JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
Advertisements

Defenisi Akun Pendapatan & Belanja
SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.)
Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya berbasis Akrual
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
LAPORAN ARUS KAS (PSAK No 2)
Akuntansi Persediaan dan Aset Tetap Rumah Sakit
Laporan Laba/Rugi Komprehensif
Aset Tetap dan aset Tak Berwujud
MODUL PSAP NO. 01 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
LABA DITAHAN Chapter 15b.
Soal OBLIGASI Pengantar Akuntansi 2.
STRUKTUR BELANJA DAERAH
1 PSAP NO. 07 AKUNTANSI AKTIVA TETAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Juli 2006.
SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.)
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
HUTANG DAN MODAL (EKUITAS)
PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
Penyusunan Neraca Awal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan
IAS 16: PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Bab 8 Akuntansi Investasi
PSAP NO. 06 AKUNTANSI INVESTASI
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN
1 TheBalanceSheetand NotestotheFinancial Statements The Balance Sheet and Notes to the Financial Statements chapter 3.
PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN
1 MODUL PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007.
LABA DITAHAN Chapter 15b.
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH NO. 06 AKUNTANSI INVESTASI
Pertemuan 7 AKUNTANSI KEWAJIBAN TIDAK LANCAR BAGIAN 1
Pertemuan 6 AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Akuntansi Neraca.
PSAP NO. 06 AKUNTANSI INVESTASI
Department of Business Adminstration Brawijaya University
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 1 MODUL PSAP NO. 01 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007.
PSAP NO. 06 AKUNTANSI INVESTASI
KREDIT PAJAK PENGHASILAN
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA
PSAP NO 06 AKUNTANSI INVESTASI
AKUNTANSI ANGGARAN Tim Dosen.
AKUNTANSI INVESTASI (Aplikasi pada SAPD PPKD)
TRANSAKSI AKRUAL.
AKTIVA TETAP DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD
Latihan soal akuntansi 2015
Matkul: AKPD Pertemuan 11: Laporan Keuangan PEMDA
AKUNTANSI PENDAPATAN Powerpoint Templates.
AKUNTANSI PERSEDIAAN PERSEDIAAN ADALAH ASET LANCAR DALAM BENTUK BARANG, PERLENGKAPAN, HEWAN, TANAMAN YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL.
PENYUSUTAN ASET TETAP.
AKTIVA TETAP Aktiva tetap adalah aktiva yang digunakan perusahaan dlm menjalankan operasinya dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun/ 1 periode akuntansi.
PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA
PERSEDIAAN INVESTASI JANGKA PANJANG
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
AKUNTANSI KOPERASI JUNAIDI, SE
PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
JURNAL PENYESUAIAN.
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Aktiva tetap, Perolehan dan Depresiasi
PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Kewajiban dan Ekuitas Dana
Prosedur Akuntansi Kewajiban dan Ekuitas
Penyusunan Neraca awal dan Jurnal Transaksi
Akuntansi Sektor Publik
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Cash Flow – PSAK 2.
PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Aktiva Tetap, Perolehan dan Depresiasi
Transcript presentasi:

JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN TIM DOSEN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PENDAPATAN Klasifikasi Pendapatan: Pendapatan Pemerintah Pusat terdiri dari: Pendapatan Pajak, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pendapatan Hibah. Pendapatan Pemerintah Daerah terdiri dari: PAD, Pendapatan Transfer, Lain-lain Pendapatan yang Sah.

PENGAKUAN & PENGUKURAN PENDAPATAN Pendapatan diakui pada saat: Diperoleh (earned) Sudah direalisasikan/ dapat direalisasikan (realized/ realizable) Contoh: Pada tanggal 12 Juni 2007, dikirimkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Hotel kepada Hotel ARYA sebesar Rp. 25.000.000,00. Pembayaran dilakukan oleh Hotel ARYA pada tanggal 25 Juni 2007 dengan jumlah yang sama. Pengakuan atas pendapatan oleh Pemda: tanggal 25 Juni Tanggal 25 Juni Dr. Kas 25.000.000 Cr. Pendapatan Pajak Hotel 25.000.000

BELANJA Klasifikasi belanja: Klasifikasi ekonomi, contoh: belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan sebagainya. Klasifikasi berdasarkan organisasi, yaitu berdasarkan organisasi pengguna anggaran, contoh:kementrian negara atau lembaga. Klasifikasi berdasarkan fungsi, contoh: belanja pelayanan umum, pertahanan dan sebagainya.

