(kamar-kamar Nabi Muhammad saw)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
تلخيص من كتاب عمدة الأحكام. a) Bahasa : الدعاء (Do’a) b) Istilah : “Ibadah tertentu yang memiliki gerakan tertentu, perkataan dan perbuatan tertentu,
Advertisements

Spionase dalam Tinjauan Dalam
BAB V Oleh: Muhamad Fatoni,M.Pd.I. PUASA ITU MILIK ALLAH حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ عَنْ أَبِى صَالِحٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
Adapun Hak Allah atas hambanya ialah agar mereka menyembahnya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun.
Qur’anic Campus. Mengapa Qur’anic Campus? Andalan Untuk Membangun Peradaban Keselamatan Dunia dan Akhirat.
HADITS KEtigapuluh sembilan
OLEH: MUHAMAD FATONI,M.Pd.I BAB III. Allah Menilai Hati Manusia عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : ' إن الله لا ينظر إلى صوركم.
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
TAKWA.
Islam dan ilmu pengetahuan
HUKUM MEMINTA-MINTA FATWA TARJIH.
Nikah Arti Nikah; Bahasa: الضم و الجمع (bergabung dan berkumpul), terkadang kata-kata ‘Nikah’ sebagai ungkapan berhubungan dan juga kata ini dimaksudkan.
Amalan Setelah Melahirkan
Mu’tazilah, Syi’ah, Ahli Sunnah wal Jama’ah
Etimologi  Kata takwa ( التَّقْوَى ) berasal dari kata kerja ( وَقَى ) artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
MA’RIFATUSY SYAHADATAIN
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HadiTH Tiga Serangkai KURSUS BIMBINGAN UGAMA (KBU)
TAQWA KEPADA ALLAH Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
MERETAS JALAN SEHAT SESUAI SYARIAH
Perkara yang akan dipelajari:
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
SUNNAH (AL-HADITS) SEBAGAI SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
ESENSI PUASA DARI SUDUT PANDANG HADITS
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
MA’ALLAH Upaya Menggapai Hidup Penuh Berkah
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ
BAB II HORMAT KEPADA ORANG TUA DAN GURU
لَّقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِّلسَّائِلِينَ
RENUNGAN.
Etos (motivasi) Kerja Unggulan
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
Amalan Setelah Melahirkan
Amalan Setelah Melahirkan
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Maulid Nabi Muhammad SAW
ANASIR HADIS SIAP UNTUK KULIAH??? SANAD / RAWI MATAN
Ikhlas dan Pengaruhnya dalam Amal
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Surat al-Muzammil Para ulama mengatakan: Surat al-Muzammil termasuk dalam surat Makkiyyah (surat yang diturunkan sebelum Hijrahnya Nabi Muhammad saw) Jabir.
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
أتى الناس النبي فجعلوا ينادزنه ز هو في الحجرة ” يا محمد ! يا محمد !“
Menemani Rasulullah di Surga
Menuntut Ilmu dan Menghargai waktu
ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
Menghormati ulama dan majelis ilmu
Cinta yang membawa ke surga
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
Dosen: Maemunah Sa’diyah Drs.M.Ag
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
Wahyu Rizki Nur Syamsi ( )
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
Materi Pertemuan IV Al Hadis/ As Sunnah.
AKIDAH AKHLAK Adab Bergaul Kepada Saudara dan Teman Oleh: Ridwan.
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Cinta yang membawa ke surga
مختارات في آداب المجالس.
Cinta yang membawa ke surga
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah سبحانه وتعالى
IMAM FASIH FATWA TARJIH 2004.
Setiap umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan, wajib untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu harus dilakukan dengan penuh semangat dan tidak boleh dengan.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ
Toleransi, Kerukunan dan Menghindari Tindak Kekerasan Kelompok 1.
Transcript presentasi:

(kamar-kamar Nabi Muhammad saw) بسم الله الرحمن الرحيم Surat Al-Hujurat (kamar-kamar Nabi Muhammad saw) Surat al-Hujurat adalah Surat Madaniah. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka Itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Qs.al-Hujurat, 1-3)

