Diskusi Kasus Demam Kelompok D – Rotasi 2 – T.A

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 4 Batuk dan atau Kesulitan Bernapas Kasus II
Advertisements

PATOFISIOLOGI DAN INTERPRETASI DATA KLINIK II
DISKUSI PASIEN POLIKLINIK GERIATRI TERPADU RSCM
SEORANG ANAK LELAKI DENGAN KETERLAMBATAN MOTORIK KASAR
TUTORIAL BLOK XV Skenario 5
Kasus 2 Anak laki-laki, 2 bulan, dirawat 29 Okt 2010 Keluhan Utama : bayi terlihat kuning sejak usia 2 minggu Riwayat Penyakit Sekarang : 1 ½ bln sebelum.
KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN Oleh Purwani SL Disampaikan pada acara Pelatihan SPGDT / Call Center Tanggal Oktober 2014.
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
Disampaikan Oleh: Ns. Dyah Wiji Puspita Sari, S. Kep
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Presentasi Kasus KEJANG DEMAM
Presentasi Kasus: Gangguan Nutrisi
Presentasi Kasus Bedah Onkologi
Laki-Laki 30 tahun dengan Left Ophtalmoplegi Total ec susp
Kasus 1 Infeksi. Seorang anak perempuan umur 12 bulan. Dirawat di RSUP Dr Kariadi 22 Agustus – 8 September 2010 ( 18 hari ) Keluhan : demam RPS : Anamnesa.
Presentasi Kasus IKTERIK
Senin, 29 Oktober 2012 Beladenta Amalia Riskie Wulancahya
Laporan Jaga 15 Januari-16 Januari 2010 RSP
Presentasi Kasus Ikterus
Kasus SBI.
DK Poliklinik Geriatri 3 Gadistya – Halida – Rizal – Gema – Iqbal – Nabella.
DK Poliklinik Geriatri 3
Kasus Kematian 13 Januari 2013
DK poli 4 Kelompok D. Keluhan utama Nyeri dan kaku pada jari jari tangan sejak 2 minggu lalu. Atau hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu.
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
STUDI KASUS PENGKAJIAN FISIK
APA ITU KANKER ? Suatu pertumbuhan dari sel-sel tubuh /organ yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan untuk sel-sel tersebut.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
Nyeri Abdomen KASUS.
Presentasi Kasus Penurunan Berat Badan
Assalam mua’alaikum wr,wb
Nama : LILI LESTARI Nim :
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
Radiologi Abdomen.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
PEMERIKSAAN FISIK PADA
Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
Diagnosis fisik anak.
SEORANG WANITA 45TAHUN DENGAN KOLESISTITIS AKUT
24 Oktober 2013 Monica Ayu Rossalya
PRESENTASI KASUS (kasus bangsal anak rsus)
Myelitis Inas Amalia Mahasin
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Tanggal : 02/04/ I Putu Alam M - Riva Nita H - Junaedi
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
Laporan Jaga Selasa Malam 04/08/2015
Case Report Christopher Rinaldi
Laporan JAGA Minggu, 27 November 2016
LAPORAN PRESENTASI KASUS Congestif Heart Failure dengan Hipertensi Heart Disease dr. Inti Herdianti.
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
FARMAKOTERAPI III “ Studi Kasus Tentang Asma Bronkial “ pada Anak dengan Penyelesaian Metode SOAP dan PAM Disusun Oleh : Nama : Nurul Rahmania Semester:
28 Januari Nama / RMDPJPAssessmentObjectiveTerapi 1.Tn. Safri Bustam/ /40thn/IC Lantai 2 Dr. dr. Nur Ahmad Tabri, Sp.PD, K-P, Sp.P (K) Tuberkulosis.
BED SITE TEACHING Disusun Oleh : Dwi Bella Safira Preseptor : dr. Festy S, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD AL-IHSAN BANDUNG PROGRAM PENDIDIKAN.
LAPORAN JAGA 21 APRIL IDENTITAS NAMA : Ny. A USIA : 19 tahun.
PRESENTASI KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) PEMBIMBING Dr. dr. I Gede Arinton, Sp. PD, KGEH, MKOM, MMR.
LAPORAN KASUS PEMBIMBING: dr. Hijrah Saputra, Sp.PD Disusun Oleh Dwi Rahma Mutiarani STASE ILMU PENYAKIT DALAM PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS.
Oleh Ona Sutefa Sukma, S.ked.  Nama Pasien: Ny. AF  Tanggal lahir: Lambalek, 06-september-1999  Umur: 19 Tahun  Jenis Kelamin: Laki-laki  Agama:
LAPORAN KASUS Nn. CWW / 23th. Kronologis Tanggal 5 April 2019, Pukul WIB ■Datang pasien wanita ke IGD Rumah Sakit dr. H Soemarno Kapuas,diantar.
Nama/Usia : An. S / 12 thn MRS: 6/5/19 Anamnesa Keluhan Utama: tidak bisa buang air kecil sejak pkl ( 10 jam SMRS) Keluhan tambahan: BAK anyang-anyangan,
CBD ENDOKRIN HIPERTIROID. ANAMNESE PRIBADI Perempuan 55th Tanggal Lahir Alamat : Dusun titi kuning Kelurahan Suka mandi Hulu Kec. Pagar merbau.
Transcript presentasi:

