Iman Kepada Qadha dan Qadar

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Marilah kita belajar bersama tentang
Advertisements

Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Semester Genap
RAMADHAN POWER OF TRAINING
Iman Kepada Rasul Allah SWT
MU’JIZAT AL-QURAN.
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Mengenal Sifat Allah Agus Nizami
AKIDAH.
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
TAQDIR.
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
Pendidikan Agama Islam
TAKWA.
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
IMAN KEPADA RASUL.
HADITS KEDUAPULUH SATU
ASPEK AQIDAH Iman Pada Qodho’ dan Qodar
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
Qodho’ dan Qodar Pengertian Dalil Jenis Kisah Hikmah.
IMAN KEPADA QADA & QADAR
Iman Kepada Qodho’ dan Qodar
Materi I AQIDAH Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
MATA KULIAH TAUHID AQIDAH AKHLAK
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Sayid Sabiq Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH.
Assalamualaikum wr.wb.
IMAN KEPADA KADHA DAN KADAR
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَافِي السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ {الحج : 70}
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
Tuntutan Mengenal Diri
Tuntutan Mengenal Diri
IMAN KEPADA TAKDIR BAIK DAN BURUK
2.Akmalda Wisnu Satriaji
TITIS OCTARY SATRIO D4 TEKNIK INFORMATIKA A
Cinta yang membawa ke surga
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
IMAN KEPADA. KELOMPOK 2 Abdul Fattah Cepi supriatna M.Sahirly Ruslan Temi Juliana Khalid Thahaul.
BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR BAB 8 IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR.
Wahyu Rizki Nur Syamsi ( )
Iman Kepada Qada dan Qadar
Aqidah sebagai pondasi islam Kajian Rutin LDK IMMNI 2014/2015
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Cinta yang membawa ke surga
SK/ KD Stretegi Peta Konsep Materi. Standar Kompetensi : 10. Meningkatkan keimanan kepada Qada dan Qadar Kompetensi Dasar : Menyebutkan ciri-ciri.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
BAB 2: PUASA PADA BULAN RAMADAN
Surah Al-Qadr Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Cinta yang membawa ke surga
KBM 2 Aqidah Islamiah Bab 4 Beriman Kepada Qadak Dan Qadar
BAB 2: AKHLAK MUSLIM TERHADAP TUHANNYA
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
Pengantar Beberapa Pemikiran : Beberapa Pemikiran : Faham Jabbariyyah : Faham Jabbariyyah : Segala sesuatu yang telah “diatur” tanpa ada daya manusia.
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR. I.TUJUAN UMUM Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali dari Al Qur`an, As Sunnah,
IMAN KEPADA MALAIKAT OLEH: ZAINUL ROHMAN. Pengertian malaikat Allah malaikat berarti utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat.
Transcript presentasi:

Iman Kepada Qadha dan Qadar

Definisi Qadha Secara etimologi : Pemutusan “(Dia) yang mengadakan langit dan bumi dengan indahnya, dan memutuskan sesuatu perkara, hanya Dia mengatakan: Jadilah, lalu jadi.” [QS. Al-Baqarah (2): 117] 2. Perintah “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.......” [QS. Al-Israa` (17): 23] 3. Pemberitaan “Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.” [QS. Al-Hijr (15): 66]

Imam az-Zuhri berkata: “Qadha secara etimologi memiliki arti yang banyak. Dan semua pengertian yang berkaitan dengan qadha kembali kepada makna kesempurnaan….” (An-Nihayat fii Ghariib al-Hadits, Ibnu Al-Atsir 4/78) Qadha secara terminologi : pengetahuan yang lampau, yang telah ditetapkan oleh Allah pada zaman azali.

Definisi Qadar Qadar secara etimologi berasal dari kata qaddara, yuqaddiru, taqdiiran yang berarti penentuan. “Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.” [QS. Fushshilat (41): 10] Qadar secara terminologi : terjadinya suatu ciptaan yang sesuai dengan penetapan (qadha).

Ibnu Hajar berkata, “Para ulama berpendapat bahwa qadha adalah hukum kulli (universal) ijmali (secara global) pada zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian kecil dan perincian-perincian hukum tersebut.” (Fathul-Baari 11/477) Ada juga dari kalangan ulama yang berpendapat sebaliknya, yaitu qadar merupakan hukum kulli ijmali pada zaman azali, sedangkan qadha adalah penciptaan yang terperinci. Sebenarnya, qadha dan qadar ini merupakan dua masalah yang saling berkaitan, tidak mungkin satu sama lain terpisahkan oleh karena salah satu di antara keduanya merupakan asas atau pondasi dari bangunan yang lain. Maka, barangsiapa yang ingin memisahkan di antara keduanya, ia sungguh merobohkan bangunan tersebut (An-Nihayat fii Ghariib al-Hadits, Ibnu Atsir 4/78, Jami’ al-Ushuul 10/104).

