pada dosis yang tinggi Tekanan darah turun Terjadi toleransi, kecuali golongan benzodiazepins Berakumulasi di jaringan lemak

HIPNOTIK-SEDATIV PENGGOLONGAN Golongan barbiturat Golongan benzodiazepin Golongan alkohol dan aldehid Golongan ureida Golongan piperidindion Golongan kinazolinon

HIPNOTIK-SEDATIV Golongan Barbiturat Durasi kerja, rata-rata sedang-lama Menimbulkan toleransi Beberapa obat dapat dipakai untuk antikonvulsan/ antiepilepsi Indikasi: Gangguan tidur Kondisi terangsang (konvulsi, mania, delirium) Menunjang penyembuhan penghentian morfin Sebagai sedatif

HIPNOTIK-SEDATIV Kontraindikasi Efek samping: Gangguan jantung, hati, ginjal Porfiria akut Keracunan alkohol, analgetik, dan psikofarmaka Efek samping: Pada dosis hipnotik jarang terjadi efek samping Pusing, sakit kepala Gangguan darah, agranulositosis Contoh: Fenobarbital, pentobarbital

HIPNOTIK-SEDATIV Golongan alkohol dan aldehid Contoh: Kloralhidrat Merupakan obat tidur tertua Memiliki rasa pahit dan mengiritasi Indikasi: Gangguan tidur, sedasi, membantu proses anestesi Pencegahan dan supresi kecanduan alkohol Kontraindikasi: Gangguan ginjal, hati Gastritis Gangguan fungsi jantung

HIPNOTIK-SEDATIV Golongan Benzodiazepin Cenderung tidak mengakibatkan adiksi Durasi kerja: pendek-panjang Durasi kerja berpengaruh pada hangover Indikasi: Kesulitan tidur Konvulsi Ansietas (rasa takut yang berlebihan)

HIPNOTIK-SEDATIV Kontraindikasi: Efek samping: Psikosis, glukoma, keracunan alkohol Efek samping: Hangover, pusing, sakit kepala, bradikardia Gangguan darah Contoh: diazepam, flunitrazepam, alprazolam

ANTIKONVULSAN APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG EPILEPSI? BAGAIMANA JIKA ADA TEMAN KALIAN YANG TERKENA?

ANTIKONVULSAN/ ANTIEPILEPSI Epilepsi dari bahasa Yunani berarti kejang atau di Indonesia lebih dikenal dengan penyakit ayan atau sawan. Epilepsi: gangguan saraf yang timbul secara tiba- tiba dan berkala biasanya disertai perubahan kesadaran Penyebab: pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak

ANTIKONVULSAN/ ANTIEPILEPSI Beberapa hal yang mengakibatkan pelepasan muatan listrik secara mendadak: luka di otak (absen, tumor, arteriosklerosis), keracunan timah hitam pengaruh obat-obat tertentu yang dapat memprodvokasi serangan epilepsi Terdapat banyak macam epilepsi, namun secara umum terbagi menjadi 3 jenis yaitu: Grand Mal Psikomotor Absen/ Petit mal Pada kondisi yang lebih parah dapat berkembang status epilepticusserangan terjadi berkali-kali dalam jarak yang singkat, tingkat kematian tinggi

Antikonvulsif/ Antiepilepsi Grand mal. (tonik-klonik umum) Timbul serangan-serangan yang dimulai dengan kejang-kejang otot hebat dengan pergerakan kaki tangan tak sadar yang disertai jeritan, mulut berbusa, mata membeliak dan lain-lain disusul dengan pingsan dan sadar kembali. Merupakan gambaran epilepsi yang umum di masyarakat

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Petit mal Serangannya hanya singkat sekali tanpa disertai kejang. Dalam kasus ini bila serangan berlangsung berturut-turut dengan cepat dapat juga terjadi status epileptikus

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Psikomotor (serangan parsial kompleks) Kesadaran terganggu hanya sebagian tanpa hilangnya ingatan dengan memperlihat kan prilaku otomatis seperti gerakan menelan atau berjalan dalam lingkaran.

