Masalah-masalah dalam pendidikan Jepang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK Di Wilayah Perairan Sibolga, Sumatera Utara
Advertisements

ASHILA Gangguan Pendengaran : Profound Usia : 6 th 10 bln
Menilai Pencapaian Kompetensi lulusan Secara Nasional Pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
MY DAD MY BEST EVER BY: MF to CQ.
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
Karakteristik anak SD Unik Ambar Wati
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
KURIKULUM 2013 Kelas I Winda Lestari ( /11).
DASAR SISTEM PENGAJARAN
STANDARD PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (SPM)
MENDIDIK ANAK DI ERA TEKNOLOGI
PROSES, TUGAS, DAN HUKUM PERKEMBANGAN
TUGAS DAN LATIHAN TUJUAN:
PENYUSUNAN PROGRAM.
PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH DASAR
TUGAS SEMESTER PENDIDIKAN KOMPUTER.
Pendidikan Untuk Anak Tunagrahita Ringan
ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum PESSERTA DIDIK (USIA, GENDER, LATAR BELAKANG)” Nur ANNA IRVANDA NURHASANA KARUNIA
KINI AKU SUDAH REMAJA.
PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
PENGELOLAAN KURIKULUM
OBSERVASI SDLB TUNARUNGU PANGUDI LUHUR JAKARTA
PRESENTASI DOKTER KECIL DAN KESEHATAN
Fitriana Puspita Dewi Isu Masyarakat Jepang -2014
OBSERVASI GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
ISU MASYARAKAT JEPANG KONTEMPORER
Masalah anak muda Jepang
B K B K BIMBINGAN DAN KKONSELING BIMBINGAN DAN KKONSELING.
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
 Budaya Pelajar  Budaya Pengajar  Budaya Institusi.
Kelompok 2 Hari Kurniawan Lintang Pertiwi Naddya Anggiastry P Uripah Yessy Perdana Putri.
Sistem Pendidikan di Jepang
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
フリーターとニート社会Freeter dan NEET (Not Educated, Employment, Training)
PRESENTASI KEGIATAN DOKCIL
5 Penyesuaian Beban 1.
Masalah-masalah dalam belajar
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2015
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN MASALAH SOSIAL YANG KRONIS
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
<Permasalahan dalam pendidikan> Pertemuan <7>
DWI ERNAWATI ( ) STEVIANA ( )
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
Devita Eileentya Natassja Kenneth Gunawan Thierry Nathaniel
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
GEJALA SOSIAL “BULLYING”
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER PEMETAAN MUTU SEKOLAH
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
KETAKUTAN PERENCANAAN KEMATIAN.
Tren pengasuhan anak Kajian anak minggu12.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pertemuan Ke 8 Kegiatan Pokok Ekonomi (1)
Gambaran Kasus Sheyna, 13 tahun, memiliki orangtua yang overprotective dan sangat menuntut supaya Sheyna mengikuti apa saja perintah yang diberikan kepadanya.
T.
Tugas Perkembangan Manusia Sepanjang Rentang Kehidupan
Peduli pendidikan dari rumah
TUJUAN DAN KARAKTERISTIK BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Cummulative Record Dani Erfian Dian Anggraeni
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Kelompok VI: Masjoko ( ) Very Neno Tahin ( ) Anisetus B. Ole ( )
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
DATA DIRI Cindy Fransisca
Karakteristik anak SD Kemampuan berpikir berkembang dari konkret menuju abstrak Anak harus siap tidak boleh dipaksakan menuju tahap perkembangan berikutnya.
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
TAHUN PELAJARAN 2018/ TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 JEPON TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019.
Dasar Dasar Kependidikan OLEH : KELOMPOK 7 SISTEM PENDIDIKAN DI KOREA SELATAN.
Transcript presentasi:

Masalah-masalah dalam pendidikan Jepang Isu masyarakat Jepang Masalah-masalah dalam pendidikan Jepang

Daftar Isi Budaya Sekolah Jepang Masalah-masalah pendidikan Jepang Fenomena Monsuta Pearento Enjo Kosai

Kurikulum Sekolah Jepang Kurikulum SD ; Bahasa Jepang, ilmu sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam, musik , seni dan kerajinan tangan, pendidikan olah raga dan rumah tangga. Seminggu sekali ada kelas pendidikan moral sebagai bagian dari program pembangunan manusia seutuhnya. Hal ini dimulai sejak SD. Pendidikan moral lebih efektif dibawa melalui interaksi sehari-hari yang rutin di sekolah seperti saat bersih-bersih kelas dan makan siang. Untuk sekolah menengah, kurikulumnya meliputi Bahasa Jepang, matematika, IPS, IPA, Bahasa Inggris, musik, seni, olah raga, studi tour, klub ekskul, dan waktu kunjungan guru ke rumah. Sekolah menengah atas memiliki kurikulum yang beragam, sesuai dengan tipe sekolah tsb.

Fitur unik sekolah Jepang Mengutamakan usaha dari pada kemampuan Ganbarism Sistem Kolaborasi – Masyarakat kelompok Pengembangan “manusia seutuhnya”/”whole person” development

Tipe SMA Jepang Elite academic high schools  universitas top di Jepang. Non-elite academic high schools  universitas yang tidak terlalu TOP atau ke akademi / sekolah spesialis privat (senshuugakko) yang mengajari mereka pelajaran seperti administrasi, bahasa, program komputer. (mainstream di Jepang) Sekolah Menengah Kejuruan yang menawarkan kursus di bidang komersial, teknik, agrikultur, iptek rumahan, perikanan dan perawat. 60% lulusannya menjadi pekerja full-time. Sekolah Menengah Korespondensi adalah sekolah menengah yang bentuknya fleksibel, ada sekitar 1.68% untuk siswa yang melewatkan SMA karena alasan-alasan khusus. Sekolah Malam untuk anak-anak miskin tapi ambisius, dimana siang mereka bekerja.

