Sofyan S Harahap Universitas Trisakti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 14 AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH Berdasarkan PSAK NO. 108
Advertisements

KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
PENGANTAR AKUNTANSI II
Seminar akuntansi PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
BAB 4 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS). Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan.
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CONCEPTUAL FRAMEWORK.
 Sejak atau 10 tahun Bank Syariah tidak memiliki PSAK khusus.  PSAK 59 sebagai produk DSAK – IAI perlu diajungkan jempol dan merupakan awal.
1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN.
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Rekontruksi Kerangka Dasar Konseptual Untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Syariah 1 Akuntansi Syariah Muhamad SE. MM.
BAB 3. KERANGKA TEORI AKUNTANSI SYARIAH
Tugas ke-4 manajemen perbankan
Kerangka Dasar Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan Syariah
PSAK Perbankan Syariah Baru: Pandangan Konsultan
Akuntansi Keuangan Menengah 1
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
DTE/dte-FINANCIAL AUDITING
MATERI 2 STRUKTUR TEORI AKUNTANSI.
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
MODUL V LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Tujuan pembelajaran
MODUL VI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH 2 TUJUAN PEMBELAJARAN
AKUNTANSI KEUANGAN DAN Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
SEJARAH DAN METODOLLOGI
Universitas Negeri Semarang
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
MODUL IV KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah)
Kerangka Konseptual.
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
Pendahuluan dan Laporan Keuangan Bank Syariah (PAPSI 2003)
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN
KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul,
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
SAK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
Pertemuan 1 AKUNTANSI KEUANGAN dan STANDAR AKUNTANSI
MATERI 3 TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Perkenalkan… Mortigor Afrizal Purba,SE,MAk.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia)
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Bab 5 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
Ekonomi Sma kelas xi Semester ii.
ETAP DAN IFRS Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
Konvergensi IFRS dan Perpajakan
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Indonusa Esa Unggul,
AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH di INDONESIA
KDPPLK Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian LK bagi para pengguna eksternal.
Akuntansi Syariah Laminiasih, SE.,MM.
Disusun Oleh: Lyta Indriyani ( ) Ellysa Wahyu Putri W. ( )
BAB 3. KERANGKA TEORI AKUNTANSI SYARIAH
BAB 4 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS). Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan.
PERBANKAN SYARIAH Nama Kelompok 4 : Gadis wijayanti ( )
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
Akuntansi Keuangan Menengah 1
Bab 5 Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Akuntansi Islam.
Akuntansi syariah Soraya lestari, se, m. Si.
B A B 2 KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN
Disusun Oleh: Ramina Anjani ( ) Kelas VI Reg 1 A Prodi Akuntansi Fakultas Sosial Sains 2018.
TEORI AKUNTANSI “STRUKTUR TEORI AKUNTANSI”
Transcript presentasi:

Sofyan S Harahap Universitas Trisakti PSAK Entitas Syariah Sofyan S Harahap Universitas Trisakti

Fungsi Standar Akuntansi Sebagai tatacara pencatatan, pengakuan, penyajian, pengungkapan atau penyusunan laporan keuangan Standar akuntansi biasanya disusun dan dikeluarkan oleh lembaga resmi bisa lembaga independen, pemerintah atau organisasi professi

Sumber Standar Akuntansi

Dasar Penyusunan Standar Akuntasi Secara normatif harus diturunkan dari worldview/ideologi atau epistemologi masyarakatnya. Dari sana diturunkan pada tujuan Akuntansi, postulat, konsep dan prinsipnya. Standar disusun untuk mencapai tujuan diatas

Standar Akuntansi Syariah Internasional: Dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting Auditing Organisation for Islamic Financial Institution). Standar hanya menyangkut entitas Lembaga Keuangan Islam Sejauh ini menyangkut Bank dan Asuransi Lembaga ini private dan belum diendorse oleh international authority

PSAK Entitas Syariah Indonesia Sejak 1992-2002 atau 10 tahun Bank (Entitas) Syariah tidak memiliki PSAK khusus. PSAK 59 sebagai produk DSAK – IAI perlu diajungkan jempol dan merupakan awal dari pengakuan dan eksistensi Akuntansi Syariah di Indonesia. PSAK ini disahkan tgl 1 Mei 2002, berlaku mulai 1 Januari 2003 atau pembukuan yang berakhir tahun 2003. Berlaku hanya dalam tempo 5 tahun. PSAK 101-106 disahkan tangal 27 Juni 2007 dan berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008 atau pembukuan tahun yang berakhir tahun 2008 PSAK berikutnya 107-111 sudah muncul lagi.

