Pembuatan Kuesioner dan Pedoman Cara merancang kuesioner Teknik merancang kuesioner Struktur kuesioner Cara merancang pedoman Materi Kuliah – 5 STIS – 3 SK
TEKNIK MERANCANG KUESIONER Acuan penyusunan pertanyaan dalam kuesioner Rancangan kuesioner Jenis pertanyaan Tahapan membentuk pertanyaan
1. Acuan Penyusunan Pertanyaan dalam Kuesioner Tujuan survei Indikator Rancangan tabel analisis (dummy table) Variabel Waktu acuan (time of reference)
Tujuan Survei Kuesioner disusun sesuai dengan tujuan survei Indikator Delapan tujuan yang ada di MDGs terdiri dari target-target yang dituangkan dalam bentuk indikator-indikator pencapaian tujuan. Indikator tersebut dapat diukur melalui data yang dihasilkan dari kegiatan survei. Rancangan Tabel (dummy table) Dari dummy tabel dapat diketahui apakah semua variabel yang diperlukan, dicakup dalam pertanyaan-pertanyaan yang nantinya disusun dalam kuesioner. Kalau tidak maka datanya tidak akan terkumpul dan akibatnya tujuan survei tidak akan tercapai.
Variabel Variabel diturunkan dari indikator dan merupakan acuan utama dalam membentuk pertanyaan. Variabel juga dapat menjadi pertanyaan langsung jika memang tidak dapat atau tidak perlu diturunkan lagi. Waktu Acuan (time of reference) Pertanyaan dalam kuesioner harus mengacu pada suatu titik atau periode waktu. Misalnya pada saat pencacahan, selama sebulan terakhir, satu minggu yang lalu, hingga saat pencacahan, dan lain-lain. Penjelasan tentang waktu acuan ini harus ada di buku pedoman pencacahan.
DEFINISI OPERSIONAL Setelah pertanyaan terbentuk, maka diperlukan definisi yang bersifat operasional. Artinya, definisi tersebut digunakan untuk membantu menterjemahkan pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner. Definisi operasional setiap pertanyaan akan disusun dalam buku pedoman. Contoh: Pertanyaan: Apakah anda dapat membaca dan menulis? Definisi operasional: Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana dalam aksara tertentu dan mengerti artinya.
2. Rancangan Kuesioner Menentukan pertanyaan yang akan ditanyakan Menyeleksi jenis pertanyaan dan menentukan kata-katanya Merancang urutan pertanyaan dan format kuesioner secara keseluruhan
3. Jenis Pertanyaan Pertanyaan terbuka - Jawaban responden tidak dibatasi oleh kategori jawaban. - Pada pilot survey pertanyaan terbuka digunakan utk mencari jawaban yg sejenis digunakan sbg kategori jawaban pada pertanyaan tertutup - Pada in-depth study pertanyaan terbuka bermanfaat untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam. - Jawaban dari pertanyaan terbuka terkadang menyulitkan analisa.
Kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka atau semi terbuka Jawaban sudah tercantum dalam kuesioner yang dinyatakan dalam kategori (kode) Kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka atau semi terbuka Contoh: Alat KB (keluarga berencana) apa yang digunakan selama ini? 1. IUD 4. Sterilisasi 2. PIL 5. Lainnya, sebutkan (...............................) 3. Kondom
4. Tahapan Membentuk Pertanyaan
Contoh: Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Contoh (lanjutan): Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6
4.2 Struktur Kuesioner Dasar Pengelompokkan Pertanyaan Tata Cara Menyusun Pertanyaan Struktur Kuesioner
Dasar Pengelompokan Pertanyaan Kesamaan tujuan Pertanyaan yang mempunyai tujuan yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok. Misalnya kelompok pendidikan terdiri dari pertanyaan tentang partisipasi sekolah, ijazah tertinggi yang dimiliki, dan pertanyaan lain yang berhubungan dengan pendidikan. 2. Umur Misalnya balita, Wanita Usia Subur (WUS), penduduk usia kerja dan lain-lain. Jenis Kelamin Misalnya kelompok pertanyaan tentang KB ditanyakan hanya untuk wanita
Tata Cara Menyusun Pertanyaan Alur pertanyaan harus jelas, logis dan konsisten antar pertanyaan. Perlu mencantumkan ”rambu-rambu” pada setiap pertanyaan/kelompok pertanyaan yang mempunyai konsistensi/saringan Hindari pertanyaan yang menggunakan kalimat negatif Jika menggunakan pertanyaan yang sensitif, berikan catatan cara bertanya.
Struktur Kuesioner (1) Kuesioner harus mempunyai keterangan tempat atau identitas dari objek penelitian yang bersifat unik dan diletakkan di bagian awal. Utamakan pertanyaan yang bersifat umum kemudian dilanjutkan dengan hal-hal yang khusus terkait dengan tujuan survei. Tersedia bagian untuk mencatat hal penting yang ditemukan saat pengumpulan data Kelompok pertanyaan dibedakan menurut jenis pertanyaan individu atau rumah tangga. Jawaban dinyatakan dalam kode-kode untuk memudahkan pengolahan, dan disediakan kotak untuk pengisian kode tersebut. Kode jawaban dari pertanyaan yang bersifat multiple reponses berbeda.
MERANCANG BUKU PEDOMAN (1) Satu buku pedoman dapat memuat semua hal tentang survei termasuk metodologi, operasional lapangan, dan petunjuk dalam melakukan pencacahan. Namun bisa juga menyajikan setiap bagian tersebut dalam buku pedoman yang terpisah. Setiap buku pedoman harus selalu memuat penjelasan tentang survei secara umum.
MERANCANG BUKU PEDOMAN (2) Berikut ini contoh untuk buku pedoman pencacahan; hal-hal pokok yang umum dicantumkan : 1. Gambaran umum survei 2. Tata cara pelaksanaan survei 3. Definisi operasional variabel 4. Petunjuk pengisian kuesioner 5. Pengawasan lapangan 6. Pemeriksaan konsistensi dan kewajaran isian kuesioner