KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT
Strategi Nasional Literasi Keuangan
PERAN KPP-PA DALAM SEKBER PPRG NASIONAL UNTUK DAERAH
Pada bulan September tahun 2000, perwakilan-perwakilan dari 189 negara menandantangani Millennium Declaration, yang mengandung 8 butir capaian. Delapan.
EVALUASI TAHUN 2008 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009 BIDANG PKPM
Endah Murniningtyas Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
KEBIJAKAN BIRO HUKUM DAN KLN DALAM BIDANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PHBS & CTPS Dalam Upaya Pembinaan Usaha Jamu Gendong dan Usaha Jamu Racikan oleh Dra. Herawati, MA PUSAT PROMOSI KESEHATAN . Kementerian Kesehatan REPUBLIK.
PEMBEKALAN MENTERI KESEHATAN DR. Dr. SITI FADILAH SUPARI, SPJP (K)
PENGENALAN SNP, SPM DAN IMPLEMENTASI SPM
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
PERINGATAN HKN KE 48 TAHUN 2012 Jakarta, 13 September 2012.
SEPUTAR KARTU INDONESIA SEHAT MENUJU KELUARGA PRODUKTIF
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
PENYEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI PARADIGMA SEHAT
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS PELAYANAN KEFARMASIAN
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERFILMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Ketua TP PKK Prov Kaltengi Rapat Kerja Daerah KKB Kalimantan Tengah
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PEMBEKALAN KOORDINATOR DPL & DPL KKN TERPADU POSDAYA UMT
KERANGKA STRATEGIS PROGRAM AKREDITASI MADRASAH
Disampaikan pada acara :
RAPAT KOORDINASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
Dr. Henny Hanna, Sp.KFR, MARS, PhD. Program Majelis Kesehatan (Divisi Pelayanan) merupakan kesepakatan MUKTAMAR ke-47 di Makassar pada tanggal 2 – 7 Agustus.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL
TATALAKSANA PEMANTAUAN INDIKATOR DIT BINA OBAT PUBLIK
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
Alur Paparan Pendahuluan Kategori dan Mekanisme Penilaian
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
DIREKTORAT FASILITASI PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA”
PERENCANAAN PROGRAM/PROYEK UPAYA KESEHATAN
Promosi Kesehatan Oleh, Lita Sri Andayani, SKM, Mkes
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL (SIKNAS)
INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
SHIP PARTNER.
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
PENGELOLA PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK PROV/KAB/KOTA
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
KEBIJAKAN PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
Praktikum Kesehatan Masyarakat Di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Seksi Promosi Kesehatan Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Oleh: MARETALINIA.
STRUKTUR ORGANISASI INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN DAN KOMPONENNYA
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Masyarakat Peduli, Tanggap serta Mampu untuk Hidup Bersih dan Sehat Disampaikan pada: Orientasi Kader Pemberdayaan.
EVALUASI E-DATABASE SIPD JAWA TIMUR 2018
KEBIJAKAN FORUM DATA JAWA TIMUR 2018
Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas Kelompok II : Aditya Prayudha Setri Endah Pratiwie Siti Ayu Puspasari Khana.
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
STRATEGI PERCEPATAN MENUJU PEMERINTAH YANG BERSIH, EFEKTIF DAN EFISIEN
Transcript presentasi:

KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN Pertemuan 13 KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN

PERAN LSM (ORMAS) DALAM ADVOKASI &MOBILISASI SOSIAL

LATAR BELAKANG UU NO. 17 TH 2007 TTG RPJPN 2005-2025 Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang MDGs: Kaitan dengan Kesehatan 1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan, 4. Menurunkan angka kematian anak, 5. Meningkatkan kesehatan Ibu, 6. memerangi HIV dan AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya serta 7. memastikan kelestarian lingkungan hidup UU NO. 36 TH 2009 TTG KESEHATAN - PASAL 9: Hak & Kewajiban Setiap Orang atas Kesehatan PASAL 11: Kewajiban setiap orang untuk ber-PHBS PASAL 18: Tanggungjawab Pemerintah u/ Memberdayakan dan mendorong Peran Aktif Masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan PASAL 174: Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

LATAR BELAKANG Dasar Hukum Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 3 Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kamauan, dan berkemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan SDM yang produktif secara sosial dan ekonomis. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

LATAR BELAKANG Dasar Hukum Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 Kesepakatan Bersama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan tentang Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

LATAR BELAKANG Sumber daya pemerintah terbatas, Kementerian Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri. Kesehatan adalah hak dan kewajiban individu, masyarakat. Sasaran MDG`s ke 8: pengembangan kemitraan. Ormas mempunyai hierarki sampai ke grass root Pengembangan model Peningkatan pemberdayaan masyarakat Penandatangan kesepakatan bersama antara Kementerian Kesehatan dgn 18 Ormas di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

RENSTRA KEMENTERIAN 2010-2014 MISI STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN VISI Masyarakat Sehat yang mandiri dan berkeadilan MISI Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik NILAI-NILAI PRO RAKYAT INKLUSIF RESPONSIF EFEKTIF BERSIH 1 2 3 4 5 6 STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN

PROMOSI KESEHATAN Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

TUJUAN Meningkatkan persentase Rumah tangga ber PHBS dan Desa/Kelurahan Siaga Aktif melalui peningkatan Peran ORMAS SASARAN ORMAS yang telah melakukan MoU dengan Kementerian Kesehatan

PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Masyarakat di desa atau kelurahan wajib melaksanakan PHBS PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat PHBS dilaksanakan di tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat-tempat umum dan institusi kesehatan

4/10/2017 Apa itu Rumah Tangga Ber-PHBS? Rumah Tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS : PHBS

4/10/2017

Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan Input Process Output Impact Target RPJMN Kesepakatan Kemkes dgn 18 Ormas DIPA Pusat Promkes Kebijakan Promkes Pedoman & Materi promkes. Dll. Pembentukan tim Pendamping/Pengarah Penandatangan Kontrak Penyusunan pedoman umum, materinya Penjadwalan Kegiatan Terlaksananya kegiatan Ormas Monev Pencatatan dan Pelaporan Meningkatnya capaian PHBS dan Desi (10%) 18 Ormas melaksanakan program PHBS dan Desa Siaga Terbentuknya Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. Terdokumentasinya Kegiatan dalam bentuk Foto dan Video Tersosialisasinya keg. Melalui Media (Majalah, Radio, TV Lokal) 2013 PHBS RT (65 %) Desa Siaga Aktif (55%)

Prinsip, Landasan,dan Langkah dalam Kemitraan Penjajagan Persamaan persepsi Pengaturan Peran Komunikasi Intensif Melaksanakan Keg Monev 7 Landasan Memahami kedudukan Memahami kemampuan Menghubungi Mendekati Terbuka/Membantu Mendorong/Mendukung Menghargai 3 Prinsip Kesetaraaan Keterbukaan Saling Menguntungkan

KERANGKA KERJA KEMITRAAN ANTARA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN ORMAS DALAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT M O N E V

PERAN ORMAS Membantu Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan / pemberdayaan dan peningkatan PSM: Melakukan sosialisasi program kes Melakukan penyuluhan melalui kader2 nya Melakukan advokasi bersama kepada PEMDA setempat untuk memfasilitasi kegiatan/program kes Menjawab rumor yg salah yg beredar di masy bekerja sama dg jajaran kesehatan

PERAN DINAS KESEHATAN PROVINSI DIHARAPKAN : Memberikan asistensi teknis, pendampingan kepada pengelola Ormas tingkat prov-kab Membina kemitraan dengan Ormas/LSM lokal yang ada Memonitor kegiatan Ormas dan memberikan feedback yang membangun

PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DIHARAPKAN : Memberikan asistensi teknis, pendampingan kepada pengelola kab-ranting Membina kemitraan dengan Ormas/LSM lokal yang ada Memonitor kegiatan Ormas dan memberikan feedback yang membangun

PERAN PUSKESMAS DIHARAPKAN : Memberikan asistensi teknis, pendampingan kepada pengelola Ormas tk Kec/desa/ranting Membina kemitraan dengan Ormas/LSM lokal yang ada Memonitor kegiatan Ormas dan memberikan feedback yang membangun Membina, merefreshing kader2 Ormas yang berperan

PENDAMPINGAN DALAM PROSES PEMBERDAYAAN Supply side UPAYA PENDAMPINGAN PROVIDER (Pemerintah Pusat, Pemda, Nakes, ormas dan stakeholders terkait lainnya) UPAYA MASYARAKAT MASYARAKAT DEMAND SIDE Kurun Waktu

Ruang Lingkup No Organisasi Lingkup kegiatan Lokasi Sasaran Kegiatan 1 Al Hidayah Pembinaan PHBS bagi Majelis Taklim dan Remaja Masjid 5 provinsi: Banten, SumSel, Kaltim, NTTdan Maluku 5 provinsi 25 kabupaten 50 kecamatan 500 kelompok 2 Fatayat Desa & Kelurahan Siaga Aktif Jawa Timur, Jambi, NTT, Bali, Kal Barat, Sul Sel. 6 provinsi 12 kabupaten 36 desa dan kelurahan 3 Kowani PHBS RT & Tempat Kerja 5 kota: Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok Kantor & Perumahan Bayangkari & Persit (5 kota)

Ruang Lingkup No Organisasi Lingkup kegiatan Lokasi Sasaran Kegiatan 4 Muhamadi- yah Desi & PKRS Yogyakarta, Makassar, DKI Jakarta dan Bandung 2 prov, 4 kab, 8 kec, 16 Desi, 4 RS di 4 kota 5 PB NU Pesantren dan Santri Sehat Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur 3 provinsi, 10 kabupaten, dan 150 pesantren 6 Pemudi Persis PHBS RT Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten 2 prov, 4 kab, 24 kec, 48 desa 7 Persis DKI Jakarta dan Jawa Barat 2 prov, 30 pesantren 8 PGI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi 5 gereja di 5 kota

