Materi Kuliah: Sistem Industri Pertanian, Pengantar Tim Pengajar Fakultas Teknologi Pertanian UGM Yogyakarta
Pendahuluan dan Latar Belakang (1) Akhir akhir ini banyak dibicarakan “agro-industri” atau “industri pertanian” namun belum memberi definisinya. Sudah disepakati kurikulum Teknik Pertanian berkompetensi dalam “industri pertanian”. Tema PHKA3 JuTeP ”Program Percepatan Pening-katan Efisiensi Eksternal Melalui Aplikasi Asas Teknik Pertanian untuk Pengembangan Agro-industri”. Penelitian payung JuTeP “Pengembangan Agro-industri di Lahan Pasir Pantai Selatan DIY Melalui Penerapan Asas Teknik Pertanian” (garis besarnya).
Pendahuluan dan Latar Belakang (2) Dalam pustaka banyak pemahaman “agro-industri” atau “industri pertanian” yang beragam dan berbeda satu sama lain. Mungkin ada baiknya bila ditetapkan “peng-arti-an “industri pertanian” serta dimana JuTeP akan menempatkan diri. Perlu juga memahami posisi “saudara kembar” TPHP dan “adik kandung” TIP sebagai “teknologi industri pertanian” agar bisa bersinergi. Pemahaman dan peng-arti-an ini diharapkan dapat menjadi ciri JuTeP, semoga!
Beberapa Contoh Industri Pertanian (1) Perkebunan karet meliputi kebun karet untuk memproduksi getah karet, proses karet (getah jadi latex) dan pemasaran. Perkebunan teh meliputi kebun teh untuk memproduski daun teh, pabrik teh untuk mengolah jadi teh sedu kemudian mengekspor (lewat asosiasi). Perkebunan kopi meliputi kebun kopi untuk menghasilkan buah kopi, memproses dari pengupasan, pengeringan, sortir, kemudian memasarkan.
Beberapa Contoh Industri Pertanian (2) Pabrik gula (perkebunan tebu)? Dulu? Sekarang? Jatiroto? Jatitujuh? Gunungmadu? Ketiga PG mempunyai/menguasai lahan untuk produksi bahan baku tebu serta mengolah jadi gula dan menjual. Kelapa sawit? Beberapa perkebunan memiliki lahan kebun kelapa sawit, memiliki pabrik dan mempunyai jaringan distribusi dan pemasaran. Beberapa pabrik hanya memiliki pabrik sedangkan bahan baku membeli dari perkebunan rakyat. Pemasaran oleh pabrik. Dulu ada Perkebunan Sisal untuk karung goni (Delanggu) sekarang sudah tutup.
Beberapa Contoh Industri Pertanian (3) Ciri perkebunan PN Perkebunan atau PT Perke-bunan Nusantara atau Perkebunan Swasta: Menguasai dan mengelola lahan/kebun sebagai hak guna atau sewa lahan petani untuk memproduksi dan menghasilkan bahan baku, Memiliki pabrik/melakukan proses untuk mengolah bahan baku menjadi komoditi khasnya, Memiliki jaringan pemasaran atau memasarkan melalui Asosiasi Perkebunan Sejenis, Bulog, agen eksportir atau langsung.
Beberapa Contoh Industri Pertanian (4) Kegiatan perkebunan meliputi tiga kegiatan Budidaya tanaman atau produksi untuk menghasilkan bahan baku, bahan dasar, raw materials/raw material supply Pengolahan merubah bahan baku menjadi komoditi yang dapat dipasarkan melalui konservasi/preservasi dan konversi/transformasi Pemasaran dan distribusi Ketiga kegiatan tersebut berlangsung dalam satu organisasi dan dalam satu manajemen atau dibawah satu perusahaan
Beberapa Contoh Industri Pertanian (5) Perkembangan lanjut: Beberapa perkebunan menerima hasil dari “perkebunan rakyat“ sebagai perkebunan cluster, perkebuan inti rakyat, dll. Prinsip petani menghasilkan bahan baku pertanian kemudian proses selanjutnya dise-rahkan ke “perkebunan induk“ serta pema-sarannya. Perkembangan lain terjadi pemisahan organisasi dan manajemen yaitu kegiatan budidaya/produksi dan kegiatan pengolahan dan pemasaran.
