VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Hasil pengukuran Hasil valid • Ada kesamaan antara data terkumpul dengan data yang sesungguhnya pada obyek Hasil reliabel • Terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
Instrumen Pengukuran Instrumen valid • Dapat mengukur apa yang hendak diukur Instrumen reliabel • Digunakan beberapa kali mengukur obyek yang sama memberikan hasil yang sama
VALIDITAS Validitas/kesahihan (validity) • Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1986) • Kriteria kredibilitas yang paling krusial dalam penelitian epid • Alat ukur “hanya valid untuk tujuan spesifik” Alat ini valid untuk…..
“Ketepatan dan kecermatan” Tepat : kemampuan mencapai tujuan pengukuran dengan tepat • Contoh :Meteran ukur panjang, tidak tepat untuk berat Cermat : memberi gambaran sekecilkecilnya dalam membedakan subyek • Contoh 1:Alat timbang badan berat badan, tidak cermat untuk cincin
Contoh 2: Jam tangan waktu jarak tempuh antar kota, tidak cermat untuk pelari sprint (100 m)
Validitas mempersoalkan • Akurasi peneliti dalam mengamati, mengukur, mewawancarai, menginterpretasikan, mencatat dan mengolah informasi dari subyek. • Menekankan pentingnya ketertiban, kebenaran, kesahihan dalam pengukuran Disebut dengan “validitas instrumen”
DIMENSI VALIDITAS INSTRUMEN 1. Validitas muka (Face Validity) Validitas yang berhubungan dengan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu. Contoh “Berapa menit Saudara mengambil air dari sumber air ?” Konsep waktu OK. Masy desa…??????
2. Validitas Isi (Content Validity) Kesahihan yang mempersoalkan kemampuan instrumen meliputi semua substansi yang hendak diukur. Berkenaan dengan baik buruknya sampling dalam populasi “Sejauh mana item-item suatu alat mencakup keseluruhan kawasan isi obyek yang hendak diukur ?” hanya yang relevan saja Contoh : Soal ujian yang berbeda dengan materi yang disampaikan dosen
3. Validitas Kriteria (Criteria Validity) Memberikan kesahihan/akurasi instrumen baru yang lebih murah sebagai alternatif Contoh : Pengukuran anemia dengan Cyanmet HB HB Sahli Test Kadar gula darah acak/sewaktu
4. Validitas Konstrak (Construct Validity) Kesahihan yang mempersoalkan relevansi pengukuran instrumen terhadap teori yang berlaku Dibagi 2 yaitu : Validitas konvergen : kemamp. Mengukur variabel berkorelasi kuat dengan variabel yang seharusnya diukur Validitas diskriminan : kemamp. Untuk tidak mengukur variabel yang tidak berkorelasi dengan variabel yang seharusnya diukur
Contoh : Dikembangkan instrumen untuk mengukur kecemasan. Sesuai teori kecemasan dapat berwujud perubaan fisiologik (detak jantung, tek. darah, frekuensi nafas dan perub warna kulit) serta perub kognitif (kemamp. mengingat, memutuskan dsb) Bila sebuah instrumen tsb dapat mengukur detak jantung, frekuensi pernafasan kemampuan mengingat dan memutuskan Val. konvergen OK
Bila instrumen tadi tidak mengukur kadar kolesterol, kadar TG, tingkat pendidikan, kebotakan kepala Val diskriminan OK
RELIABILITAS Reliabilitas (keterandalan) adalah keajekan dari suatu pengukuran ke pengukuran lainnya. Terdapat kesamaan hasil (data) dalam waktu yang berbeda. Contoh 1: karet sebagai alat ukur panjang dan alat timbang yang menggunakan pegas/per dsb
Contoh 2: Hasil pengukuran suhu melalui ketiak diperoleh : 39o C , 35o C dan37o C Hasil pengukuran suhu melalui mulut diproleh : 37,9 o C , 37o C dan 36,8o C Terdapat variasi yang besar di ketiak tidak reliabel Terdapat variasi yang kecil di mulut reliabel
Reliabilitas meliputi 2 aspek : Stabilitas (stability) : konsistensi hasil pengukuran satu dengan lainya oleh seorang pengamat dengan subyek dan instrumen sama konsistensi intra pengamat Kesamaan (equivalence) : konsistensi hasil pengukuran satu pengamat dengan pengamat lainya dengan subyek dan instrumen sama konsistensi antar pengamat
PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN Pengujian dilakukan secara eksternal maupun internal Eksternal 1. Test-retest Mencobakan instrumen beberapa kali pada. instrumen dan responden sama tetapi waktu berbeda. Reliabilitas diukur angka koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan berikutnyaKorelasi Product Moment
2. Membuat 2 instrumen ekuivalen Memberikan instrumen berupa pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi memiliki maksud sama. Contoh : “Berapa tahun saudara bekerja di perusahaan ini?” sama dengan “Tahun berapa saudara mulai bekerja di perusahaan ini?”
3. Gabungan/kombinasi keduanya Mencobakan dua instrumen yang ekuivalen beberapa kali kepada responden yang sama 4. Internal Consistency Mencobakan instrumen sekali saja, selanjutnya dianalisis dengan teknik statsitik tertentu. Uji yang dipakai Teknik belah dua “Sperman” dan Anova “Hoyt”
Secara internal, reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik terentu.
KESIMPULAN