REGRESI LINEAR danKORELASI Dr.Ir. Nugraha E. Suyatma, DEA Ir. BUDI NURTAMA, M.Agr. PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA - IPB.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI
Advertisements

TEKNIK REGRESI BERGANDA
PENDUGAAN DAN SELANG KEPERCAYAAN Mennofatria Boer
ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Dosen: Nunung Nurhayati
ANALISIS REGRESI (REGRESSION ANALYSIS)
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
2 Faktor (EXPERIMENTAL DESIGN)
RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL DESIGN)
2 FAKTOR – Bagian 2B (EXPERIMENTAL DESIGN)
RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL DESIGN)
Interval Prediksi 1. Digunakan untuk melakukan estimasi nilai X secara individu 2. Tidak digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi yang tidak.
PEMBANDINGAN BERGANDA (Prof. Dr. Kusriningrum)
Bahan Kuliah Statistika Terapan
MEMBANDINGKAN 2 ATAU LEBIH GARIS REGRESI
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
REGRESI LINIER BERGANDA
Statistika Parametrik
Statistika Deskriptif
BAB 13 PENGUJIAN HIPOTESA.
MK. PENGELOLAAN DATA MUTU PANGAN
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
UKURAN PENYEBARAN DATA
REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA
RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL DESIGN)
ESTIMASI MATERI KE.
REGRESI LINEAR.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
MODEL REGRESI LINIER GANDA
Analisis Regresi Kelompok 3 3SK1
VI. ESTIMASI PARAMETER Estimasi Parameter : Metode statistika yang berfungsi untuk mengestimasi/menduga/memperkirakan nilai karakteristik dari populasi.
Regresi Linier Sederhana dan Korelasi
BAB VII ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER SEDERHANA
Statistika 2 Regresi dan Korelasi Linier Topik Bahasan:
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
Bab 10 Struktur Sekor Struktur Sekor
PENGERTIAN DASAR Prof.Dr. Kusriningrum
IX. KORELASI DAN REGRESI
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
ANAILSIS REGRESI BERGANDA
Koefisien Korelasi Pearson dan Regresi Linier Sederhana

Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
SAMPLING DAN DISTRIBUSI SAMPLING
PENGUJIAN PARAMETER DENGAN DATA SAMPEL
MATERI KULIAH STATISTIKA I
BAB III ANALISIS REGRESI.
Bab 3B Statistika Deskriptif: Parameter Populasi 2.
Korelasi dan Regresi Ganda
UJI MODEL Pertemuan ke 14.
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
Probabilitas dan Statistika
MULTIPLE COMPARISON TEST (UJI LANJUT, POSTHOC TEST ) MULTIPLE COMPARISON TEST (UJI LANJUT, POSTHOC TEST ) Dr. Nugraha E. Suyatma, STP, DEA Dr. Ir. Budi.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
REGRESI DAN KORELASI.
Analisis Korelasi dan Regresi linier
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
REGRESI LINEAR DALAM ANALISIS KUANTITATIF
Pertemuan ke 14.
Pertemuan ke 14.
Regresi Linier Sederhana
PENDAHULUAN Dalam kehidupan sering ditemukan adanya sekelompok peubah yang diantaranya terdapat hubungan alamiah, misalnya panjang dan berat bayi yang.
PERTEMUAN KE-14 STATISTIK DESKRIPTIF
ANALISIS KORELASI.
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD
BAB 7 persamaan regresi dan koefisien korelasi
ANALISIS REGRESI & KORELASI
UJI HIPOTESIS MK. PENGELOLAAN DATA MUTU PANGAN PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dr. Ir. Budi Nurtama, Magr Dr.
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Transcript presentasi:

REGRESI LINEAR danKORELASI Dr.Ir. Nugraha E. Suyatma, DEA Ir. BUDI NURTAMA, M.Agr. PS. SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN PROGRAM DIPLOMA - IPB

[BN1] KORELASI DAN REGRESI Analisis korelasi: menyatakan derajat keeratan hubungan antara variabel (peubah) Analisis regresi: digunakan dalam peramalan variabel dependent berdasarkan variabel-variabel independent-nya PENGGUNAAN PERSAMAAN REGRESI DAN KORELASI: 1. Peramalan dan Prediksi 2. Penjelasan secara kuantitatif hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya. 3. Interpolasi diantara nilai-nilai suatu fungsi 4. Menduga koefisien regresi atau pendugaan keeratan hubungan antara variabel. DLL

Estimasi terbaik untuk hubungan di antara sekelompok peubah  Peubah terikat (a dependent variable) = Respon Y tunggal tidak dikendalikan tergantung pada peubah bebas  Peubah bebas (independent variables) x 1, x 2,...., x k satu  simple linear regression lebih dari satu  multiple linear regression dikendalikan & galat pengukuran diabaikan banyaknya ( k ) ditetapkan [BN1] PERSAMAAN REGRESI

