PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya berbasis Akrual
Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
METODA KERJA DAN PRODUKTIVITAS
Akuntansi keuangan lanjutan 1
BAB - 1 MANAJEMEN OPERASI by
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Prof Ir. Moses L. Singgih, MSc, PhD
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Teori Motivasi.
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
SUPLEMENT SURVEI CONTOH
Menentukan Perilaku Biaya
MATERIALITAS, RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
Biaya Produksi.
PERSAMAAN AKUNTANSI.
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun.

KOMPONEN SISTEM INFORMASI Materi Pertemuan ke-4.
Efektivitas Organisasi (Pertemuan ke-2)
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
OVERVIEW 1/27 Bab ini membahas tahapan penting dalam proses investasi, yaitu tahap evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini pertanyaan mendasar yang.
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN
BAB IV PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS VARIABEL
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS)
Pertumbuhan Ekonomi II
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Formula Menghitung Keuntungan Investasi
PEMILIHAN INDIKATOR PENGUKURAN
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Konsep biaya Arus biaya Chapter 2. Konsep dasar biaya Cost adalah KAS atau setara dg KAS yg dikorbankan untuk mendapatkan barang/jasa yg diperkirakan.
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
ACTIVITY BASED COSTING
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Bab V Teori Produksi Muh. Yunanto
B E P TITIK PULANG POKOK.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
1. Paradoks Produktivitas Teknologi Informasi
MODEL APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER) MODEL
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Manajemen Pengadaan Proyek
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN
MODUL I KONSEP DASAR PRODUKTIVITAS
METODE PENGUKURAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
BAB IV PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
02 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PENETAPAN SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
KONSEP DASAR ANALISIS BIAYA
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
03 ANALISIS PRODUKTIVITAS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Bab 2 – Daya Saing, Strategi, dan Produktivitas.
04 ANALISIS PRODUKTIVITAS STRATEGI PRODUKTIVITAS
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MARVIN E. MUNDEL
TUGAS ANALISIS PRODUKTIVITAS “SISTEM PRODUKTIVITAS” OLEH KELOMPOK II :  ARINA FAIZA FATTIN ( )  REZA ()  LINGGA()  RIO()  ILHAM()
OPERASI & PRODUKTIVITAS
Transcript presentasi:

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA

UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS Efisiensi Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi berorientasi pada masukan.

UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS Efektifitas Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar presentase yang tercapai, makin tinggi tingkat efektifitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran. Peningkatan efektifitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi, dan juga sebaliknya.

UNSUR-UNSUR PRODUKTIVITAS Kualitas Produktivitas merupakan ukuran kualitas, meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio output/input. Secara umum kualitas adalah ukuran yang menentukan seberapa jauh penentuan persyaratan, spesifikasi dan harapan konsumen. Efisiensi titik beratnya adalah masukan, sedangkan efektifitas titik beratnya pada keluaran. Produktivitas merupakan gabungan dari efisiensi, efektifitas dan kualitas.

Ukuran cenderung lebih luas. KESULITAN DALAM MERANCANG, MELAKSANAKAN, DAN MENGAMBIL MANFAAT DALAM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Ukuran cenderung lebih luas. Ukuran berorientasi pada kegiatan, bukan hasil. Masukan terlalu disederhanakan sehingga mengurangi keabsahan ukuran. Organisasi biasanya enggan untuk mengadakan pengukuran terhadap sumber yang digunakan. Proses kerja biasanya rumit, sulit untuk dipisahkan dan diukur.