Antikonvulsan/ Antiepilesi

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Pengobatan epilepsi bertujuan: Menghindari kerusakan sel-sel otak Mengurangi beban sosial dan psikologi pasien maupun keluarganya. Profilaksis / pencegahan sehingga jumlah serangan berkurang Obat antiepilepsi pada digunakan hanya untuk dapat menangani gejala berupa kejang atau gejala lain dari epilepsi. Oleh karena itu, tidak boleh digunakan jika pasien belum benar-benar didiagnosis epilepsi kecuali untuk indikasi yang lain.

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Penggunaan obat antiepilepsi harus: Dimulai dengan menggunakan dosis serendah mungkin Selalu mengontrol kondisi pasien (fungsi hati, fungsi jantung dan pembuluh), beberapa obat antiepilepsi relatif mudah untuk mengakibatkan bermacam-macam efek samping dan gejala toksisitas/ keracunan. Pemutusan obat secara mendadak harus dihindari karena dapat menimbulkan serangan yang lebih hebat.

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Pengobatan selalu dimulai dengan obat tunggal. Hal ini agar: Mudah mengevaluasi hasil pengobatan Mudah mengevaluasi kadar obat dalam darah Efek samping obat minimal Interaksi obat dapat dihindari Walaupun demikian, hampir 1/3 dari penderita epilepsi tidak dapat diobati hanya dengan obat tunggal digunakan obat kombinasi. Tindakan operasi dan penanganan nonobat seringkali juga dilakukan

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Jenis obat antiepilepsi: Golongan Hidantoin Golongan Barbiturat Golongan Benzodiazepin Golongan Karbamazepin Golongan Asam valproat Golongan Suksinimida

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan pada hampir semua jenis epilepsi, contoh fenitoin. Fenitoin Indikasi: Semua jenis epilepsi, kecuali petit mal, status epileptikus Kontra indikasi: Gangguan hati, hamil, menyusui Efek samping: Gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor, insomnia dll Sediaan: Phenytoin (generik) kapsul 100 mg, 300 mg  

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Golongan barbiturat, Sangat efektif sebagai anti konvulsi, paling sering digunakan karena paling murah terutama digunakan pada serangan grand mal. Biasanya untuk pemakaian lama dikombinasi dengan kofein atau efedrin guna melawan efek hipnotiknya. Tetapi tidak dapat digunakan pada jenis petit mal karena dapat memperburuk kondisi penderita. Contoh fenobarbital dan piramidon

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Fenobarbital Indikasi: Semua jenis epilepsi kecuali petit mal, status epileptikus Kontra indikasi: Depresi pernafasan berat, porfiria Efek samping: Mengantuk, Letargi, depresi mental dll Sediaan: Phenobarbital (generik) tabl. 30 lmg, 50 mg cairan inj. 100 mg/ml

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif dan anti konvulsif. Digunakan pada jenis grand mal dan psikomotor dengan efektifitas sama dengan fenitoin. Karbamazepin Indikasi: Epilepsi semua jenis kecuali petit mal neuralgia trigeminus Kontra indikasi: Gangguan hati dan ginjal, riwayat depresi sumsum tulang Efek samping: Mual, muntah, pusing, mengantuk, ataksia, bingung. Sediaan: Karbamazepine (generik) tablet 200 mg

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Golongan benzodiazepin, memiliki khasiat ansiolitika (mengurangi rasa takut), relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsiv. Obat yang termasuk golongan ini adalah diazepam di dalam hati akan di biotransformasi menjadi desmetildiazepam yang aktif, Klorazepam berdaya anti konvulsiv kuat Klobazepam berkhasiat sebagai anti konvulsiv sekuat diazepam

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Klobazepam Indikasi: Terapi tambahan pada epilepsi penggunaan jangka pendek untuk ansietas Kontra indikasi: Depresi pernafasan Efek samping: Mengantuk, pandangan kabur, bingung, amnesia ketergantungan kadang-kadang nyeri kepala, vertigo hipotensi Sediaan: Clobazam (generik) tablet 10 mg

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Diazepam Indikasi: Status epileptikus, konvulsi akibat keracunan Kontra indikasi: Depresi pernafasan Efek samping: Mengantuk, pandangan kabur, bingung, ataksia, amnesia, ketergantungan, kadang nyeri kepala, vertigo Sediaan: Diazepam (generik) tablet 2 mg. 5 mg. Valium®

