STRATEGI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM oleh Prof. DR. H. MANSUR, M. Ag

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu'alaikum....
Advertisements

Workshop Wakasek Kurikulum
FPMIPA UPI - JICA. Membosankan Kurikulum berubah pembelajaan tetap Daya saing global rendah TIMSS 2003 Mat-35/46 Sains-37/46 Pelatihan tidak merata, tidak.
Pembelajaran Kontekstual
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Metodologi Pembelajaran
PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR
1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH 2004.
JUDUL LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH JADWAL METODE PENELITIAN TUJUAN
MENINGATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ARWANTO NPM : MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )
Contextual teaching and learning
PEMBELAJARAN INOVATIF
Contextual teaching and learning
PANDUAN TUGAS PEER TEACHING
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama
UNTUK MATERI TERSEBUT DIATAS “ STRATEGI PEMBELAJARAN “
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
Tutorial Matakuliah PDGK 4405 Materi dan Pembelajaran IPS SD
Media Pembelajaran PKn SD
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
MAGANG 1 Dr.R.Ika Mustika, M.Pd Latifah,M.Pd
Oleh: Wilfie Yayuk Kurniawati Darlena
MAGANG 1 R. Mekar Ismayani, M.Pd.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
PENDAHULUAN Menyimak : proses mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai, dan mereaksi makna. Hasil penelitian aktivitas berbahasa:42%
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF,KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
RENCANA PEMBELAJARAN SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
Penerapan model pembelajaran
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Workshop Pembuatan RPP
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
MAGANG 1 Dr.R.Ika Mustika, M.Pd Latifah,M.Pd
Pendekatan Ketrampilan Proses
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
LESSON STUDY Sebagai Salah Satu Model Pembinaan Profesi Pendidik
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Model pembelajaran konstektual
PROSES PEMBELAJARAN Implementasi Kurikulum
Proses KBM Bagaimana siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan ?
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
CTL dan PAIKEM M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Strategi Pembelajaran " Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : FIANA WULANNDARI.
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
INSPIRASI PEMBELAJARAN MELALUI TAYANGAN VIDEO
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
‘.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ). Latar Belakang Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar.
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF,KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
APA KOMENTAR ANDA? Huuh.. kok..berat Aduuh.…gimana ini.?
strategi pembelajaran // stah dnj
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1
KURIKULUM 2013 CREATED BY; SRI MARYATI, M.Pd.. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum tingkat.
Transcript presentasi:

STRATEGI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM oleh Prof. DR. H. MANSUR, M. Ag STRATEGI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM oleh Prof. DR. H. MANSUR, M.Ag. Guru Besar STAIN Salatiga Dosen Pascasarjana UNSIQ jateng di Wonosobo Mantan Ketua Bidang Kurikulum Madrasah Development Centre (MDC) Kanwil Depag Jateng

DASAR HUKUM : Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis anak. (Pasal 19 PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).

KRITIK PEMBELAJARAN PAI PAI lebih berkonsentrasi pada persoalan-persoalan teoritis keagamaan yang bersifat kognitif, kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama menjadi makna dan nilai yang perlu diinternalisasikan pada siswa. Metodologi PAI tidak kunjung berubah, ia berjalan secara konvensional, tradisional dan monoton. Pendekatan PAI cenderung normatif, tanpa ilustrasi konteks sosial budaya yang melatarinya. Kegiatan PAI kebanyakan bersifat menyendiri, kurang berinteraksi dengan yang lain, bersifat marjinal. Guru PAI lebih bernuansa guru spiritual/moral, dan kurang diimbangi dengan nuansa intelektual dan profesional.

KONSEP DASAR : Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu model pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sedemikian rupa sehingga hasil belajar bukan sebatas pada pengenalan nilai, tetapi penghayatan,dan bahkan sampai pada penerapan nilai-nilai dalam kehidupan nyata.

PENTINGNYA ACTIVE LEARNING: What I hear, I forget (20%) What I hear and see, I remember a little (50%) What I hear, see and ask question about or discuss with someone else, I begin to understand (70%) What I hear, see, discuss and do, I acquire knowledge and skill (90%) What I teach to another, I master. (99%) (Mel Silbermen)

TUJUH KOMPONEN UTAMA PEMBELAJARAN CTL : Konstruktivisme (constructivism) Bertanya (questioning) Menemukan (inquiry) Masyarakat belajar (learning community) Pemodelan (modelling) Refleksi (reflection) Penilaian sebenarnya (authentic assesment).