Beberapa Contoh Industri Pertanian (6) Perkembangan Pabrik Gula Terjadi pemisahan antara manajemen produksi bahan baku tebu dan pengolahan. Produksi tebu melalui tebu rakyat, disamping PG memproduksi sendiri melalui sewa tanah. Terdapat beberapa “juragan tebu” atau “pengusaha tebu” sebagai pemasok tebu. Pengolahan menjadi gula dan pemasaran oleh PG. Dalam hal PG masih ikut meng-organisasi dan membina tebu rakyat serta memebri kredit usaha.
Beberapa Contoh Industri Pertanian (7) Perkembangan perkebunan teh Perkebunan teh menerima produksi rakyat, disamping tetap memproduksi daun teh dikebunnya. Daun teh dibeli dari rakyat dan diproses oleh pabrik teh. Di Jawa Barat ada pabrik teh tanpa kebun. Pabrik tersebut menerima teh rakyat, memproses dan memasarkan.
Beberapa Contoh Industri Pertanian (8) Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Diluar pulau Jawa dikembangkan Perkebunan Inti Rakyat. Perkebunan Besar membina petani/transmigran dalam bidudaya tanaman perkebunan kemudian membeli hasilnya. Perkebunan Besar mengolah dan memasarkan.
Beberapa Contoh Industri Pertanian (9) Pabrik pengolahan pangan di negara lain: Produksi bahan baku oleh petani (50 – 200 ha). Pengolahan dan pemasaran oleh industri pangan. Antara petani dan industri ada kontrak tentang jenis produk, standar kualitas, estimasi produksi dan jadwal pemanenan dan pemasokan serta harga. Terdapat pemisahan organisasi dan manajemen antara produksi bahan baku atau budidaya pertanian dengan pengolahan dan pemasaran. Namun ada keterkaitan. Petani terjamin bahwa produk “farming“-nya akan ada yang membeli, sedangkan industri pangan terjamin ada pasokan bahan baku dengan mutu dan jadwal yang “pasti“.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (1) SukartawI: “Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas“. Austin dan Brown: “Agroindustry is an enterprise that processes materials of plant and animal origin. Processing involves transformation and preservation through physical or chemical alteration, storage, packaging and distribution”.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (2) Andriano: “Agroindustry is involving the interrelated activities of production, processing, transportation, storage, marketing and distribution of specificagricultural products”. Gumbira Said: “Agroindustri merupakan kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut”. Dengan demikian agroindustri meliputi pengolahan hasil pertanian, industri peralatan dan mesin pertanian serta industri jasa sektor pertanian. Agroindustri merupakan bagian atau salah satu sub-sistem agribisnis.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (3) Boediono : Agroindustri adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan satu dengan lainnya (subsistem ekonomis) dengan kegiatan industri yang berkembang di sekitar kegiatan pertanian sebagai intinya. Penekanan agroindustri adalah pada penggunaan teknologi, manajemen, termasuk manajemen sistem produksi yang modern.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (4) Departemen Pertanian : Agroindustri adalah industri yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finish product). Termasuk di dalamnya adalah penanganan pasca panen, industri pengolahan makanan dan minuman, industri biofarmaka, industri bio-energy, industri pengolahan hasil ikutan (by-product) serta industri agrowisata.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (5) Bahan kuliah IAT, Bangkok: “An agroindustry (AI) is an enterprise that processes agricultural raw materials, including ground and trees crops as well as livestock”. Agroindustries are essentially processing operations and thus represent only one component in the larger, seed-to-consumer agricultural system.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (6) Bahan kuliah IAT, Bangkok: “Agribusiness (AB) is composed of operating organizations (farmers, transporters were-houses, processors, distributors, etc.), supporting organizations (farm suppliers, finacial entities, research centers that contribute to the system’s operator), and coordinators (governments, contractors, industrial associates, etc. that integrate various stage of agricultural system).”
