Pertemuan 4 AKUNTANSI ASET TETAP AKUNTANSI KEUANGAN Jurusan Ekonomi Syariah IAIN Antasari Banjarmasin Oleh Hafiez Sofyani, SE., M.Sc. Pertemuan 4 AKUNTANSI ASET TETAP
1 2 TUJUAN PEMBELAJARAN Pengakuan perolehan AT Masalah khusus dlm penentuan biaya perolehan Depresiasi Revaluasi Pengeluaran selama masa manfaat Pelepasan AT AT Sumber daya alam dan AT tak berwujud 2
Revaluasi Pada 5 januari 2013 perusahaan membeli mesin Rp 100 (juta). Jurnal: Mesin Rp 100 juta Kas Rp 100 juta Diketahui nilai residual mesin adalah Rp 0,- dan umur ekonomis mesin tersebut 5 tahun. Pada 31 Desember 2014 perusahaan membuat jurnal penyesuaian aset tetap dengan metoda garis lurus yakni: Depresiasi 2014= (100 juta-0)/5 tahun = 20 juta. Jaurnal: Beban depresiasi mesin Rp 20 juta Akumulasi depresiasi mesin Rp 20 juta
Revaluasi aset tetap Dengan demikian, nilai buku mesin di neraca per 31 Des 2014 adalah Rp 100-20 (juta) = Rp 80 juta. Namun, Pada 5 januari 2014, dinilai aset tetap mengalami perubahan nilai yakni Rp 85 (juta). Buatkan jurnalnya!. Jawab: Akumulasi depresiasi mesin Rp 20 juta Mesin Rp 15 juta Surplus revaluasi mesin Rp 5 juta
Pengeluaran selama masa manfaat Pengeluaran Biaya Nilainya relatif kecil Bersifat rutin Tidak menambah nilai aset atau umur ekonomis Pengakuan: sebagai beban Pelaporan: di laporan laba-rugi Pengeluaran Modal/Kapital Nilainya relatif besar Jarang terjadi Menambah nilai aset atau umur ekonomis Pengakuan: dikapitaliasasi Pelaporan: di neraca
Pengeluaran selama masa manfaat (lanj...) Pengeluaran beban: Contoh: Perusahaan membayar biaya pemeliharaan kendaraan kantor Rp 200.000,- Jurnal: Bn. pemeliharaan kendaraan Rp 200.000,- Kas Rp 200.000,-
Pengeluaran selama masa manfaat (lanj...) Pengeluaran Modal: Contoh: Perusahaan membayar biaya perbaikan gedung Rp 50.000.000,- Jika menambah nilai gedung, maka jurnal: Gedung Rp 50.000.000,- Kas Rp 50.000.000,- Jika menambah masa manfaat atau umur ekonomis gedung, maka jurnal: Akumulasi penyusutan Gedung Rp 50.000.000,- Kas Rp 50.000.000,-
Pelepasan (disposisi) aset tetap Dijual Bisa memeroleh Laba Bisa memeroleh Rugi Dinonaktifkan pemakaiannya Dibuang atau disimpan di gudang untuk tidak dimanfaatkan lagi Tidak ada laba atau rugi
Pelepasan (disposisi) aset tetap (lanj..) Contoh: Diketahui suatu aset tetap berupa mobil kantor diperoleh senilai Rp 150.000.000,-. Hingga hari ini akumulasi penyusutan mobil tersebut senilai Rp 50.000.000,-. Pada hari ini mobil dijual Rp 120.000.000,-. Maka buat perhitungan laba/rugi akuntansinya dan buatkan jurnalnya!