PENGAKUAN & PENGUKURAN BELANJA (1) Pengakuan belanja ketika terjadi pengeluaran oleh bendahara umum negara/ daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Kategori pengakuan belanja: Pengeluaran belanja melalui rekening kas umum negara/ daerah diakui ketika terjadi arus kas keluar dari rekening tersebut. Pengeluaran belanja melalui kas di bendahara pengeluaran diakui pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan, atau dengan kata lain ketika SPJ pengeluaran dinyatakan definitif.

PENGAKUAN & PENGUKURAN BELANJA (2) Contoh transaksi: Belanja dari rekening kas umum/ daerah Pada tanggal 12 Januari 2007 dilakukan pembelian ATK senilai Rp. 12.350.000. Pembayaran dilakukan pada tanggal 25 Februari 2007 dari rekening kas daerah. Jurnal tanggal 25 Februari 2007 Dr. Belanja ATK 12.350.000 Cr. Kas 12.350.000

PENGAKUAN & PENGUKURAN BELANJA (3) Belanja melalui kas di bendahara pengeluaran Contoh: Pada tanggal 20 Maret 2007, Bendahara Dinas Kesehatan Kota X melakukan pembayaran atas pembelian ATK senilai Rp. 750.000,00. SPJ penggunaan dana di bendahara pengeluaran disampaikan kepada pengguna anggaran pada tanggal 24 Maret 2007. Pada tanggal 1 April, pengguna anggaran memberikan persetujuan pertanggungjawaban atas penggunaan dana di bendahara pengeluaran.

PENGAKUAN & PENGUKURAN BELANJA (4) Jurnal pada tanggal 1 April 2007 Dr. Belanja ATK 750.000 Cr. Kas 750.000 Contoh transaksi pembelian aset tetap: Pada tanggal 12 Juli 2007, Pemda kabupaten X membeli gedung dengan harga Rp. 49.800.000,00 Pembayaran dilakukan pada tanggal 17 Juli 2007. Jurnal Dr. Belanja modal-gedung 49.800.000 Cr. Kas 49.800.000 Dr. Aset tetap- gedung 49.800.000 Cr. Diinvestasikan pada aset tetap 49.800.000

PERSEDIAAN Pengertian persediaan dalam akuntansi pemerintahan meliputi: Barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan (supplies), contoh: ATK. Barang yang dipergunakan dalam proses produksi. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan. Barang yang disimpan untuk tujuan cadangan strategis.

PENGUKURAN PERSEDIAAN Pengukuran persediaan dalam PSAP 05 adalah sebagai berikut: Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan meliputi harga beli, ongkos angkut dan lain-lain, termasuk perhitungan diskon. Penilaian persediaan menggunakan harga perolehan yang terakhir. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya, seperti donasi.

Jurnal Persediaan (1) PEMBELIAN Contoh transaksi: Pada tanggal 18 April 2007 Pemda Kabupaten X membeli ATK dengan harga beli Rp 2.700.000,00 dan ongkos angkut sebesar Rp. 60.000,00 sehingga total harga perolehan sebesar Rp. 2.760.000,00 pembelian dilunasi pada tanggal 26 April 2007. Jurnal Tanggal 26 April Dr. Belanja- ATK 2.760.000 Cr. Kas 2.760.000

Jurnal Persediaan (2) Pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) perlu dibuat jurnal yang menunjukkan posisi akhir persediaan yang masih tersisa. Nilai persediaan tersisa diperoleh dari perhitungan secara fisik. Contoh: berdasarkan perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember, diketahui nilai ATK yang tersisa sebesar Rp. 500.000,00 maka jurnal yang dibuat adalah: Dr. Persediaan ATK 500.000 Cr. Cadangan Persediaan 500.000

Jurnal Persediaan (3) PRODUKSI SENDIRI Apabila persediaan diproduksi sendiri, maka jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian bahan baku dan bahan lainnya serta biaya tidak langsung. Contoh: Dinas pertanian membuat sendiri kemasan untuk pupuk yang akan didistribusikan kepada petani di wilayahnya. Pada tanggal 13 April 2007 dibeli plastik dengan harga perolehan Rp. 12.500.000,00 Biaya percetakan sebesar Rp. 500.000,00. Semuanya dibayar pada tanggal yang sama. Dengan bahan-bahan tersebut, kemasan yang dapat dibuat sebanyak 100.000 buah.

