UJI UNIT ROOT PADA DATA PANEL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Advertisements

Evaluasi Model Regresi
LAYYINATUS SYIFA, PENDETEKSIAN HETEROSKEDASTISITAS DENGAN PENGUJIAN KORELASI RANK SPEARMAN DAN TINDAKAN PERBAIKANNYA.
Auto Correlation/ Serial Correlation
Auto CORRELATION KULIAH 13 TIME SERIES Usman Bustaman, S.Si, M.Sc.
Ekonometrika Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
KULIAH KE 3 METODE EKONOMETRIKA
UJI HIPOTESIS.
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPLE TUNGGAL)
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
TIME SERIES DAN STASIONERITAS
ANALISIS TIME SERIES KONSEP-KONSEP DASAR.
(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
KONSEP-KONSEP DASAR TIME SERIES
BETYARNINGTYAS CYNTHIA LA SARIMA MUH Tabrani Nuri NURWAHIDA VIEVIEN
Operations Management
Heteroskedastisitas Penyimpangan asumsi ketika ragam galat tidak konstan Ragam galat populasi di setiap Xi tidak sama Terkadang naik seiring dengan nilai.
UJI ASUMSI KLASIK.
Analisis Data: Memeriksa Perbedaan
Uji Asumsi Klasik Oleh : Boyke Pribadi.
Uji Asumsi Klasik Pada Regresi Dengan Metode Kuadrat Terkecil (OLS)
METODE PERAMALAN KUANTITATIF
Regresi dengan Autokorelasi Pada Error
EKONOMETRIKA TERAPAN (Pertemuan #3)
Disusun oleh Puput Candra Utami Teknik Industri
PEMBAHASAN Hasil SPSS 21.
BAB XIII REGRESI BERGANDA.
KONSEP DAN PENGUJIAN UNIT ROOT
Analisis Regresi Linier
UJI UNIT ROOT PADA DATA PANEL
Ekonometrika Arti Dan Kegunaan Ekonometrika Analisis Data Ekonomi
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
Pemodelan Volatilitas
Random Sampling (lanjutan)
PROSEDUR – PROSEDUR POPULER DALAM EVIEWS
Regresi Linear Dua Variabel
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB
(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
UJI ASUMSI KLASIK & GOODNESS OF FIT MODEL REGRESI LINEAR
TAHAP-TAHAP PERAMALAN
Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Bab 4 Estimasi Permintaan
GRANGER CAUSALITY Sebenarnya Granger Causality adalah diadaptasi dari hubungan sebab akibat matematika dari Norbert Weiner ,1956 Prof.Clive Granger, 1960.
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
EKONOMETRIKA Pertemuan 7: Analisis Regresi Berganda Dosen Pengampu MK:
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
Analisis Regresi Berganda
EKONOMETRIKA Pertemuan 11: Pengujian Asumsi-asumsi Klasik (Bagian 2)
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Normalitas
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011
Operations Management
Program Studi Statistika Semester Ganjil 2012
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013
EKONOMETRIKA Pertemuan 11: Pengujian Asumsi-asumsi Klasik (Bagian 2)
BAB 4 RANCANGAN RISET KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK YANG PERLU DIRANCANG
Asumsi Non Autokorelasi galat
Disampaikan Pada Kuliah : Ekonometrika Terapan Jurusan Ekonomi Syariah
Agribusiness Study of Programme Wiraraja University
BAB 6 MULTIKOLINIERITAS
Uji Asumsi Model Part 1 – Deteksi Pelanggaran Asumsi*
UJI ASUMSI KLASIK Oleh: Dr. Suliyanto, SE,MM
Pertemuan 13 Autokorelasi.
UJI AUTOKORELASI ARIF GUNAWAN PENGERTIAN Dwi Priyanto (2009:61) Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk.
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
Transcript presentasi:

UJI UNIT ROOT PADA DATA PANEL

Kestasioneran Data (Konstannya rata-rata dan varians observasi) Data dikatakan stasioner bila: Rataan series kontan untuk setiap periode amatan Varians series kontan untuk setiap periode amatan Kovarians series kontan untuk setiap periode amatan

Akibat dari tidak stasionernya observasi Adanya spurious regression (regresi palsu)

Nachrowi (2006): Adanya otokorelasi  mengakibatkan data menjadi tidak stasioner Tidak stasionernya data berarti mempunyai sifat autokorelasi dan atau heteroskedastisitas bila data dapat distasionerkan maka otokorelasi akan hilang dengan sendirinya Karena metode transformasi data untuk membuat data menjadi stasioner sama dengan transformasi data untuk menghilangkan autokorelasi

Transformasi data: Tidak stasioner > stasioner Yaitu dengan pembedaan (difference) First differnece Second difference (dilakukan bila data yang diperoleh setelah dilakukan pembedaan pertama masih menunjukkan trend) Referensi: Firdaus p.30

UJI UNIT ROOT PADA DATA PANEL ASUMSI CROSS-SECTIONAL INDEPENDENCE Uji Levin, Lin dan Chu (LLC) Uji Im, Pesaran dan Shin (IPS) Uji Breitung Uji Kombinasi p-value (Combining P-value test) Residual Based LM Test ASUMSI CROSS-SECTIONAL DEPENDENCE