KESULITAN DALAM MERANCANG, MELAKSANAKAN, & MENGAMBIL MANFAAT DALAM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Banyak pekerja atau pimpinan yang sering beranggapan bahwa produktivitas yang tinggi dan kualitas yang baik adalah hal-hal yang tidak dapat diperoleh secara bersamaan. Pada kenyataannya keduanya harus saling melengkapi. Manajemen yang baik harus meningkatkan produktivitas dengan menetapkan indikator volume tanpa mengabaikan unsur kualitas. Sistem pengukuran sulit diterapkan pada sistem yang gagal dalam menggambarkan tanggung jawab maupun yang menekankan tanggung jawab dengan cara yang salah. Keterangan dari sistem pengukuran biasanya merupakan hasil kompromi (jalan pintas untuk memperoleh data), sehingga mengakibatkan ukuran yang didapat tidak tepat. Sistem pengukuran biasanya hanya menekankan beberapa aspek dari unjuk kerja organisasi, tetapi mengabaikan aspek-aspek lainnya.

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DALAM SISTEM INDUSTRI Model pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan rasio Output/input Model pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan angka indeks Model pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb Douglas

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT/INPUT Model ini terdiri dari : Produktivitas parsial Produktivitas faktor total Produktivitas total

PRODUKTIVITAS PARSIAL Pengukuran Partial = output/(input tunggal) Contoh : Produktivitas tenaga kerja Produktivitas material Produktivitas modal Produktivitas energi

PRODUKTIVITAS FAKTOR TOTAL Produktivitas faktor total merupakan rasio dari output bersih terhadap banyaknya input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih : output bersih – input antara Mis diperoleh hasil 1.5 artinya : setiap penggunaan input tenaga kerja dan modal secara bersama sebesar Rp. 1 juta, akan menghasilkan output bersih sebesar Rp. 1.5 juta.

PRODUKTIVITAS TOTAL Produktivitas Total = Output/(total inputs) Produktivitas total merupakan rasio dari output total terhadap banyaknya input total. Output bersih : output bersih – input antara

Mengukur Produktivitas Partial Output Output Output Output measures Labor Machine Capital Energy Multifactor Output Output measures Labor + Machine Labor+Capital+Energy Total Goods or Services Produced measure All inputs used to produce them

PENDEKATAN RASIO OUTPUT/INPUT Pengukuran produktivitas parsial, produktivitas faktor total maupun produktivitas total, dapat menggunakan satuan fisik dari output dan input (ukuran berat, panjang, isi, dll) atau satuan moneter dari output dan input (dollar, rupiah, dll). Jika output dan input diukur dalam kuantitas fisik, maka ukuran ini dinamakan ukuran produktivitas operasional. Jika output dan input diukur dinyatakan dalam nilai uang, maka ukuran ini dinamakan ukuran produktivitas finansial

CONTOH PT. JAYA mempunyai data tentang output yang dihasilkan dan input yang dipergunakan (diukur dalam satuan moneter, juta rupiah) selama tahun 2007, sebagai berikut : OUTPUT : Output total (Nilai produksi) = 1500 INPUT : - Input tenaga kerja (Upah dan gaji) : 200 - Input material (bahan baku) : 200 - Input modal : 300 - Input energi (bahan bakar) : 100 - Input lain-lain : 100 - Input total : 900

LANJUTAN CONTOH 1 Berapa nilai produktivitas parsial dan produktivitas totalnya?

PERIODE DASAR Apabila perusahaan menyusun laporan mengenai peningkatan atau penurunan efisiensi produktivitas dengan mengukur perubahan dalam produktivitas periode sebelumnya, maka ukuran produktivitas saat ini harus dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dalam hai ini, produktivitas periode sebelumnya tersebut dinamakan periode dasar dan berfungsi sebagai kriteria atau standar untuk mengukur perubahan dalam efisiensi produktif. Periode sebelumnya yang digunakan sebagai kriteria atau standar dapat dipilih sesuai dengan periode yang diinginkan, misalnya: tahun sebelumnya, minggu sebelumnya, atau periode yang diperlukan untuk memproduksi batch produk yang terakhir. Untuk evaluasi strategik, periode dasar biasanya dipilih pada awal tahun.

CONTOH 1 Sebuah pabrik jam tangan merencanakan output 100 unit jam tangan pada minggu ke-I. Input sumber daya tenaga kerja yang tersedia adalah 120 jam-orang. Ternyata dalam minggu ke-I, perusahaan dapat menghasilkan 120 unit jam tangan dengan jumlah input sumber daya tenaga kerja yang sama. Artinya : Produktivitas yang dicapai lebih tinggi dari yang direncanakan. "perusahaan ini telah berhasil meningkatkan efektivitas dari output yang dihasilkan".