PSAK 59 vs PSAK 101-106 PSAK 59 (khusus perbankan syariah) Pendahuluan: - Tujuan - Ruang Lingkup Pengakuan/Pengukuran Mudh, Musy, Murab, salam, istishna, ijarah, wadiah, qardh, sharf Penyajian LK Neraca, L/R, AK, Dana Inv Terikat, ZIS, Lap Qard Pengungkapan LK PSAK 101-106 (entitas syariah & non-syariah) Kerangka Dasar Penyusunan Pelaporan Lap Keuangan Syariah PSAK 101 Penyajian Lap Keu Syariah PSAK 102 Ak Murabahah PSAK 103 Akuntansi Salam PSAK 104 Akuntansi Istishna PSAK 105 Ak Mudharabah PSAK 106 Ak Musyarakah

PSAK berikutnya PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah PSAK 108 tentang Akuntansi Penyelesaian Utang Piutang Murabahah Bermasalah PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak Sedekah PSAK 110 tentang Akuntansi Hawalah PSAK 111 tentang Akuntansi Asuransi

Kerangka Dasar Penyusunan Pelaporan Lap Keuangan Syariah Pendahuluan: Tujuan/peranan, ruang lingkup, pemakai/kebutuhan informasi, transaksi syariah, asas transaksi syariah dan karakteristik Tujuan LK:posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi keuangan, catatan dan skedul tambahan Asumsi Dasar: akrual, kelangsungan usaha Karakteristik Kualitas LK: Dapat dipahami, Relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur, substansi over form, netralitas, pertimbangan seha, kelengkapan, Dapat dibandingkan, Kendala informasi yang relevan & andal, tepat waktu, keseimbangan antara biaya & manfaat, keseimbagan antara karakteristik kualitatif, Penyajian wajar. Unsur LK: Posisi keuangan, aset, kewajiban, ekuitas, dana syirkah temporer, Kinerja, penghasilan, beban, Hak pilih ketiga atas bagi hasil Pengakuan Unsur LK: Manfaat Ekonomi masa depan, keandalan pengukuran, aset, kewajiban, dan syirkah temporer, penghasilan dan beban. Pengukuran Unsur LK: historis, biaya kini, nilai realisasi: Nilai historis

PSAK 101 Penyajian Lap Keu Syariah Pendahuluan: Tujuan, Ruang Lingkup Tujuan LKS: Tanggungjawab atas Lapaoran Keuangan Pertimbangan menyeluruh Struktrur & Isi: identifikasi Lap keuangan, periode pelaporan Neraca:Aset lancar, kewajiban lancar, informasi yang disajikan di neraca dan di catatan atas laporan keuangan Laporan Laba Rugi: informasi yang disajikan di L/R atau di catatan. Lap Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Lap Sumber & Penggunaan Dana Zakat Lap Sumber dan Penggunaan Dana Qard Catatan atas Laporan Keuangan: Struktur, penyajian kebijakan akuntansi, pengungkapan lain Lampiran: Ilustrasi Neraca, L/R, Lap DI Terikat, Pendapatan & bagi hasil, Lap Sumber Penggunaan Dana Zakat, Lap Sumber & Penggunaan Dana Kebajikan

Apa beda Utama PSAK 59 vs PSAK 101-106? Hanya 1 Standar Hanya untuk entitas bank syariah (Umum, BPRS) Tujuan LK tidak ada dalam PSAK 59 Tidak ada metode Pengukuran di atur Tidak mengatur pihak terkait dengan entitas syariah PSAK 101-106 Ada 7 Standar Berlaku untuk entitas syariah & konvensional Ada 4 Tujuan LK (shariah compliance, accountability on fund, profitability, Fungsi Sosial) Dikenal 3 metode pengukuran (historis, current value, Ne realizable value) Mengatur pihak terkait dengan entitas syariah

Ketentuan Lain Berlaku untuk semua entitas Syariah baik sektor publik atau swasta Entitas Konvensional tidakperlu menyiapkan LKS secara lengkap cukup melaporkan transaksi syariah saja.

