Chapter 7. Population Programs and Fertility Regulation Oleh W. Parker Mauldin Dipresentasikan Oleh: Rahmah Farida NPM. 120630225.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
(PENGARUH USIA PERNIKAHAN
Advertisements

Fertilitas Andri Wijanarko,SE,ME
BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO
PROGRAM KB Oleh : Colti Sistiarani SKM., M.Kes
EKONOMI INTERNASIONAL I
PROGRAM KB PASCAPERSALINAN DAN KB PASCAKEGUGURAN DI RUMAH SAKIT
DASAR-DASAR DEMOGRAFI
Pertumbuhan Penduduk Oleh : Rouhdy Rangga ( )
Chapter 7. Population Programs and Fertility Regulation
Coba dicermati lagi !!! Bagian mana yang sulit ?
Oleh : Nama :Erita Agustin H. NPM : EFEK KEMATIAN BAYI DAN ANAK TERHADAP KEINGINAN UNTUK MEMILIKI ANAK By: David M. Heer.
METODE Statistika BAB 1. PENDAHULUAN.
Yonny Koentjoro Agroteknologi – Faperta – UPN “Veteran” Jatim
UKURAN-UKURAN DALAM ANALISIS DEMOGRAFI
Media Geografi Media Pembelajaran ini dibuat hanya untuk kalangan sendiri di lingkungan SMP 1 Karangmojo. Bagi yang menghendaki meniru atau mengcopy media.
BY AGUS SURIADI MAGISTER KESEHATAN MASYAAKAT STIKES HELVETIA MEDAN
PENJULAN PONSEL DI INDONESIA. PONSEL ADALAH SUATUA ALAT UNTUK BERKOMUNIKASI MELALUI JARAK JAUH MAUPUN DEKAT.
5 Maret 2013 Riyadi Solih NPM Fertility decisions  highly complex. Keputusan kolektif/bersama: minimal 1 laki-laki + 1 perempuan. Tidak.
CHAPTER 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
PERAN BKKBN DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN JAMPERSAL.
Kelompok 2 Anggota : Andi Muhammad Fikri Anisa Zuraida
Konsep Dasar Demografi
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-4.
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
FERTILITY REGULATION AND ITS COSTS: Dipresentasikan Oleh:
Demografi Terapan.
by : Radita Tri Cahyani XI IPS 1 / 12
Kebijakan perdagangan
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
POPULASI & PEMBANGUNAN
Pertemuan ke-5 Pengertian Indikator Definisi indikator
Oleh : Wulan Dendy AS (27) IX-F.
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Kondisi Kemiskinan.
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
KELOMPOK 10 ANALISIS DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DAFTAR ISI DATA A B TEORI A B ANALISIS A B c KESIMPULAN.
Isu dan Kebijaksanaan Kependudukan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
Pertemuan ke-5 Pengertian Indikator Definisi indikator
KOMPUTER & PERKEMBANGAN INTERNET
oleh : EMAN SULAIMAN, ST, MM
Determinan Keinginan Mempunyai Anak Lagi (Analisis SDKI Tahun 2012)
DASAR-DASAR DEMOGRAFI
MODEL REGRESI DENGAN VARIABEL BEBAS DUMMY
Chapter 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi dan Kontroversi oleh : Arif Rahman H Armand Walay Asril.
MATERI TAMBAHAN KULIAH KE-2
ANTROPOSFER.
Bab II Dinamika Penduduk
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
Devisa Sektor Pariwisata (Miliar Dollar AS) Perkembangan Pariwisata Indonesia Tahun Wisatawan Nusantara Jumlah Perjalanan (juta kali) Total Pengeluaran.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
PROGRAM KB PASCAPERSALINAN DAN KB PASCAKEGUGURAN DI RUMAH SAKIT
KETERKAITAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN KESEHATAN
PRESENTASI EPIDEMIOLOGI
MODEL REGRESI DENGAN VARIABEL BEBAS DUMMY
Kebijakan Kependudukan dan Perekonomian (II)
Kebijakan perdagangan
PROGRAM KB (KELUARGA BERENCANA)
Hubungan Ekonomi, Kesehatan, & Pembangunan
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
Pengelolaan Peraturan kependudukan, LH
Dewi Anggraini P. Hapsari
Kebijakan Kependudukan dan Perekonomian (II)
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA PGO 6230
KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI
Transcript presentasi:

