1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KAJIAN KINERJA INDUSTRI KECIL DENGAN METODE BALANCE SCORE CARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS oleh : MT SAFIRIN Jurusan Teknik Industri FTI UPN "Veteran"
Advertisements

Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
© 2009 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya Petukangan Utara Jakarta Selatan Website:
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Manajemen Integrasi Proyek
AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL BALANCED SCORECARD DAN STANDAR COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Pertamina.
MANAJEMEN STRATEGIS.
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri.
Pertemuan 11 Strategi Produk dan Penentuan Harga
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PRESENTASI MANAJEMEN STRATEGIS
DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRET
Formula Menghitung Keuntungan Investasi
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
PENERAPAN BALANCED SCORECARD
MACAM –MACAM ORGANISASI
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems]
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Latar Belakang Masalah
Performance Indicators Journal Review
KONSEP DAN IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM MANAJEMEN STRATEGIK
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Studi Kelayakan Bisnis
4. Tujuan dan Tipe Investasi Teknologi Informasi
BAB IX PENILAIAN KINERJA
STANDARD BALANCED SCORE CARD IT Pertemuan-9 Mata Kuliah: CSI402, IT Governance Tahun Akademik: 2012/
HUMAN RESOURCE SCORECARD
Analisis Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard di Departemen Produksi Exxon Mobil HASBUH YAHYA NIM
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Tugas Konsep Komunikasi Data dan Jaringan
MODUL XIV PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD Pendahuluan
Pengukuran Kinerja, Kompensasi, dan Pertimbangan Multinasional
kinerja "BALANCE SCORECARD"
Strategi, Balanced Scorecard dan Analisis Profitabilitas Strategis
PERTEMUAN XII KINERJA KOPERASI INDONESIA
UKURAN KINERJA.
TUGAS PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU
BAB IX PENILAIAN KINERJA
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PENERAPAN BALANCED SCORECARD DI PERPUSTAKAAN
HUMAN RESOURCE SCORECARD
MSDM : Mencapai Keunggulan Bersaing
Pengukuran Nilai Bisnis TIK
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Balance Scorecard OLEH KELOMPOK 10 Adinda Putra K ( )
UKURAN KINERJA.
IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS MANAJEMEN PEMASARAN
BALANCED SCORECARD : KUALITAS, WAKTU, DAN, TEORI KENDALA
Sistem Penilaian Kinerja [Performance Measurement Systems]
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
UKURAN KINERJA.
Managers ’ Performance and
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA.
BALANCED SCORECARD (BSC)
Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard
Struktur dan strategi organisasi
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
BAB IX PENILAIAN KINERJA
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
CHAPTER 12 THE BALANCED SCORECARD. WHAT IS BALANCED SCORECARD? BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi.
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI
Balance Scorecard.
Transcript presentasi:

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah Apakah kinerja PT. BSP berdasarkan 4 perspektif pada BSC sudah memenuhi sasaran tujuan yang diinginkan sesuai Visi dan Misi perusahaan 1.3 Tujuan Penelitian Menganalisis kinerja PT. BSP dengan menggunakan BSC yaitu dari perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. 1.4 Pembatasan Masalah Menganalisa kinerja PT. BSP pada tahun 2005-2009 1.5 Sistematika Penulisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi, menjadi Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang professional dan dapat dihandalkan, sehingga menjadi pilihan utama di bidang Jasa Pengamanan. Misi, memberikan pelayanan dengan cepat, akurat dan efisien serta solusi yang tepat, sehingga memudahkan para pengguna jasa dalam melakukan kegiatan usahanya dengan dukungan teknologi yang canggih serta SDM yang handal, terampil dan profesional . 4.2 Data-data Penelitian 4.2.1 Perspektif Finansial

4.2.2 Perspektif Pelanggan

Tabel 4. 5 Scoring Dimensi Reliability Tingkat Kepuasan Pelanggan PT Tabel 4.5 Scoring Dimensi Reliability Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. BSP

Tabel 4. 5 Scoring Dimensi Reliability Tingkat Kepuasan Pelanggan PT Tabel 4.5 Scoring Dimensi Reliability Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. BSP (Lanjutan)

Tabel 4.6 Scoring Dimensi Responsiveness Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. BSP

Tabel 4.7 Scoring Dimensi Assurance Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. BSP

Tabel 4. 7 Scoring Dimensi Assurance Tingkat Kepuasan Pelanggan PT Tabel 4.7 Scoring Dimensi Assurance Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. BSP (Lanjutan) Tabel 4.8 Scoring Dimensi Emphaty Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. BSP

4.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal Tabel 4.9 Total Penjualan PT.BSP Tahun 2005-2009 4.2.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 4.2.4.1 Data Pelatihan Karyawan Tabel 4.10 Persentase Jumlah Karyawan Yang Dilatih Tahun 2005 - 2009

4.3 Perancangan Balanced Scorecard 4.3.1 Perumusan Strategi Penerjemahan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif adalah sebagai berikut : Perspektif Finansial, mengefisienkan biaya dengan cara meningkatkan pendapatan untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan. Perspektif Pelanggan, meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan. Perspektif Proses Bisnis Internal, melakukan kegiatan operasional yang sebaik mungkin dan memberikan inovasi-inovasi sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik bagi pelanggan maupun perusahaan. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, mengembangkan sumber daya manusia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas karyawan dan meningkatkan kinerja perusahaan. 4.3.1.2 Perspektif Finansial a. Melakukan perbaikan kerja untuk meningkatkan laba perusahaan. Tolok ukur ROI. Target Meningkat 30%. Inisiatif meningkatkan pendapatan.

b. Meningkatkan Pendapatan Perusahaan. Tolok ukur =NPM b. Meningkatkan Pendapatan Perusahaan. Tolok ukur =NPM. Target meningkat 80%. Inisiatif meningkatkan pelayanan, meningkatkan penjualan dan perbaikan kerja. 4.3.1.2 Perspektif Pelanggan Meningkatkan jumlah pelanggan. Tolok ukur = Mengukur tingkat kepuasan pelanggan dengan servqual berdasarkan 5 dimensi kualitas jasa. Target nilai servqual berniali positif. Inisiatif yg dilakukan melakukan riset pasar dan pelanggan tiap tahun. 4.3.1.3 Perspektif Proses Bisnis Internal Melakukan penjualan dengan cepat. Tolok ukur = pertumbuhan penjualan. Traget meningkat 30%.. Inisiatif melakukan penawaran keunggulan pelayanan perusahaan. 4.3.1.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Mengembangkan ketrampilan karyawan Tolok ukur = persentase jumlah karyawan yang dilatih. Target meningkat 20%. Inisiatif memberikan pelatihan yg bermutu kepada karyawan. 4.3.2 Menyelaraskan Ukuran Balanced Scorecard pada PT. Bravo Satria Perkasa (BSP) Dengan Strategi

4.3.2.1 Peta Strategi

Tabel 4.11 Faktor Pendorong Kinerja dan Hubungan Sebab Akibat 4.4 Pengukuran Kinerja Perusahaan Berdasarkan Balanced Scorecard

Tabel 4.12 Perhitungan ROI pada PT. BSP 4.4.1 Penetapan Ketentuan Pengukuran Kinerja · Nilai 5 berarti sangat baik · Nilai 4 berarti baik · Nilai 3 berarti cukup · Nilai 2 berarti kurang baik · Nilai 1 berarti sangat tidak baik 4.4.2 Perspektif Finansial 4.4.2.1 Tingkat pengembalian investasi (ROI) Tabel 4.12 Perhitungan ROI pada PT. BSP

4.4.2.2 Keuntungan Bersih (NPM) Tabel 4.13 Perhitungan NPM pada PT. BSP Tabel 4.14 Penentuan Kinerja untuk Perspektif Finansial Pada PT. BSP

Tabel 4. 14 Penentuan Kinerja untuk Perspektif Finansial Pada PT Tabel 4.14 Penentuan Kinerja untuk Perspektif Finansial Pada PT. BSP (Lanjutan)

Tabel 4. 14 Penentuan Kinerja untuk Perspektif Finansial Pada PT Tabel 4.14 Penentuan Kinerja untuk Perspektif Finansial Pada PT. BSP (Lanjutan) 4.4.3 Perspektif Pelanggan 4.4.3.1 Mengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan Setiap variabel di asumsikan dengan X.Misal variabel 1 menjadi X1. Tabel 4.20 Perhitungan Dimensi Tangible dengan Metode Servqual

Tabel 4.20 Perhitungan Dimensi Tangible dengan Metode Servqual (Lanjutan) Pada Tabel 4.20 di atas dapat dilihat nilai tertinggi terdapat pada variabel X4 yaitu kelengkapan surat perintah tugas security. Sedangkan nilai terendah terdapat pada variabel X2 yaitu penampilan dan postur tubuh security back up (pengganti).

Tabel 4.21 Perhitungan Dimensi Reliability dengan Metode Servqual

Tabel 4.22 Perhitungan Dimensi Responsiveness dengan Metode Servqual Tabel 4.21 Perhitungan Dimensi Reliability dengan Metode Servqual (Lanjutan) Tabel 4.22 Perhitungan Dimensi Responsiveness dengan Metode Servqual

Tabel 4.22 Perhitungan Dimensi Responsiveness dengan Metode Servqual (Lanjutan) pada Tabel 4.23 nilai tertinggi terdapat pada variabel X19 yaitu ketepatan waktu kehadiran security BSP. Sedangkan nilai terendah terdapat pada variabel X22 yaitu pemahaman tugas security BSP.

Tabel 4.23 Perhitungan Dimensi Assurance dengan Metode Servqual

Tabel 4.24 Perhitungan Dimensi Emphaty dengan Metode Servqual pada Tabel 5.24 hanya terdapat satu kriteria pada dimensi emphaty dengan nilai terendah dan tertinggi adalah X25 yaitu kemudahan komunikasi dan koordinasi dengan Dansek (Komandan Sektor), Danwil (Komandan Wilayah), dan area manajer BSP. Skala pengukuran kinerja perspektif pelanggan menggunakan nilai TSQ rata-rata per dimensi variabel 5 = Sangat puas 4 = Puas 3 = Wajar 2 = Kecewa 1 = Sangat Kecewa

Tabel 4.25 Penentuan Kinerja Perspektif Pelanggan

4.4.4 Perspektif Proses Bisnis Internal 4.4.4.1 Pertumbuhan Penjualan Tahun 2005-2009 Tabel 4.26 Penentuan Kinerja untuk Perspektif Proses Bisnis Internal Pada PT. BSP 4.4.5 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 4.4.5.1 Persentase Jumlah Karyawan yang Dilatih dari Tahun 2005-2009

Tabel 4.27 Penentuan Kinerja untuk Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Pada PT. BSP 4.5 Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Balanced Scorecard Analisis pengukuran kinerja perusahaan dibuat untuk menganalisis keberhasilan tujuan strategis yang ingin dijalankan perusahaan dengan Visi dan Misi perusahaan berdasarkan metode balanced scorecard 4.5.1 Analisis Peta Strategi Hubungan sebab akibat dari peta strategi PT. BSP dimulai dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan strategis. Nilai 4 = baik. Mempengaruhi Pertumbuhan penjualan. Nilai 4 = Baik Meningkatnya Pertumbuhan penjualan tidak mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PT. BSP menjadi baik. Nilai 3 = Wajar Nilai peningkatan pendapatan sebesar 5. Laba Perusahaan = 4

