GANGGUAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN PADA HEWAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REGULASI HORMON TERHADAP DAUR OVARIUM DAN DAUR MENSTRUASI
Advertisements

Hormon Kelamin Pria
PENGOBATAN HORMONAL PADA KASUS KEMAJIRAN
SISTEM GENITAL BETINA drh. Herlina Pratiwi.
Peran hormon penentuan ciri-ciri seks sekunder
Peran hormon dalam fertilisasi
SPERMATOGENESIS Definisi : proses pembentukan spermatozoa dari spermatogonium yang terjadi di dalam tubulus seminiferus dari testis Ada dua proses : -
GAMETOGENESIS Dr.rer.nat., Dra. Asmarinah, MS
KEMATIAN SEL drh. Herlina Pratiwi.
Panasonic Haba Mangat Aceh TV Home Tema Menu End.
GANGGUAN BIRAHI OLEH Wurlina Meles DEPARTEMEN REPRODUKSI VETERINER
OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS
Wellcome to Biologi.
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA.
HISTOLOGI VETERINER drh. Herlina Pratiwi.
GANGGUAN PERTUMBUHAN drh. Handayu Untari.
ORGAN REPRODUKSI DAN GAMETOGENESIS
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
Kemajiran + Makanan 1. KEKURANGAN MAKANAN 2. KELEBIHAN MAKANAN
DETERMINASI SEX Win Darmanto, Ph.D..
SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
EMBRIOLOGI VETERINNER
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
ENDOKRIN.
Oleh : Kelompok IV Hafizhah Al-Amanah Nur Indah Sari Nurjannah Rosmila Nur Hikmah.
Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan Klinik Nany Suryani, S.Gz.
Sistem Reproduksi (Menstruasi)
PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA. PETA KONSEP Reproduksi Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
TUGAS MAKALAH SISBER 8.
Sistem Reproduksi Manusia
KELAHIRAN DAN KESULITANNYA
Peran hormon dalam fertilisasi
KONSEPSI OVUM ATAU SPERMA DAN FERTILISASI, IMPLEMENTANSI
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
R CORNEAWATY CHANIRA I B NIM :
Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi pertemuan II
2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
PERKEMBANGAN HEWAN Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Nita Nuraini, M.Pd.
Judul Makalah sub-judul makalah
Meta Nurbaiti,S.Kep.,Ns.,M.Kes
KELENJAR HIPOFISIS (kelenjar pituitaria)
CARA KERJA HORMONE BY. TIA ELPIKAA.
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI
Alat Reproduksi Manusia
Kesehatan reproduksi.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
3.
Hormon lh, fsh, estrogen DAN progesteron
Proses pembentukan gamet, Siklus Menstruasi Dan Fertilisasi
Peran hormon dalam fertilisasi
Proses pembentukan sel kelamin jantan yang terjadi pada testis
Kompetensi Dasar Ke 10 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.
REGULASI HORMON TERHADAP DAUR OVARIUM DAN DAUR MENSTRUASI
“HORMON REPRODUKSI”.
Aspek non bedah infertilitas pria
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Pria
KELOMPOK 5 SISTEM REPRODUKSI PRIA
Adaptasi Fisiologi Hormon Sistem Endokrin Pada Masa Pubertas Oleh: Mahasiswa NIM Ganjil DIII Keperawatan STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR.
SPERMATOGENESIS dan SEMEN TERNAK
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Makalah UAS KAB.
Mata Kuliah Manajemen Proyek
SIKLUS HORMONAL Ade Sylvia N Margaretha Novi . K Meldawati Leni Ayu.
STRUKTUR SPERMATOZOA DARI KELOMPOK 2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK Halimah Tusya ‘Diah(04) I Gede Agus Ananda Putra(05) I Gusti Lanang Janu Tantipala(06)
Kelompok 5 Asmiati MulkinHorlina Bontea. 1. HIPERTROFI Hipertrofi adalah peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel. Hipertrofi.
Transcript presentasi:

GANGGUAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN PADA HEWAN drh. Herlina Pratiwi

Displasia: sel yang abnormal (patologis) dimana terjadi banyak mitosis yang susunan selnya menyimpang dari susunan sel normal. Peningkatan mitosis, penghasilan sel yang tidak normal dan sel cenderung menyimpang dari susunan asal

Aplasia: cacat bawaan tidak adanya pembentukan suatu organ atau jaringan Hipoplasia: penurunan jumlah sel yang nyata dalam jaringan yang mengakibatkan penurunan jaringan atau organ, akibatnya organ tersebut menjadi kerdil.

