komunikasi dengan anak Anda The Recipe Of communicating with your children Resep komunikasi dengan anak Anda
Pernahkah Anda merasa putus asa mencoba mendidik anak Anda Pernahkah Anda merasa putus asa mencoba mendidik anak Anda ? Pernahkah Anda merasa begitu jengkel mengapa anak Anda tidak mengerti maksud perkataan Anda sehingga yang bisa Anda lakukan sebagai jalan keluar adalah MEMBENTAKNYA ? MENGHUKUMNYA? MEMUKULNYA?
Anak Anda adalah perwujudan kasih Allah atas hidup Anda berdua Anak Anda adalah perwujudan kasih Allah atas hidup Anda berdua . . . Gunakanlah bahasa yang bisa mengkomunikasikan keinginan Anda, kerinduan Anda, kecintaan Anda untuk mereka Gunakanlah bahasa kasih
The Recipe 01
Saat-saat mengesankan Menerima hadiah-hadiah Lima bahasa kasih Anak Kata-kata pendukung Saat-saat mengesankan Menerima hadiah-hadiah Pelayanan Sentuhan fisik
bahasa kasih kata-kata pendukung Saat bayi : “hidung mancung” “keriting indah” “mata cantik”
Bukankah ini kata-kata pendukung ? “ iya, pinter terus sayang …” “bagus … “ “duh anak papa udah bisa merangkak ... Bukankah ini kata-kata pendukung ?
“Iya, sekali lagi ..” “Wah si cakep mau jalan ya, yu sayang “ “Pinternya …” namun Saat ia jatuh, apa yang kita katakan ? Apakah : “Gimana sih jalan satu langkah aja gak bisa! Bodoh banget!” ?
Saat mereka sudah bisa berbicara dan mengungkapkan keinginan mereka … sama seperti kita … “Nak, ayo masukkan mainan berwarna biru di kotak ini dan lainnya di kotak itu” Anak kita salah melakukannya Apa respon kita ?
“Mama sudah bilang untuk menyimpan mainan ini kan, jika kamu tidak menyimpannya dengan benar mama akan ….” Mengapa tidak seperti dulu ? “Iya bagus, kamu sudah memasukkan mainanmu, tetapi bagaimana kalau warna biru ini di kotak itu ?”
Tanpa sadar kita sudah banyak memberi ‘kata-kata dukungan’ untuk mereka sebelum mereka mengerti bahasa verbal Namun Mengapa saat mereka bertumbuh lebih besar dan bisa mengerti bahasa yang sama seperti kita … justru kata-kata ini berubah menjadi kata-kata yang memaki, mengancam, menghakimi ???
bahasa kasih saat-saat mengesankan Anak makin besar dan beranjak remaja tentu memiliki minat bervariasi
bahasa kasih saat-saat mengesankan Jika ia menyukai bola basket, Anda -seorang amatiran – harus mencurahkan perhatian anda pada basket, juga bawalah anak anda ke pertandingan basket. Karena itu adalah ‘saat-saat mengesankan’ untuk mereka … Anak makin besar dan beranjak remaja tentu memiliki minat bervariasi
bahasa kasih menerima hadiah-hadiah Banyak orang tua dan para kakek-nenek hanya mengetahui jenis bahasa ini Beberapa orang tua percaya bahwa ini adalah cara terbaik menunjukkan cinta mereka
Jika anak tanggap terhadap hadiah-hadiah yang anda berikan, mengucapkan terima kasih dengan segera, menaruhnya di tempat terbaik di kamarnya, merawatnya … maka bahasa kasih primer anak Anda adalah menerima hadiah
Bagaimana jika Anda mempunyai anak dengan bahasa primer ini namun tidak mampu membelikan hadiah-hadiah ? Ingat yang ESENSI di sini adalah ‘perlunya memberi hadiah’ bukan mutu atau harga yang selangit
bahasa kasih Pelayanan Bahasa ini membuat acara ‘membetulkan rantai sepeda’ lebih dari sekedar memberinya kesempatan untuk menaiki sepeda. Bahasa ini membuat acara ‘membuat PR sains ‘ –nya lebih dari sekedar angka bagus di rapot.