Ruang Lingkup No Organisasi Lingkup kegiatan Lokasi Sasaran Kegiatan 9 Aisyiyah PHBS RT Bali, Bangka Belitung, dan Kalimantan Selatan 3 provinsi, 6 kabupaten, 6 kecamatan dan 18 desa. 10 Aliansi Pita Putih Indonesia KIBBLA, Desa Siaga Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, NTT, Sumatera Barat 5 prov, 10 kab, 40 desa 11 Dharma Wanita Persiapan PHBS di RT & Tempat Kerja DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat 3 prov, 6 kab 12 Kwartir Nasional Desa Siaga DKI Jakarta,, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Sumsel. 4 Provinsi, 4 Kwartir Daerah. 8 Kwartir Cabang

Ruang Lingkup No Organisasi Lingkup kegiatan Lokasi Sasaran Kegiatan 13 PELKESI PKRS Sumatera Utara, Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara 4 RS di 4 kabupaten. 14 PERDHAKI PKRS, PHBS RT, PHBS Tempat Ibadah NTT, Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara 5 wilayah, 6 kabupaten, 60 Paroki; 10 RS. 15 Pergerakan Wanita Nasional Indonesia Desi, PHBS RT, PHBS TU Kepulauan Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. 3 provinsi, 6 kabupaten, 12 kecamatan , 48 desa. 16 PHDI PHBS Tempat Ibadah (Pura Pasraman Sehat) DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Bali 3 provinsi,18 kabupaten, 18 Pura

Ruang Lingkup No Organisasi Lingkup kegiatan Lokasi Sasaran Kegiatan 17 Muslimat NU Desa Siaga Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Riau dan Sumatera Selatan 6 provinsi, 12 kabupaten, 12 kecamatan dan 24 desa.

Indikator dan Target No Sasaran Strategis Indikator Target 2010 2011 2012 2013 2014 1. Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat Persentase rumah tangga ber-perilaku hidup bersih dan sehat 50 55 60 65 70 2. Persentase Desa Siaga Aktif 15 25 40 3. Jumlah Pos Kesehatan Desa yang beroperasi 70,000 72,000 55.500 57.000 58.500 Ket : Jumlah target Poskesdes Beroperasi melebihi jumlah desa yang ada saat ini, jumlah desa menuurt Kemendagri sebanyak 69.249 desa (Permendagri No 66 Tahun 2011) Perubahan target Poskesdes sesuai dengan Peraturan Preseiden Ri Nomor 29 tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2012 dan disusulkan dalam Midterm Review Renstra Kemenkes

Memotivasi, menggerakkan Masyarakat untuk Ber - PHBS

TERIMAKASIH

Kemampuan mahasisw a Komunikasi dalam pendidikan kesehatan Advokasi dalam pendidikan kesehatan Kemitraan dalam pendidikan kesehatan;

TUGAS MAHASISWA Merangkum Small group discussion ( 5 ORANG ) Paper/ MAKALAH MAKS 10 HAL /KEL Presentasi

Prakondisi Untuk menuju IS 2010 Lingkungan Sehat Perilaku Sehat Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan terjangkau

Misi IS 2010 Menggerakkan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkngannya

Pengertian Kemitraan Kemitraan ( partnership ) adalah bentuk kerjasama yang bersifat formal antar individu, kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu Dalam kerjasama tersebut tentu harus ada komitmen untuk berbagi keuntungan dan menanggung resiko Kemitraan dibangun berdasarkan : Kesamaan kepentingan Saling percaya Tujuan yang jelas dan terukur Kesediaan berkorban waktu, tenaga dan biaya

Prinsip Kemitraan Persamaan ( equity ) Keterbukaan Saling menguntungkan ( mutual benefit )

Kemitraan di bidang Kesehatan Kemitraan di bidang kesehatan melibatkan 3 unsur kunci : Unsur pemerintah dimana sektor kuncinya adalah kesehatan Unsur swasta NGO seperti LSM , Ormas dan organisasi Profesi Membangun kemitraan di bidang kesehatan dilakukan dengan berbagai model : Lintas Program Lintas sektor Lintas organisasi

Model-Model Kemitraan Model Jejaring ( Networking ) Model jejaring dibangun karena adanya kesamaan pelayanan, sasaran kesehatan seperti misalnya Koalisi Indonesia Sehat, Forum Promosi Kesehatan Model Terpadu Model terpadu merupakan model yang didasari kepentingan bersama yang lebih luas serta tanggung jawab yang lebih besar Contoh GERDUNAS TB, dan Gebrak Malaria

Proses pembentukan Kemitraan dan Aktivitas kerjanya Mengidentifikasi stakeholder yang potensial Menginisiasi pembentukan jaringan kerja dan merumuskan tujuan bersama Menginventarisasi dan memadukan sumberdaya untuk digunakan mencapai tujuan bersama Melaksanakan kegiatan secara terpadu Menyelenggarakan pertemuan berkala untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi serta pertukaran informasi