Dr. DEWA KETUT MELES, MS, DRH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UJI KULIT DAN MATA Esti Dyah Utami, M.Sc., Apt.
Advertisements

Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
TOXOPLASMOSIS CAUSA : TOXOPLASMA GONDII I.S : MAMALIA,UNGGAS
2. TOKSIK vs ORGANISME
Asam Urat (Gout)
N A B (NILAI AMBANG BATAS)
BAB 12 KERACUNAN Tujuan instruksional :
PENUAAN SEL.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi.
PENGANTAR TOKSIKOLOGI
DINAMIKA RACUN LINGKUNGAN DI DALAM EKOSISTEM Universitas Mulawarman
SIFAT TOKSIKAN dan EFEKNYA BAGI BIOTA
Sumber, Jenis Limbah Cair dan Efeknya terhadap Kesehatan Masyarakat
Teratologi Terapan.
BAHAYA-BAHAYA KIMIA DAN FISIK PADA MAKANAN
 Dari 10 biota penelitian ternyata menghasilkan efek 5 biota mati (50%)  TERNYATA LC terjadi pada konsentrasi 5ppm  Hasil tersebut disebut : TOKSISITAS.
Toksisitas & efek toksik bahan kimia industri materi.( 6 )
OBAT YANG MEMPENGARUHI JANIN INTRA UTERIN
TOKSIKOLOGI 1. Arsenikum Bentuk : arseniks trioksida, arsenik pentoksida, sodium/potasium arsenat, kalsium, kalsium/timah arsenat Penggunaan : rodentisida,
PENGANTAR FARMAKOLOGI
Mengapa kita selalu memakai hewan coba ?
Bagian Farmakologi & Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dampak B3 terhadap Kesehatan
FARMAKOLOGI.
Toksikologi Program Studi Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
Sunarmi Aprlia intan M Amalia
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
DISTRIBUSI OBAT.
Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati
PENUAAN SEL Oleh Dr. Hasnar Hasjim.
Process Inflammation, pain & Repair Soft Tissue
UJI PREKLINIS DAN UJI KLINIS
Pencemaran Lingkungan dan Toksikologi Logam Berat
UJI INVIVO PADA GINJAL Arnita Yeyen Fitri Annisa Pulan Widyanati
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)
UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)
TOKSIKOKINETIK.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Menyembuhkan luka bakar
Pengantar Farmakologi: Farmakodinamik
AGEN KIMIA DAN PERUBAHAN SEL SERTA PENYAKIT YANG DITIMBULKANNYA
EKOTOKSIKOLOGI Trisnadi Widyaleksono Catur Putranto
Sanitasi Makanan dan Minuman PERTEMUAN 9 Nayla Kamilia Fithri
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
ASSALAMUALAIKUM. WR. WB.
Cakupan Ilmu Toksikologi
EFEK KESEHATAN DAN TOKSIK
PROGRAM KESEHATAN Resisten Penyakit pada Ternak Desain Fasilitas
EVALUASI INFORMASI PENYAKIT (Materi PBW) Teori Simpul SUMBER
PENGERTIAN TOKSIKOLOGI Panah pada saat itu digunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu pada anak panahnya terdapat racun.
Bahan Kimia Berbahaya Theo da Cunha
Kelompok 1 Agung Ma’rufin Desy Purwasih Hamidah Nining Tri Sugiarti
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
Tahap persiapan : Mempersiapkan kandang
Adme dan detoksifikasi
Adme dan detoksifikasi
Adme dan detoksifikasi
TOKSIKOKINETIK.
PERCOBAAN DASAR (RUTE PEMBERIAN OBAT) PRAKTIKUM FARMAKOLOG KE-1.
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
Absorbs, distribusi dan ekskresi toksikan. Suatu toksikan selain menyebabkan efek local di tempat kontak, juga akan menyebabkan kerusakan bila diserap.
KISARAN DOSIS DAN KONSEP LD50
Transcript presentasi:

Dr. DEWA KETUT MELES, MS, DRH GENERAL TOXICOLOGY OLEH : Dr. DEWA KETUT MELES, MS, DRH

POISON * CHARACTERISTIC TOXICOLOGY POISON * CHARACTERISTIC * ACTION OF DAMAGE * CLINICAL SIGN * THERAPEUTIC MANNER SUBSTANCE INDIVIDUAL PHYSIOLOGY LIFEABILITY PATOLOGY DAMAGE OF ACTIONS LOCAL SYSTHEMIC DAMAGEOF LOCAL CEL ABSORPTION  CIRCULATION  (SKIN, MUCOUS) ORGAN  S/SPESIFIC LOCAL PAIN CYANIDA  RESPIRATION S/ SYSTEMIC INSECTISIDE  CNS TOXEMIA STRYCHNIN .SPINAL CHORD

