DOSEN: LIES ROSARIA., ST., MSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DISTRIBUSI SAMPLING.
Advertisements

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik penarikan sampel
Pendahuluan Tujuan yang umum dan penting: mempelajari suatu kelompok besar (populasi) dengan cara melakukan pengujian data dari beberapa anggota kelompok.
METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
SUPLEMEN SIMPLE RANDOM SAMPLING
TEHNIK PENARIKAN CONTOH (SAMPLING)
Statistik (Populasi dan Sampel)
POPULASI, SAMPEL By. Raharjo
STATISTIKA DAN PROBABILITAS
POPULASI DAN SAMPEL.
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
Ekonometrika Metode-metode statistik yang telah disesuaikan untuk masalah-maslah ekonomi. Kombinasi antara teori ekonomi dan statistik ekonomi.
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING
Statistika Oleh : Nopem K.S, S.Pd, M.Pd IKIP BUDI UTOMO MALANG.
BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (…lanjutan...) IV – 1e
SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING
POPULASI DAN SAMPEL Populasi : Keseluruhan obyek yang akan diteliti
Pokok Bahasan METODE SAMPLING Oleh: SAPJA ANANTANYU.
POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
PERTEMUAN 11 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER
1 SAMPLING ACAK STRATIFIKASI. 2 Populasi berukuran N dikelompokkan menjadi L strata : Sampel berukuran n dan setiap strata akan terpilih subsample berukuran.
Distribusi sampling & Pendugaan Parameter (1)
BAB 11 METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
Oleh : Taufik, S.Si.. OUTLINE STATISTIKA II METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesis Secara Statistik Analisis Regresi.
POPULASI DAN TEKNIK SAMPLING
Populasi dan Sampel Populasi sering juga disebut Universe.
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
BAB X TEKNIK SAMPLING (PROBABILITY)
Teknik Pengambilan Sampel
1 In fla s i H a rg a M in y a k G o re n g MODUL PERKULIAHAN SESI 2
Distribusi Sampling.
Materi 11 METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
TEKNIK SAMPLING.
Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling
Pengambilan Sampel Probabilitas
1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2 MENJELANG UJIAN TENGAH AKHIR (UAS)
1 X1 X2 Y Y1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2
Populasi dan Sampel Populasi : totalitas dari semua objek/ individu yg memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti Sampel : bagian.
POPULASI DAN SAMPEL Jaka Nugraha, M.AB., MBA.
METODE DISTRIBUSI DAN SAMPLING
MODUL I SAMPLING ( METODE PENGAMBILAN SAMPEL) 1. PENDAHULUAN
1 In fla s i H a rg a M in y a k G o re n g MODUL PERKULIAHAN SESI 2
1 X1 X2 Y Y1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
SAMPLING & DISTRIBUSI SAMPLING
BAB 11 METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
1 X1 X2 Y Y1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2
PEMILIHAN SAMPEL.
Sampel ? Populasi adalah sesuatu hal yang dijadikan Sampel
1 X1 X2 Y Y1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2
TEHKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Pengantar Statistik Juweti Charisma.
Metode dan Distribusi Sampling
Metodologi Penelitian
Populasi dan Sampel Populasi sering juga disebut Universe.
= varians sampling cluster stratifikasi
1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2 MENJELANG UJIAN TENGAH AKHIR (UAS)
POPULASI DAN SAMPEL KELOMPOK 1 FATHIN AMMAR ASIDIK ENDAH MARIADI
STATISTIK II Pertemuan 3-4: Metode dan Distribusi Sampling
Teori Penarikan Sampel
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
STATISTIK II Pertemuan 3: Metode Sampling dan Distribusi Sampling
PERTEMUAN Ke- 5 Statistika Ekonomi II
STATISTIKA DAN PROBABILITAS Rahmat Thaib, S.Kom.,M.Kom.
DISTRIBUSI SAMPLING Jaka Wijaya Kusuma M.Pd.
Distribusi Sampling Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech.
Transcript presentasi:

DOSEN: LIES ROSARIA., ST., MSI DISTRIBUSI SAMPLING DOSEN: LIES ROSARIA., ST., MSI

POPULASI DAN SAMPEL Populasi (universe) adalah total kumpulan obyek penelitian atau observasi yang akan dipelajari oleh pengambil keputusan. Objeknya dapat berupa orang, perusahaan, hasil produksi, rumah tangga dan tanah pertanian. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.

METODE SAMPLING Metode sampling merupakan cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian dari populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi. Alasan dipilihnya sampling: Objek penelitian yang homogen Objek penelitian yang mudah rusak Penghematan biaya dan waktu Masalah ketelitian Ukuran populasi Faktor ekonomis

sampling acak sederhana sampling kuota METODE SAMPLING SAMPLING RANDOM/ACAK SAMPLING non RANDOM sampling acak sederhana sampling kuota sampling acak terstruktur sampling pertimbangan sampling kelompok/cluster sampling seadanya

Menggunakan Tabel Acak pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Sampel Acak Sederhana Sama sistem arisan. Sistem Kocokan Memilih sampel dengan menggunakan suatu tabel acak. Dalam penggunaannya ditentukan terlebih dahulu titik awal (starting point). Menggunakan Tabel Acak

Sampel Acak Terstruktur Penarikan sampel acak terstruktur dilakukan dengan membagi anggota populasi dalam beberapa subkelompok yang disebut strata, lalu suatu sampel dipilih dari masing-masing stratum. Sampel Acak Terstruktur Penarikan dikatakan sampel sistematis apabila setiap unsur atau anggota dalam populasi disusun dengan cara tertentu–secara alfabetis, dari besar kecil atau sebaliknya–kemudian dipilih titik awal secara acak lalu setiap anggota ke-K dari populasi dipilih sebagai sampel Sampel Sistematis

