Loading...
Assalammu’alaikum Wr. Wb Sudah siap belajar ??
MENULIS PUISI BEBAS DENGAN UNSUR PERSAJAKAN Kelas VIII - Semester 2
S K & KD Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas Kompetensi Dasar : Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan Tujuan Siswa mampu menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan dengan tepat
Materi
PUISI Materi SAJAK LANGKAH-LANGKAH CARA MENULIS PUISI PENYUNTINGAN
Sulitkan menulis Puisi ? Pengertian Sulitkan menulis Puisi ?
Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang terdiri atas bait dan baris.
Baris dan bait tersebut terdiri atas susunan kata yang indah dan padat, dengan makna yang tersirat, menggunakan kata- kata puitis, yang bahasanya terikat oleh irama, dan rima.
Sulitkah menulis puisi?
Menulis puisi itu SULIT ??? Benarkah ?
Sebenarnya menulis puisi tidak sesulit yang dibayangkan, TIDAK BENAR ! Sebenarnya menulis puisi tidak sesulit yang dibayangkan, MENGAPA ?
Karena sebuah puisi merupakan ungkapan jiwa seseorang atas pengolahan pengalamannya. Siapa pun yang hidup pasti punya jiwa, berarti siapa pun dapat menulis puisi.
Dalam hal ini, tinggal bagaimana seseorang tersebut dapat melatih untuk menata ungkapan-ungkapan jiwa tersebut ke dalam kalimat-kalimat yang puitis.
sajak
Pengertian Sajak Unsur-unsur Rima
pemilihan kata-kata dengan bunyi yang serupa. Sajak : pemilihan kata-kata dengan bunyi yang serupa. RIMA
persamaan bunyi dari baris-baris kata/kalimat dalam satu bait puisi. RIMA persamaan bunyi dari baris-baris kata/kalimat dalam satu bait puisi. Contoh
"Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang“
Sajak, lebih bebas. Dua kata lepas bisa dibilang bersajak tanpa harus ada dalam bait yang sama, atau puisi yang sama.
Misalnya : Sebutkan kata yang bersajak dengan "burung"... ? jawabnya bisa "arung", "karung", "sarung", "urung" dst
Keindahan sebuah puisi didukung oleh unsur persajakan.
Unsur – unsur sajak jumlah larik pada setiap bait jumlah kata pada setiap larik jumlah suku kata pada setiap larik, rima, dan irama.
Persajakan atau rima merupakan salah satu unsur pembangun sebuah puisi.
Persajakan dalam puisi bebas juga memiliki kebebasan sendiri Persajakan dalam puisi bebas tentu berbeda dengan persajakan dalam pantun atau syair yang terikat aturan tertentu. Persajakan dalam puisi bebas juga memiliki kebebasan sendiri Contoh SYAIR dan PANTUN
Contoh syair: Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a) Sebuah negeri yang aman sentosa (a) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Berburu ke padang datar (a) Dapat rusa belang kaki (b) Contoh pantun: Berburu ke padang datar (a) Dapat rusa belang kaki (b) Berguru kepalang ajar (a) Ba’ bunga kembang tak jadi (b)
Rima Pengertian Jenis Rima Macam-macam Rima
persamaan bunyi dari baris-baris kata/kalimat dalam satu bait puisi. RIMA persamaan bunyi dari baris-baris kata/kalimat dalam satu bait puisi. Contoh
"Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang“
Jenis Rima Rima Awal Rima akhir Rima datar/tengah Angin bangkit bulan Agustus Adalah kebangkitan harapan Atas kesia-siaan putus asa Rima Awal Kemanakah pergi Mencari api Ketika bara hati Padam tak berarti Jenis Rima Rima akhir Jika aku seorang pujangga maka aku tulis sebuah syair Jika aku seorang kelana maka aku ucap seuntai zikir Rima datar/tengah