Diskusi Kasus Demam Kelompok D – Rotasi 2 – T.A 2012-2013 Angela Christina / Evan Regar / Imam Tongku Padesma R / Melissa Lenardi / Nur Atikah / Setyo Budi Premiadji W / Zahra Farhanni Suhardi

Ilustrasi Kasus Tn. DS, 20 tahun Pegawai Swasta Lulus SMA Belum Menikah Kedung Wetan, Tangerang, Banten Masuk RSU Tangerang 9 November 2013 09.00 WIB Anamnesis 10 November 2013 18.00 WIB

Keluhan Utama Demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang 4 hari SMRS Demam, awalnya ringan  sore hari tinggi dan tetap tinggi, cenderung menetap Periode bebas demam tidak ada Sakit kepala, leher berat, nyeri ngilu seluruh sendi (cekat-cekot), rasa berat di belakang mata Minum obat parasetamol, beli sendiri, tidak ada perbaikan Suhu tidak diukur (tidak punya termometer)

Riwayat Penyakit Sekarang 2 hari SMRS Gusi berdarah saat kumur sikat gigi BAB kehitaman, sebanyak 2 kali, diare dan nyeri perut disangkal – keluhan BAB lain disangkal Sesak napas, batuk berdahak, muntah dan muntah darah, mimisan disangkal Nyeri ulu hati, tidak dipengaruhi makanan, perut begah dan tidak nyaman  penurunan nafsu makan

Riwayat Penyakit Sekarang 1 hari SMRS Muncul bintik-bintik kemerahan di kulit lengan Badan menjadi lemah, nafsu makan semakin turun Tetap demam, tidak ada perbaikan Keluhan BAK tidak ada Pasien tinggal di kos, tidak ada sakit serupa, tidak ada perubahan pola makan, pasien tidak berpergian dari luar kota

Riwayat Lain Penyakit Dahulu : tidak ada yang signifikan Keluarga : tidak ada yang signifikan Riwayat Sosial dan Ekonomi: Merkok, alkohol, narkoba disangkal Bekerja sebagai petugas adminsitrasi Bandara Soekarno Hatta, tinggal di kos-kosan Belum menikah Pembiayaan JAMSOSTEK

Pemeriksaan Fisik (10 November 2013) Kompos Mentis, Tampak sakit sedang TD 110/80, HR 84x/menit, RR 20x/menit, Suhu 37,0oC BB 51 kg, TB 168 cm, IMT 18,1 kg/m2 Kepala normosefal, nyeri tekan tidak ada Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik Telinga dalam batas normal Hidung tidak tampak kelainan anatomis

