CLIENT OBSERVATION SKILLS Fungsi Utama Memungkinkan pwwc untuk mencatat dan memahami bagaimana klien berpikir dan bertindak dalam hubungan dengan orang lain dan situasi > membantu memilih skil wawancara dan intervensi konseling untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan klien Fungsi Sekunder Pengetahuan dan ketrampilan dalam observasi klien berakibat pada peningkatan kemampuan untuk mengamati: Tingkah laku non verbal klien Tingkah laku verbal klien Diskrepansi, konflik, dan inkongruensi klien
Dimensi Tingkah laku non verbal klien Perilaku Verbal Klien 85% bahkan lebih komunikasi makna dilakukan oleh klien secara non verbal Yang diamati: pola kontak mata, bahasa tubuh, kualitas vokal klien Perilaku Verbal Klien Pengamatan terhadap kata kunci dan kalimat kunci dapat memberi konselor clues yang penting untuk memahami bagaimana klien memahami dunia Client Discrepancy Incongruities, mixed messages, contradictions, dan konflik merupakan alasan klien datang ke konseling. Pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien dapat memberi konselor data ttg konflik dan diskrepansi klien
Perilaku Non Verbal Klien Konsep attending behavior digunakan dalam mengamati klien: Pola Kontak Mata Apakah klien mempertahankan kontak mata selama berbicara atau mendengarkan? Apakah klien memecah kontak mata pada topik-topik tertentu? Apakah ada perubahan dilatasi pupil sebagai ekspresi rasa tertarik Bahasa Tubuh Amati gesture, perubahan postur, trunk lean, pola bernafas, penggunaan space. Berikan perhatian khusus pada ekspresi wajah, seperti perubahan pada warna kulit, flushing, gerakan bibir. Amati senyum, tepat ataukah tidak tepat, furrowing of eyebrows Vocal Qualities Amati kecepatan bicara, perubahan intonasi atau volume suara. Beri perhatian khusus pada “hitches” bicara atau keragu-raguan
Discrepancy pada perilaku non verbal Harmoni gerakan/movement syncrony Ekspresi Wajah Penting untuk diamati: Alis, bibir, flushing, senyum yang tidak tepat, perubahan warna wajah, nafas, pupil Discrepancy pada perilaku non verbal Harmoni gerakan/movement syncrony > Bukan gerakan identik, tetapi harmoni Contoh: yang satu bercerita, yang lain mengangguk tanda setuju, gerakan tangan Movement dissyncrony > perlu diamati Misal: saat tidak setuju, konflik Sebagai konselor amati derajat ‘harmoni gerakan’ dengan klien
Perilaku Verbal Amati verbal tracking dan selective attention klien Kemukakan atau tanyakan bagaimana penjelasan klien tentang perubahan topik tsb Amati Kalimat Kunci atau Kata Kunci Kalimat Kunci: Perhatikan ‘I Statement’ klien (Saya tidak cocok dengan X, Saya sedih) Konselor: bantu klien untuk eksplor fakta dan mengkonkritkan situasinya, eksplor perasaan klien berkaitan dengan hal tersebut dan maknanya bagi klien. Kata Kunci: Perhatikan kata-kata yang selalu diulang-ulang oleh klien Bantu klien untuk mengeksplorasi fakta, perasaan, dan makna dibalik kata kunci tersebut Perhatikan verbal underlining > bisa melihat apa yang penting bagi klien
Pola klien mempersepsi dunia Klien mempunyai cara tersendiri dalam menerima informasi dari dunia 1. Secara Visual (“ melihat situasi’” 2. Secara Auditory (“mendengarkan apa yang sedang terjadi” 3. Secara Secara Kinestetik (“merasakan situasi”) Membantu jika kita mengamati kata-kata yang digunakan klien dan menyesuaikan bahasa kita Manfaat: Memfasilitasi ekspresi Mengembangkan rapport dan understanding Untuk membuat intervensi konseling sukses > gunakan seluruh modalitas tidak hanya pola klien
Discrepancies Setelah klien merasa nyaman dan telah terbentuk rapport dan understanding, tugas utama konselor adalah menemukan DISCREPANCIES Ada beberapa tipe discrepancies: Antara perilaku nonverbal Antara dua pernyataan Antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan Antara pernyataan dengan perilaku non verbal Antar orang Antar klien dengan situasi > Bisa menggambarkan konflik (dalam diri klien, antar klien dengan situasi, antar klien dengan orang lain) Catatan: Jangan langsung serang discrepency yang teramati!