PENDUGAAN UMUR SIMPAN SUGIARTO OLEH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proses Pengembangan Produk Baru
Advertisements

Modified Atmosphere Packaging (MAP)
KINETIKA REAKSI Tri Yulianti, SF, Apt.
KINETIKA KIMIA Referensi : “Prinsip-prinsip Kimia Modern”
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
KINETIKA KIMIA BAB X.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
MEKANISME KETAHANAN MIKROORGANISME TERHADAP PROSES PENGOLAHAN
BAB 15 TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KONSUMEN
PENANGANAN BAHAN BAKU.
Kerusakan karena suhu rendah
KELOMPOK 5 indah n. (f ) rudy h. (f ) tya r. (f ) oktavia L.(f ) adrian d.p.t. (f ) agus faisal (f ) rusma nailiah(f )
Identifikasi Sederhana Makanan Beresiko Tidak Aman
Penyimpanan dan Penggudangan Ikan dan Olahannya
K O M P O S T I N G.
Pengeringan Shinta Rosalia Dewi
Pendinginan.
Kerusakan Bahan Pangan
MASA KADALUWARSA PANGAN
Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Yang Diproses Dengan Minimally Processed (MP) Oleh : Eka Wulandari NIM:
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN 2013
Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Daun(Allium fistulosum L.) Minimally Processed (MP) Oleh : Eka Wulandari NIM :
KADAR AIR Metoda Analisis Pemanasan dg oven
SANITASI INDUSTRI PANGAN
Pengendalian Mutu Agroindustri
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
OLEH : ADE KURNIAWAN, S.Pd (dhekurniawan86.wordpress.com)
PENENTUAN UMUR SIMPAN SMOOTHIES BLACK MULBERRY (Morus Nigra L
KINETIKA KEMUNDURAN MUTU (PERUBAHAN)
Oleh : Risti Triana Bahroen
Mutu dalam Industri Pangan
J e L L y Candy.
UMUR SIMPAN – WAKTU KEDALUWARSA
PENGEMASAN PRODUK OLAHAN
FISIOLOGI PASCA PANEN PENYIMPANAN
PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK
Pengantar Ir. Priyanto Triwitono, MP.
PENGAWETAN PANGAN DENGAN SUHU RENDAH
4.5 Mengidentifikasi konsistensi tanah
Sari Wortel Rochmayanti Dewi Aprilina
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
(pengertian umum dan khusus)
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
Mutu dalam Industri Pangan
Pengembangan Teknologi Hasil Ternak
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
PENGENDALIAN MUTU PROSES PADA PRODUK-PRODUK OLAHAN
PENENTUAN KONSTANTA LAJU PENURUNAN KADAR IODAT DALAM GARAM BERIODIOM
PENGENDALIAN MUTU SNI CODEX ISO HALAL PADA PRODUK HASIL TERNAK HACCP
PENGOLAHAN DENGAN IRRADIASI
MASA KADALUWARSA PANGAN
KINETIKA REAKSI.
PENYIMPANGAN MUTU PANGAN
Latihan soal Aslt.
PENGENDALIAN MUTU (Dedes Amertaningtyas, SPt., MP )
METODOLOGI PENELITIAN Dr. Denny Ardyanto, Ir. MS FKM UNAIR
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
PEMBUATAN SELAI PEPAYA SEBAGAI PERCOBAAN PENGGANDAAN SKALA
TIMBULNYA MASALAH KEMASAN MAKANAN AKIBAT PENGOLAHAN MAKANAN
Pengendalian Mutu Pada Industri Susu Pasteurisasi di PT
STABILITAS OBAT.
PENDUGAAN UMUR SIMPAN.
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
HUBUNGAN KP , KC dan KX Dari persamaan umum : Gr = G0 + RT ln K
PENANGANAN PASCA PANEN HASIL PERTANIAN
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
PENENTUAN UMUR SIMPAN PADA PRODUK PANGAN
ABSTRAK Pengolahan pangan pada industri komersial antara lain bertujuan untuk memperpanjang masa simpan. Umur simpan merupakan salah satu persyaratan yang.
Pokok Bahasan Laju reaksi Definisi, penentuan laju sesaat
Transcript presentasi:

PENDUGAAN UMUR SIMPAN SUGIARTO OLEH DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN - IPB

UMUR SIMPAN = MASA DALUARSA ? Masa dari produk dihasilkan sampai dengan saat produk tersebut rusak atau tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya lagi (aspek keselamatan/kesehatan dan kualitas)