Dalil-dalil Qadha dan Qadar Hadits Jibril yang diriwayatkan Umar bin Khaththab r.a., di saat Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang iman. Beliau menjawab, “Kamu beriman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Akhir, dan kamu beriman kepada qadar baik maupun buruk.” (HR. Muslim) [QS. Al-Hadiid (57): 22-23], [QS. Al-Qamar (54): 49], [QS. Al-Anfaal (8): 42] [QS. Al-Ahzab (33): 38], QS. Al-Lail (92): 5-10]

Rukun - rukun Iman Kepada Qadha Dan Qadar Ilmu Allah SWT Dia mengetahui segala sesuatu. Tidak ada makhluk sekecil apa pun di langit dan di bumi ini yang tidak Dia ketahui. Dia mengetahui seluruh makhluk-Nya sebelum mereka diciptakan. Dia juga mengetahui kondisi dan hal-ihwal mereka yang sudah terjadi dan yang akan terjadi di masa yang akan datang oleh karena ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. Dialah Tuhan Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata.

2. Penulisan Takdir Setiap mukmin harus beriman bahwa Allah swt menulis dan mencatat takdir atau ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan sunnah kauniah yang terjadi di bumi di Lauh Mahfuzh—“buku catatan amal” yang dijaga. Tidak ada suatu apa pun yang terlupakan oleh-Nya. [QS. Al-Hadiid (57): 22-23], [QS. Al-Hajj (22): 70], [QS. Al-An’aam (6): 38],

3. Masyi`atullah (Kehendak Allah) dan Qudrat (Kekuasaan Allah). Apa pun yang Dia kehendaki pasti terjadi meskipun manusia tidak menginginkannya. Begitu pula sebaliknya, apa pun yang tidak dikehendaki pasti tidak akan terjadi meskipun manusia memohon dan menghendakinya. Hal ini bukan dikarenakan Dia tidak mampu melainkan karena Dia tidak menghendakinya. “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” [QS. At-Takwiir (81): 29] “Siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka Dia akan menjadikannya faqih (memahami) agama ini.” (HR. Bukhari)

4. Penciptaan-Nya Seorang mukmin harus mengimani bahwa Allah-lah pencipta segala sesuatu, tidak ada Khaliq selain-Nya dan tidak ada Rabb semesta alam ini selain Dia. [QS. Az-Zumar (39): 62], [QS. Al-Furqaan (25): 2], [QS. Ash-Shaaffat (37): 96] “Sesungguhnya, Allah adalah Pencipta semua pekerja dan pekerjaannya.” (HR. Hakim)

Macam - Macam Takdir Takdir Umum (Takdir Azali) 2. Takdir Umuri Takdir yang meliputi segala sesuatu dalam lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Di saat Allah SWT memerintahkan Al-Qalam (pena) untuk menuliskan segala sesuatu yang terjadi dan yang belum terjadi sampai hari kiamat. 2. Takdir Umuri Takdir yang diberlakukan atas manusia pada awal penciptaannya ketika pembentukan air sperma (usia empat bulan) dan bersifat umum. Takdir ini mencakup rizki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan.

3. Takdir Samawi 4. Takdir Yaumi Takdir yang dicatat pada malam Lailatul Qadar setiap tahun. “ Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” [QS. Ad-Dukhaan (44): 4-5] 4. Takdir Yaumi Takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari; mulai dari penciptaan, rizki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, dan lain sebagainya. “Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” [QS. Ar-Rahmaan (55): 29]

Berdalih dengan Qadar dalam Kemaksiatan dan Musibah Semua yang ditakdirkan oleh Allah swt. selalu tersirat hikmah dan maslahat bagi manusia. Dia tidak pernah menciptakan kejelekan dan keburukan murni yang tidak pernah melahirkan suatu kemaslahatan. Kejelekan dan keburukan ini tidak boleh dinisbatkan kepada Allah swt., melainkan dinisbatkan kepada amal perbuatan manusia. “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” [QS. An-Nisaa` (4): 79]

Buah Iman Kepada Qadar Jalan yang membebaskan kesyirikan Tetap istiqamah “Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.” [QS. Al-Ma’arij (70): 19-22] Selalu berhati-hati [QS. Al-A’raaf (7): 99] “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” Sabar dalam menghadapi segala problematika kehidupan