Kelompok 2 Rustandi Rahman ridwansyah Siti mutoharoh
The Ruins persepolis Latar Belakang Nama Persepolis berasal dari bahasa Yunani yang artinya “Kota Bangsa Persia”, yaitu terjemahan dari Parsa, nama kota tersebut dalam bahasa Persia kuno, yang juga berarti “Kota Bangsa Persia”. Dalam bahasa Persia modern, kota ini dikenal dengan nama Takht-e Jamshid (Tahta Jamshid) dan Parseh.
Relief Raja Cyrus Cyrus yang Agung adalah Kaisar Achaemenian pertama. Ia mendirikan Persia dengan menyatukan dua suku asli Iran-Media dan Persia. Meskipun ia dikenal sebagai seorang penakluk yang hebat, yang pada satu titik yang dikendalikan salah satu yang terbesar Kekaisaran pernah melihat, ia dikenang karena belum pernah terjadi sebelumnya toleransi dan sikap murah hati terhadap orang-orang yang dikalahkan.
Lokasi Persepolis Persepolis terletak sekitar 70 km timur laut kota Shiraz, ibukota provinsi Fars, Iran bagian barat daya. Kota ini atau tepatnya reruntuhan Persepolis, terletak di dekat sungai kecil bernama Pulwar, yang mengalir ke sungai lebih besar Kyrus. Situsnya sendiri berada di daerah perbukitan batu yang kering dan gersang yang disebut Kuh-e Rahmet, atau Gunung Anugerah.
Denah persepolis Struktur batu kapur tersebut, yang disebut Teras (Terrace), dibangun oleh Darius Agung pada tahun 512 SM dengan cara memapas puncak bukit di Gunung Anugerah serta mengurug bagian-bagian yang lebih rendah dengan bebatuan sehingga terbentuk hamparan yang rata seluas 12,5 ha. Di atas Teras tersebut Darius Agung membangun sebuah istana yang dinamakan Tachara, sebuah ruang audiensi yang disebut Apadana, dan sebuah ruang penyimpanan harta (Treasury). Ini merupakan pembangunan Tahap I dari lima tahapan pembangunan Persepolis. Tahap I ini berlangsung sampai dengan tahun 490 SM.
Istana Apadana
apadana
Gerbang Semua bangsa
Lamassu Jalan masuk ke Gerbang Semua Bangsa dijaga oleh sepasang mahluk mitologi yang disebut Lamassu, yaitu banteng berkepala manusia berjanggut. Lamassu sebenarnya berasal dari Babylonia dan Assyria, namun kemudian diadopsi oleh Persia. Penempatan Lamassu di depan gerbang dimaksudkan untuk mengusir setan dan roh jahat
Pasargadae (Makam cyrus)
Makam kerajaan Achaemenian Tempat ini disebut Nakhsh-e Rostam (Gambaran dari Rostam), dari ukiran Sasania di bawah makam, yang dianggap mewakili pahlawan Rostam mitos. Bahwa penghuni tujuh makam raja-raja Achaemenian mungkin disimpulkan dari patung-patung, dan salah satu di Nakhsh-e Rostam secara tegas dinyatakan dalam prasasti yang menjadi makam Darius I. tiga makam lain, selain itu dari Darius I , mungkin mereka dari Xerxes I, Artahsasta I, dan Darius II. Kedua selesai kuburan di belakang Persepolis mungkin milik Artahsasta II dan III Artahsasta. Yang mungkin belum selesai yaitu Arses, yang memerintah pada dua tahun terpanjang, tetapi adalah lebih mungkin bahwa Darius III, terakhir dari garis Achaemenian, yang digulingkan oleh Alexander Agung.
Tachara palace Istana Darius atau Tachara (Istana Musim Dingin). Pembangunan istana ini dimulai oleh Darius namun baru dapat diselesaikan pada jaman Xerxes. Karenanya, kemungkinan besar Darius tidak pernah merasakan kenikmatan hidup dalam istana tersebut.
Sketsa architectur persepolis
Throne Hall Berdampingan dengan Apadana terdapat Ruang Tahta (Throne Hall). Ruang Tahta merupakan bangunan terbesar kedua setelah Apadana. Bangunan ini disebut juga Ruang Kehormatan Tentara Kekaisaran atau Istana Bertiang Seratus (Hundred-Columns Palace). Ruang Tahta yang berukuran 70 x 70 m dibangun oleh Xerxes Agung dan diselesaikan oleh anaknya Artaxerxes I pada akhir abad ke-5 SM. Pada waktu pemerintahan Xerxes, Ruang Tahta difungsikan sebagai tempat untuk menerima kunjungan komandan tentara kekaisaran serta perwakilan bangsa-bangsa yang berada di bawah kekuasaan Persia. Pada perkembangan selanjutnya Ruang Tahta dijadikan sebagai museum kekaisaran. Selain itu, Ruang Tahta pernah juga dipakai sebagai ruang penyimpanan harta kekaisaran.
Relief Istana Apadana
Ahuramazda Bagian tengah tangga menunjukkan Ahuramazda, diapit oleh dua patung sphinx, prasasti dan beberapa prajurit, yang kadang-kadang disebut pembawa apel atau Dewa
Relief ini raja meninggalkan istana besar adalah contoh dari kehancuran. Kerusakan dari sebelah kanan adalah sebagian karena sebab-sebab alamiah, tapi wajahnya telah dihancurkan dengan palu, dan seseorang harus berusaha keras untuk membuat lubang di dekat telinga raja
ini adalah pintu masuk istana Xerxes ' ini adalah pintu masuk istana Xerxes '. serambi ini ke kiri,aula tengah ke kanan.menunjukkan bagaimana raja daun bangunan, dihadiri oleh orang-orang membawa payung dan kipas.
relief menggambarkan utusan dengan persembahan untuk raja.
simbol Nowruz Zoroaster - di hari kekuatan ekuinoks musim semi abadi melawan banteng (sekaligus mencerminkan bumi), dan singa (sekaligus mencerminkan Matahari), adalah sama (Meskipun singa-singa itu bukan simbol dari royalti dalam achamenid era dan sebenarnya permainan yang akan diburu) simbol Nowruz Zoroaster - di hari kekuatan ekuinoks musim semi abadi melawan banteng (mencerminkan bumi), dan singa (mencerminkan Matahari)
Ancient texts found in Persepolis
Pengaruh ke masa kini Dengan munculnya Partia dan Sassanids ada penampilan dari bentuk-bentuk baru. Parthia inovasi penuh bunga selama periode Sassania dengan ruang barel-kubah besar, kubah batu padat, dan kolom tinggi. Pengaruh ini adalah untuk tetap selama bertahun-tahun yang akan datang.
Contoh Partia dan sassanids
Prasasti cylinder PERNYATAAN Cyrus 'Piagam Hak Bangsa (British Museum) Sebuah replika Keputusan ini ditampilkan di PBB
Prasati cylinder Persepolis, menceritakan bahwa Darius Agung, salah satu kaisar dari kekaisaran Persia kuno, mendeklarasikan undang- undang HAM (Hak Asasi Manusia) di kota tersebut lebih dari 2.500 tahun yang lalu.sementara HAM baru populer dalam beberapa dekade terakhir ini.
Kesimpulan Jadi adanya peninggalan persepolis pada masa kejayaan jaman raja cyrus ini mangungkapkan bahwa kehidupan masa lalu itu sudah mangalami kemajuan di bidang arsitektur bukan hanya di mesir atau yunani saja, tetapi sudah mulai merambat ke seluruh dunia.