ERICH FROMM Latar belakang dan pandangan-pandangan Fromm: Seperti Adler, Fromm dipengaruhi ajaran/pandangan Freud dan sosiologi (khususnya teori Karl Marx) Tema pokok teori Fromm: orang merasa terisolasi/kesepian. Semakin bebas manusia, semakin kesepian. Menurut Fromm: kebebasan menjadi keadaan yang negatif, untuk mengatasi rasa sepi orang dapat: 1. Bersatu dengan orang lain dalam semangat cinta dan kerja sama. Orang menggunakan kebebasan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang baik. 2. Menemukan rasa aman dengan tunduk pada penguasa dan menyesuaikan diri dengan masyarakat. Hal itu akan menumbuhkan perbudakan baru.
- Setiap manusia mempunyai kontradiksi dasar, yaitu ingin merupakan bagian dari alam dan sekaligus terpisah dari alam. Manusia ingin sebagai binatang sekaligus sebagai manusia. Manusia ingin memiliki kebutuhan-kebutuhan fisiologik dan memuaskannya (sebagai binatang), serta memiliki kesadaran diri, pikiran, dan daya (sebagai manusia). - Jadi menurut Fromm: setiap individu mempunyai dua aspek, aspek binatang dan aspek manusia, yang merupakan kondisi-kondisi dasar dari keberadaan manusia.
kebutuhan tersebut adalah: 1. Kebutuhan akan keterhubungan Pemahaman tentang jiwa manusia harus didasarkan pada analisis tentang kebutuhan-kebutuhan manusia yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensinya. Menurut Fromm ada 5 kebutuhan spesifik yang berasal dari kondisi eksistensinya. Kebutuhan- kebutuhan tersebut adalah: 1. Kebutuhan akan keterhubungan 2. Kebutuhan akan transendensi 3. Kebutuhan akan keterberakaran 4. Kebutuhan akan identitas 5. Kebutuhan akan kerangka orientasi
Ad 1. Kebutuhan akan keterhubungan (frame of devotion) Berasal dari kenyataan bahwa manusia dalam menjadi manusia telah direnggutkan dari kesatuan primer binatang dengan alam Binatang dilengkapi oleh alam dengan kemampuan (insting) untuk mengatasi keadaan-keadaan yang harus dihadapi, tetapi manusia dengan kemampuan berpikir dan berkhayalnya telah/menjadi kehilangan interdependensi yang intim dengan alam Sebagai pengganti ikatan-ikatan instingtif dengan alam (seperti yang dimiliki oleh binatang), manusia harus menciptakan sendiri hubungan-hubungan itu Menurut Fromm, yang paling memberi kepuasan adalah hubungan-hubungan yang didasarkan pada cinta produktif, yaitu hubungan yang selalu mengandung perhatian, tanggung jawab, respek, dan pemahaman timbal balik
Ad 2. Kebutuhan akan transendensi - yaitu kebutuhan orang untuk mengatasi kodrat binatangnya agar menjadi orang yang kreatif dan bukan sekedar menjadi makhluk saja. - bila dorongan kreatif terhambat, maka orang akan menjadi perusak - Fromm juga menunjukkan bahwa cinta dan benci bukan merupakan dorongan yang berlawanan. Kedua dorongan itu merupakan jawaban atas kebutuhan orang untuk mengatasi kodrat binatangnya. Menurut Fromm, binatang tidak bisa membenci dan mencintai seperti manusia.
Ad 3. Kebutuhan akan keterberakaran - manusia mendambakan akar-akar alamiah. Manusia ingin menjadi bagian integral dunia dan merasakan bahwa mereka memilikinya. - menurut Fromm, pada masa kanak-kanak, manusia berakar pada ibunya. Keterberakaran pada ibu, bila bertahan sampai lepas masa kanak-kanak, dipandang sebagai suatu fiksasi yang tidak sehat. - menurut Fromm, seseorang akan menemukan akar-akar paling sehat dan memuaskan dalam rasa sekeluarga dengan pria dan wanita lain.
Ad 4. Kebutuhan akan identitas - orang juga ingin mempunyai suatu perasaan identitas pribadi, ingin menjadi individu yang unik - apabila orang tidak dapat mencapai tujuan ini melalui usaha kreatifnya sendiri, ia dapat memperoleh ciri tertentu dengan mengidentifikasikan diri pada orang lain/kelompok lain - menurut Fromm, budak akan mengidentifikasikan diri pada majikan, warga negara pada negara, pekerja pada perusahaan. - hal-hal di atas menunjukkan bahwa perasaan identitas timbul dari memiliki seseorang dan bukan dari menjadi seseorang
Ad 5. Kebutuhan akan kerangka acuan/orientasi - menurut Fromm, manusia butuh kerangka acuan, yaitu suatu cara yang stabil dan konsisten dalam memandang dan memahami dunia - kerangka acuan yang mereka kembangkan pada awalnya mungkin bersifat rasional/irasional/mempunyai kedua unsur tersebut Menurut Fromm, kebutuhan-kebutuhan tersebut (1-5) adalah sesuatu yang sungguh-sungguh manusiawi dan objektif. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak ditemukan dalam binatang dan tidak berasal dari hasil pengamatan terhadap keinginan-keinginan manusia. Kebutuhan-kebutuhan itu juga tidak diciptakan oleh masyarakat, tetapi telah ditanamkan dalam kodrat manusia melalui evolusi.