Penyelesaian: Harga perolehan mobil Rp 150.000.000,- Akumulasi penyusutan mobil hingga hari ini (saat dijual) (50.000.000,-) Maka, nilai buku mobil 100.000.000,- Dijual seharga 115.000.000,- Laba penjualan mobil 15.000.000,- Catatan cara pengerjaan: Kita harus mengetahui harga perolehan aset tetap yang akan dijual, dalam hal ini harga perolehan mobil. Kita harus mengetahui/menghitung berapa akumulasi penyusutan aset yang akan dijual sampai tanggal aset akan dijual. Kita harus mengetahui/menghitung berapa nilai buku aset dengan cara nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Nilai buku dibandingkan dengan harga aset dijual. Jika harga jual lebih bsar daripada nilai buku, maka terjadi untung. Sebaliknya jika harga jual lebih kecil daripada nilai buku, maka terjadi rugi. Jurnal: Kas/piutang 115.000.000,- Akumulasi penyusutan mobil 50.000.000,- Mobil 150.000.000,- Laba penjualan aset tetap mobil 15.000.000,-
Dari soal di atas, jika harga jual mesin Rp 90 juta , maka: Harga perolehan mobil Rp 150.000.000,- Akumulasi penyusutan mobil hingga hari ini (saat dijual) (50.000.000,-) Maka, nilai buku mobil 100.000.000,- Dijual seharga 90.000.000,- Laba penjualan mobil 10.000.000,- Catatan cara pengerjaan: Kita harus mengetahui harga perolehan aset tetap yang akan dijual, dalam hal ini harga perolehan mobil. Kita harus mengetahui/menghitung berapa akumulasi penyusutan aset yang akan dijual sampai tanggal aset akan dijual. Kita harus mengetahui/menghitung berapa nilai buku aset dengan cara nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Nilai buku dibandingkan dengan harga aset dijual. Jika harga jual lebih bsar daripada nilai buku, maka terjadi untung. Sebaliknya jika harga jual lebih kecil daripada nilai buku, maka terjadi rugi. Jurnal: Kas/piutang 90.000.000,- Akumulasi penyusutan mobil 50.000.000,- Rugi penjualan aset tetap mobil 10.000.000,- Mobil 150.000.000,-
Aset tetap tidak digunakan lagi Contoh: Sebuah lemari kayu milik perusahaan telah rusak dan hancurkan oleh perusahaan. Diketahui harga perolehan lemari tersebut Rp 25.000.000,- dan nilai akumulasi penyusutannya hingga hari ini adalah Rp Rp 20.000.000,-Maka jurnalnya: Jurnal: Akumulasi penyusutan lemari 20.000.000,- Beban lain-lain 5.000.000,- Lemari 25.000.000,-
Aset tetap sumber daya alam Tambang Batu bara minyak gas Mineral, dsb
Pengakuan Aset sumber daya alam diakui sebesar nilai investasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan menyiapkan barang tambang sampai siap untuk digunakan atau djual.
(Penilaian) Penyusutan (deplesi) aset tetap sumber daya alam Contoh: PT Tambang BB menginvestasikan dana Rp 50 miliar di sebuah lahan tambang di kota Tanjung yang ditaksir akan menghasilkan 10 juta ton batu bara, tanpa nilai residu. Pada tahun pertama perusahaan telah menambang senilai 800 ton batu bara. Hitung beban deplesi tahun pertama aset batu bara tersebut!. Hitung: Beban deplesi per ton: Rp 50.000.000.000,- : 10.000.000 ton = Rp 5000,-/ton Beban deplesi tahun pertama: 800.000 ton x Rp 5.000,- = Rp 4.000.000.000,- Jurnal: Beban deplesi Rp 4.000.000.000,- Akumulasi deplesi tambang BB Rp 4.000.000.000,-
Neraca Pelaporan di neraca Aset tambang batu bara Rp 50.000.000.000,- Akumulasi deplesi tambang batu bara (Rp 4.000.000.000-) Nilai buku tambang batu bara Rp 46.000.000.000,-
Aset tetap tak berwujud Jenis Hak paten Hak cipta Hak merk dan mana dagang Waralaba dan lisensi Goodwill Riset dan pengembangan
Pengakuan Aset tetap tidak berwujud diakui sebesar nilai perolehannya. Harga perolehan tersebut dinilai sebesar jumlah yang dibayar, nilai wajar dari aktiva lain yang diperoleh, nilai tunai dari kewajiban yang ada atau nilai wajar dari aktiva yang diterima untuk saham yang dikeluarkan.Aset tetap tidak berwujud terbagi dua: terbatas dan tidak terbatas. Terbatas Tdk terbatas ada amortisasi Tdk ada amortisasi
Penilaian Contoh: Beban amortisasi waralaba Rp 6.000.000,- Pada awal tahun, tuan Ahmad membeli waralaba warung makan Special Sambal senilai Rp 60 juta untuk kontrak 10 tahun. Maka, setiap tahun waralaba harus diamortisasi. Buatkan jurnal perolehan waralaba dan mortisasi waralaba tersebut: Jurnal perolehan: Waralaba Rp 60.000.000,- Kas Rp 60.000.000,- Jurnal penyesuaian amortisasi: Amortisasi /tahun = Rp 60 juta/10 tahun= Rp 6 juta Beban amortisasi waralaba Rp 6.000.000,- Akumulasi amortisasi waralaba Rp 6.000.000,-
Neraca Pelaporan di neraca Waralaba Rp 60.000.000,- Akumulasi amortisasi waralaba (Rp 6.000.000-) Nilai buku waralaba Rp 54.000.000,-
Semoga bermanfaat