DALUWARSA (EXPIRE) Kondisi saat mutu komoditi sudah tidak seperti yang diinginkan/ diharapkan Ditentukan oleh jenis komoditi, kondisi penyimpanan, dan persepsi yang berkepentingan Dicantumkan waktu perkiraannya pada kemasan, sebagai bagian dari usaha perlindungan konsumen

Produsen Industri pengguna Calon pembeli Masa atau selang waktu dari saat komoditi diproduksi sampai ketika kualitasnya turun sampai batas yang telah ditetapkan menurut standar atau ketentuan yang berlaku Industri pengguna Waktu komoditi kualitasnya turun sampai tidak dapat digunakan sebagaimana layaknya Calon pembeli Waktu komoditi kualitasnya turun sampai tidak sesuai dengan harapan atau telah adanya cacat yang dapat terlihat secara kasat mata

Penjual/distributor/pengecer Konsumen pengguna Saat komoditi yang disimpan tidak dapat dikonsumsi lagi atau tidak dapat memberikan kepuasan yang diharapkan Penjual/distributor/pengecer Waktu komoditi tidak dapat dijual karena berbagai alasan

Istilah-istilah Masa daluarsa Kadaluarsa Guna sebelum Expired Expire date Use by Best before

Mengapa perlu? Komoditi kualitas menurut perjalanan waktu Konsumen tidak tahu kerusakan yang tidak terdeteksi secara indrawi Peraturan mewajibkan

BAGI PRODUSEN Menjaga citra Penghematan biaya akibat kemungkinan reclling produk dan pembuangan yang berlebih Memilih kemasan dan/atau kondisi penyimpanan optimum bagi produk Mengetahui pengaruh perubahan perubahan proses pengolahan atau formulas terhadap keamanan dan kualitas Identifikasi bahan baku yang relatif tidak stabil yg dapat mempengaruhi umur simpan produk Identifikasi potensi masalah kerusakan, keamanan atau degradasi pada masa awal pengembangan produk

Bagaimana menentukan ? Peraturan Percobaan sebenarnya (kondisi normal) extended storage studies untuk produk mudah rusak Percobaan dengan stressing (pengkondisian lingkungan agar lebih cepat rusak) accelerated storage studies/Accelerated shelf-life testing (ASS/ASLT)

Perbandingan ESS dan ASS Lebih tepat Hanya perkiraan yang mendekati Perlu waktu lama Waktu relatif cepat (1/4 waktu ESS) Hanya menentukan pada satu kondisi penyimpanan Dapat digunakan untuk menduga pada berbagai kondisi penyimpanan Biaya mahal Biaya relati murah Tidak perlu perhitungan Menggunakan perhitungan untuk simulasi

Kondisi stressing Suhu dinaikkan (25, 35, 40 oC) RH udara dinaikkan (90, 95 %, atau nilai lain) Peningkatan nilai aw Kombinasi perlakuan suhu dan RH Komposisi atmosir diubah Tekanan udara dinaikkan

ATRIBUT PENILAIAN Atribut Fisik Atribut Kimia Warna Kadar air Nilai aw Nilai pH Nilai brix Kekentalan/viskositas Dll Atribut Kimia Bilangan peroksida (indikator ketengikan) Kadar FFA (indikator ketengikan) Kehilangan atau sisa Vitamin

ATRIBUT PENILAIN Analisis Mikrobiologi Sensory Evaluation Angka Lempeng Total (TPC) standar Analisis kapang dan khamir Keberadaan coliform Sensory Evaluation Oleh panelis terlatih (uji obyektif) Oleh konsumen (uji subyektif)

Bagaimana menentukan ? Percobaan sebenarnya (kondisi normal) extended storage studies untuk produk mudah rusak Percobaan dengan stressing (pengkondisian lingkungan agar lebih cepat rusak) accelerated storage studies/Accelerated shelf-life testing (ASS/ASLT)

Perbandingan ESS dan ASS Lebih tepat Hanya perkiraan yang mendekati Perlu waktu lama Waktu relatif cepat (1/4 waktu ESS) Hanya menentukan pada satu kondisi penyimpanan Dapat digunakan untuk menduga pada berbagai kondisi penyimpanan Biaya mahal Biaya relati murah Tidak perlu perhitungan Menggunakan perhitungan untuk simulasi

Kondisi stressing Suhu dinaikkan (25, 35, 40 oC) RH udara dinaikkan Kombinasi perlakuan suhu dan RH Komposisi atmosir diubah Tekanan udara dinaikkan Paparan sinar ultra violet

ATRIBUT PENILAIAN Atribut Fisik Atribut Kimia Warna Kadar air Nilai aw Nilai pH Nilai brix Kekentalan/viskositas Tekstur dll Atribut Kimia Bilangan peroksida (indikator ketengikan) Kadar FFA (indikator ketengikan) Kehilangan atau sisa Vitamin