Allah swt mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya untuk berlaku dengan penuh Adab saat berhubungan dengan Rasul saw. هذه آداب، أدب الله بها عباده المؤمنين فيما يعاملون به الرسول صلى الله عليه وسلم من التوقير والاحترام والتبجيل والإعظام 1. Jangan Mendahului Allah swt dan Rasul saw يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ [وَاتَّقُوا اللَّهَ ] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah… Maksud ayat ini; Dalam segala hal أي: لا تسرعوا في الأشياء بين يديه، أي: قبله، بل كونوا تبعا له في جميع الأمور.. Janganlah kalian tergesah-gesah dalam segala hal di hadapannya, sebelum Rasul saw melakukannya, tapi jadilah kalian orang yang mengikuti Rasul saw dalam segala hal. Dalam Hukum Muadz bin Jabal ra: ketika Nabi Muhammad saw mgutusnya ke Negeri Yaman, beliau saw bertanya: "بم تحكم؟" قال: بكتاب الله. قال: "فإن لم تجد؟" قال: بسنة رسول الله. قال: "فإن لم تجد؟" قال: أجتهد رأيي، فضرب في صدره وقال: "الحمد لله الذي وفق رسولَ رسولِ الله، لما يرضي رسول الله".

Dengan apa kamu berhukum. Beliau ra berkata: Dengan kitab Allah swt Dengan apa kamu berhukum ? Beliau ra berkata: Dengan kitab Allah swt. Berkata saw: Jika tidak kamu temukan ? Berkata ra: Dengan Sunnah Rasul saw. Berkata saw: Bila tidak kamu temukan ? Berkata ra; Aku ber-ijtihad dengan pikiranku. Maka Rasul saw menepuk dadanya ra seraya berkata; Segala puji bagi Allah swt yang telah mensetujui utusan Rasul saw sesuai dengan yang diridhai utusan Allah swt. (HR. Ahamd, Abu Daud, Thurmudzi dan Ibnu Majah) Bertentangan Dengan Allah swt dan Rasul saw Ibnu Abbas ra: { لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ } : لا تقولوا خلاف الكتاب والسنة. Janganlah kalian berkata dengan perkataan yang bertentangan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Berbicara Saat Rasul saw Berbicara Al-Aufa ra: نهى أن يتكلموا بين يدي كلامه. Dilarang untuk berbicara saat Nabi Muhammad saw berbicara Berdo’a Sebelum Imam Hasan al-Basri rhm: { لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ } قال: لا تدعوا قبل الإمام. Janganlah kalian berdo’a sebelum imam

Mengandai-andai Sebelum Turunnya Wahyu Qatadah rhm: ذكر لنا أن ناسا كانوا يقولون: لو أنزل في كذا كذا، وكذا لو صنع كذا، فكره الله ذلك، وتقدم فيه. Dahulu para sahabat ada yang mengatakan: Seandainya turun ini dan itu, seandaianya melakukan ini dan itu. Maka Allah swt tidak menyukai hal itu dan itu termasuk mendahului yang dilarang. 2. Jangan Mengangkat Suara Di Hadapan Rasul saw { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ } Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi.. Turun untuk Abu Bakar ra dan Umar ra Abu Mulaikah ra: كاد الخيِّران أن يهلكا، أبو بكر وعمر، رضي الله عنهما، رفعا أصواتهما عند النبي صلى الله عليه وسلم حين قدم عليه ركب بني تميم، فأشار أحدهما بالأقرع بن حابس أخي بني مجاشع، وأشار الآخر برجل آخر -قال نافع: لا أحفظ اسمه-فقال أبو بكر لعمر: ما أردت إلا خلافي. قال: ما أردت خلافك. فارتفعت أصواتهما في ذلك، فأنزل الله: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا …..

Hampir saja dua orang yang baik hancur, yaitu Abu Bakar dan Umar ra, mereka berdua meninggikan suaranya di hadapan Nabi Muhammad saw, ketika datang kafilah Bani Tamim, salah seorang diantara mereka berdua mengisyaratkan kepada Agra’ bin Habis saudara Bani Mujasi’, dan lainnya mengisyaratkan kepada seseorang yang namanya Nafi’ ( aku tidak menghapal namanya), berkata Abu Bakar kepada Umar: Kamu tidak menginginkan kecuali hanya ingin berbeda denganku !, Umar ra: Aku tidak bermaksud menentangmu. Mereka berdua meninggikan suaranya. Maka turunlah firman Allah swt: (Wahai orang yang beriman janganlah kalian meninggikan suaramu…). (HR.Bukhari dan Muslim) Anas bin Malik ra: لما نزلت هذه الآية: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ } إلى: { وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ } ، وكان ثابت بن قيس بن الشماس رفيع الصوت فقال: أنا الذي كنت أرفع صوتي على رسول الله صلى الله عليه وسلم حبط عملي، أنا من أهل النار، وجلس في أهله حزينا، ففقده رسول الله صلى الله عليه وسلم، فانطلق بعض القوم إليه فقالوا له: تفقدك رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال: أنا الذي أرفع صوتي فوق صوت النبي صلى الله عليه وسلم، وأجهر له بالقول حبط عملي، أنا من أهل النار. فأتوا النبي صلى الله عليه وسلم فأخبروه بما قال، فقال: "لا بل هو من أهل الجنة".