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (7) Review Sahid Susanto: Industri merupakan satu sistem yang mulai dari input proses dan output itu dan merupakan satu kesatuan sistem, Prosesnya creation something value dengan tujuan meningkatkan nilai tambah, Melibatkan tenaga kerja (labor), Orientasinya profit, Produk bisa berbentuk barang atau jasa.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (8) Kata kunci agroindustri: Sebagai kegiatan proses transformasi dari GIVEN INPUT menjadi DESIRED OUTPUT, Bahan baku adalah komoditi pertanian meliputi sumberdaya alam dan produk pertanian (tanaman, ternak, perikanan, hortikultura, mikrobiologi, dsb.), Sebagai rangkaian kegiatan dalam satu sistem dari produksi bahan baku, proses pengolahan sampai pemasaran dan distribusi, Memanfaatkan skills, teknologi dan manajemen untuk mendapatkan nilai tambah, Sebagai kegiatan ekonomi dengan orientasi profit.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (9) Skema Pengartian Industri Pertanian sebagai kegiatan proses konversi/transformasi dari GIVEN INPUT menjadi DESIRED OUTPUT
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (10) Rangkuman untuk Peng-arti-an Industri Pertanian: “Agroindustri (AI) atau Industri Pertanian (IP) merupakan suatu rangkaian kegiatan dari produksi bahan baku, pengolahan (konservasi/preservasi dan konversi/ transformasi) serta distribusi dan pemasaran. Semua kegiatan tersebut dapat dalam satu organisasi dan manajemen atau terpisah organisasi tetapi ada hubungan kerja atau sebagai suatu aktivitas dalam rangkaian satu sistem.” Ada keterkaitan antara kegiatan produksi bahan baku/ pasokan bahan baku, pemrosesan/pengolahan dan pemasaran sehingga ketiga kegiatan tersebut dipandang sebagai satu “sistem“.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (11) Sistem industri pertanian merupakan suatu rangkaian kegiatan dari produksi bahan baku (budidaya, agronomi), pengolahan (proses, konservasi/konversi atau preservasi/transformasi) dan distribusi serta pemasaran. Kegiatan tersebut dapat berlangsung dibawah satu organisasi dan satu manajemen atau dibawah organisasi dan manajemen terpisah tetapi ada hubungan kerja atau sebagai suatu rangkaian aktivitas atau dalam satu sistem. Secara garis besar kegiatan dalam industri pertanian berupa: Pembenihan/persiapan benih (on farm) Budidaya tanaman produksi (on farm) Pascapanen (on farm/off farm) Pengolahan/pengemasan (off farm) Penyimpanan/distribusi/pemasaran (off farm)
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (12) Kegiatan Pembenihan dan Budidaya tanaman produksi merupakan kegiatan serupa yaitu dengan masukan sama tetapi dihasilkan produk berbeda. Pada benih dihasilkan “benih” sedangkan pada budidaya tanaman dihasilkan produk hasil pertanian yang akan diproses lebh lanjut. Dalam pembahasan selanjutnya kedua kegiatan meruapakan kegiatan serupa sebagai kegiatan produksi budidaya tanaman. Kegiatan pascapanen merupakan kegiatan selepas dipanen dengan minimum perlakuan dan tanpa perubahan yang berarti yaitu antara lain pengeringan, sortasi, pengupasan, penepungan atau kegiatan yang sifatnya “memperpanjang umur simpan” atau disebut preservasi/konservasi.