Uji LLC Levin, Lin dan Chu (LLC) : uji UNIT ROOT bagi masing-masing individu (cross-section) mempunyai keterbatasan dalam hipotesis alternatif. Hal ini disebabkan secara persisten terjadi deviasi yang cukup besar terhadap keseimbangannya, terutama terjadi pada ukuran sample yang kecil. Oleh karena itu, disarankan suatu uji UNIT ROOT bagi DATA PANEL yang lebih powerful daripada hanya uji pada masing-masing cross-sectionnya. H0 : masing-masing cross-section mempunyai UNIT ROOT (data tidak stasioner)

Uji LLC Uji LLC dinyatakan dalam persamaan berikut: m = 1,2,3 Karena ordo lag tidak diketahui, maka perlu dilakukan tiga tahap prosedur uji LLC: Lakukan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) masing-masing secara terpisah Lakukan estimasi long-run standard deviation melalui persamaan Hitung uji statistik untuk panel dengan mengestimasi pooled regresi persamaan

Uji LLC Adjusted t-statistic: Kelemahan uji LLC: uji ini sangat tergantung pada asumsi interdependensi antar individu dan juga tidak dapat diaplikasikan jika terjadi korelasi antar cross-section. adanya asumsi yang sangat restriktif dimana dinyatakan bahwa semua cross-section bisa mengandung atau tidak mengandung UNIT ROOT

Uji IPS Uji LLC sangatlah terbatas dimana dalam uji ini diperlukan yang homogen sepanjang cross-section (i). Oleh karena itu, IPS mempertimbangkan koefisien yang heterogen dan mengusulkan alternatif prosedur pengujian berdasarkan rata-rata uji UNIT ROOT masing-masing individu dengan mengggunakan uji ADF. Hipotesis nol menyatakan bahwa masing-masing series dalam panel mengandung UNIT ROOT (untuk setiap i) dan hipotesis alternatifnya bahwa beberapa (tetapi tidak semua) series individu yang mempunyai UNIT ROOT

Uji IPS Diperlukan pemisahan (fraksi) time-series secara individual yang stasioner, yang dinyatakan , dimana Kondisi ini sangat penting dalam mempertahankan konsistensi uji UNIT ROOT dalam DATA PANEL. t statistic uji IPS merupakan rata-rata t-statistik uji ADF masing-masing cross-section, yakni adalah t-statistik individual

Uji Breitung Uji IPS dan LLC mempunyai distorsi ketika N relatif besar terhadap T. Hasil studi Breitung (2000) menemukan bahwa uji LLC dan IPS menjadi kehilangan kekuatannya jika ke dalam masing-masing cross-section dimasukkan faktor trend. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kekuatan uji LLC dan IPS sangat sensitif terhadap spesifikasi deterministic terms. Hal ini terjadi karena adanya bias koreksi. Perlu dilakukan uji statistik yang tidak mengandung bias penyesuaian dan mempunyai kekuatan dibandingkan dengan uji LLC atau IPS dengan menggunakan eksperimen Monte Carlo.

Uji Breitung tidak memiliki bias penyesuaian karena diperoleh melalui prosedur sebagai berikut. Pertama, sama seperti uji LLC, akan tetapi hanya saja yang digunakan dalam memperoleh residual dan . Residual-residual ini kemudian di-adjust untuk mengoreksi variasi individual. Kedua, residual kemudian ditransformasikan melalui prosedur forward orthogonalization transformation seperti yang dilakukan oleh Arellano dan Bover (1995) dengan rumus sebagai berikut:

Ketiga, dilakukan estimasi terhadap pooled regression berikut ini, sehingga diperoleh t-statistik untuk yang terdistribusi pada N(0,1). Perlu dicatat adalah bahwa dalam persamaan ini tidak dibutuhkan kernel computation.

Uji Kombinasi p-value (Combining P-value test) Uji ini dilakukan menggabungkan p-values dari regresi UNIT ROOT untuk masing-masing cross-section i untuk menguji UNIT ROOT DATA PANEL Jika N besar, Choi (2001) mengusulkan uji P yang dimodifikasi seperti di bawah ini:

Kelebihan kombinasi p-value ini, yaitu: dimensi cross-section (N) bisa terbatas maupun tidak; masing-masing kelompok dapat mempunyai komponen stokastik maupun komponen nonstokastik; dimensi time-series (T) bisa berbeda untuk masing-masing i; dan hipotesis alternatifnya memperbolehkan beberapa kelompok mempunyai UNIT ROOT. (Choi, 2001)

Residual Based LM Test Uji ini adalah generalisasi uji KPPS dari data time-series dalam DATA PANEL. Uji ini didasarkan residual estimasi OLS pada dengan asumsi adanya konstanta dan trend. Lengkapnya, model yang digunakannya adalah sebagai berikut:

Hipotesis stasioner adalah , dimana LM statistic dinyatakan dalam: Hadri (2000) mengusulkan adanya alternatif uji LM yang mempertimbangkan adanya heteroskedastisitas pada i, sebut saja yakni