JENIS – JENIS SAYURAN HIDROPONIK
Mengetahui jenis tanaman sayur hidroponik merupakan suatu hal yang sangat penting ketika ingin menanam tanaman dengan menggunakan cara hidroponik. Hidroponik, proses menanam tanaman tidak menggunakan tanah/soilness. Hanya air yg digunakan ebagai media tumbuh kembangnya tanaman. Ini sesuai dengan pengertian hidroponik, hydro:air ponos:daya/kemampuan.
Sistem bercocok tanam ini tidak menggunakan tanah, maka harus menggunakan media lainnya. Media yang digunakan berupa cocpeat, sekam bakar, rockwool, pasir kerikil dan lain sebagainya. Tanaman seperti apa yang bisa bisa ditanam menggunakan media hidroponik? Pada dasarnya semua tanaman yang termasuk dalam golongan tanaman hortikultura bisa ditanam dengan sistem hidroponik baik hias, sayur, buah, obat-obatan.
Jenis tanaman yang bisa dikembangkan dengan sistem ini biasanya merupakan jenis tanaman yang tumbuh semusim atau annual. Meski begitu, tanaman yang bersifat tahunan dan biennal juga bisa diperlakukan dengan cara ini. Tanaman hidroponik bisa dilakukan skala skecil di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman hidroponik antara lain ramah lingkungan, hemat air karena penggunaan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas. Lebih hemat waktu dan tenaga karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu dan dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.
Contoh tanaman yg bisa di budidayakan dengan teknik hidroponik adalah paprika, tomat, sawi, timun, melon, terong, selada Jenis-jenis tanaman yang sesuai ditanam dengan kaedah hidroponik Antara jenis tanaman yang sesuai ditanam menggunakan sistem hidroponik adalah seperti berikut : a. Tanaman sayuran jenis daun (seperti sawi dan bayam) dan jenis buah (seperti tomato dan timun)
sistem DFT (Deep Flow Technique) menggunkan sterofoam sebagai tempat untuk meletakkan tanamannya dimana steroformnya diberi lubang-lubang kecil sebagai tempat untuk memasukkan akar tanaman agar tergenang pada larutan nutrisi, tanaman yang akan dimasukkan kedalam lubang diberi kapas agar tanaman tidak tenggelam. Larutan nutrisi tersebut disirkulasikan dengan bantuan aerator dan pompa. Pada dasarnya hidroponik system DFT sama dengan rakit apung tetapi pengaplikasiannya berbeda. Perbedaannya adalah pada rakit apung larutan nutrisi tidak tersirkulasi dengan baik. Sedangkan DFT tersirkulasi dengan baik karena ada aliran atau flow. Teknik hidroponik sistem DFT ini cocok untuk membudidayakan tanaman yang berbuah., misalnya tomat dan sawi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menanam dengan cara ini adalah faktor media hidroponik dan pupuknya. Harus dipastika bahwa media tanam yang digunakan cukup porous yang memungkinkan proses penyerapan air dan nutrisi bisa diserap dengan baik oleh akar tanaman. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon