EMBRIOLOGI SUSUNAN KULIT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INTEGUMEN Membentuk lapisan terluar tubuh.
Advertisements

FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRIONAL
SISTEM EKSKRESI LOADING
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
KULIT DAN ADNEKSA   H. CHAIRUL ANWAR  .
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
KULIT.
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Sistem Ekskresi t K i u l by : Beryl Sadewa.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA
Circle (LINGkaRan) Enggar Fathia Ch*Fuji Lestari*Ni Made Ratna W*Ria Oktavia*
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
ASPEK TUMBUH KEMBANG JARINGAN TUBUH MANUSIA
Luas Daerah ( Integral ).
ICHTYOLOGY RESPIRASI Oleh: DR. Windarti , MSc.
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
ORGANOGENESIS (MORPHOGENESIS)
Kulit, rambut, kuku dan kelenjar
PEMBENTUKAN MATA DAN BAGIAN WAJAH Win darmanto
DIFERENSIASI SEL OLEH Dr.Hasnar Hasjim.
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
Assalamualaikum wr.wb Selamat Siang.
YUSTINA ANDWI ARI SUMIWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA BODY SURFACE AND ITS EXTERNAL RELATION TO EXPOSURE.
Oleh : maria poppy herlianty
OLEH: dr. Fina Purwaningtyas
Pertumbuhan Gigi Fidya,drg., M.Si.
EMBRIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan ( Integument )
Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Jaringan Penunjang
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
KULIT DAN ADNEKSA    .
Integument.
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
2. LAPISAN DERMIS Batas dermis sukar ditentukan krn lapisan ini menyatu dg lapisan subkutis (hipodermis) dan ketebalannya antara 0,5 – 3 mm. Derivat dermis.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEUGUMEN
ANATOMI & FISIOLOGI.
2. STRUKTUR dan KIMIAWI KULIT
REVIEW ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
SISTEM INDERA PERABA.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
HISTOLOGI KULIT.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
SISTEM INTEGUMEN Rita oktavia,M.Si.
Embriologi : Kulit Gina Puspa Endah
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
ASKEB 1 SISTEM INTEGUMEN PADA TM 1,2,3
FISIOLOGI INTEGUMEN/KULIT
Anatomi Kulit Jati Nurwigati B1.
Histologi sistem kulit dan rangka
Sistem Integumen.
KAMBIUM PEMBULUH DAN PERIDERM
2. STRUKTUR dan KIMIAWI KULIT
JARINGAN PADA KULIT.
ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT
Transcript presentasi:

EMBRIOLOGI SUSUNAN KULIT Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti, PA BAGIAN ANATOMI Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

KULIT MEMPUNYAI ASAL GANDA Ektoderm berkembang menjadi epidermis Mesoderm berkembang menjadi dermis

Perkembangan Epidermis Pada mulanya, mudigah diliputi selapis tunggal sel ektoderm Akhirnya minggu ke 7, permukaan ektoderm terdiri atas epitelium kuboid Epitel ini membelah menjadi : = periderm lapisan luar yang terdiri atas sel squamosa = lapisan basalis lapisan ini akan membentuk stratum basalis dan lapisan kulit lainnya

Sebelum minggu 11, sel lapisan basalis membentuk lapisan intermediet yang berkembang menjadi : - Stratum germinativum / stratum basale akan menghasilkan sel baru. Kelak akan membentuk rigi dan lekuk yang direflexikan sebagai sidik jari - stratum spinosum berisi sel besar

Stratum Granulosum mengandung butir kecil kerato hialin Stratum corneum terbentuk sebelum minggu ke 21

Selama periode fetal, periderm akhirnya mengelupas dan bercampur dengan sebum yang disekresikan oleh glandula sebasea, yang disebut vernix caseosa yang berguna memproteksi kulit fetus

Melanosit Berasal dari sel crista neural yang disebut melanoblast yang menyusup ke epidermis Melanoblast berdeferensiasi menjadi melanosit ± 40 – 50 hari sesudah fertilisasi dan mulai memproduksi melanin

Dermis Berasal dari mesoderm Selama periode embrionik, berkembang menjadi mesenkim dan menonjol ke ekdoderm ± 11 minggu, sel mesenkim membentuk komponen dermis

Pembentukan jaringan kolagen dan elastin menyebabkan pelipatan pada batas dermis dan epidermis, sehingga membentuk papila dermis Sebelum akhir trimester I, papila ini mempunyai kapiler Lapisan dermis yang lebih dalam (sub korium) mengandung jaringan lemak

Perkembangan Kuku Kuku tangan dan kaki terbentuk pada minggu ke 10 Terbentuk dari rigi epitetelium yang menebal, disebut dasar kuku pada tiap puncak dari jari Dasar kuku dibungkus oleh lipatan epidermis yang disebut lipatan kuku Bagian proximal tumbuh melewati dasar kuku dan mengalami keratinisasi Jari tangan betul-betul terbentuk pada minggu ke 32, sedangkan jari kaki pada minggu ke 36

Perkembangan rambut Folikel rambut terbentuk pada minggu 9 – 12 Berasal dari sel-sel yang berbentuk kantong disebut tunas rambut yang berinvaginasi ke dermis Tunas rambut berdiferensiasi menjadi bulbus rambut, glandula sebacea dan struktur lainnya

Papila rambut Berasal dari diferensiasi sel mesenkim yang berlokasi disekitar sel epitel bulbus rambut Akhirnya rambut tumbuh disebabkan aktivitas sel epitel dari bulbus rambut Rambut ini dikenal sebagai lanugo, yang dilepas waktu lahir dan diganti oleh rambut yang lain

Hipertrikosis Pertumbuhan rambut yang berlebihan, disebabkan peningkatan pembentukan folikel rambut Atrikia Tidak ada rambut secara bawaan Berhubungan dengan kelainan derivat extoderm lain, seperti gigi dan kuku

Perkembangan kelenjar sebasea dan keringat Berasal dari seratum basalis epidermis, tetapi mulai tumbuh pada dermis Kelenjar keringat muncul pada minggu 20 pada tangan dan kaki, kemudian baru pada daerah lain Pars sekresi dari kelenjar ini melingkar seperti perkembangan kelenjar didalam dermis

Kelenjar sebasea berkembang sebagai pertumbuhan yang lebih besar dari epidermis disisi folikel rambut Sebum dihasilkan selama peride fetal Sebum bercampur dengan sel yang dilepas dari periderm untuk membentuk vernix caseosa

Perkembangan kelenjar mama Kelenjar susu ditemukan dalam bentuk penebalan epidermis yang berupa garis atau rigi Pada minggu ke 6 terbentuk tunas susu primer Pada minggu ke 16, masing-masing tunas susu primer bercabang membentuk tunas susu sekunder yang kecil dan padat

Pada akhirnya epitel tunas berongga membentuk ductus lactiferus yang bermuara kedalam epitel kecil Jaringan lemak dan ikat dari glandula mama dibentuk dari mesenkim dalam dermis Segera setelah lahir, lubang epitel kecil berubah menjadi puting susu

Politelia terdapat puting susu tambahan dapat terjadi dimana saja sepanjang garis susu Polimastia sisa garis puting susu berkembang menjadi kelenjar susu Inverted nipple puting susu gagal berbalik keluar

Wassalam…… tobe continue...