Belum diatur PSAK tentang produk Sukuk Asuransi (Takaful) dengan berbagai produknya (dalam proses) Berbagai jenis Investasi seperti Reksa Dana, Discretionary Fund, Surat Berharga Syariah, dll Transaksi Pasar Modal Syariah Dan lain lain

Belum diatur PSAK: Bentuk Entitas yang berbeda dari PT Sektor Pemerintah Syariah Sektor publik syariah Sektor non-profit syariah Koperasi syariah Perusahaan Pribadi Perusahaan kumpulan pribadi

Jika tidak ada di PSAK Syariah Gunakan pertimbangan dengan melihat yang mirip Lihat definisi kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LKS Standar yang dibuat organisasi lain Praktik industri yang lazim

Dulu PSAK 59 mengatur: Hal hal umum yang tidak diatur dalam pernyataan ini mengacu pada PSAK yang lain atau prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Kalimat ini tidak ada pada PSAK 101-106. Yang ada adalah: Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan pengungkapan transaksi dan peristiwa tertentu diatur dalam PSAK terkait (PSAK 101 point 1 baris: 23-25)

Penjelasan Umum (1) Pengertian istilah: Syariah: “ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas manusia yang berisi perintah dan larangan baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horisontal dengan sesama makhluk” Transaksi Syariah: “transaksi yang dilakukan berdasarkan syariah” Entitas Syariah:”Entitas yang melaksanakan transaksi syariah sebagai kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya”.

Penjelasan Umum (2) PSAK nya juga membahas definisi dan fikih yang bukan domain Standar Akuntansi Terlalu manut pada Kerangka Konsep Penyajian LK buatan IASC (International Accounting Standard Committee) yang menurut pendapat saya bobot teorinya lemah Sehingga kerangka dan standar itu lemah teorinya apalagi bicara nilai dasar Islam atau “maqasud syariahnya” Filosofi Akuntansi Islam dan Kapitalis itu sangat berbeda dan itu tidak tercermin dalam standar dan output LK nya.

Penjelasan Umum (3) Pembahasan tentang Syariah (Fikih) secara umum sebaiknya dihindari apalagi yang disajikan “debatable”. Misalnya paragraf 12-29 Pemakaian Istilah Wajar menunjukkan PSAK ini turunan dari Akuntansi konvensional Pengertian materialitas tidak mencerminkan (minimal tidak tegas) menunjukkan pentingnya compliance syariah atau halal haram suatu transaksi tetapi masih tetap dinilai materialis dari segi jumlah istilah PSAK: “jumlah pos atau kesalahan”

Penjelasan umum (4) Antara KDPPLKS (Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah) dengan dan PLKS (Penyajian laporan Keuangan Syariah) terjadi overlapping sehingga bisa membingungkan pembaca dan penerapannya (lihat dan bandingkan isi keduanya nya). Dalam teori Akuntansi Conceptual framework mencakup komponen: Tujuan LK, Postulat, Konsep, Prinsip, baru dari semua kompenen ini disusun (diderived) standar atau PSAK. Dalam KDPPLK elemen ini kalaupun ada tetapi tidak jelas kaitannya. Bahkan dalam kerangka yang lebih lengkap Tujuan LK harus mengacu pada “Worldview”. Kalau Akuntansi kapitalis mengacu pada “thaghut” Islam mengacu pada Allah atau konsep Tauhid. KDPPLKS nampaknya tidak diderived dari konsep Tauhid itu. Artinya masih parsial, segmented dan sedikit banyaknya masih merupakan turunan dari konsep kapitalisme sekuler.

Penyempurnaan Dalam point 4 KDPPLKS disebutkan: “Revisi kerangka dasar ini akan dilakukan dari waktu ke waktu sesuai pengalaman badan penyusunan standar akuntansi keuangan syariah dalam penggunaan kerangka dasar tersebut” Ini menunjukkan memang apapun buatan manusia “subject to” kelemahan dan keterbatasan dan perlu dilakukan perbaikan yang terus menerus. Ini tanggungjawab kita semua dan peluang “rezeki baru” bagi para konsultan khususnya mahasiswa IEF

Terimakasih atas perhatiannya