TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-4 M.SUYANTO

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KAJIAN PUSTAKA Oleh: Trisakti Handayani
Advertisements

TEKNIK BERMAIN PERAN (DRAMA)
MATERI – 12 PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
PENULISAN NASKAH.
PRA PRODUKSI-4 M.SUYANTO • Synopsys adalah versi pendek dari cerita yang asli. Misalnya, sebuah penyederhanaan dengan mengambil poin.
“Segalanya Berbicara ; Apa Yang Kita Katakan dan Cara Mengatakannya”
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-3 M.SUYANTO
MODUL 6 : MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK PRESENTASI
Manual Tercetak, Petunjuk Online dan Tutorial
TEKNIK PENULISAN PENELITIAN
Script Writing MOVIE.
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
KONVENSI NASKAH Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini diharapkan mahasisma mampu membuat naskah dengan persyaratan formal, agar bentuk karangannya.
PERTEMUAN XII (DUA BELAS) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL DOSEN : BAMBANG SUDJATI TAHUN : 2011.
POWER POINT.
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-2 M.SUYANTO
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-6 M.SUYANTO
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
Sinematografi (Terminologi)
Kutipan Ati Harmoni AH - Bahasa Indonesia 2*
PROSEDUR PENULISAN NASKAH TELEVISI.
* 07/16/96 Teknik Presentasi “ 4/11/2017 *.
Pengenalan Powerpoint
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-4 M.SUYANTO
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-7 M.SUYANTO
OUT-LINE DAN STRATEGI PENULISAN ILMIAH
Dinda Prasetia, Skom..  Saat Word 2007 dijalankan, akan muncul sebuah dokumen kosong. Nama dokumen tersebut “Document1” dan tertera pada title bar di.
DRAMA Senada dengan film, drama adalah karangan yang berbentuk dialog/percakapan antara pemainnya. Dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan percakapan.
Pembelajaran Drama Di Sekolah Dasar Oleh: Heru Subrata.
Dasar-dasar Penyambungan
PRA-PRODUKSI ( NASKAH DRAMA) Pertemuan 07
TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR
Storyboard.
PROSES PRODUKSI FILM KARTUN (1) M.SUYANTO
PROSEDUR PENULISAN NASKAH TELEVISI.
*STORYTELLING.
BROADCASTING TV M.SUYANTO
Tahapan Produksi Film Pra Produksi (Pre Production)
KONVENSI NASKAH Learning Outcomes
Konsep sistem informasi a
CARA PENGETIKAN KE-3 Dwiyati Pujimulyani Fakultas Agroindustri
WRITING DRAMA SCRIPT MAKING SCENARIO.
CARA PENGETIKAN MI KE-6 Dwiyati Pujimulyani Fakultas Agroindustri
Menulis proposal dan hasil penelitian
MENULIS SKENARIO KELAS FILM KARTUN BOX OFFICE
CARA PENGETIKAN Komunikasi Ilmiah KE-4
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
Storyboard Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
[deskripsi] Elemen Naskah AUDIO VISUAL.
Tehnik penulisan Tugas Akhir (2)
Menulis skenario? Gampang, Kok!
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PANDUAN PEMBUATAN PRESENTASI
KARYA DALAM DUA DIMENSI
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
minggu kesepuluh - keduabelas
MERANGKUM SELURUH ISI INFORMASI TEKS BUKU KE DALAM BEBERAPA KALIMAT
Skenario.
TV COMMERCIAL D A N FILM PENDEK (lanjutan)
Tertib Menulis Bagian Karya Ilmiah
CARA PENGETIKAN Komunikasi Ilmiah KE-4
MATERI – 12 PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-7 M.SUYANTO
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-5 M.SUYANTO
Kutipan dan Sistem Perujukan
Narrative Strategies.
PRINSIP-PRINSIP ANIMASI 12 Principles of Animation.
Transcript presentasi:

TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-4 M.SUYANTO www.msuyanto.com

Synopsys/ Summary Synopsys adalah versi pendek dari cerita yang asli. Misalnya, sebuah penyederhanaan dengan mengambil poin utama dari subyek yang lebih panjang, seperti sebuah film, teks, pidato, atau peristiwa. Tujuannya adalah untuk membantu para penonton mendapatkan intinya dalam waktu singkat. Synopsys ditulis dimulai dengan “a lead”, termasuk judul, penulis, jenis teks, dan ide utama teks. Synopsys memiliki struktur yang diatur jelas, dan ditulis secara logis, kronologis, dan dapat dilacak. Berbeda dengan sebuah resume atau review, synopsys tidak berisi penafsiran atau penilaian. Hanya pendapat penulis asli tercermin - diuraikan menggunakan kata-kata sendiri dengan kata-kata baru tanpa kutipan dari teks. Berbeda dengan retelling, synopsys tidak memiliki struktur dramatis dan ditulis dalam bentuk waktu kini atau sejarah saat ini.