4.5.2 Analisis Hubungan Sebab Akibat Hubungan sebab akibat dibuat berdasarkan hubungan antar tujuan strategis yang satu dengan tujuan strategis yang lainnya baik pada masing-masing perspektif maupun pada perspektif yang ada diatas atau dibawahnya 4.5.3 Perspektif Finansial Target ROI = 30% . Nilai = 5 Sangat baik ROI 2005 = 33,3% . Nilai = 5 Sangat baik ROI 2006 = 30% Nilai = 5 Sangat baik ROI 2007 = 29,9% Nilai = 4 baik ROI 2008 = 29,,2% Nilai = 4 baik ROI 2009 = 26,9% Nilai = 4 baik Target NPM = 80% Nilai = 5 sangat baik NPM 2005 = 88% Nilai = 5 sangat baik NPM 2006 = 87,9% Nilai = 5 sangat baik NPM 2007 = 88,1% Nilai = 5 sangat baik NPM 2008 = 88,4% Nilai = 5 sangat baik NPM 2009 = 88,6% Nilai = 5 sangat baik

Gambar 4.3 Diagram Kartesius Pengukuran Kinerja Perspektif Finansial (ROI) Gambar 4.4 Diagram Kartesius Pengukuran Kinerja Perspektif Finansial (NPM)

Tabel 4.28 Nilai Dari Setiap Variabel 4.5.4 Perspektif Pelanggan Prioritas perbaikan adalah berdasarkan nilai TSQ yang paling negatif, yaitu : Prioritas 1 : Assurance Prioritas 2 : Emphaty Prioritas 3 : Responsiveness Prioritas 4 : Tangible Prioritas 5 : Reliability Tabel 4.28 Nilai Dari Setiap Variabel

Tabel 4.28 Nilai Dari Setiap Variabel (Lanjutan)

Gambar 4.5 Diagram Kartesius Pengukuran Kinerja Perspektif Finansial (TSQ) Kuadran A = pelanggan mengharapkan arah strategi perusahaan lebih difokuskan kepada prosedur yang berhubungan langsung dengan pelanggan Kuadran B = dianggapsangat penting oleh pelanggan dan pihak perusahaan telah melaksanakan strategi dan pengembangan secara maksimal sehingga pelanggan merasa puas karena strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan

Kuadran C = dianggapkurang penting oleh pelanggan sedangkan bagi pihak perusahaan strategi dan pengembangan yang sudah dilaksanakan untuk faktor ini juga sesuai standar yang berlaku Kuadran D = dianggap tidak terlalu penting oleh nasabah tetapi pihak bank melaksanakannya dengan sangat baik 5.3.5 Perspektif Proses Bisnis Internal Target 30%. Nilai yang didapat = 28,21. Nilai pengukuran kinerja = 4 baik Gambar 4.6 Diagram Kartesius Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal

4.5.6 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Target 20%. Hasil yang didapat 20,14%. Nilai pengukuran kinerja = 5 sangat baik Gambar 4.7 Diagram Kartesius Pengukuran Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 4.5.7 Analisis Nilai Kinerja PT. Bravo Satria Perkasa Keseluruhan baik Total Rata-rata nilai Finansial = 4,125 Total Rata-rata nilai Pelanggan= 4,7 Total Rata-rata nilai Proses Bisnis Internal= 2,8 Total Rata-rata nilai Pertumbuhan dan Pembelajaran = 5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja PT. Bravo Satria Perkasa secara keseluruhan dapat dinilai baik, berdasarkan keempat perspektif dalam balanced scorecard nilai yang dihasilkan dari hasil perhitungan adalah 4,125. Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan sampai bulan Desember Tahun 2009 adalah baik. 5.2 Saran Team untuk evaluasi kinerja perusahaan Komunikasi antara atasan dan Bawahan Penilaian bukan dari segi finansial saja Membandingkan pengukuran kinerja di tahun berikut dengan tahun sebelumnya