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Golongan asam valproat, terutama efektif untuk terapi epilepsi umum tetapi kurang efektif terhadap serangan psikomotor. Efek anti konvulsi asam valproat didasarkan meningkatnya kadar neurotransmiter asam gama amino butirat (GABA) di dalam otak

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Asam Valproat Indikasi: Terapi tunggal atau kombinasi pada epilepsi petit mal serta grand mal Kontraindikasi: ibu hamil, gangguan fungsi hati Efek samping:hipertensi/ hipotensi, penurunan fungsi hati, gerakan sulit terkoordinasi, ganguan darah, Alopesia/ kerontokan rambut, dll Sediaan: DepakeneSirup (250 mg/ 5 mL), Depakotetablet (250 mg)

Antikonvulsan/ Antiepilepsi Golongan Suksinimida Efektif untuk berbagai tipe epilepsi petit mal Penggunaan pada epilepsi tipe grand mal justru akan memperparah kondisi Etosuksimida Indikasi: epilepsi tipe petit mal Kontraindikasi: Alergi terhadap etosuksimida, epilepsi grand mal Efek samping: pusing, gangguan lambung, reaksi alergi pada kulitgatal, mengantuk, penurunan sel darah putih Perhatian: penggunaan pada ibu hamil Sediaan: coba cari di MIMS atau ISO

Antikonvulsan/ Antiepilepsi NO GENERIK DAGANG PABRIK 1 Fenitoin Natrium/ Dilantin Parke Davis Difenilhidantoin Natrium Phenilep Prafa (Phenytoin Natricum) 2 Karbamazepin Tegretol Novartis (Carbamazepinum) Teril Merck 3 Klonazepam Rivotril Roche (Clonazepamum)

Psikofarmaka

Psikofarmaka Psiko/ psikis: kejiwaan Psikofarmaka: obat-obat yang dapat mengakibatkan perubahan kejiwaan dan mental bagi para penggunanya. Obat-obat psikofarmaka secara langsung berpengaruh terhadap neurotransmitter Noradrenalin Dopamin Serotonin

Psikofarmaka Obat psikofarmaka secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok besar: Obat psikofarmaka yang menekan fungsi psikis tertentu pada saraf pusat Obat psikofarmaka yang menstimulasi fungsi psikis tertentu pada saraf pusat Obat yang mengacaukan fungsi mental

Psikofarmaka Psikofarmaka yang menekan fungsi psikis Neuroleptika Ansiolitika/ ataraktika Psikofarmaka yang menstimulasi fungsi psikis Psikostimulan Antidepresan Psikofarmaka yang mengacaukan kondisi mental Psikodisleptika

Psikofarmaka (Neuroleptika) Memiliki efek antipsikotik dan sedatif Sering disebut sebagai trankuilansia mayor Menghambat kerja neurotransmiter dopamin Efek yang dihasilkan: Antipsikotik Antiemetik Sedatif Meningkatkan ambang rasa sakit

Psikofarmaka (Neuroleptika) Efek antipsikotik dapat meredakan emosi dan agresi mengurangi atau menghilangkan halusinasi, mengembalikan kelakuan abnormal dan schizoprenia Karena efek ini, obat neuroleptika dapat digunakan untuk meredakan schizoprenia atau sakit jiwa

Psikofarmaka (Neuroleptika) Efek Sedativa menghilangkan rasa bimbang, takut dan gelisah, contoh: tioridazina Efek antiemetik merintangi neurotransmiter ke pusat muntah, contoh proklorperazin Efek menaikan ambang rasa nyeri analgesik, contoh haloperidol

Psikofarmaka (Neuroleptika) Efek samping yang timbul diakibatkan oleh penghambatan neurotransmiter dopamin pada berbagai lokasi pada sel saraf pusat (otak) serta aktivitas pada neurotransmiter yang lain. Kejang, tremor, gerakan yang kaku Sedatif Diskenesiatarda, yaitu gerakan tidak sengaja terutama pada otot muka (bibir dan rahang) Hipotensi Mulut kering Kegemukan Galaktorea yaitu meluapnya ASI karena menstimulasi produksi ASI secara berlebihan