Jurnal Persediaan (4) Jurnal tanggal 13 April: Dr. Belanja bahan plastik 12.500.000 Dr. Belanja cetak 500.000 Cr. Kas 13.000.000 Jurnal pada akhir periode Contoh: berdasarkan perhitungan fisik pada akhir periode diketahui kemasan yang tersisa sebanyak 25% atau senilai Rp. 3.250.000,00 Maka jurnal yang dibuat adalah: Dr. Persediaan –Plastik kemasan 3.250.000 Cr. Cadangan persediaan 3.250.000

Jurnal Persediaan (5) CARA LAINNYA Apabila persediaan diperoleh dengan cara yang lain seperti hibah, misalnya maka pencatatan tidak dilakukan pada saat menerima hibah, tetapi hanya pada saat dilakukan penyesuaian pada akhir periode. Hal ini disebabkan karena tidak ada arus kas keluar atau masuk pada saat penerimaan donasi. Contoh: Diterima hibah ATK sebesar Rp. 500.000,00 pada tanggal 2 Juli 2007. Tanggal 2 Juli : tidak ada jurnal Pada akhir periode diketahui ATK tersisa sebesar Rp. 200.000,00 maka jurnal yang dibuat adalah: Dr. Persediaan –ATK 200.000 Cr. Cadangan persediaan 200.000

INVESTASI Jenis investasi berdasarkan SAP terdiri dari: Investasi Jangka Pendek Contoh: deposito berjangka waktu 3 – 12 bulan. Investasi jangka panjang yang terdiri dari: Investasi Permanen contoh: penyertaan pada perusahaan daerah/ negara yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi Non Permanen contoh : obligasi

Jurnal Investasi (1) INVESTASI JANGKA PENDEK Contoh: Didepositokan uang sebesar Rp. 200.000.000 pada tanggal 12 Juli 2007 Jurnal: Dr. Investasi Jangka Pendek 200. 000.000 Cr. Kas 200. 000.000 Jurnal pada saat menerima bunga/ pendapatan dari investasi jangka pendek: Contoh: diterima bunga deposito Rp. 5.000.000 Dr. Kas 5.000.000 Cr. Lain-lain PAD yang sah 5.000.000 Jurnal pada saat pencairan deposito: Dr. Kas 200.000.000 Cr. Investasi Jangka Pendek 200.000.000

Jurnal Investasi (2) INVESTASI JANGKA PANJANG Contoh: Pemda Kabupaten ABC melakukan penyertaan modal pada PT X sebesar Rp. 185.000.000 serta memberikan pinjaman kepada BUMD Rp. 25.000.000 untuk jangka waktu 2 tahun. Jurnal Penyertaan Modal Pemda: Dr. Pembiayaan - Penyertaan Modal Pemda 185.000.000 Cr. Kas 185.000.000 Dr. Penyertaan Modal Pemda 185.000.000 Cr. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang 185.000.000

Jurnal Investasi (3) Jurnal Pinjaman (investasi Jangka Panjang Non Permanen) Dr. Pembiayaan –Pemberian pinjaman kepada PD 25.000.000 Cr. Kas 25.000.000 Dr. Pinjaman kepada PD 25.000.000 Cr. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang 25.000.000

Jurnal Investasi (4) Jurnal pada saat memperoleh pendapatan dari hasil investasi jangka panjang: Untuk bunga dari obligasi dan yang sejenisnya dicatat sesuai dengan jurnal yang telah diberikan pada contoh sebelumnya. Untuk dividen yang berasal dari saham, jurnal yang dibuat tergantung dari metode pencatatan investasi jangka panjang, yaitu: cost method, dipergunakan apabila kepemilikan kurang dari 20% dari total kepemilikan. equity method dipergunakan apabila kepemilikan antara 20% - 50%, atau kurang dari 20%, tetapi memiliki pengaruh signifikan dalam mempengaruhi kebijakan perusahaan.