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (13) Sedangkan kegiatan pengolahan merupakan kegiatan yang merubah sifat hasil pertanian menjadi produk lain yaitu antara lain memasak, merebus, mengentalkan dsb atau disebut konversi atau transformasi, antara lain mentah menjadi matang, hambar menjadi manis/asin/gurih, buah nanas menjadi nanas kalengan, tebu menjadi gula dsb.. Pemahaman dan batas pascapanen dan pengolahan memang tidak tegas, ie mengupas kulit gabah (menyosoh) sering sebagai pascapanen, tetapi mengupas kulit nanas dalam industri pengalengan merupakan pengolahan. Berdasarkan itu dalam pembahasan selanjutnya kedua kegiatan pascapanen dan pengolahan dikelompokkan menjadi kegiatan proses atau pengolahan yang meliputi preservasi/konservasi dan transformasi/konversi.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (14) Dengan demikian maka Industri Pertanian/Perkebunan sebagai sistem dapat dipisahkan menjadi tiga sub-sistem yang saling berkait dan beriteraksi yaitu: Sub-sistem produksi budidaya tanaman yaitu kegiatan mengkonversi atau memanfaatkan sumber daya alam .untuk dihasilkan bahan mentah hasil pertanian. Kegiatan disini meliputi kegiatan persiapan lahan, penanaman sampai pemungutan hasil atau pemanenan. Sub-sistem pengolahan yaitu merupakan kegiatan untuk mempreservasi/ mengkonservasi dan mengkonversi/mentransformasi hasil pertanian hasil dari sub-sistem produksi menjadi produk olahan yang telah direncanakan. Kegiatan ini meliputi pencucian, sortasi, pengupasan, pemotongan, dan seterusnya sampai pemasakan dan pengemasan. Sub-sistem pemasaran dan distribusi yaitu merupakan kegiatan untuk membawa produk olahan sampai ke pasar atau konsumen sebagai komoditi perdagangan. Kegiatan iji meliputi penyimpanan, transportasi dan distribusi ke grosier atau retailer.
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (15) Skema Industri Pertanian sebagai satu sistem kegiatan dengan tiga sub-sistem Produksi/Budidaya/Pasokan Bahan Baku, Proses/Pengolahan dan Pemasaran/Distribusi
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (16) Rangkuman untuk Peng-arti-an Industri Pertanian: “Agribisnis (AB) atau Bisnis Pertanian (BP) adalah kegiatan usaha yang berkaitan dengan pertanian antara lain perdagangan pupuk, obat obatan serta prasarana lain, produksi dan perdagangan benih, perdagangan sarana dan prarana pertanian, jasaboga (rumah makan, catering, rantangan), wisata agro, dll.” Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia yaitu hukum DM maka selanjutnya akan digunakan terminologi “Industri Pertanian (IP)”
Definisi dan Pengartian Industri Pertanian (17) Cakupan Industri Pertanian: Bahan baku atau komoditi pertanian meliputi sumberdaya alam dan produk pertanian (tanaman, ternak, perikanan, hortikultura, mikrobiologi, dsb.). PT Ultra Jaya sebagai Industri Pertanian berbasis pada hasil ternak berupa susu sapi segar. Susu sapi diproduksi oleh peternak di Pangalengan dengan mendapat binaan dari PTUJ. PTUJ mensyaratkan mutu tertentu untuk diterima sebagai bahan baku. PT Great Giant Pineapple, memiliki kebun, pabrik dan jalur pemasaran. Tambak udang dan industri udang beku? Indofood membina petani bawang merah? Petani jeruk Sumatera Utara membiarkan jeruk membusuk di kebun? Petani bawang merah Tegal membuang bawang merah di jalan?
Dimana Aplikasi Asas Teknik Pertanian dalam Industri-Pertanian (1)? Sistem Industri Pertanian diatas mengadopsi Sistem Industri Perkebunan yang ada di Indonesia (Pabrik Gula, Perkebunan Teh dan Kelapa Sawit). Sistem Industri Pertanian tersebut mungkin hanya dapat diterapkan pada industri makanan besar (Indofood, Nestle, Ultra Jaya, dsb) namun mereka lebih menggunakan pasokan bahan baku impor (gandum, konsentrat jus, susu kering, dll.) Ada usaha industri makanan besar sebagai “tanggung jawab sosial” untuk membina petani agar menjadi supplier bahan baku (indofood beli bawang, nestle beli lombok, beli kedelai hitam, garuda beli kacang, dll.)
