RANCANGAN PELEDAKAN
Faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol, terjadi karena sifat alamiahnya. - Struktur geologi - Sifat batuan - Pengaruh air
A. Struktur Geologi Umum dijumpai berupa perlapisan, patahan dan kekar. Adanya struktur kekar dalam masa batuan akan mempengaruhi: - penyebaran energi ledakan, - penentuan arah ledakan - fragmentasi batuan yang dihasilkan
Penentuan arah peledakan menurut RL. Ash Pada batuan sedimen, bidang kekar saling berpotongan. Sudut horisontal yang dibentuk oleh bidang kekar vertikal ± 105 dan bagian lain membentuk sudut ± 75 Fragmentasi yang dihasilkan mengikuti perpotongan bidang kekar. Bila peledakan diarahkan pada sudut runcing, akan terjadi over break dan retakan-retakan pada jenjang. Peledakan selanjutnya menghasilkan bongkah, getaran, airblast, flyrock.
3. Jika dijumpai kemiringan kekar horisontal atau miring dan lubang ledak miring,maka energi peledakan akan berfungsi efisien. Jika kemiringan vertikal seragam, peledakan sejajar dengan kemiringan kekar, diperoleh fragmentasi yang seragam.
B. Sifat-sifat batuan Sifat fisik : - bobot isi → kemudahan batuan untuk dipisahkan dan dipindahkan - cepat rambat batuan → disesuaikan dengan VOD, makin keras, perambatan gelombang tinggi. Sifat mekanik : - Kuat tekan - kuat tarik
C. Pengaruh Air Mempengaruhi kecepatan reaksi bahan peledak, mengurangi energi ledakan, fragmentasi rendah. Faktor rancangan yang dapat dikontrol - Arah lubang ledak - Pola pemboran - Geometri peledakan
Arah lubang ledak Pemboran tegak: - Lantai jenjang akan menerima gelombang tekan yang besar sehingga gelombang dapat dipantulkan dan diteruskan. - Untuk tinggi jenjang yang sama, panjang lubang ledak lebih pendek. - Mudah dalam pengerjaan - Lontaran batuan lebih sedikit
Pemboran miring: - Fragmentasi lebih seragam Pembuatan lubang miring yang sama lebih sulit Bila sudut miring tidak sama, maka muncul fragmentasi yang tidak seragam. B. Pola pemboran - pola sejajar - pola selang-seling
C. Geometri Peledakan - Burden (B) - Spasing (S) - Steming (T) - Subdrilling (J) - Tinggi jenjang (L) - Kedalaman lubang (H) - Panjang kolom isian (PC)
Waktu tunda tujuannya untuk mendapatkan perbedaan waktu peledakan antara dua lubang ledak. tr = Tr x B Dimana : tr = waktu tunda antar baris lubang ledak,ms Tr = Konstanta waktu tunda B = jarak, ft.
Konstanta waktu tunda antar baris Akibat yang dihasilkan Konstanta Tr Keras, airblast berlebih, back breack, dll 2 Runtuhan tinggi dekat jenjang, airblast moderat 2 - 3 Tinggi runtuhan cukup, airblast dan backbreack cukup 3 - 4 Runtuhan berpencar dengan backbreak minimum 4 - 6 Casting peledakan 7 - 14