Jurnal Investasi (5) Jurnal atas dividen yang dicatat berdasarkan cost method adalah: Dr. Kas xxx Cr. Lain-lain pendapatan yg sah xxx Jurnal apabila dipergunakan equity method 1. Pada saat Perusahaan mengakui laba Dr. Penyertaan modal pemda xxx Cr. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang xxx 2. Pada saat menerima dividen Dr. Kas xxx Cr. Lain-lain PAD yang sah xxx Dr. Diinvestasikan dlm investasi jangka panjang xxx Cr. Penyertaan modal pemda xxx

Jurnal Investasi (6) Jurnal pada saat pelepasan investasi Dr. Kas 25.000.000 Cr. Pembiayaan-Penerimaan kembali pinjaman kepada PD 25.000.000 Dr. Diinvestasikan dlm investasi jangka panjang 25.000.000 Cr. Pinjaman kepada PD 25.000.000

ASET TETAP Dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia aset tetap dilakukan apabila aset tersebut merupakan aset berwujud dan memenuhi kriteria : Memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan Pengakuan aset menggunakan biaya perolehan digunakan apabila asettetap tersebut diperoleh dengan cara dibeli dari pihak ketiga atau dibangun sendiri.Biaya perolehan terdiri atas harga belinya, termasuk bea impor dan PPN masukan yang tidak dapat direstitusikan, dan setiap biaya yang dapat di atribusikan ke aset tersebut.

JURNAL ASET TETAP (1) SAAT PEROLEHAN : PEMBELIAN Contoh: Tanggal 23 Maret 2007 dibeli kendaraan operasional dengan perincian : harga kendaraan Rp. 135.000.000, harga peralatan tambahan Rp. 5.000.000. Dr. Belanja modal 140.000.000 Cr. Kas 140.000.000 Dr. Aset tetap – kendaraan 140.000.000 Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap 140.000.000

JURNAL ASET TETAP (2) JURNAL PEROLEHAN: KONSTRUKSI Contoh: Tanggal 2 Februari 2007, dilakukan pembayaran pertama pembangunan gedung sekolah sebesar Rp. 40.000.000. Pada tanggal 20 Juni 2007 dilakukan pembayaran termin terakhir sebesar Rp. 100.000.000. Berita acara penyerahan gedung sekolah ditandatangani tanggal 25 Juni 2007. Jurnal tanggal 2 Februari 2007 Dr. Belanja modal 40.000.000 Cr. Kas 40.000.000 Dr. Konstruksi dlm pengerjaan 40.000.000 Cr. Diinvestasikan dlm aset tetap 40.000.000

JURNAL ASET TETAP (3) Jurnal tanggal 20 Juni Dr. Belanja modal 100.000.000 Cr. Kas 100.000.000 Dr. Konstruksi dlm pengerjaan 100.000.000 Cr. Diinvestasikan dlm aset tetap 100.000.000 Jurnal tanggal 25 Juni Dr. Aset Tetap 140.000.000 Cr. Dinvestasikan dlm aset tetap 140.000.000 Dr. Diinvestasikan dalam aset tetap 140.000.000 Cr. Konstruksi dlm pengerjaan 140.000.000

PENYUSUTAN ASET TETAP Pengertian penyusutan: alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Konsep : cost agains revenue Metode penyusutan Metode garis lurus (straight line) Metode penyusutan dipercepat (declining balance method) Sum of the years digit double declining method Metode unit produksi (units of production method) Metode depresiasi khusus (special depreciation method)

PENYUSUTAN ASET TETAP (2) Metode yang dipergunakan dalam SAP: Straight line Method Double Declining Balance Method Units of production method

Penghitungan penyusutan Pada tanggal 2 Januari 2006 dibeli peralatan dengan harga perolehan total sebesar Rp. 16.000.000,- Masa manfaat peralatan diestimasikan selama 5 tahun. Pada akhir masa manfaat, diestimasikan nilai sisa peralatan sebesar Rp. 1.000.000,- Penyusutan tahun 2007 dengan metode Straight Line: Penyusutan = harga perolehan –nilai sisa jumlah tahun Penyusutan = Rp. 16.000.000,- - Rp. 1.000.000,- 5 tahun = Rp. 3.000.000,-

Jurnal Penyusutan Jurnal Akrual: Dr. Beban penyusutan 3.000.000 Cr. Akumulasi penyusutan 3.000.000 Jurnal Akuntansi Pemerintahan Dr. Diinvestasikan dlm aset tetap 3.000.000 Cr. Aset Tetap 3.000.000

Pelaporan Dengan membuat jurnal penyusutan tersebut, maka: Pada neraca, tidak akan dilaporkan akumulasi penyusutan. Aset tetap akan berkurang sebesar nilai penyusutan Perkiraan Diinvestasikan pada aset tetap akan berkurang sebesar nilai penyusutan

KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Kewajiban/ utang : sesuatu yang memberikan kewajiban bagi pemilik di masa depan yang pembayarannya akan mengorbankan aset. Kewajiban muncul karena antara lain: penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, lembaga keuangan internasional.