LANJUTAN CONTOH 1 Sebaliknya, jika minggu ini perusahaan menghasilkan output sesuai dengan jumlah yang direncanakan yaitu 100 unit, tetapi dengan memanfaatkan tenaga kerja 15 jam-orang, berarti produktivitasnya lebih tinggi dari produktivitas rencana. Maka, dikatakan bahwa perusahaan telah meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya tenaga kerjanya. Dengan skenario selanjutnya, bisa saja tercapai output 150 unit dengan 15 jam-orang tenaga kerja. Maka, kasus terakhir ini menunjukkan bahwa perusahaan telah meningkatkan efisiensi maupun efektivitasnya.

LANJUTAN CONTOH 1 Dengan melihat ratio dan kasus ilustrasi sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa "peningkatan produktivitas' baru akan bisa dilakukan, apabila hubungan antara output dan input menunjukkan perubahan-perubahan, sebagai berikut : Output meningkat dengan input sama. Output sama, input berkurang. Output menurun lebih kecil, dibanding penurunan input. Output meningkat, input menurun. Output meningkat lebih tinggi, dibanding peningkatan input.

CONTOH 2 Pada tahun 2007, PT MAJU TERUS memproduksi produk A sebanyak 55.000 unit dengan menggunakan 11.000 jam kerja karyawan. Maka: Berapakah rasio produktivitas tenaga kerja ? Jika harga jual produk A tersebut Rp.12.500,00 per unit dan biaya tenaga kerja Rp.4.000,00 per jam, maka berapa rasio produktivitasnya (dinyatakan dalam jumlah rupiah) ?

KEUNGGULAN UKURAN PARSIAL Memungkinkan para manajer untuk memusatkan pada penggunaan masukan tertentu. Lebih mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas karyawan operasional. Trend produktivitas dalam satu tahun dapat ditelusuri.

KELEMAHAN UKURAN PARSIAL Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah, atau tidak dihubungkan dengan ukuran-ukuran lainnya, dapat menyesatkan. Akibat yang bersifat menyeluruh, tidak dapat tercermin dalam pengukuran produktivitas parsial.

Faktor Turunnya Produktivitas Ketidakmampuan manajemen dalam mengukur, mengevaluasi dan mengelola produktivitas perusahaan. Motivasi karyawan yang rendah karena sistem pengukuran dan penghargaan yang diberikan tidak berkaitan dengan produktivitas dan tanggung jawab dari perusahaan. Pengiriman produk yang sering terlambat karena ketidakmampuan memenuhi jadwal yang ditetapkan, sehingga mengecewakan pelanggan Peningkatan biaya-biaya untuk proses produksi pemasaran. Pemborosan penggunaan sumber daya material, tenaga kerja, energi, modal, waktu, informasi dan lain-lain.

Faktor Turunnya Produktivitas Terdapat konflik-konflik dan hambatan-hambatan dalam tim kerja sama yang tidak terpecahkan, sehingga menimbulkan ketidakefisiensian dalam kerja sama dan partisipasi total dari karyawan. Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknik-teknik peningkatan kualitas dan produktivitas perusahaan. Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tingkat peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam industri.

Prasyarat untuk menilai dan meningkatkan produktivitas, adalah : "Bisa diukurnya output yang dicapai maupun input yang digunakan".

KRITERIA DALAM MELAKUKAN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Validitas. Kelengkapan (Completeness). Kelengkapan berhubungan dengan ketelitian dengan seluruh output dan input. Dapat dibandingkan (Comparability). Pentingnya pengukuran produktivitas terletak pada kemampuan untuk dapat membandingkan antara periode dengan periode, dengan obyektif atau standar sehingga dapat dilihat apakah penggunaan sumber lebih efisien atau tidak dalam mencapai hasil.