Psikofarmaka (Neuroleptika) Beberapa golongan obat neuroleptika: Golongan Fenotiazin Klorpromazin Perfenazin Tioridazin Flufenazin Trifluoperazin Golongan lain Haloperidol Klozapin Risperidon Olanzapin

Psikofarmaka (Ansiolitika/ Ataraktika Perbedaan antara ataraktika/anksiolitika dengan neuroleptika adalah pada ataraktika/anksiolitika tidak berkhasiat anti psikotis serta tidak mengakibatkan ganguan gerakan motorik Berkhasiat mengurangi rasa takut Terdapat 2 golongan

Psikofarmaka (Ansiolitik/ Ataraktika) Golongan Benzodiazepin Kerja singkat oksazepam, oksazolam, lorazepam, loprazolam, alprazolam, dan temazepam Kerja panjang klordiazepoksida, klorazepam, klobazam, diazepam dan medazepam Golongan yang lain Benzoktamin, Hidroksizin dan Meprobramat

Psikofarmaka (Ansiolitik/ Ataraktika) Penggunaan meprobamat harus dibatasi karena bahaya keracunan dan ketergantungan yang cukup besar Penggunaan obat ansiolitik harus menghindari: Alkohol Antihistamin Obat barbiturat

Antidepresiva Obat-obat anti depresiva bekerja dengan jalan menghambat penyerapan kembali neurotransmiter noradrenalin dan serotonin Dikenal 5 macam depresi, yaitu : Depresi endogen atau dikenal dengan melankolia Depresi eksogen yang disebabkan efek samping penggunaan obat seperti obat hipertensi, kortikosteroid, pil KB dan benzodiazepin long acting . Depresi post natal, terjadi pada sementara wanita pasca persalinan Depresi post menopause, terjadi setelah haid terhenti Depresi sinilis, terjadi pada usia lanjut diatas 70 – 75 tahun

Antidepresiva Obat antidepresiva bekerja dengan cara: Memperbaiki mood, menghilangkan depresi Mengaktifkan psikomotorik Pembagian Obat-obatan Garam Litium Inhibitor monoamin oksidase Antidepresiva trisiklik Penghambat ambilan serotonin (SSRI) Golongan lain

Antidepresiva Golongan Trisiklik Inhibitor Monoamin Oksidase (MAOI) Amitriptilin Imipramin Inhibitor Monoamin Oksidase (MAOI) Moklobemid Fenelzin Banyak berinteraksi dengan obat-obat flu Penghambat ambilan serotonin (SSRI) Venlafaxin Nefazodon Fluoksetin Citalopram Lainnya Mirtazapin Trazodon

Antidepresiva Efek samping yang paling umum: Hipertensi Mual Muntah Pusing

Anestetika Terdapat 2 golongan besar anestetika: Anestetika umum/total, rasa sakit hilang disertai dengan kehilangan kesadaran Anestetika lokal, rasa sakit hilang tanpa disertai dengan kehilangan kesadaran Biasanya meliputi tiga tahap penggunaan obat: Pramedikasi Induksi Pemeliharaan anestesia

Anestetika Umum Pramedikasi bertujuan untuk: Pencegahan efek samping dari anestesi seperti bradikardia dan sekresi bronkus hiosin, atropin Pengurangan rasa takut benzodiazepin Pengurangan rasa nyeripraoperasi: alfentanil, fentanil, opioid jika diperlukan, postoperasi: NSAID

Anestetika Umum Tahap induksi: Pemberian ada dua cara: Taraf analgesia, yaitu kesadaran dan rasa nyeri berkurang Taraf eksitasi, yaitu kesadaran hilang seluruhnya dan terjadi kegelisahan Pemberian ada dua cara: Injeksi: tiopental, propofol, etomidat, ketamin Inhalasi: dinitrogen oksida (N2O), Halotan, efluran, isofluran, desfluran, sevofluran

Anestetika Umum Efek samping: Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan trikloretiken Mengurangi kontraksi jantung, terutama halotan dan metoksifluran, yang paling ringan pada eter Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan lagi seperti senyawa klor (kloroform) Merusak ginjal, khususnya metoksifluran