Sinopsis Sinopsis Harry Potter and The Sorcerer’s Stone Harry Potter belajar pada ulang tahunnya yang ke-11 bahwa ia adalah anak yatim piatu dari dua penyihir ternama dan memiliki kekuatan magis dalam dirinya. Di Sekolah Hogwarts dari Witcheraft and Wizardry, Harry memulai pada petualangan hidupnya. Ia belajar olah raga terbang-tinggi Quidditch dan bermain sebuah permainan catur hidup yang mendebarkan dengan caranya menghadapai Penyihir Jahat lihai yang akan menghancurkan dirinya.

Sinopsis Adalah isi keseluruhan cerita, jadi berawal darimana dan berakhir sampai mana, konflik dalam cerita, percintaan, misi yang ingin disampaikan dsb. Contoh Sinopsis: Sinopsis JATAYU #8 Akhirnya siang itu di gudang rusak, JATAYU (JAROT) bertempur melawan NAGA HITAM (BHARATA) untuk membebaskan orang tuanya. Sinopsis ABDAN #1 Ketika neneknya mengatakan bahwa orang tuanya telah pergi maka Abdan dengan tidak percaya segera berlari mencari orang tuanya ke seluruh ruangan.

Treatment/Breakdown Alur cerita dalam setiap adegan para tokohnya dalam secara kasar dan belum ada dialog. Sepotong prosa (karangan bebas), biasanya langkah antara kartu adegan (kartu indeks) dan draft pertama skenario untuk sebuah film, program televisi, atau bermain radio. Hal ini umumnya lebih panjang dan lebih rinci dari Outline (atau sinopsis satu halaman), dan mungkin mencakup rincian gaya sutradara yang menghilangkan Outline. Mereka membaca seperti cerita pendek, kecuali diceritakan dalam peristiwa ini tegang dan menggambarkan saat mereka terjadi. Ada dua jenis: draft treatment, dibuat selama proses penulisan, dan presentation treatment, dibuat sebagai bahan presentasi.

Script/Screenplay/Naskah Setelah outline sudah disetujui baru bisa kita buat scriptnya. Naskah terdiri dari : Title Page Scene Heading Action Dialogue Parenthetical Transition

Title Page (Judul) Title Page (Judul) Sebuah halaman judul naskah (Title Page) akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang produser apakah seorang screenwriting merupakan screenwritting profesional atau hanya amatiran. Judul sebuah naskah ditulis kira-kira pada 25 baris dalam 1 halaman, biasanya disertakan garis bawah atau quotation marks dengan menggunakan Courier 12. Jika mungkin dapat menggunakan huruf tebal. Kemudian 2 baris berikutnya dengan font yang sama ditulis “Written By”. Pada ujung kanan bawah tertulis nama kontak person dan email dan ujung kiri bawah informasi hak cipta (copyright), dapat dilihat di bawah ini.

Scene Heading Pengertian Scene Heading Format Scene Headin. Scene Heading merupakan bagian dari naskah yang menceritakan suatu lokasi, tempat sebuah adegan terjadi dalam suatu waktu. Scene Heading merupakan petunjuk dimulainya sebuah cerita dalam naskah Format Scene Headin. Sebuah Scene Heading biasanya terdiri dari tiga unsur, meliputi interior (INT.) atau eksterior (EXT.), lokasi (setting )dan waktu. Interior (INT.), jika cerita berada di dalam ruangan atau indoor. Eksterior (EXT.), jika cerita berada di luar ruangan atau outdoor. Lokasi atau setting menunjukkan dimana adegan berlangsung, misalnya di gunung, di laut, di hutan, di dalam rumah dsb. Waktu meliputi MORNING (PAGI),NOON (SIANG),AFTERNOON, DAY, dsb.. dibutuhkan untuk pengambilan gambar shooting pada film live. Ada juga yang menamakan Scene Heading sebagai Sluglines. Nama tempat ditulis dengan huruf besar, misalnya YOGYAKARTA, HIMALAYA, MOUNTAIN, SEA dan sebagainya.

Scene Heading Setiap kali ada pergeseran waktu, lokasi, atau keduanya akan menyebabkan terjadinya adegan baru, maka dalam naskah harus banyak menulis Scene Heading. Scene Heading ditulis dengan menggunakan HURUF BESAR SEMUA, dengan margin 1,5 inci (3,81 cm) dari kiri dan 1 inci (2,54 cm) dari kanan. Kadangkala scene heading diberikan angka, namun dalam format awal ini tidak memakai angka. Ada juga yang menamakan Scene Heading sebagai Sluglines. Sebagai contoh dari scene heading sederhana dalam naskah film Avatar yang ditulis James Cameron yang tidak menggunakan waktu : INT. CRYO VAULT EXT. SPACE Sedangkan contoh berikut dari scene heading lengkap dalam naskah film Avatar yang ditulis James Cameron yang menggunakan waktu : INT. MUNICIPAL CREMATORIUM - NIGHT INT. LINK ROOM – DUSK INT. COMMISSARY - EARLY MORNING

Action Pengertian Action Action atau discription atau business merupakan apa-apa yang akan terlihat di layar atau panggung, yang menggambarkan apa yang terjadi secara visual. Action merupakan deskripsi adegan, gerakan karakter, dan suara seperti yang dijelaskan dalam skenario (Bronzite,2012). Action selalu dinyatakan dalam keadaan sekarang (present tense), untuk membuat action lebih dinamis.  Format Action  Action ditulis dengan margin 1,5 inci (3,81 cm) dari kiri dan 1 inci (2,54 cm) dari kanan. Dua baris dibawah scene heading dengan margin yang sama, maka dimulailah sebuah action. Untuk menulis Action dapat dimulai dari panggung, kemudian apa yang terjadi dalam panggung tersebut, Penulisan Action dapat menggunakan huruf besar yang berfungsi untuk memberikan penekanan. Dalam Action dapat dimasukkan baris shot, baris transition dan singkatan khusus yang berkait dengan naskah. Shot dan transition akan dijelaskan kemudian.