Macam-macam Rima Rima silang Rima terus Rima pasang Rima patah 1 Rima silang Macam-macam Rima 2 Rima terus 3 Rima pasang Rima patah 4 5 Rima peluk 6 Rima asonansi 7 Rima aliterasi
Rima silang ( a-b-a-b ) Contoh Angin pulang menyejuk bumi Menepuk teluk menghempas emas Lari ke gunung memuncak sunyi Terayun-ayun di atas alas (Amir Hamzah)
Di lereng gunung lembah menghijau Air terjun menghimbau-himbau Rima terus ( a-a-a-a ) Di lereng gunung lembah menghijau Air terjun menghimbau-himbau Meraih beta pelipur risau Turut hasrat hendak menjangkau (Dali S. Sinaga) Contoh
Rima pasang ( a-a-b-b ) Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku di sanalah aku digusur dari tanah leluhur …… (Husni Djamaludin) Contoh
[a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a], Rima patah [a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a], Contoh Selalu kau teringat padaku? Seperti aku tak pernah lupa padamu? Tak sepatah keluar dari mulutmu Tapi setitik air mata tercurah (Sitor Situmorang)
Di lengkung cahaya berhias bintang Cahaya bulan di ombak menitik Rima peluk ( a-b-b-a ) Di lengkung cahaya berhias bintang Cahaya bulan di ombak menitik Embun berdikit turun merintik Engkau menantikan ikan datang ……. (J.E. Tatengkeng) Contoh
Rima asonansi [pengulangan bunyi vokal] Contoh burung perkutut di ladang berumput neba berkawan menelani kerikil kami segan memasang pulut memikat burung begitu mungil (Piek Ardijanto Soeprijadi)
[pengulangan bunyi konsonan] Rima aliterasi [pengulangan bunyi konsonan] Contoh Kaulah kandil kemerlap Pelita jendela di malam gelap Melambai pulang perlahan Sabar, setia selalu …… (Amir Hamzah)
Puisi mencakup ide, imajinasi, dan perasaan dengan pilihan kata (diksi) yang dipertimbangkan dengan baik. Di dalam puisi, persajakan (persamaan bunyi/rima) memiliki peranan penting untuk memperindah bunyi jika puisi tersebut dibacakan
Perhatikan contoh puisi berikut yang kental dalam penggunaan persajakan akhir!
Sapa Rindu Ketika rindu kian berat menyapa Untuk TS Karya: Renny Marhanny Ketika rindu kian berat menyapa Dan wajahmu bergayut di bulu mata Kalori dalam diri hilang entah berapa Terdiam, terhuyung betapa nista Namun kau tetap kukuh, teguh Membuat persendianku runtuh Dan serat hati menjadi rapuh Tak tahukah di matamu rinduku berlabuh?.’ Sumber: Kaki Langit Sastra Pe
Dalam puisi “Sapa Rindu” di atas, Renny Marharmy telah menggunakan diksi dan rima yang tepat dan menarik. Renny telah dengan tepat memilih kata menyapa bukan hadir atau datang pada baris ketika rindu kian berat menyapa (baris 1). Pada baris 2 saat membayangkan wajah kekasih penulis memilih diksi bergayut di bulu mata bukan membayang di mata. Tentunya diksi yang dipilih Renny sangat indah dan menarik. Ulasan
Puisi “Sapa Rindu” juga penuh rima yang saat dibaca memberikan gema dan suasana hati penyairnya, yakni kerinduan. Rima yang tampak menonjol dalam puisi tersebut tampak pada baris Namun kau tetap kukuh teguh (baris 5), runtuh (baris 6), (baris 7), rinduku berlabuh (baris 8). Ulasan
Langkah-langkah menulis puisi bebas
Koreksi kembali antara ketepatan diksi dengan makna. Langkah-langkah menulis puisi bebas sbb.: Tentukan tema. Tulislah baris demi baris dan bait demi bait dengan pilihan kata yang tepat sehingga tercipta sebuah puisi. Koreksi kembali antara ketepatan diksi dengan makna. Padatkan kata-kata dalam puisi tanpa mengurangi makna.
Puisi bebas merupakan puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu, baik dalam baris, bait, maupun pilihan kata.