NO GENERIK DAGANG PABRIK 1 Diaethyl Aether Aether Anaestheticus Kimia Farma 2 Ketamin Hidroklorida Ketalar Parke Davis (Ketamini Hydrochloridum) 3 Tiopental Natrium Pentothal Sodium Abbot (Thiopentalum Natricum) 4 Enflurane Athrane 5 Halothanum Fluothane Zenecca

Anestetika Lokal Menghambat penjalaran aliran saraf Pertama kali menggunakan kokain Tiga tipe anestesi lokal: Anestesi permukaan: secara lokal untuk melawan rasa nyeri dan gatal, contoh: obat wasir yang menggunakan lidokain/chinconain, obat sariawan Anestesi infiltrasi: suntikan yang diberikan ditempat yang dibius ujung-ujung sarafnya, contoh penyuntikan pada gusi Anestesi blok: penyuntikan di suatu tempat dimana banyak saraf terkumpul sehingga mencapai daerah anestesi yang luas, contoh: anestesi sebelum sesar

Anestesi Lokal Secara kimiawi anestetika lokal dibagi 3 kelompok, yaitu : Senyawa ester, contohnya prokain, benzokain, buvakain, tetrakain dan oksibuprokain Senyawa amida, contohnya lidokain, prilokain, mepivikain, bupivikain, cinchokain dll Serba-serbi, contohnya jokain dan benzilalkohol. Selain kokain, semua obat tersebut diatas dibuat sintetis.

Anestesi lokal Efek samping penggunaan anestetika lokal terjadi akibat khasiat dari kardio depresifnya (menekan fungsi jantung), mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi. Obat anestesi lokal, lidokain, kadangkala juga dipakai untuk pengobatan aritmia Kadangkala diformulasikan bersama dengan suatu obat injeksi untuk mengurangi rasa sakit waktu injeksi

NO GENERIK DAGANG PABRIK 1 Lidokain Hidroklorida Pehacain Phapros (Lidocaini Hydrochloridum) Extracain Ethica Xylocain Zenecca 2 Prokain Hidroklorida Prokain HCl (Procaini Hydrochloridum)

PR Baca mengenai psikofarmaka!! Apa indikasi dari obat-obat ini: Diazepam Karbamazepin Fenitoin Suksinamida Fenobarbital Kodein Morfin Apa efek yang ditimbulkan oleh obat neuroleptik?

Agus didiagnosis menderita asma kronik Agus didiagnosis menderita asma kronik. Salah satu hal yang dapat memicu kekambuhan asma yang dideritanya adalah debu. Untuk mencegah kekambuhan, Agus diberi suatu obat kortikosteroid. Manakah dari pilihan obat berikut ini yang mungkin dapat digunakan oleh Agus? Jelaskan! (nilai: 15) Misoprostol deksametason Indometasin

Seorang ibu mendapatkan resep obat dengan merek Dopamet Seorang ibu mendapatkan resep obat dengan merek Dopamet. Obat yang terkandung dalam Dopamet adalah domperidon Ibu tersebut mengeluhkan rasa perih pada lambung beliau dan seringkali mual. Jelaskan indikasi obat Domperidon! (Nilai: 20)

Berikut ini adalah beberapa obat-obatan yang terkait dengan histamin dan prostaglandin. Tuliskan golongan dari masing- masing obat tersebut! (Nilai: 15) Zafirlukast Aspirin Famotidin

Fajar beberapa hari ini sakit gigi Fajar beberapa hari ini sakit gigi. Untuk mengurangi rasa sakitnya, dia gunakan obat ibuprofen. Hari ini, rasa sakit itu sudah menghilang. Dia bermaksud untuk mencabut giginya di dokter gigi. Namun, saat dicabut gigi, ternyata terjadi pendarahan. Kira-kira apakah yang mengakibatkan pendarahan yang berlebihan?

Tentukan efek farmakologi/ khasiat dari obat- obat berikut ini Tentukan efek farmakologi/ khasiat dari obat- obat berikut ini! (nilai: 10) Kodein Metoklorpamid