Ginjal Unilateral Aplasia & Hypoplasia Unilateral aplasia: tidak terbentuknya salah satu struktur ginjal karena kegagalan perkembangan pronephros, mesoneprhos, “uteral bud” dan dapat disertai oleh ada/ tidaknya responsifitas metanephric blastema atau oleh degenerasi komplet metanephric blastema. ginjal yang lain normal, namun umumnya disertai oleh centralateral displasia atau hypoplasia. ureter mungkin absen atau mengalami malformasi dengan ujung tumpul dan berakhir sebagai jaringan konektif

Hypoplasia: + ginjal berukuran lebih kecil dari normal akibat terjadi reduksi struktur histologis normal dari lobulus dan calyces. Hypertrophy: hypertrophy (centra lateral) menyertai adanya unilateral hypoplasia Congenital Anomali: aplasia & hipoplasia, malposisi, horsoe kidney Malposisi: + salah satu atau kedua ginjal terletak pada posisi pelvis atau inguinal + ukuran ureter sangat pendek dan mungkin merupakan suatu abnormalitas yang dapat berperan sebagai predisposisi terjadinya hydroneprhosis dan pyelonephritis. + sering terjadi pada babi akibat defisiensi vit A

Horse kidney: + bentukan yang terjadi akibat fusi yang berbentuk antara permukaan (capsula/parenchym) anterior atau posterior dari kedua ginjal + ureter tidak ikut berfusi dan gibjal dapat berfungsi dengan normal. + dapat terjadi pada semua spesies

Organ Reproduksi Cryptorchidism Incomplate desensus testiculorum Sering terjadi unilateral Predisposisi: hypoplasia testis, exposure estrogen during pregnancy Makroskopis: testis mengecil dan fibrotik Mikroskopis: deposit kolagen pada intestinal, penebalan hyalin pada basement membran dari tubulus testis, atropi epitel germinal, degenerasi spermatogonia sel interstitial masih aktif

Degenerasi Testis Bilateral atau unilateral -> penyebab lokal atau sistemik Lokal: panas (radang) -> degenerasi spermatogoniapada tubulus seminiferus, gangguan vaskular dan obstruksi sperma Sistemik: defisiensi nutrisi (vitamin A,E dan zinc), gangguan GNRh, hormon estrogen (sertoli sel tumor), obat-obatan (amphotericin B & gentamicyn), toksin (kadmium) - Makros: membengkak, konsistensi lebih lunak dari normal dan mengkerut (fase akut) konsistensi menjadi keras & ditemukan area kalsifikasi (setelah fase akut)

- Mikros: tubulus seminiferus mengecil, membrana basalis menebal, penurunan jumlah epitel sel tubulus, fibrosis pada jaringan interstitiel Hyperplasia & Metaplasia Glandula Prostata pada anjing tua (> 6 tahun)-> ada korelasi umur dan hyperplasia Hyperplasia prostate -> “hormone-related” (estrogen dan testosteron) Kastrasi pada anjing -> hypertropy (-) Makroskopik: glandula membesar, permukaan nodular, tidak uniform Mikroskopik: hyperplasi epithel acini, perbanyakan jumlah acini, single atau multiple cyst

Hypoplasi Testis Setelah hewan mengalami pubertas Unilateral Penyebab: cryptorchidism, defisiensi zinc, gangguan endokrin (LH & FSH) Makros: ukuran testis ¼-mendekati ukuran normal, konsistensi mendekati testis normal Mikros: hypoplasi ringan -> degenerasi testis, hypoplasia berat -> diameter tubulus seminiferus mengecil (uniform), membrana basalis tidak menebal dan vaskuolisasi sel sertoli

TUGAS KELOMPOK Buat makalah tentang gangguan makanan dan pertumbuhan pada hewan. Pada A4, times new roman 12, spasi 1 Minimal total 10 halaman Isi: Halaman judul (judul, logo PKH, kelas, nama & NIM) Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan) Pembahasan Kesimpulan Buat dalam bentuk PPT juga Kirim ke: herlinapratiwi.drh@ub.ac.id