Jika anak Anda setia menawarkan diri untuk membantu proyek kerja Anda, maka bahasa kasih primernya adalah ‘pelayanan’
bahasa kasih sentuhan fisik Ingat saat anak Anda masih bayi? Kita sepertinya tidak berhenti menggendongnya, mengusapnya, membelainya, menepuk-nepuknya … sehingga jauh sebelum si anak mengerti arti cinta, ia sudah merasa dicintai
Jika anak remaja Anda sering menggandeng tangan Anda, memijat pundak Anda, selalu ingin duduk di sebelah Anda … maka bahsa kasih primernya adalah ‘sentuhan fisik’
Perhatikan anak-anak Anda Perhatikan bagaimana caranya menunjukkan kasih mereka kepada anak-anak lain Itulah petunjuk berharga ini bagi Anda mengenai bahasa kasih mereka
The Recipe 02
Gaya Berbicara yang Membuat Anak Berpikir Sebagai orang tua kita ingin anak-anak kita menjadi versi diri kita yang lebih sempurna,
dan karena kita mencintai mereka maka kita ingin menghindarkan mereka dari rasa sakit yang pernah kita alami karena kesalahan kita karenanya …
Kita cenderung MENDIKTE apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana seharus-nya mereka berperilaku berdasarkan asam garam kita bertahun-tahun namun ingat … mungkinkah kita selalu berada di samping mereka ? Setiap saat ?
Sebagai orang tua, Anda sangat sulit bersikap objektif pada anak Anda Contoh Ketika anak Anda menjerit, “Aku benci ibu !” Anda tidak akan berpikir: ‘Saya tahu anak saya sedang frustasi dan sekedar melampiaskan emosi negatifnya kepada saya karena saya, sebagai ibunya, adalah target yang aman’
Melainkan Anda akan bereaksi terhadap rasa sakit hati Anda … karena Anda terikat secara emosi dengan buah hati Anda sehingga hal inilah yang menyebabkan Anda bereaksi lebih secara emosional daripada kognitif Hati-hati hal ini bisa berpotensi menjadi siklus hubungan orang tua-anak yang tidak menyenangkan
Tujuan mengasuh anak adalah mengajarkan mereka cara berpikir sendiri dan berperilaku sesuai pedoman moral yang ditanamkan orang tua Peran Anda bukanlah memecahkan masalah anak atau membuat keputusan untuknya. Anda perlu mundur dan menjadi fasilitator dalam berpikir dan mengatasi masalah
Cara berbicara yang membuat anak Anda ENGGAN berpikir Mengatakan kepada mereka apa yang ada dalam pikiran Anda setiap saat Mengevaluasi gagasan atau pernytaan anak segera setelah ia mengungkapkannya. Segera mencap baik atau buruk 3. Setiap ada kesempatan, Anda memberi mereka kebijaksanaan dari masa kecil Anda ‘Waktu ayah seumurmu … ‘ 4. Bersikap serius setiap saat ‘serba terkendali dan serius’
Cara berbicara yang membuat anak Anda ENGGAN berpikir 5. Menutup setiap risiko kekecewaan dengan mencegah anak-anak memilih jalan yang Anda pikir tidak akan berhasil. ‘Tidak akan berhasil kalau kamu memakai cara itu, percaya deh’ atau ‘Orang pintar tidak akan berpikir seperti itu nak’ 6. Berbicara sedikit, cukup satu kali. Anak-anak perlu mendengarkan baik-baik dan harus mengerti. 7. “Turuti saja perkataan mama papa, jangan turuti perbuatan kami” 8. Menampilkan diri Anda sesempurna mungkin, tidak menunjukkan bahwa Anda tidak mengerti.
Gaya bicara untuk anak di bawah usia 7 tahun Gunakan bahasa yang singkat, sederhana dan tidak panjang lebar Gunakan bahasa sekonkret mungkin Orang tua jangan jadi peramal Pahami bahasa tubuh anak Tidak dengan nada yang cepat atau terburu-buru
Gaya bicara untuk anak di atas usia 7 tahun Tumbuhkan sikap saling terbuka dan saling menghargai Lebih banyak mendengarkan
Bahasa Kasih Bahasa Anak