HIV-AIDS DALAM PERSPEKTIF SOSIAL MAESUR ZAKY Koord. Pusat Studi Seksualitas
HIV-AIDS Sebagai Fenomena Sosial (1) Penyakit Penambah Stigma “ Sudah ….. HIV lagi ….” Perempuan + yang hamil + Pekerja Seks Gay Waria Remaja Jalanan + Perempuan (dst ….)
HIV-AIDS Sebagai Fenomena Sosial (2) Sebagai alasan membatasi hak rakyat : Orang meninggal karena HIV-AIDS tidak mendapatkan dana santunan sosial (Depok—2007) Anak Positif HIV tidak boleh bersekolah (Tulungagung, 2007) ODHA harus dikarantina (Makassar, 2007)
HIV-AIDS Sebagai Fenomena Sosial (3) Pemutus Rasa Solidaritas Sosial HIV hanya terjadi pada “orang lain” Hubungan seks dengan orang terdekat adalah “aman” Yang penting bukan saya
HIV-AIDS Sebagai Fenomena Sosial-Budaya (3) Menjadi kategori / penanda budaya untuk membelah (dikotomisasi) : “baik” dan “buruk” (term normatif) Islam Vs Barat (Statement Hizbut Tahrir, 2004) High Risk Vs Non High Risk (Epidemiology) “Pendekatan Akhlak” Vs “Pendekatan Safe Sex” (Statemen Menpora Akhir Desember 2007)
HIV-AIDS Sebagai Fenomena Sosial-Politik (4) “KPAN memang sangat disetir oleh UNAIDS” (Milis AIDS-INA akhir Desember 2007)” “Untuk menurunkan angka HIV-AIDS, kita butuh dana lebih banyak dari luar” (Pernyataan salah seorang penting di DIY, 18 Desember 2007) “Mengapa pasca GF tidak ada, kok layanan ARV dan tes-tes lain jadi mbayar ya ? …” (Pertanyaan salah seorang peserta diskusi “HIV-AIDS pasca GF Di Yogyakarta” di PKBI DIY, medio Agustus 2007)
HIV-AIDS dan Hak Reproduksi Banyak perempuan positif yang hamil dipaksa untuk melakukan aborsi dengan alasan medis. (OSI, 2007) Banyak perilaku diskriminasi petugas layanan kesehatan ketika mengakses layanan reproduksi-seksual ketika pasien diduga HIV positif (Catatan Kasus, GL PKBI DIY, 2007)
Proyeksi Epidemiologi Para ahli epidemiologi Indonesia memproyeksikan bila tidak ada peningkatan upaya penanggulangan yang berarti, maka pada 2010 jumlah kasus AIDS menjadi 400.000 orang dengan kematian 100.000 orang, dan pada 2015 menjadi 1.000.000 orang dengan kematian 350.000 orang. Kebanyakan penularan tetap terjadi pada sub-populasi berperilaku berisiko kepada isteri atau pasangannya.Diperkirakan pada akhir 2015 akan terjadi penularan HIV secara kumulatif pada lebih dari 38,500 anak yang dilahirkan dari ibu yang HIV positif. (Stranas Penanggulangan HIV-AIDS 2007 -2010)
DAMPAK PADA RELASI SOSIAL Adanya stigma dan diskriminasi akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat. Pengidap HIV dan AIDS dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan pergaulan sosial. Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada akhirnya menimbulkan kerawanan sosial. Sebagian mengalami keretakan rumah tangga sampai perceraian. Jumlah anak yang terinfeksi HIV, akan menimbulkan dampak ekonomi dan terputusnya hak sekolah bagi anak. Oleh sebab itu keterbukaan dan hilangnya stigma dan diskriminasi sangat perlu mendapat perhatian mulai sekarang (stranas Penanggulangan HIV-AIDS 2007 – 2010)
Kondom Hanya Sebagai Alat Kesehatan ????? Mengikis stigma negatif tentang kondom dan mengarahkan pemahaman kondom sebagai sebuah alat kesehatan yang dapat menyelamatkan jiwa (Thema Pekan Kondom Nasional 1-8 Desember 2007) Bagaimana kondom sebagai alat pelibatan laki-laki dalam persoalan relasi gender dan seksualitas ????
MODEL GERAKAN SOSIAL (1) PENGGABUNGAN GERBONG GERAKAN HIV-AIDS HAM Ekosob HIV-AIDS Gender HIV-AIDS Kesehatan Reproduksi Seksual
MODEL GERAKAN SOSIAL (2) PENGUATAN BASIS KOMUNITAS SECARA KRITIS KETERBUKAAN AKSES DAN PEMENUHAN HAK INDIVIDU KOMUNITAS TOKOH MASY / AGAMA LEMBAGA SOSIAL / AGAMA PAGUYUBAN BPD / KARANG TARUNA PEMELIHARAAN KESADARAN DAN PENGETAHUAN LEWAT EVENT SOSIAL-BUDAYA LOKAL CONTROLLING ADVOKASI INISIASI / IDE LOKAL KEBIJAKAN PUBLIK LAYANAN ATURAN UNIT TEKNIS KIE, VCT, kesehatan PERDA/ PERDES KPAD / KPAK/ SATGAS HIV-AIDS JEJARING Ham, Perempuan, HIV-AIDS MEDIA PUS Remaja MAHASISWA
Model Gerakan Sosial (3) Dialog Antar Nalar Pengetahuan NALAR LOKAL : Sakit Penyakit Kesakitan Sehat Kesehatan dll NALAR MEDIS-”BARAT” : ART Surveillance Behavioral Survey VCT High Risk dll
REFLEKSI AKHIR … Apakah munculnya HIV-AIDS memunculkan bentuk baru gerakan sosial ? Atau bahkan malah membunuh gerakan sosial yang sudah ada ? Tapi, omong-omong … Sudah pernah adakah gerakan sosial dalam bidang kesehatan ?
Sekian, terima kasih Selamat Berdiskusi …!!!