PROSES STRATIFIKASI Populasi tidak berstrata Populasi terstrata

CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK TERSTRUKTUR Stratum Kelompok Jumlah anggota Persentase dari total Jumlah sampel per stratum 1 Bulat 5 21 2 (0,21 × 10) 2 Kotak 7 29 3 (0,29 × 10) 3 Segi tiga 12 50 5 (0,50 × 10) Jumlah total 24 100 10

CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK TERSTRUKTUR Stratum kelompok Jumlah anggota Persentase dari total Jumlah sampel per stratum Perbankan 20 36 (20/36)x100 5(20/55) × 15 Asuransi 17 31 5(17/55) × 15 Pembiayaan 9 16 2(9/55) × 15 Efek Jumlah total 55 100 15

PENARIKAN SAMPEL KLUSTER Sampel Terstruktur Sampel Kluster

TEKNIK PENENTUAN JUMLAH SAMPEL Pengambilan sampel dengan pengembalian : Nm Contoh: Populasi berukuran 4 terdiri dari A, B, C, D sebagai anggotanya diambil sampel berukuran 2. maka banyaknya sampel yang mungkin terambil: AA, AB, AC, AD, BA, BB, BC, BD, CA, CB, CC, CD, DA, DB, DC, DD. Jadi total 42 = 16 buah sampel Pengambilan sampel tanpa pengembalian : 𝐶𝑁 𝑛 = 𝑁! 𝑛! 𝑁−𝑛 ! Populasi berukuran 4 terdiri dari A, B, C, D sebagai anggotanya diambil sampel berukuran 2. maka banyaknya sampel yang mungkin terambil: AB, AC, AD, BC, BD, CD. Jadi total 6 buah sampel

PENGERTIAN DISTRIBUSI SAMPLING Distribusi sampling adalah besaran-besaran statistik, seperti rata-rata, simpangan baku, proporsi (persentase) yang mungkin muncul dari sampel-sampel. Distribusi dari rata-rata sampel disebut distribusi sampling rata-rata atau distribusi rata-rata sampel adalah distribusi dari besaran rata-rata yang muncul dari sampel-sampel Distribusi dari proporsi sampel disebut distribusi sampling proporsi atau distribusi proporsi sampel adalah distribusi dari proporsi (persentase) yang diperoleh dari semua sampel sama bersar yang mungkin dari satu populasi.

JENIS-JENIS DISTRIBUSI SAMPLING Distribusi sampling rata-rata Contoh: Populasi berukuran 4, anggotanya 2, 3, 5, 6 dan sampelnya berukuran 2. buatlah distribusi sampling rata-rata jika sampelnya dilakukan tanpa pengembalian! Jawab: Sampel 1: 2;3 dengan rata-rata = 2,5 Sampel 1: 2;5 dengan rata-rata = 3,5 Sampel 1: 2;6 dengan rata-rata = 4 Sampel 1: 3;5 dengan rata-rata = 4 Sampel 1: 3;6 dengan rata-rata = 4,5 Sampel 1: 5;6 dengan rata-rata = 5,5

Distribusi sampling rata-rata diperlihatkan pada tabel berikut ini: 𝑿 f probabilitas 2,5 1 0,17 3,5 4 2 0,32 4,5 5,5 6 1,00

Distribusi sampling proporsi Contoh: Sebuah populasi beranggotakan 6 orang, 3 diantaranya pria dan yang lainnya wanita. Jika diambil 3 sampel, proporsi untuk banyaknya sampel 3 pria, 2 pria dan 1 wanita, 1 pria dan 2 wanita, dan ke-3 nya wanita dapat diketahui (tanpa pengembalian), misalnya anggota populasi adalah A, B, C untuk pria dan K, L, M untuk wanita. Banyaknya sampel yang didapat adalah 𝐶𝑁 𝑛 = 𝑁! 𝑛! 𝑁−𝑛 ! = 6! 3! 6−3 ! = 6×5×4×3×2×1 3×2×1(3×2×1) = 20 buah Ke-20 buah sampel tersebut: ABC, ABK, ABL, ABM, ACK, ACL, ACM, AKL, AKM, ALM, BCK, BCL, BCM, BKL, BKM, BLM, CKL, CKM, CLM, KLM

Sampel yang mungkin (X) Distribusi sampling proporsinya (X = pria, n = 3) adalah Untuk pengambilan sampel dengan pengembalian dan jika ukuran populasi besar dibandingkan dengan ukuran sampel, yaitu 𝑛 𝑁  5%, maka berlaku: Rata-rata: P = P Simpangan baku: P = 𝑃 1−𝑃 𝑛 = 𝑃𝑄 𝑛 Sampel yang mungkin (X) Proporsi sampel (X/N) f Probabilitas X = 3 (3P, 0W) X = 2 (2P, 1W) X = 1 (1P, 2W) X = 0 (0P, 3W) 1 0,67 0,33 9 0,05 0,45 20 1,00

Untuk pengambilan sampel dengan pengembalian dan jika ukuran populasi besar dibandingkan dengan ukuran sampel, yaitu 𝑛 𝑁 > 5%, maka berlaku: Rata-rata: P = P Simpangan baku: P = 𝑃 1−𝑃 𝑛 × 𝑁−𝑛 𝑁−1 = 𝑃𝑄 𝑛 × 𝑁−𝑛 𝑁−1 Keterangan: P = proporsi kejadian sukses Q = proporsi kejadian gagal (1 – P)