Budaya Pengajar dan Sistem Ajar Proses pembelajaran kolaboratif Kelas besar, siswa 35-40 Guru tidak hanya mengajar /menginstruksi tapi juga monitoring dan mendukung interaksi kelompok, sehingga kadang waktu pengajaran lama. Monitoring yang dilakukan guru bahkan selepas jam sekolah seperti kegiatan baito siswa dsbnya

Konsep Whole Person Education Konsep ini lebih banyak teraplikasikan di ekskul Berupa konsep Shido ; mendidik anak agar mereka siap memasuki dunia dewasa seperti belajar tanggung jawab, menghargai sesama, perencanaan matang dsbnya. Oleh karena itu, peran guru dalam proses monitoring hingga di luar waktu sekolah

Budaya Pengajar Guru ikut mengajarkan hal-hal basic sbg seperti memakai sepatu yang tepat (indoor, outdoor, olahraga), membawa apa yang dibutuhkan ; buku tulis, buku teks, seragam olahraga, alat tulis dll, makan siang dengan baik, membersihkan kelas, bertanggung jawab, mengisi buku laporan sekolah yang dibawa pulang ke rumah dll.

Masalah dalam pendidikan Jepang anak Kelas sebaya Teman Sekolah Tua Orang Ijime Kekerasan, Enjo kosai Monsuta Pearento Masyarakat kelompok = seragam

モンスターペアレントは学校に対して自己中心的で理不尽な要求を繰り返す保護者 Monsuta Pearento モンスターペアレントは学校に対して自己中心的で理不尽な要求を繰り返す保護者 Orang tua yang kerap mengajukan tuntutan tidak masuk akal dan bersifat egois terhadap sekolah

Fenomena Monsuta Pearento Mulai Tahun 2000an, ketika banyak guru mengeluh karena mendapat teror dari orang tua murid Berangkat dari istilah Helikopter  membayangi anak-anak  over protected Pelakunya ibu rumah tangga (Sengyou shufu, 専業主婦)

karakteristik Orang Tua yang cenderung kurang bersosialisasi Menuntut dan mengajukan keluhan (tidak wajar) kepada guru Menganggap sekolah = produsen, orang tua = konsumen Sombong dengan pendidikannya yang tinggi (merendahkan pendidikan guru) Egois

Contoh prilaku Monsuta Pearento Teror telepon sampai ratusan kali, di waktu yang tidak masuk akal Dipaksa membuat bento, mencuci seragam, memotong kuku murid, mengubah hasil kejuaraan dll Guru menegur murid yang mengambil jatah makan siang temannya, esoknya orang tua yang memarahi guru dan sekolah tsb karena kurang mampu melayani anaknya Snow White Protest

Snow White Protest Fenomena tahun 2008, ketika sebuah sekolah mengadakan pentas drama Snow White & 7 dwarf. Semua orang tua murid ingin anaknya yang dapat peran Putri Salju, akhirnya ada 25 Putri salju dalam pementasan tersebut.

Efek Monsuta Pearento Tahun 2006 seorang guru bunuh diri karena stres dengan teror dari orang tua murid Tingkat depresi guru tinggi ; Guru SD 74.9 %, guru SMP 70.6 %, guru SMA 62.4 % Survey di Aichi Univ of Edu, 70.3 % kekhawatiran jadi guru adalah hubungan dgn orangtua Angka cuti guru meningkat (sekolah jadi tidak nyaman)

Penyebab Monsuta Pearento 高度経済成長(Koudo Keizai Seichou ; Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) Perekonomian tinggi, kemakmuran meningkat 核家族 ( kaku kazoku ; keluarga inti) Urbanisasi  keluarga menyusut 高学歴社会 (Kougakureki shakai ; masyarakat berpendidikan tinggi) Ekonomi tinggi  pendidikan tinggi

Monsuta Pearento & Shoshika 1 Pendidikan Tinggi Karir perempuan meningkat 2 Anak mengganggu karir Punya anak 1 atau tidak sama sekali (shoshika) 3 Terlalu sayang dengan anak Memanjakan anak, menuntut sekolah

Efek Monsuta Pearento terhadap guru  Jumlah guru yang izin sakit karena depresi dan gangguan mental meningkat , ada 5, 458 kasus di tahun 2009. sebelumnya 4, 675 di tahun 2006, naik 17 % dari tahun 2005 dan naik 3x lipat dari 10 tahun sebelumnya. Paling banyak guru SD. Di tahun 2007, 60 % cuti yang diajukan guru adalah karena alasan gangguan mental. Pihak administrasi juga dibuat stres. Seorang kepala sekolah bunuh diri karena merasa bertanggung jawab atas kematian seorang anak usia 14 tahun yang meninggal karena tendangan goal yang mengarah padanya karena tertiup angin. Dari suatu survey, separuh guru bermasalah dengan orang tua. Seorang guru hilang nafsu makan dan depresi berat karena teror telpon dari orang tua murid untuk hal-hal sepele, orang tua bahkan ada yang memasang kamera CCTV di sekolah untukmengawasi guru dan anaknya.

Enjou Kousai (paid dating) Fenomena anak sekolah yang menjual diri kepada pria berumur demi uang/ transaksi seseorang menjual layanan seksual untuk uang/ hadiah tanpa paksaan Mulai tahun 95 sejak ada Terekura Bedanya dengan prostitusi  perempuan yang memilih klien Prostitusi untuk membeli barang branded dan update tren Menghilangkan kesepian, agar diterima kelompok, pergaulan Budaya Materialism dan hedonisme