Cara – cara menulis puisi
Menulis Puisi Berdasarkan Rangsangan Gambar Menulis Puisi merenungkan Peristiwa yang Terjadi
Menulis Puisi Berdasarkan Rangsangan Gambar Amati gambar di samping, Perhatikan tulisan berikut !
Dari gambar tersebut dapat disusun puisi dengan langkah penyusunan sebagai berikut : Pahami peristiwa apa yang digambarkan! Daftarlah semua kata yang berkaitan dengan peristiwa dalam gambar!
payung, mengembang, baju seragam, basah, badan, kuyup, mengguyur, menanti, jalan, tangkai payung, menetes, lingkaran kain payung, hujan, kaki telanjang, tangan mendekap, mata menatap, berharap, rezeki, langit, kilat
Payung Harapan Kutemukan kalian masih berseragam payung mengembang menatap penuh harap kaki telanjang mencumbu aroma kilat mengikat hujan lebat merangkai impian menggapai angan mencicipi hidup yang penuh tantangan
Menulis Puisi dengan merenungkan Peristiwa yang Terjadi Dalam menulis puisi kita dapat melakukan kegiatan berupa perenungan terhadap peristiwa yang ada di sekitar. Contohnya dapat kita amati pada syair lagu yang berupa puisi berikut ! Puisi itu lahir karena penyairnya mengamati dan merenungkan bencana di Jawa Tengah.
Barangkali di sana ada jawabnya Mengapa di tanahku terjadi bencana Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita coba kita tanyakan pada rumput yang bergoyang (Ebiet G. Ade)
Menentukan peristiwa yang sedang atau telah terjadi, Untuk menulis puisi berdasarkan perenungan peristiwa dapat ditempuh langkah berikut Menentukan peristiwa yang sedang atau telah terjadi, Menentukan beberapa pendapat terhadap peristiwa tersebut dalam bentuk kalimat lengkap, Memilih salah satu pendapat, dan Mengembangkan pokok persoalan tersebut dalam puisi.
Penyuntingan
Penyuntingan puisi dilakukan dengan : Mengganti kata yang kurang puitis dengan sinonimnya yang lebih puitis, Memadatkan ide (menghilangkan kata yang tidak perlu), Mengubah kalimat dengan gaya bahasa yang menggambarkan suasana, dan Menghilangkan ide yang tidak sejalan dengan pokok persoalan yang akan diungkapkan.
Amati contoh penyuntingan (perbaikan) puisi Suara bising mesin bus mulai dibunyikan mesin dinyalakan anak-anak sibuk memegang berebut menjajakan Calo-calo berusaha menyelinap Pengamen menambah suasana pengap Anak kurus mengangkat kerdus menghadapi hidup keras menyongsong Tak peduli dalam cuaca panas menggapai angan tanpa batas Pernik Terminal Suara bising mesin dinyalakan anak-anak berebut menjajakan Pengamen menyelinap menambah suasana pengap Anak kurus Mengangkat kerdus Menyongsong hidup keras Menggapai angan tanpa batas
Jakartaku Jakarta kau banyak debu Banyak sampah debu di setiap penjuru Debu disetiap jalanmu Banyak polusi di udaramu Dahulu kau indah di mataku Bagai surga dikala itu kini kau seperti putri malu yang tersudut dengan tersipu Banyak limbah di airmu Macet dan polusi adalah masalahmu Bau sampah menyengat di setiap jalanmu Jakarta kau sangat kotor di mataku
SMP Negeri 7 Jakarta Timur Jalan Udang Raya No. 12 PERUMNAS II Bekasi Nama : Dra. Hj. Endah Purwani,MM NIP 131946177 Pangkat/Golongan Pembina ( IV a ) Tempat Tugas SMP Negeri 7 Jakarta Timur Mengajar Bahasa Indonesia Alamat Jalan Udang Raya No. 12 PERUMNAS II Bekasi
Terima Kasih atas perhatian Anda, dan mohon maaf segala kekurangan
Jawablah pertanyaan ini dengan jelas tetapi singkat! Tugas Individu
Sulitkah menulis puisi? Apa itu puisi? Sulitkah menulis puisi?