Pemeriksaan Fisik (10 November 2013) Tenggorokan tonsil T1-T1, dinding tidak hiperemis Gigi dan mulut: oral higiene baik Leher: JVP 5-2 cmH2O, tiroid dan KGGB tidak membesar Jantung: Iktus kordis tidak terlihat Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis kiri Batas jantung tidak melebar Bunyi jantung 1 dan 2 normal, gallop dan murmur tidak ad

Pemeriksaan Fisik (10 November 2013) Paru Simetris saat statis dan dinamis Ekspansi dada simetris, fremitus taktil simetris Sonor di seluruh lapang paru Vesikuler di seluruh lapang paru, ronki dan wheezing tidak ada Abdomen Datar, lemas, tidak tampak massa Nyeri tekan epigastrium ada, tidak teraba massa, defense muscular tidak ada Timpani, shifting dullness tidak ada Bising usus positif normal

Pemeriksaan Fisik (10 November 2013) Ekstremitas Akral hangat Edema tidak ada CRT < 2 detik Petekie di ekstremitas atas dan bawah ada

Pemeriksaan Fisik (SAAT MASUK IGD) Kompos mentis, tampak sakit sedang Tanda Vital TD 95/60 mmHg, HR 104x/menit, RR 22x/menit, Suhu 38,0oC Akral dingin, nyeri tekan epigastrium, petekie Pemeriksaan lain dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang Jenis Rujukan 9 November 10 November 11 November 12 November Hb 14 – 18 g/dL 20,9* 15,4 16,0 14,1 Ht 37 – 49% 60* 41 48 40 Leukosit 4-10 x 103 3 500* 5800 8 300 7 900 Trombosit 150-400 x 103 14 000* 15 000* 37 000* 47 000* GDS <180 mg/dL 95 SGOT <37 U/L 33 SGPT <40 U/L 38

Pemeriksaan Penunjang Radiologi Thorax PA 9 November 2013 Trakea di tengah, mediastinum superior tidak melebar, jantung tidak melebar, tidak ada elongasi aorta, sinus kostofrenikus lancip, diafragma normal, hilus tidak melebar, pulmo tidak tampak kelainan Tidak tampak kelainan pada foto thorax

Ringkasan Seorang laki-laki 20 tahun, demam 4 hari SMRS, demam mendadak tinggi, cenderung menetap, disertai petekie, perdarahan mukosa, dan melena. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan. Pemeriksaan fisik: nyeri tekan epigastrium Pada laboratorium didapati tanda hemokonsentrasi (>20%), leukopenia, dan trombositopenia.

Masalah Demam berdarah dengue derajat III (dengan “warning sign”) IVFD NaCl 0,9% 1000 cc / 3 jam  500 CC / 2 jam  500 cc / 4 jam TC 3 kantong + Difenhidramin 15 mg IV Parasetamol 3 x 500 mg PO, prn Asam traneksamat 3 x 250 mg IV Vitamin K1 3 x 10 mg IV Dispepsia dengan intake sulit Omeprazol 2 x 40 mg IV Sukralfat 4 x 15 cc PO

Follow Up 11 Nov S: demam berkurang, mual-muntah tidak ada, makan habis setengah porsi, nafsu makan jauh membaik, BAK bisa tidak ada masalah, BAB tidak ada masalah, badan masih sedikit lemas TD 105/70, HR 84x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,8oC Hb 16,0 / Ht 48% / Leukosit 8 300 / Trombosit 37000 Diet lunak 1800 kal | IVFD NaCl 0,9% 500 cc/8 jam | PCT 3x500 mg PO, prn | Omeprazol 1 x 40 mg IV

Follow Up 12 Nov S: demam tidak ada, mual-muntah tidak ada, makan habis satu porsi, nafsu makan jauh membaik, BAK bisa tidak ada masalah, BAB tidak ada masalah, badan tidak lemas lagi TD 100/65, HR 90x/menit, RR 18x/menit, suhu 36,9 oC Hb 14,1 / Ht 40% / Leukosit 7 900 / Trombosit 47000 Diet lunak 1800 kal | IVFD NaCl 0,9% 500 cc/8 jam | PCT 3x500 mg PO, prn | Omeprazol 1 x 40 mg IV Pasien diizinkan pulang

PENGKAJIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA

Penyebaran Infeksi Dengue

Grafik Peningkatan Infeksi Dengue

Virus Dengue dan Aedes aegypti genus Flavivirus dan famili Flaviviridae virus RNA berantai tunggal  empat serotipe berbeda: DEN-1 sampai DEN-4 Media penyebaran melalui nyamuk Aedes, terutama Ae. aegypti  spesies tropis dan subtropis Nyamuk tersebut hidup di habitat berisi air  wadah buatan manusia

Siklus Infeksi Dengue

Fase Infeksi Dengue

Perubahan Pada Tiap Fase

Diagnosis Lain yang Menyerupai

Diagnosis dan Klasifikasi DBD merupakan salah satu entitas penyakit dengan presentasi klinis yang berbeda dan sering disertai evolusi dan outcome klinis yang tidak terduga. Beberapa gejala khas dengue dan/atau laboratorium dapat dijadikan panduan untuk penegakan diagnosis infeksi dengue.

Diagnosis Demam Demam Dengue Demam Berdarah Dengue Nyeri kepala, nyeri retro-orbita, mialgia/artralgia, ruam kulit, manifestasi perdarahan (uji bendung, petekie, mukosa, hematemesis melena), leukopenia, serologi Dengue Demam Berdarah Dengue + trombositopenia Plasma leakage (Ht 20%,  Ht 20% setelah dapat terapi, tanda kebocoran plasma – efusi pleura, ascites, hipoproteinemia)

WHO 1997

WHO 2009

Pemeriksaan Laboratorium

Perbandingan Antar Metode

Perbandingan Antar Metode

Kelebihan dan Kekurangan

Tatalaksana Tatalaksana dilakukan berdasarkan klasifikasi WHO 1997 atau 2009 Pasien dikelompokan menjadi 3 kelompok Dengue tanpa tanda bahaya  kel. A Dengue dengan tanda bahaya  kel. B Sindrom syok dengue  kel. C

Protokol 1

Protokol 2

Protokol 3

Protokol 4

Protokol 5

Kelompok A Tidak memiliki tanda bahaya Kriteria Tidak memiliki tanda bahaya Mampu menoleransi konsumsi cairan secara oral dan BAK 3-4 x/hari Tes DPL dan hematokrit Tatalaksana Adekuat: istirahat (bedrest), konsumsi cairan, paracetamol jika demam (maks tiap 6 jam) Jika Hct normal pasien dapat pulang ke rumah Monitor Tanda bahaya dengue  jika muncul kembali ke RS

Kelompok B Tanda bahaya dengue Kriteria Tanda bahaya dengue Kondisi khusus: kehamilan, anak-anak, geriatri, pasien obesitas, DM, atau gagal ginjal Tes DPL dan Hct Tatalaksana Lihat algoritma (Next) Monitor Tanda vital per 1-4 jam hingga fase kritis dilalui Urin output per 6 jam Pantau Hct, gula darah, dan fungsi organ

Algoritma Kelompok B Tatalaksana awal Tatalaksana lanjutan

Kelompok C Tanda bahaya dengue + Kebocoran plasma berat  syok Kriteria Tanda bahaya dengue + Kebocoran plasma berat  syok Perdarahan dan disfungsi organ berat Tes DPL dan Hct Tatalaksana Syok terkompensasi Lihat algoritma (Next) Syok hipotensif Lihat algoritma (Next) Monitor Tanda vital per 1-4 jam hingga fase kritis dilalui Urin output per 6 jam Pantau Hct, gula darah, dan fungsi organ

Prognosis Ad vitam BONAM Ad functionam BONAM Ad sanationam BONAM

Terima Kasih