PAM dan SANITASI MAKANAN “PENGOLAHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN SARINGAN PASIR”
Anggota Kelompok : NABILAH QONITAH 101011061 NISA AZZA K 101011092 ALIEF NUR R 101011105 FRIENDIKA RINANDA 101011236
Latar Belakang . . . Air merupakan senyawa yang penting bagi seluruh senyawa kehidupan di muka bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami krisis air bersih, terutama disaat musim kemarau disaat air sumur mulai kering atau mulai berubah warna bahkan berbau. maka yang perlu kita upayakan adalah bagaimana mengeloa air yang kita miliki yang walaupun memiliki warna yang keruh bahkan berbau agar dapat dikonsumsi baik untuk kehidupan rumah tangga atau untuk dikonsumsi.
Con’t . . Ada berbagai macam cara agar kita dapat mendapatkan air yang bersih dan dapat dikonsumsi pada kehidupan sehari – hari. Misalnya saja dengan melakukan destilasi, atau apabila dilakukan dengan cara yang sederhana yakni dengan menggunakan saringan kain, saringan pasir, saringan kapas, aerasi, dan lain sebagainya.
Gambaran Umum Saringan Pasir Saringan pasir ada dua macam yakni : a. saringan pasir lambat b. saringan pasir cepat
Definisi macam – macam saringan pasir Sistem saringan pasir lambat merupakan teknologi pengolahan air yang sangat sederhana dengan hasil bersih dan kualitas air yang baik. sistem saringan pasir cepat merupakan proses penyaringan yang dapat memberikan debit air yang lebih banyak dibandingkan dengan proses sistem saringan lambat.
Saringan Pasir Lambat Pada dasarnya, saringan pasir lambat terdiri dari tumpukan pasir yang disangga oleh lapisan krikil sebagai bagian dari sistem drainasi, yang semuanya masuk ke dalam kolom filter yang terbuka dengan satu set untuk pembersihan dan alat control yang diletakan pada bagian inlet dan outlet.
Con’t Sistem saringan pasir lambat ini punya keunggulan antara lain tidak memerlukan bahan kimia (koagulan) yang mana bahan kimia ini merupakan kendala yang sering dialami di daerah pedesaan.
Pengelolaan Limbah Cair Black Water dengan Saringan Pasir Lambat Gunung Kidul terletak di lokasi bukit kapur di pulau Jawa. Pertanian merupakan sektor utama pendapatan bagi penduduk di Gunung Kidul dan air merupakan bagian terpenting untuk menyuburkan tanaman. Akan tetapi, daerah Gunung Kidul mengalami kekurangan air yang sangat parah terutama pada musim kemarau.
Con’t Untuk memenuhi kebutuhan air di bidang pertanian, maka yang dibutuhkan adalah mengolah limbah cair dari septic tank menjadi air bersih. Metode yang paling efektif untuk mengolah limbah cair yang berasal dari tangki septic (black water) sehingga menjadi air irigasi adalah pengolahan air dengan Saringan Pasir Lambat
Proses Proses persiapan dimulai dari mengumpulkan supernatan yang berasal dari tangki septik. Proses ini diawali dengan proses sedimentasi untuk mengendapkan partikel padatan yang berasal dari black water dan untuk memisahkan partikel padatan dengan supernatant. Supernatant yang berada dibagian atas dapat diambil dan digunakan sebagai influent untuk filtrasi dengan sabut kelapa sebagai media filternya sebelum masuk ke proses utama.
Con’t II. Hasil filtrasi sabut kelapa kemudian diambil dan dianalisis kandungan Ammonia, BOD, COD dan nitrat nya sebagai pembanding untuk hasil yang keluar dari proses utama. Hasil filtrasi kemudian dipompa dan dimasukan ke reservoir atas yang kemudian dialirkan ke kolom saringan pasir lambat sebagai inflow dari proses utama. Peralatan ini terdiri dari satu reservoir dan lima kolom filtrasi yang diletakan di dekat reservoir. Kelima kolom tersebut dihubungkan dengan menggunakan pipa PVC standar.
Gambar Kolom Saringan Pasir Lambat
Gambar proses pengolahan air
Keunggulan Saringan Pasir Lambat Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah. Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan. Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia. Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana. Perawatan mudah karena pencucian media penyaring (pasir) dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air hasil saringan yang berada di atas lapisan pasir berfungsi sebagai air pencuci.
Kelemahan Saringan Pasir Lambat Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar, sehingga sering terjadi kebutuan. Akibatnya selang waktu pencucian filter menjadi pendek. Kecepatan penyaringan rendah sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas. Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengeruk lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti semula. Karena tanpa bahan kimia maka tidak dapat digunakan untuk menyaring air gambut
KESIMPULAN Aplikasi teknologi pengolahan air pada suatu wilayah, selain kondisi air baku, tergantung pula pada kondisi social ekonomi masyarakat, selain harga air olahan yang harus terjangkau oleh masyarakat. Dalam kaitannya dengan masalah air bersih di daerah pedesaan, beberapa jenis pengolahan air bersih yang berkaitan dengan masalah kekeruhan, kesadahan, air dengan organik tinggi (gambut), dan air yang mengandung zat besi dan mangan. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, Saringan Pasir Lambat dapat digunakan untuk menyaring air keruh ataupun air kotor. Saringan Pasir Lambat sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih pada komunitas skala kecil atau skala rumah tangga. Hal ini tidak lain karena debit air bersih yang dihasilkan oleh SPL relatif kecil.
Pengolahan air dengan saringan pasir lambat memiliki kehandalan dalam berbagai hal yaitu keefektifan pengolahan dalam mengurangi beberapa parameter serta pengoperasian dan perawatannya yang mudah dan murah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengoperasian saringan pasir lambat agar mencapai pengolahan yang efektif adalah kecepatan filtrasi, kualitas air yang akan diolah, dan kontinuitas dari pengoperasian. Perawatan secara berkala dengan metode scrapping juga penting untuk dilakukan untuk tercapainya pengolaahan air yang efektif.
SARAN….. Untuk mengetahui lebih detail mikroba yang lolos saringan pasir lambat perlu dilakukan analisa lanjutan untuk mengetahui mikroba yang menguntungkan dalam media air, sehingga dapat diketahui jenis mikroba apa saja yang dapat tersaring saringan pasir lambat. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti efek dari jenis pasir dan ukuran butiran terhadap pengurangan jumlah E-coli Percobaan dengan hasil yang optimal harus dilakukan. Kata optimal disini mengacu pada distribusi ukuran, karena distribusi ukuran berpengaruh pada hasil outflow dari filtrasi saringan pasir lambat. Juga dibutuhkan