INDUSTRI Bila ada pertanyaan : Facebook : ranto.lumban.gaol

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Berbagai Bentuk Hukum Pengaturan Kawasan Di Indonesia
Advertisements

Apa Keuntungan EKSPOR.
PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos.
PENDIDIKAN SOSIAL GEOGRAFI KELAS VIII
NURDIN D1B Dampak Berdirinya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Perubahan Mata Pencarian Masyarakat Sekitar.
Benda Sebagai Pemuas Kebutuhan
G E O G R A F I M E N G E N A L DUSTRI IN.
TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Negara Maju dan Berkembang
EKONOMI KESEJAHTERAAN
Pemilihan Lokasi Usaha / Industri.
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
TPS TPP TPB TPB TEMPAT PENIMBUNAN
Ekonomi Industri Idham Cholid.
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
SEKTOR PERTANIAN.
INDUSTRI PERTEMUAN KE-3.
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
SURVEI PENGUPAHAN NASIONAL
TEORI LOKASI Didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang.
Perdagangan Internasional
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
TUTORIAL TATAP MUKA ADBI4235 KEPABEANAN & CUKAI
KETENAGAKERJAAN.
03. INDUSTRI & TRANSPORTASI
PELAKU – PELAKU EKONOMI
Modul / Tatap Muka 13 EKONOMI INDONESIA MENUJU 2013
Wisnu Haryo Pramudya, S.E, M.Si, Ak
TEORI LOKASI BIAYA MINIMUM
ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN
BAHAN MENTAH.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
MASALAH KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
PELAKU – PELAKU EKONOMI
TEORI KRUGMAN Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs ( Paul Krugman): teori yang relevan dengan kondisi ekonomi.
Kegiatan Industri TEORI WEBER
Assalammuallaikum wr.wb
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Jenis- jenis usaha bisnis yang ada diindonesia dan contohnya
PENDIDIKAN SOSIAL GEOGRAFI KELAS VIII
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
GeoPedia Pengertian Industri Search Kami Cinta Geografi
Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian Indonesia
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR
KAWASAN INDUSTRI DAN PERTANIAN
BADAN USAHA MILIK SWASTA ASING
PeRMASALAHAN DAN ISU-ISU TERKINI LINGKUNGAN (INDUSTRI)
PERTEMUAN 4.
Pembangunan Ekonomi dan pertumbuhan Ekonomi
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN
T.Henny febriana Harumy S.Kom.,M.Kom.,M.Si
Oleh: Risyana Hermawan
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA EKSPOR DAN IMPOR
TEORI LOKASI Charissa H XII IPS. TEORI LOKASI INDUSTRI Menurut Alfred Weber seorang ahli ekonomi dan geografi terdapat dua faktor utama penentu lokasi.
Teori Lokasi Gabrielle Filia Lianto XII IPS. 1. Teori Lokasi Pertanian  Teori ini merupakan teori lokasi yang muncul dalam konteks struktur ruang yang.
Transcript presentasi:

INDUSTRI Bila ada pertanyaan : Facebook : ranto.lumban.gaol Geografi PSKD I Email : tulangkuat@gmail.com tulangsehat@gmail.com Blog : ronta.weebly.com

Industri Pengertian Industri Jenis–jenis Industri Teori Lokasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lokasi Industri Jenis Industri Menurut Penentuan Lokasi Industri/Orientasi Industri Pengertian Aglomerasi Faktor yang Menyebabkan Aglomerasi Kawasan Industri dan Kawasan Berikat Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Pembangunan Industri di Indonesia Dampak yang Ditimbulkan Industri Tujuan Pembangunan Industri di Indonesia

Pengertian Industri Industri berasal dari bahasa latin (industria) yang berarti buruh atau tenaga kerja. Menurut UU No. 5 tahun 1984, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang-bangun dan perekayasaan industri.

Jenis – Jenis Industri Berdasarkan bahan baku Berdasarkan jumlah tenaga kerja Berdasarkan bahan mentahnya Berdasarkan tahapan proses produksinya Berdasarkan hasil produksinya Berdasarkan daya tampung tenaga kerja

Berdasarkan bahan baku Industri ekstraktif yaitu industri yang bahan bakunya langsung diambil dari alam seperti perikanan, kehutanan, pertambangan dan pertanian. Industri nonekstraktif yaitu insdustri yang bahan bakunya di ambil dari tempat/industri lain seperti industri manufaktur.

Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Industri besar, jumlah tenaga kerja > 100 orang Industri sedang, jumlah tenaga kerja 20-99 orang Industri kecil, jumlah tenaga kerja 5-19 orang Industri rumah tangga, jumlah tenaga kerja 1-4 orang

Berdasarkan bahan mentahnya Industri agraris yaitu industri yang mengolah bahan mentahnya hasil pertanian seperti industri minyak goreng, kopi, teh dan gula. Industri nonagraris yaitu industri yang mengolah bahan mentah dari hasil tambang seperti industri semen, besi dan baja.