Ketika turun ayat ini (Wahai orang yang beriman… Ketika turun ayat ini (Wahai orang yang beriman….), dahulu Tsabit bin Syammas ra bila berbicara keras suaranya, dan beliau berkata: Sayalah yang keras suaranya di hadapan Rasul saw maka gugurlah segala amalku, sungguh aku termasuk dari golongan penduduk neraka, maka dia berdiam diri di rumahnya dalam keadaan bersedih. Rasul saw merasa kehilangan, maka beliau saw mengirim beberapa sahabatnya untuk mencarai tahu keadaan Tsabit ra. Datanglah beberapa sahabat ke rumahnya dan berkata: Rasul saw mencarimu, mengapa kamu tidak pernah datang ? Beliau ra berkata: Sungguh akulah yang meninggikan suara di atas suaranya Nabi saw maka gugurlah amalku dan aku termasuk penduduk dneraka. Maka para sahabat mendatangi Nabi Muhammad saw dan memberitahukannya dengan apa yang dikatakan oleh Tsabit, maka Nabi Muhammad saw bersabda: Tidak, bahkan dia termasuk penduduk surga.(HR.Muslim dan Ahmad) فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: "ما يبكيك يا ثابت؟". فقال: أنا صيت وأتخوف أن تكون هذه الآية نزلت في: { لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ } . فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: "أما ترضى أن تَعِيش حَميدًا، وتقتل شهيدا، وتدخل الجنة؟". فقال: رضيت ببشرى الله ورسوله صلى الله عليه وسلم، ولا أرفع صوتي أبدا على صوت النبي صلى الله عليه وسلم. قال: وأنزل الله: { إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى }

Abu Hurairah ra, Rasul saw: إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رُضْوَانِ اللَّهِ، مَا يُلْقِي لَهَا بَالًا، يُرْفَعُ لَهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ Sungguh seorang hamba mengucapkan kalimat dari keridhaan Allah swt tidak mengucapkannya dengan permasalahan, diangkat baginya dengan kalimat itu beberapa derajat, dan dan sungguh seorang hamba mengucapkan dengan kalimat dari hal yang menyebabkan murkanya Allah swt, mengucapkannya tidak permasalahan, dilemparkan dengannya ke dalam neraka Jahannam.. (HR.Ahmad, Bukhari dan Muslim) Diriwayatkan dari Umar ra: أنه سمع صَوت رجلين في مسجد رسول الله صلى الله عليه وسلم قد ارتفعت أصواتهما، فجاء، فقال: أتدريان أين أنتما؟ ثم قال: مِن أين أنتما؟ قالا من أهل الطائف. فقال: لو كنتما من أهل المدينة لأوجعتكما ضربا. Beliau mendengar dua orang berbicara dengan suara yang keras, maka dia datang dan bertanya: Apakah kalian berdua tidak mengetahui di mana saat ini ? Dari mana kalian berasal ? Mereka menjawab: Dari Thaif. berkata ra: Seandainya kalian berdua dari Madinah niscaya kalian berdua pasti telah saya pukul.

Para ulama mengatakan: يكره رفع الصوت عند قبره، كما كان يكره في حياته؛ لأنه محترم حيا وفي قبره، صلوات الله وسلامه عليه، دائما. ثم نهى عن الجهر له بالقول كما يجهر الرجل لمخاطبه ممن عداه، بل يخاطب بسكينة ووقار وتعظيم؛ Makruh bersuara keras saat berada di dekat kuburnya saw sebagaimana saat beliau hidup saw, karena beliau dimuliakan saat hidup dan saat di kuburnya saw. Kemudian juga dilarang mengeraskan suara sebagaimana seseorang berbicara dengan orang lain akan tetapi hendaknya dia berbicara dengan tenang dan penuh pemuliaan. إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ Orang yang merendahkan suaranya dihadapan Rasul saw adalah; Orang yang bertakwa Memperoleh ampunan Memperoleh pahala yang besar