ATRIBUT PENILAIN Analisis Mikrobiologi Sensory Evaluation Angka Lempeng Total (TPC) standar Analisis kapang dan khamir Keberadaan coliform Sensory Evaluation Oleh panelis terlatih (uji obyektif) Oleh konsumen (uji subyektif)

Warna Berbagai parameter berkaitan dengan warna: Derajat putih (whiteness) Kecerahan (lightness) Diskripsi warna (hue) Intensitas warna (a, b)

CIE L,a,b color chart

BAGAIMANA MELAKUKAN PENENTUAN/PENDUGAAN? Identifikasi faktor kualitas penentu akhir masa simpan Identifikasi faktor yang bertanggung jawab terhadap perubahan mutu atau penyebab kerusakan, mis. O2, cahaya, temperature, RH, mikroorganisme atau enzim Menentukan cara untuk meningkatkan pengaruh faktor penyebab penurunan mutu

Aturan/hukum yang umum Persamaan Arrhenius setiap suhu naik 10 oC Aturan/hukum yang umum Persamaan Arrhenius setiap suhu naik 10 oC laju kerusakan naik 2 X Penyimpangan dari aturan umum tersebut Tidak berlaku untuk kerusakan akibat mikroorganisme Kenaikan suhu sampai nilai tertentu dapat merusak enzim Kenaikan suhu dapat melumerkan produk berlemak tinggi Kenaikan suhu 10 oC meningkatkan kerusakan makanan dalam kaleng 1,1 - 4 x lebih cepat, produk yang dikeringkan 1,5 – 10 x lebih cepat, dan 3 – 40 x lebih cepat pada produk beku

Model pendugaan umur simpan Model Arrhenius k = k0 e-E/RT Dasar: laju penurunan mutu mengikuti persamaan ordo nol atau ordo I Model Q10 pemanfaatan lanjut model Arrhenius Model toleransi waktu-suhu untuk pendugaan pada penyimpanan dengan suhu berubah-ubah, yang dihitung adalah sisa umur simpan akibat penyimpanan

Asumsi yang harus dipenuhi: Model Arrhenius Asumsi yang harus dipenuhi: perubahan mutu hanya ditentukan oleh satu macam reaksi tidak ada faktor lain penyebab perubahan mutu perubahan mutu dianggap bukan sebagai akibat proses yang terjadi sebelumnya suhu penyimpanan tetap atau dianggap tetap

Contoh perhitungan pendugaan umur simpan dengan model arrhenius penentuan laju perubahan warna susu (browning), dilakukan pengamatan perubahan optical density dan diperoleh data seperti tabel di samping

dengan regresi dihitung laju pencoklatannya (untuk setiap suhu) persamaan regresi Y =a + bx Y = nilai browning x = waktu penyimpanan a = nilai browning awal b = laju browning Y = 5,17 + 1,34 x r = 0,95 ; k = 1,34 Y = 2,33 + 0,27x r = 0,99 ; k = 0,27 Y = 2,27 + 0,06x r = 0,99 ; k = 0,06

3 nilai konstanta diplot ke dalam persamaan Arrhenius (agar lebih mudah dibuat plot ln k terhadap 1/T)

sehingga model Arrhenius untuk laju pencoklatan adalah: dari plot diperoleh : nilai E (energi aktivasi browning) = 29208 kal/mol nilai k0 = 1,58 x 1020 sehingga model Arrhenius untuk laju pencoklatan adalah: k = 1,58 x 1020 * e-14707* (1/T) Jika ingin menduga laju browning pada berbagai nilai suhu masukkan nilai suhu yang dikehendaki (dalam Kelvin) untuk menduga umur simpan diperlukan data nilai kritis browning sebagai batas habisnya umur simpan

Cara lain (berdasar model Arrhenius) plot umur simpan terhadap temperatur - dilakukan jika data/contoh terbatas - setiap contoh disimpan pada suhu tertentu dan diamati sampai batas umur simpannya - dibuat plot liniernya ts ts = umur simpan T = temperatur B = laju penurunan umur simpan terhadap temperatur T

Model Q10 Q10 adalah faktor percepatan reaksi laju penurunan mutu pada temperatur (T+10) Q10 = laju penurunan mutu pada temperatur T ts (T) Q10 = ; ts (T+10) jika perbedaan suhu bukan 10 oC ts (T1) maka Q10T/10 = ts (T2) ts (T) = umur simpan pada temperatur T ts (T+10) = umur simpan pada temperatur T+10