KINETIC OF POISON ABSORBTION :  DEPEND ON : * FAT SOLUBELITY * PARTICLE SIZE * BROAD OF SURFACE ABSORBTION * CONTACT MANNER * BLOOD CIRCULATION PLACE OF ABSORBTION * SKIN * RESPIRATION * G.I. TRACT DISTRIBUTION : DOSE Vd = ------------------------ PLASMA CONCENTRATION * RATE OF DETOXIFICATION * CHARACTERISTIC PIOSON * PROTEIN TISSUE / PLASMA BINDING EXCRETION : * FAECES * URINE * BILE * LUNG * THE MILK ECT.

MECHANISM OF DETOXIFICATION FASE I : * OXIDATION MAO, COMT * REDUCTION  ENZIM MIKROSOMAL - DECHLORINATION - DEHALOGENATION * HYDROLISIS * HYDRATION FASE II : * SULFATION  SULFOTRANSFERASE * GLUCORONIDATION GLUKOROSIL TRNSFERASE * CONYUGATION  AS.GLUKORONAT * ACETYLATION  * METYLATION 

FACTORS TO INFLUENCE FOR ACTION OF POISON DIFFERENCE OT THE SPESIES CAT  SENSITIF PHENOL & ORGANOCHLORIN  MORPHIN (STIMULATION) 2. AGE  DETOXIFIKASI AND EXCRETION 3. CHARACTERISTIC OF POISON  INSECTISIDE, LOGAM BERAT, GAS 4. DOSE OF POISON 5. CONTACT MANNER (LOKAL. SISTEMATIK) 6. CUMULATIVE EFFECT (DTT,GLIKOSIDA) 7. CONDITION (RESISTENSI) & SEX POISONING PROCESS ACUTE  24 HOURS SUBCHRONIC REPEATE UNTIL 90 DAYS CRONIC Up than 6 mounth

EFFECT AND ACTION OF POISON LIVER AND REN DAMAGE - CCL4 - SULFONAMIDE, ANAESTHETIC - INSECTISIDE 2. BONE MARROW DAMAGE - CHLORAMPHENICOL - INSECTISIDE, POISON OF THE SNAKE 3. BLOOD CEL DAMAGE - SULFONAMIDE, CHLORAMPHENICOLE - ICHTYOTOXIN, INSECTISIDE 4. NEURON CEL DAMAGE - AMINOGLYCOSIDE, POISON OF THE SNAKE, FROG POISON, INSECTISIDE. 5. TERATOGENIC EFFECT MAIN DRUGS EFFECT TO BE MORE WRONG IN DRUG APPLICATION 8. HYPERSENSITIF REACTION 9. ENZYM DAMAGE - INSECTISIDE, METAL POISON

PATOLOGIC MOLEKULER CHANGE Congestive Degeneration Necrosis Apoptosis

PENANGANAN KERACUNAN : PRINSIP : HENTIKAN KONTAK RACUN  PENDERITA RACUN KONTAK (ASAM/BASA KUAT) KULIT / MUKOSA  CUCI AIR BERSIH RACUN GAS  UDARA SEGAR (OXIGEN) RACUN LAMBUNG  TERGANTUNG KEJADIAN BELUM TERABSORBSI  DIRANGSANG VOMIT  (OBAT EMETIKA): APOMORFIN : 0,1-0,3 mg/kgbb/sc STUPOR RACUN KOROSIF  EMETIKA KONTRAINDIKASI RACUN TERABSORBSI BILA TIDAK BERHASIL  CEGAH ABSORBSI RACUN : * SUSU + KAOLIN * ADSORBEN (NORIT + AKTIVATED CARCOAL) TELAH TERABSORBSI  ANTAGONIS SPESIFIK - INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT, CARBAMAT  ATROPIN SULFAT - ARSEN, MERKURI, TIMAH HITAM,CHROMAT  DIMERCAPROL (BAL) - CUPRUM, MERKURI PENICILINAMIN - MORFIN NALOXON - BISA ULAR  ANTIVENIN

DRUG TOXICITY TEST A. PRACLINIC TOXICITY TEST :. 1 DRUG TOXICITY TEST A. PRACLINIC TOXICITY TEST : 1. GENERAL TOXICITY TEST a. Acute toxicity test b. Subacute toxicity test c. Chronic toxicity 2. SPECIFIC TOXICITY TEST : a. Teratogenic Test b. Carcinogenic Test c. Mutagenic Test B. CLINIC TOXICITY TEST  4 FASE

UJI TOKSISITAS :  Uji keamanan suatu obat yang dilakukan pada hewan coba sebelum obat tersebut digunakan pada manusia atau pada hewan yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi seperti hewan ternak maupun hewan peliharaan.