Action Panggung dan Apa Yang Terjadi di Panggung  Untuk menulis Action dapat dimulai dari panggung, kemudian apa yang terjadi dalam panggung tersebut, misalnya sebuah scene heading yang selanjutnya diikuti Action dalam naskah film Slumdog Millionaire yang ditulis oleh Simon Beaufoy: INT. JAVED'S SAFE-HOUSE. BATHROOM. NIGHT. An expensive bathroom suite. Excess of marble and gold taps. Into the bath, a hand is scattering rupee notes.Hundreds and hundreds of notes, worth hundreds of thousands of rupees. The sound of a fist thumping on the bathroom door, furious shouting from the other side.  Penulisan Action dimulai dari panggungnya : An expensive bathroom suite.  Kemudian disusul apa yang terjadi dalam panggung : Excess of marble and gold taps. Into the bath, a hand is scattering rupee notes. Hundreds and hundreds of notes, worth hundreds of thousands of rupees. The sound of a fist thumping on the bathroom door, furious shouting from the other side.  

Dialogue Pengertian Dialogue Format Dialogue  Di dalam penulisan naskah, dialog mereferensikan kata yang terdengan di layar, yang keluar dari mulut seseorang baik orang tersebut kelihatan maupun tidak kelihatan di layar. Nama karakter dalam dialog ditandai oleh Nama dari orang yang mengeluarkan suara atau yang berbicara.   Format Dialogue  Penulisan Dialogue, satu baris di bawah Nama Karakter, margin masuk 2,9 inci (7,37 cm) dari kiri halaman dan 2,3 inci (5,84 cm) dari kanan halaman. Nama karakter (pembicara) harus huruf besar. Standar dialogue adalah 35 karakter setiap baris.

Dialogue Penjelasan dan Contoh ELIZABETH Misalnya dialog dari naskah film The King’s Speech, yang ditulis David Seidler.   ELIZABETH Why wasn'the told? COSMO LANG Ten million people listening around the world, Mam. Possibly more. (as though Bertie didn'texist) His brother, and father, have been broadcasting since last year. The King, growing impatient, hisses: KING GEORGE V Get on with it. Show what you're made of! BERTIE Luh-luh-lords, la-la-ladies, gen-tell-men.

Parenthetical Parenthetical berfungsi untuk memberikan keterangan segala sesuatu yang dilakukan oleh tokoh atau karakter. Parenthetical diletakkan 1 baris dibawah Nama tokoh diawali dengan tanda kurung buka dan diakhiri dengan tanda kurung tutup. Margin parenthetical 3,7 inches (94 mm) dari kiri, 1 inches (25 mm) dari kanan Contoh: AYAH (melambaikan tangannya ke Abdan) Ayo, Dan! Sekarang kambingnya udah kuat lagi!

Transition Transisi adalah sebuah deskripsi pendek untuk menggambarkan bagaimana sebuah film berpindah dari scene satu ke scene yang lain. Letak transisi ini berada di rata kanan dari lembar screenplay dan dikuti dengan colon (tanda titik dua). Beberapa contoh transition(transisi) pada screenplay antara lain: CUT TO: mengindikasikan transisi langsung (cut) menuju scene baru DISSOLVE TO: mengindikasikan dissolve, yaitu perpindahan secara fade in/out menuju scene baru. Dissolve biasanya identik dengan perpindahan waktu. INTERCUT WITH/INTERCUT BETWEEN: mengindikasikan cut to cut antara 2 scene saling berbalik. Biasanya identik dengan percakapan telepon, atau aksi yang berlawanan pada tempat yang berbeda namun pada waktu yang sama.

(melihat simbol kerajaan Majapahit dan berbicara dalam hati) Contoh Naskah EXT. KAKI GUNUNG WILIS – PAGI HARI Sesosok orang tua setengah baya, pandangannya menerawang jauh ke puncak Gunung Wilis. Di tangan kanannya memegang sebuah simbol kerajaan Majapahit dari pemerintahan Raja Brawijaya. Dialah MOHAMMAD BIN UMAR, seorang prajurit pilihan yang dianugerahi sebuah tanah di kaki gunung wilis. MOHAMMAD BIN UMAR (melihat simbol kerajaan Majapahit dan berbicara dalam hati) Puji Syukur Ya Allah, yang telah memberiku berkah berupa tanah yang demikian suburnya. CUT TO :