Chapter 7. Population Programs and Fertility Regulation Oleh W. Parker Mauldin Dipresentasikan Oleh: Rahmah Farida NPM

Pengukuran dampak program KB 20 th terakhir masalah kependudukan menjadi isu yang sangat menarik Ada kesulitan untuk mengukur tingkat keberhasilan program KB  tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa KB Ada keterbatasan data statistik di negara berkembang

TOPIK BAHASAN 123 The relationship between family planning programs and prevalence of contraceptive use Emperical studies both acrocc and within countries The relationship between family planning programs and fertility decline

Program KB dan prevalensi pemakai kontrasepsi Ada peningkatan signifikan akseptor KB selama th Persamaan regresi : ada hubungan kuat antara angka kelahiran kasar (CBR) dengan pemakaian kontrasepsi (R²=0.91)-> overestimate : penyakit kelamin, aborsi Penelitian tsb meliputi negara dg dan tanpa program -> tdk memberi bukti langsung dampak KB

Program kb dan prevalensi pemakai kontrasepsi (2) Efek substitusi  pemakai kontrasepsi non subsidi ke kontrasepsi bersubsidi Adanya program pemerintah meningkatkan ketersediaan supply lbh cepat dan biaya lbh murah Penelitian hubungan antara jumlah ketersediaan kontrasepsi terhadap tingkat penggunaannya  faktor motivasi

Kontrasepsi dan kelahiran Th  Peningkatan ketersediaan kontrasepsi mningkatkan tingkat penggunaan Ada hubungan kuat antara keberhasilan penurunan kelahiran dengan ketersediaan outlet KB -> pemakaian kontrasepsi lebih banyak di kota drpd desa World Fertility Survey  ‘ Time of travel to perceived nearest outlet’

# Karakteristik penelitian yang berkembang Penelitian yang dilakukan lebih banyak melihat aspek jumlah calon peserta program KB daripada perubahan jumlah kelahiran Akibat : orientasi program lebih ke arah peningkatan jumlah peserta KB, padahal belum tentu berhasil menurunkan angka kelahiran Di banyak negara program KB sukses, namun di beberapa negara lainnya kurang berhasil seperti di India, Pakistan dan Srilangka.

Kisah sukses KB di provinsi cheju, korea Only provided contraception, no integration with other health or social services Peningkatan pemakai kontrasepsi dari 21  45 persen Penurunan kelahiran 32 persen TFR di Korea Bag Selatan, 40 persen di Korea Bag Utara dan 29 persen di Korea Pedesaan

Single Country studies Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand  Ada hubungan yang erat antara tingkat keberhasilan program KB dengan faktor sosial ekonomi masyarakat China  kebijakan partai dan pemerintah terkait pengaturan kelahiran (Yuan Fang) Kerala  variabel pendidikan, kasta dan KB  40 % penurunan kelahiran dijelaskan langsung dari program KB (Zacharia, 1981)

Intercountries studies

Penggunaan analisis faktor oleh faruquee (1979) Faktor 1. Tingkat Pembangunan, 2. Indeks pengeluaran pemerintah, 3. dimensi input KB, 4. tingkat dan pertumbuhan ekonomi Tingkat pembangunan merupakan faktor utama yang mempengaruhi penurunan angka kelahiran (R²=14 %) Faktor sosial ekonomi, institusional dan kebijakan serta program KB perlu dimanage  penururan kelahiran