Dimana Aplikasi Asas Teknik Pertanian dalam Industri-Pertanian (2)? Namun setiap musim panen selalu diberitakan lombok harga anjlog, petani bawang merah merugi, petani jeruk tidak mau memetik hasil, dsb. Belum lama diberitakan petani Kulon Progo menghentikan kontrak penjualan lombok dengan Nestle karena tidak bisa memenuhi standar kualitas. Agaknya petani sulit “menyalurkan” produk hasil panennya ke industri besar yang lebih terpenuhi kebutuhan bahan bakunya dari impor. Belajar dari Ultra Jaya, mereka berhasil membina peternak susu di Pangalengan sebagai pemasok utama susu segar.
Dimana Aplikasi Asas Teknik Pertanian dalam Industri-Pertanian (3)? Dimana kita akan memosisikan diri dalam “Sistem Industri Pertanian”? Kita punya potensi dalam “TSAP”, “DEMP” dan “TPPP”, tiga aspek utama dalam industri pertanian. Kita bisa menerapkan keilmuan TeP dalam aspek “Produksi/Budidaya” dan “Proses/ Pengolahan” dan mungkin “memahami Pemasaran”. Bagaimana kalau kita menangani “sub-sistem pro-duksi” dan “sub-sistem pengolahan”di tingkat petani kecil dan usaha/industri kecil menengah/UKM/IPKM? Bagaimana kalau sasaran TeP dalam aplikasi prinsip keteknikan adalah “Sistem Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM/IPKM”?
Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM (1) Hasil panen tanpa sentuhan teknologi, teknologi pascapanen atau pra-olah, akan sulit bersaing dipasar. Apalagi ada saingan produk impor serupa. Saat ini banyak terdapat industri kecil dipedesaan yang bergerak dalam bidang “industri pertanian” dengan teknologi sederhana. Perlu pemberdayaan UKM Industri Pertanian Kecil Menengah/IPKM agar dapat menangani hasil perta-nian rakyat pada saat panen berlimpah dan harga merosot. Hubungan Petani Produsen dengan UKM/IPKM perlu dikembangkan sebagai “Sistem Industri Pertanian berbasis Pertanian Rakyat dan UKM/IPKM”.
Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM (2) Sistem Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan Industri Kecil Menengah UKM/IPKM dengan dukungan Industri Logam dan Mesin serta sebagai Wisata Agro
Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM (3) Sistem Petani-UKM/IPKM perlu didukung oleh industri logam dan mesin-alat industri. Perlu juga kajian pengembangan pertanian sebagai pusat wisata agro atau sebagai sarana pendidikan budidaya pertanian dan industri pertanian. Perguruan tinggi berperan dalam pengembangan dan pelatihan skills yi: teknologi, manajemen, sistem peralatan dsb., melalui inkubator industri dan bisnis petanian. Kerjasama dengan pemda, institusi keuangan, bank dalam pembinaan Petani dan UKM atau Industri Pertanian Kecil Menengah/IPKM?
Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM (4) Pelatihan dan Pembinaan Sistem Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan Industri Kecil Menengah UKM/IPKM
Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM (5) Sistem Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM/IPKM dibina dalam penerapan teknologi Pascapanen atau Pengolahan Minimal atau Pra-olah hasil pertanian agar mempunyai umur simpan/ konsumsi cukup lama terutama pada saat panen. Dalam hal ini perlu bekerja sama dengan TPHP dalam hal proses dan teknologi pangan serta dengan TIP dalam manajemen dan perancangan industri dan bisnis pertanian. Mungkin perlu kerjasama dengan fakultas pertanian, perikanan dan peternakan dalam penerapan teknologi budidaya hayati.
Penutup Industri Pertanian merupakan suatu rangkaian kegiatan dari produksi bahan baku, pengolahan serta pemasaran dan distribusi sebagai rangkaian aktivitas dalam satu sistem. Petani dan Industri Kecil Menengah/UKM/IPKM perlu dikembangkan sebagai “Sistem Industri Pertanian Berbasis Pertanian Rakyat dan UKM/IPKM”. TeP dengan potensi dalam “TSAP”, “DMP” dan “TPPP” membina Sistem IPKM dalam aplikasi prinsip keteknikan pada aspek “Produksi/Budi-daya/ Pasokan Bahan Baku” dan “Proses/Pengolahan” dan “Pemasaran” bekerjasama dengan TPHP, TIP dan Fakultas Lain.