Manifestasi spesifik dari kebutuhan-kebutuhan tersebut yaitu cara-cara aktual seseorang dalam mewujudkan potensi-potensi batiniahnya, dan hal itu ditentukan oleh aturan-aturan sosial dimana seseorang hidup. Karena itu ada hubungan antara masyarakat dengan eksistensi/keberadaan manusia. Manusia menentukan cara-cara yang dapat diwujudkan manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kepribadian orang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakatnya. Misal dalam masyarakat kapitalis orang dapat mencapai perasaan identitas/pribadi dengan menjadi kaya, atau mengembangkan perasaan keterberakaran dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh suatu perusahaan besar.
Penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan batin dan tuntutan-tuntutan dari luar. Seseorang akan mengembangkan karakter sosial dengan memenuhi harapan-harapan masyarakat. Fromm juga menjelaskan tentang 5 tipe karakter sosial yang ditemukan dalam masyarakat dewasa ini, yaitu: 1. Reseptif 2. Eksploitatif 3. Penimbunan 4. Pemasaran 5. Produktif
Tipe-tipe tersebut melukiskan cara-cara yang berbeda dari individu dalam berhubungan dengan dunia. Dari tipe-tipe tersebut, hanya tipe produktif yang dianggap sehat oleh Fromm dan merupakan perwujudan dari aktivitas kesadaran yang bebas. Setiap individu merupakan campuran dari ke 5 tipe/ orientasi terhadap dunia, tetapi pada tiap-tiap individu, yang lebih menonjol hanya satu/dua orientasi saja. mungkin sekali ada orang bertipe: - penimbunan produktif/penimbunan tidak produktif pemasaran produktif/pemasaran tidak produktif
Dalam perkembangannya Fromm melukiskan adanya pasangan tipe karakter ke 6 yaitu nekrofilus (orang yang tertarik kepada kematian) dan biofilus (orang yang mencintai kehidupan). Meskipun nekrofilus dan biofilus mirip dengan insting untuk hidup (eros) dan insting untuk mati (tanatos) dari Freud, tetapi menurut Fromm hal itu sesungguhnya tidak sama. Insting hidup dan insting mati dari Freud, keduanya dalam konteks biologis, akan muncul/tidak terkait dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki. Sedang insting hidup bagi Fromm adalah satu-satunya potensialitas primer, sedang ketertarikan pada kematian adalah sekunder dan hanya muncul bila daya-daya hidup dikecewakan
Menurut Fromm, agar suatu masyarakat dapat berfungsi dengan baik, maka karakter anak perlu dibentuk agar cocok dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Tugas orangtua dan pendidikan adalah membuat anak ingin bertindak sebagaimana ia harus bertindak, jika suatu sistem ekonomi, politik, dan sosial tertentu harus dipertahankan. Misal: dalam masyarakat kapitalis, keinginan untuk menabung harus ditanamkan pada rakyat agar modal tersedia untuk perluasan ekonomi. Pada masyarakat yang mengembangkan sistem kredit, harus menjaga agar orang-orang merasakan suatu paksaan batin untuk membayar hutang pada waktunya. = Masyarakat dapat membuat manusia frustrasi dan sesat dengan cara menciptakan tuntutan-tuntutan yang bertentangan dengan kodrat manusia.
Masyarakat yang mempunyai tuntutan yang bertentangan dengan kodrat manusia akan mengasingkan manusia dari ‘situasi manusiawi’ dan tidak memberi kesempatan untuk memenuhi kondisi-kondisi dan kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensinya. Misal masyarakat yang memperlakukan manusia seperti robot, memperlakukan budak sebagai upahan, dsb Masyarakat-masyarakat seperti itu akan menumbuhkan perbuatan-perbuatan yang anti sosial, merusak, dsb; sebab anggota-anggota masyarakatnya gagal dalam memuaskan kebutuhan dasar kemanusiaannya.
Fromm juga mengemukakan bahwa bila masyarakat berubah secara mendasar (seperti saat feodalisme berubah menjadi kepitalisme), hal itu akan memunculkan perubahan-perubahan dalam karakter sosial manusia. Struktur karakter lama tidak cocok lagi dengan struktur karakter yang baru, sehingga membuat orang merasa terasing dan putus asa. Pada masa-masa perubahan seperti itu, orang tercabut dari ikatan lama dan merasa kehilangan sebelum ia mampu mengembangkan akar-akar yang baru. Pada masa seperti itu orang butuh perlindungan dari rasa kesepian
Fromm juga sangat peduli dan merasa prihatin dengan hubungan manusia dengan masyarakatnya. Hal itu terlihat dalam beberapa pandangannya: a. Manusia mempunyai kodrat esensial bawaan b. Masyarakat diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kodrat esensial tersebut c. tidak satupun dari masyarakat yang pernah diciptakan yang berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia d. sangat mungkin menciptakan masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia.
Menurut Fromm, masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar eksistensi manusia adalah masyarakat yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan penuh rasa cinta, berakar pada ikatan-ikatan persaudaraan, dan solidaritas . Masyarakat dapat memberi kesempatan mengatasi kodrat dengan menciptakannya, dan bukan dengan membinasakannya. Masyarakat dapat membentuk anggota-anggotanya mengerti diri dengan mengalami diri sebagai subjek dari kemampuan-kemampuannya dan bukan dengan memaksakan sifat konformitas. Suatu masyarakat dengan orientasi dan devosi dapat terwujud tanpa perlu mengubah kenyataan.
Masyarakat yang sempurna itu oleh Fromm disebut sebagai Sosialisme Komunitarian Humaniostik. Dalam masyarakat seperti itu individu mendapat kesempatan untuk menjadi manusia sepenuhnya.