Berdasarkan tahapan proses produksinya Industri hulu yaitu industri yang tahap produksinya mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi seperti industri kayu olahan, baja batangan, dan lembaran karet. Industri hilir yaitu industri yang tahapan produksinya mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi seperti industri garmen, sepatu dan kendaraan.

Berdasarkan hasil Produksinya Industri berat yaitu industri yang menghasil mesin-mesin dan alat-alat produksi. Industri ringan yaitu industri yang menghasilkan barang jadi yang langsung dapat dipakai oleh masyarakat.

Berdasarkan daya tampung tenaga kerja Industri padat karya yaitu industri yang dalam kegiatannya membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak seperti industri garmen dan elektronika. Industri padat modal yaitu industri yang dalam kegiatannya lebih banyak menggunakan modal, baik berupa uang maupun mesin modern.

Teori-teori Lokasi Teori Lokasi Menurut Alfred Weber menekankan pada lokasi industri dipilih di tempat yang memiliki biaya paling rendah/minimum Teori Lokasi Industri Optimum Losch, lokasi optimal dari suatu pabrik harus dapat menguasai wilayah pasaran dan menghasilkan pendapatan.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penetuan Lokasi Industri Dalam menentukan lokasi industri ada dua faktor : Faktor Pokok - Bahan Mentah - Modal - Tenaga Kerja - Biaya Transportasi - Sumber Energi - Pemasaran Faktor Tambahan - Perundang-undangan - Iklim - Perpajakan - Persediaan Air

Jenis Industri Menurut Penentuan Lokasi Industri Industri yang berorientasi pada bahan mentah/bahan baku seperti industri semen, minyak kelapa sawit dan susu. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja seperti Industri Garmen, industri tekstil, industri elektronik, dan industri rokok. Industri yang berorientasi pada pasar Industri yang berorientasi pada transportasi Industri yang berorientasi pada peraturan dan lingkungan Industri yang berorientasi pada teknologi seperti industri kendaraan bermotor dan industri besi baja.

Pengertian Aglomerasi Aglomerasi adalah terkonsentrasinya (pemusatan) industri pada suatu wilayah tertentu

Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Aglomerasi Industri Adanya kerja sama dalam menghasilkan produk Terpusatnya beberapa faktor produksi pada suatu tempat Adanya fasilitas transportasi yang lengkap Tersedianya wilayah pusat kegiatan industri yang sesuai dengan tata ruang dan fungsi wilayah

Kawasan Industri dan Kawasan Berikat Kawasan Industri adalah tempat pemusatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan fasilitas penunjang lainnya disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri. Contohnya: Kawasan industri Pulau Batam yang dikelola Otorita Batam Kawasan Industri Cilacap yang dikelola oleh Persero Kawasan Industri Cilacap Kawasan industri Pulo Gadung yang dikelola oleh PT. JIP Kawasan industri Jababeka di Cikarang Kawasan Industri Cilegon (Banten), Rangkut (Surabaya) dan Terboyo (Semarang) Kawasan Berikat adalah satu kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah Pabean Indonesia yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean. Fungsi kawasan ini untuk penyimpanan, pengolahan barang yang berasal dari dalam dan luar negeri untuk diekspor. Contohnya : Cilincing – Tanjung Priok, Jakarta Tanjung Mas, Surabaya Pulau Batam, Belawan (Medan) dan Tanjung Perak (Surabaya)

Faktor Pendorong Pembangunan Industri di Indonesia Wilayah Indonesia banyak terdapat sumber daya alam Jumlah tenaga kerja yang banyak Tersedianya pasar/konsumen yang banyak Stabilitas politik yang baik

Faktor Penghambat Pembangunan Industri di Indonesia Tenaga terampil yang masih terbatas Sarana dan prasarana industri yang belum merata Penguasaan teknologi yang masih rendah

Dampak Positif yang Ditimbulkan Industri Terbukanya lapangan pekerjaan baru Meningkatnya pendapatan dan kesehjateraan rakyat Menambah devisa negara

Dampak Negatif yang Ditimbulkan Industri Meningkatnya pencemaran lingkungan Meningkatnya urbanisasi Timbulnya komsumerisme Timbulnya perumahan kumuh

Tujuan Pembangunan Industri di Indonesia Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Meningkatkan kemampuan dan penguasaan teknologi Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan industri Memperluas dan meratakan kesempatan kerja dan berusaha Meningkatkan penerimaan devisa melalui ekspor hasil industri Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan daerah Memperkuat stabilitas nasional dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional

DISUSUN DARI BERBAGAI SUMBER SELESAI DISUSUN DARI BERBAGAI SUMBER HERYANTO