PRINSIP DASAR KULTUR ORGAN ALFIAH HAYATI BIOLOGI FST-UA
Kultur organ Pengembangan dari kultur sel dan jaringan Dilakukan secara in vitro & in vivo Tujuan mempertahankan struktur sel dan jaringan menghindari kerusakan jaringan Medianya = kultur jaringan.
Kultur organ bersumber pada: Embrio lebih mudah. Misal: blastokista (5-7 hari) Sel induk dapat dikultur memjadi sel itu sendiri, sehingga menciptakan garis sel induk blastokis Organ dewasa kurang fleksibel dan lebih sulit untuk identifikasi, isolasi, dan memurnikan Teknik kultur organ menggunakan: medium padat medium cair
KULTUR ORGAN Tiga jenis kultur organ: a) Kultur Organ seluruh atau fragmen kecil organ b ) Kultur Histotypic cell line c ) Kultur Organotypic bagian organ yang dibuat dengan menggunakan sel-sel dari garis keturunan berbeda
Mouse testis following germ cell transplantation injection using the efferent ductules to guide the needle to the rete testis. Germ cells were suspended in germ cell injection
whole mount tubulus seminiferous kera dewasa, hasil immunohistokimia spermatogonia pada bagian atas dan preleptotene spermatocytes pada bagian bawah tubulus seminiferous
kecocokan antara sel germinal donor dan lingkungan testis penerima tinggi Kekerabatan dekat Mamalia Allografts (1 spesies) Xenograf (antar spesies) Donor = Babi Penerima = tikus ?
whole mount dari tubulus seminiferous pada tahap VII pada siklus epithelial seminiferous menunjukkan pewarnaan immunohistokimia untuk BrdU (fluorescence hijau) dan acrosin (fluorescence merah). Catatan: the small nuclei of the preleptotene spermatocytes, the big nuclei of the Apale spermatogonia, and the cap-shaped acrosomes of the round spermatids
Ginjal tikus buatan yang telah diinjeksi dengan sel endotel dan sel neonatal ginjal untuk memicu terbentuknya sistem vaskular dan berhasil memproduksi urine dilaboratorium dan setelah ditransplantasikan ke hewan hidup Hal ini juga dilakukan untuk paru-paru dan hati
Hasil regenerasi ginjal dari donor untuk diimplantasikan pada resipien Hasil implantasi pertumbuhan sel tulang rawan telinga sapi di punggung mencit
Kultur paru-paru
Kultur paru-paru tikus
KARAKTERISTIK KULTUR ORGAN 1. Nutrisi dan Pertukaran gas perlu diperhatikan karena tidak adanya sistem vaskular maka sel bagian sentral menjadi nekrotik. 2. Struktur Integritas jaringan tidak boleh rusak . Sel tidak boleh dilepas selama proses tersebut. 3. Pertumbuhan dan diferensiasi sel tetap dijaga selama tahap diferensial, sehingga sel tidak proliferasi terus tetapi beberapa mengalami perkembangan
Jadi hal yang perlu diperhatikan: integritas struktural dari jaringan asli sistem vaskular tersedianya nutrisi pertukaran gas dalam sel Untuk mengatasi masalah ini, kultur organ ditempatkan di antara fase cair, hindari konsentrasi O2 yang tinggi menyebabkan diinduksi toksisitas, nutrisi yang tidak memadai menyebabkan nekrosis
MANFAAT KULTUR ORGAN (1) Pemeliharaan struktur dalam jaringan (untuk eksperimental dgn parameter variasi hormon , obat-obatan , atau radiasi) (2) Studi morfogenesis , diferensiasi , dan fungsi dalam organ (3) untuk perbandingan pertumbuhan dan perilaku organ yang ditanam ke bagian tubuh lainnya (4) Pengobatan
KEKURANGAN Hasil dari kultur organ sering tidak sebanding dengan kualitas organ asalnya Kultur organ dapat dipertahankan hanya untuk beberapa bulan. Tetapi secara invivo dapat dipertahankan lebih lama (hewan inang yang sesuai)
Table 1-4 culture