KETENTUAN UJI TOKSISITAS AKUT : Menggunakan dosis tunggal, atau berulang tidak lebih dari 24 jam Route bahan uji : 2 route, sesuai yang disarankan, salah satunya diberi Intravena (bila memungkinkan)  untuk mengetahui keamanan efek sistemik obat. Penentuan LD50 yakni dosis yang menyebabkan kematian 50% hewan percobaan untuk dibadingkan dengan obat lain. Penentuan dosis maksimum yang tidak menyebabkan kematian. Pengamatan dilakukan dalam waktu 14 hari, Semua hewan coba di korbankan  pengamatan makroskopis dan mikroskpis thd. organ vital.

Pelaksanaan Uji Toksisitas Akut : Hewan coba : Dua spesies mamalia, termasuk non rodent (bila memungkinkan) jantan & betina. Dosis : maksimum yang tidak mematikan. Pengamatan dilakukan dalam 24 jam Hewan coba separo dikorbankan di amati perubahan2 makroskopis dan mikroskopis Separo hewan coba lain di amati setiap hari selama 14 hari terhadap : Perub. BB dan Perubahan makroskopis. Setelah hari ke 14 semua hewan coba dikorbankan  di amati perub.Makroskopis dan mikroskopis pada jantung, paru2, hati, ginjal, limpa dan jaringan lainya. Dibuat kurva dosis – respon.

PENENTUAN LD50 LD50 = Anti log ( log A + (B x log C) Keterangan : A = Dosis dibawah 50% B = Jarak Proporsional yakni : 50% kematian-% kematian dibawahnya % kematian diatas 50% - % dibawah 50% C = Penambahan Dosis yakni : Dosis diatas LD50% Dosis dibawah LD50%

Pengujian Toksisitas Berulang (Sub akut dan kronis) : Tujuan : Menentukan toksisitas kumulatif dan perubahan fisiologis dan patologis hewan coba. Hewan coba : minimal 2 spesies hewan berbeda Dose : maximal effect tidak mematikan. Cara pemberian : seperti dipakai di klinik. Lama pengujian : Untuk pemakaian klinik 1-3 hari  lama pengujian 14 hari. Untuk pemakaian klinik 7 hari  lama pengujian 28 hari. Untuk pemakaian klinik 4 minggu  lama pengujian 90 hari. Untuk pemakaian  1 bulan  lama pengujian 6 bulan.

Uji Karsinogenik : 1. Untuk obat-obat yang digunakan jangka lama atau terapi penyakit kronis. 2. Zat kimia yang potensial menimbulkan karsinogenik. Dosis yang dipakai : Dosis tinggi (100x dosis terapi) Lama Uji : pada tikus 24 bulan pada mencit 18 bulan. FDA  per kelompok minimal 25 ekor per jenis kelamin, dan harus hidup sampai akhir percobaan. Kematian tak lebih 50% bukan karena kanker. Dosis yang dipakai adalah dosis tertinggi yang tidak menyebabkan kematian. Evaluasi : adanya Neoplasma dibandingkan kontrol.

Uji Toksisitas pada Reproduksi Pengamatan uji meliputi pengaruh pada : 1. Gametogenesis 2. Embriogenesis 3. Implantasi 4. Organogenesis 5. Pertumbuhan fetus 6. Kelahiran

PEMBAHASAN TOXICOLOGI : TOXICOLOGI OBAT-OBATAN TOXICOLOGI PESTISIDA TOXICOLOGI LINGKUNGAN TOXICOLOGI HEWAN BERACUN TOXICOLOGI TANAMAN BERACUN TOXICOLOGI LOGAM BERAT

PHARMACOTHERAPY Drugs application for therapeutics ( Infectious disease ). PATOPHYSIOLOGY OF DISEASE Ethiology of Disease Patogenicity of Disease Epidemilogy of Disease DISCUSSION : Antibiotics, Chemoterapeutics Antiparasitics, antiviral, anticancer and Drug interaction