1. KONSTRUKTIVISME Penerapannya di kelas: KBM harus diupayakan dan dikemas menjadi proses mengkonstruksi (bukan menerima) pengetahuan dengan melibatkan siswa secara aktif. Guru merancang KBM dalam bentuk siswa bekerja, praktek, berlatih, mendemonstrasikan, menciptakan ide dsb. Pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri sedikit demi sedikit. MOTTO : “STUDENT LEARN BEST BY ACTIVELY CONSTRUCTING THEIR OWN UNDERSTANDING”

2. MENEMUKAN Penerapannya di kelas: Merumuskan masalah Mengamati dan mengumpulkan data (membaca buku-buku untuk mendapatkan data pendukung) Menganalisis dan menyajikanya dalam tulisan, laporan, atau karya lainnya Mengkomunikasikan pada teman sekelas, guru, pembaca atau yang lain. Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis

3. BERTANYA Penerapannya di kelas : Bertanya dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan siswa, atau siswa dengan nara sumber lain yang didatangkan di kelas. Bertanya dapat terjadi pada saat siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika mengalami kesulitan, ketika mengamati, dll. Bertanya bagi guru berfungsi untuk mendorong dan menilai kemampuan berfikir siswa. Dan bagi siswa, untuk menggali informasi, mengkonfirmasi apa yang telah diketahui dan mengarahkan pada aspek yang belum diketahui.

4. MASYARAKAT BELAJAR Penerapannya di kelas : Di kelas, guru hendaknya selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Dimana keanggotaan kelompok sangat bervariasi, bahkan bisa melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru melaksanakan kolaborasi dengan mendatangkan ahli di kelas misalnya kyai, modin, petugashaji dll. Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.

5. PEMODELAN Penerapannya di kelas : Pada saat proses pembelajaran, sebaiknya ada model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa orang, program atau benda. Guru bukan satu satunya model dalam pembelajaran PAI tetapi guru Agama harus bisa menjadi model bagi siswa. Dalam pembelajaran PAI pemodelan tidak cukup di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya

6. REFLEKSI Penerapannya di kelas : Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari dan dialami. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktifitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Dengan demikian siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya. Berikan kesempatan di akhir pembelajaran kepada siswa untuk membuat rangkuman, catatan, jurnal, kesan dan saran siswa terkait dengan apa yang baru dipelajari dan dialami.

7. PENILAIAN YANG SEBENARNYA Penerapannya di kelas : Penilaian dilakukan selama dan sesudah pembelajaran,dengan berbagai cara: proses bekerja, hasil karya, penampilan, tes,dll. Penilaian dilakukn secara menyeluruh dan berkesinambungan. Penilaian mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Terintegrasi dengan dehidupan sehari-hari siswa, sehingga penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman atau orang lain yang dipercaya guru.

PENERAPAN CTL PAI PADA TINGKAT KELAS Konstruktivisme: kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengethuan, nilai dan ketrampilan barunya. Inkuiri : laksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik sekiranya mungkin. Pertanyaan: kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Masyarakat belajar: ciptakan “masyarakat belajar” melalui belajar secara kelompok. Modeling: hadirkan “model” sebagai contoh pembelajaran. Refleksi: lakukan refleksi pada setiap akhir pertemuan kelas, dan Penialainan otentik: lakukan penilaian dengan berbagai cara dan dalam semua aspek.

IMPLEMENTASI CTL PAI DI TINGKAT SEKOLAH Mengkaji meteri yang akan diajarkan, dengan memilah-milah materi yang tekstual dan kontekstual. Mengkaji konteks kehidupan siswa. Memilih materi yang yang dapat dikaitknan dengan kehidupan nyata siswa. Menyusun persiapan pembelajaran yang telah memasukkan konteks ke dalam materi yang akan diajarkan. Melaksanakan pembelajaran kontekstual yaitu mendorong siswa untuk selalu mengaitkan materi yang dipelajari dengan pengethuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Melkuakan penilaian otentik.

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN CTL: Kerjasama Saling menunjang Menyenangkan, tidak membosankan Belajar dengan bergairah Pembelajaran Terintegrasi Menggunakan berbagai metode dan sumber Siswa aktif Sharing dengan teman Siswa kritis – guru kreatif Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasilkarya siswa. Laporan kepada orang tua siswa bukan hanya rapor tetapi juga hasil karya siswa.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARN (RPP) BERBASIS CTL : Identitas RPP (memuat : Matapelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu) Tujuan (memuat kompetensi dan life skills yang akan dicapai siswa) Materi Ajar (memuat bahan pelajaran yang akan dipelajari ) Media (memuat jenis media serta sumber belajar yang digunakan untuk mencapai kompetensi) Skenario pembelajaran (memuat metode-metode yang digunakan dan alaur/tahap-tahap pembelajaran dengan memperhatikan komponen-komponen dalam CTL) Penilaian (memuat jenis dan bentuk tes yang terkait dengan model penilaian yang sebenarnya/ authentic assesmen)

Wasalamu’alaikum and matur nuwun… SELAMAT dan SEMOGA SUKSES Amin ya rabbal ‘alamin