KLASIFIKASI KEWAJIBAN (1) KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Secara umum merupakan kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu paling lama 12 (duabelas) bulan. Kewajiban Jangka Pendek terdiri atas: Utang Pada Fihak Ketiga (UPFK) Utang Bunga Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Kewajiban Jangka Pendek Lainnya

KLASIFIKASI KEWAJIBAN (2) KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang biasanya muncul sebagai akibat dari pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menutup defisit anggarannya. Secara umum kewajiban jangka panjang akan jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN KEWAJIBAN Pengakuan Kewajiban pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul (PSAP 9) Dalam praktik akuntansi pemerintah di Indonesia, pengakuan utang tidak dilakukan secara langsung berdasarkan transaksi tetapi melalui jurnal penyesuaian yang secara terpisah menyatakan pengakuan utang dan pengurangan ekuitas dana Nilai yang digunakan sebagai pengukuran adalah nominal.

JURNAL KEWAJIBAN (1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Merupakan saldo pungutan/ potongan berupa berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan. Contoh: Dibayarkan gaji pegawai sebesar dengan jumlah Rp. 100.000.000,- Dalam jumlah tersebut, termasuk potongan askes pegawai sebagai Rp. 2.500.000,- Jurnal Dr. Belanja Gaji 100.000.000 Cr. Kas 100.000.000 Dr. Kas 2.500.000 Cr. Utang FPK 2.500.000

JURNAL KEWAJIBAN (2) Jurnal pada saat penyetoran Dr. Utang FPK 2.500.000 Cr. Kas 2.500.000

JURNAL KEWAJIBAN (3) Utang Bunga Utang bunga dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Contoh: Pemda melakukan pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,- dengan bunga sebesar 12% per tahun. Bunga dibayar setiap tanggal 15 setiap bulan. Jurnal tanggal 31 Desember (Bunga 1 tahun ke depan) Dr. Dana yg harus disediakan utk pembayarang utang jk pendek 2.400.000 Cr. Utang Bunga 2.400.000

JURNAL KEWAJIBAN (4) Jurnal pada saat pembayaran bunga tgl 15 Januari Dr. Belanja bunga 200.000 Cr. Kas 200.000 Dr. Utang bunga 200.000 Cr. Dana yang harus disediakan utk pembayaran utang jk pendek 200.000

JURNAL KEWAJIBAN (5) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dilaporkan sebesar bagian jumlah kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Jurnal dibuat pada setiap akhir tahun pada saat dilakukan pada reklasifikasi. Contoh: Pada tanggal 31 Desember 2006 diketahui terdapat bagian utang jangka panjang sebesar Rp. 50.000.000 yang akan jatuh tempo 12 bulan ke depan.

JURNAL KEWAJIBAN (6) Jurnal Dr. Dana yg harus disediakan utk pembayaran utang jk pendek 50.000.000 Cr. Bagian lancar utang dlm negeri 50.000.000 Dr. Utang dlm negeri 50.000.000 Cr. Dana yg hrs disediakan utk pembayaran utang jk panjang 50.000.000

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (1) Kewajiban jangka panjang dicatat dan dilaporkan menggunakan nilai nominal atau nilai pari (par value). Akan tetapi untuk jenis kewajiban pemerintah yang dapat diperjualbelikan, seperti obligasi, harus dinilai dan dicatat sebesar nilai nominal dengan memperhitungkan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (2) Contoh: Untuk menutup defisit anggarannya, Pemkot Harapan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 950 juta, dengan tidak ada diskonto atau premium.Penerbitan obligasi ini merupakan transaksi pembiayaan yang akan dijurnal sebagai berikut : Jurnal Dr. Kas 950.000.000 Cr. Penerimaan pembiayaan- utangdalam negeri obligasi 950.000.000

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (3) Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang 950.000.000 Cr. Utang dalam negeri obligasi 950.000.000

Dibeli Supplies 100 dicatat sebagai biaya Supplies Expense 100 Cash 100 Akhir periode Supplies tersisa 20 Supplies 20 Supplies Expense 20