Simple Linear Regression i n xixi x1x1 x2x2 xnxn yiyi y1y1 y2y2 ynyn Sampel acak n  himpunan  (x i, y i ) ; i = 1, 2,...., n  Nilai y i pasangan urut (x i, y i ) = nilai peubah acak Y i Simbol Y  x : peubah acak Y yg berkaitan dg nilai tetap x

Regresi linear : Rataan Y  x berkaitan linear dengan x dalam bentuk persamaan linear :  Y  x =  +  x  dan  =koefisien regresi =dua parameter yg akan diestimasi dari data sampel Garis regresi dari sampel : Estimasi respon dengan a dan b sebagai estimasi  dan 

Metode Kuadrat Terkecil (Method of Least Squares) ●meminimumkan jumlah kuadrat sisa untuk menaksir  dan  Y i =  +  x i + E i  E i = peubah acak dg rataan nol y i = a + bx i + e i  e i = sisa (residual) Minimisasi

Estimasi parameter  dan  Dari sampel  ( x i, y i ) ; i = 1, 2,...., n  untuk garis

CONTOH 1. Penelitian hubungan antara suhu penyimpanan ( o F) dengan lama simpan dimana warna masih dapat diterima (hari) dari suatu buah yang dijual eceran. Hasil pengukuran respon pada 5 tingkat suhu adalah sebagai berikut : i12345 x i ( o F) y i (hari)

Persamaan garis regresi : CONTOH

Taksiran untuk  2

Berdasarkan data Contoh 1 : CONTOH 2.

Selang kepercayaan untuk  Suatu selang kepercayaan (1  )100% utk parameter  dlm persamaan regresi  Y  x =  +  x t  /2 = nilai sebaran t dengan derajat kebebasan n  2

Selang kepercayaan untuk  Suatu selang kepercayaan (1  )100% utk parameter  dlm persamaan regresi  Y  x =  +  x t  /2 = nilai sebaran t dengan derajat kebebasan n  2

Tabel Nilai Kritis Sebaran t v   α  =taraf signifikansi v=derajat kebebasan t  =nilai kritis t pada  dengan d.k. v

CONTOH 3. Dengan data Contoh 1 dan 2, utk taraf signifikansi (  ) = 0.05 dan derajat kebebasan n  2 = 3, maka dari tabel t diperoleh nilai t  /2 = t = Selang kepercayaan 95% untuk  Selang kepercayaan 95% untuk 

Selang kepercayaan untuk Suatu selang kepercayaan (1  )100% untuk rataan respon t  /2 = nilai sebaran t dengan derajat kebebasan n  2

CONTOH 4. Dengan Contoh 1, 2, dan 3, misalnya untuk x 0 = 17 o F maka diperoleh : Selang kepercayaan 95% untuk rataan respon

KORELASI (Correlation) X dan Y  dua peubah acak  Tetapan  (rho) = koefisien korelasi  Nilai  = 0 jika  = 0 (terjadi bila tidak ada regresi linear) atau dapat dikatakan X bukan prediktor Y  Karena maka  1    +1

Jika  2 = 0 maka  =  1  hubungan linear sempurna antara kedua peubah  =  1  hubungan linear sempurna dgn koef. arah positif  =  1  hubungan linear sempurna dgn koef. arah negatif ATAU Taksiran dari sampel yg mendekati nilai  1 berarti korelasi yang baik (ikatan linear X dan Y). Taksiran dari sampel yang mendekati nilai 0 berarti kecil (tidak ada korelasi).

Koefisien Korelasi Sampel Ukuran hubungan linear  antara 2 peubah X dan Y ditaksir dengan koefisien korelasi sampel r  Nilai r = 0.6 tidak berarti hubungan linearnya 2x lebih erat dari r = 0.3  Nilai r = 0.6 berarti bahwa 36% (100 r 2 %) dari variasi dlm peubah Y disebabkan oleh variasi dalam peubah X.

CONTOH 5. Untuk data Contoh 1, hitung dan tafsirkan koefisien korelasi sampelnya. Jawab : r 2 =  sebesar % dari variasi dalam peubah Y disebabkan oleh variasi dalam peubah X.  hubungan linear negatif yang sangat erat antara peubah X dan Y r = koefisien korelasi Spearman r 2 atau R 2 = koefisien determinasi

Pengukuran Respon Berulang xixi y ij nini x1x1 y 11 y 12 y x2x2 y 21 y 22 y xkxk yk1yk1 yk2yk2 yk3yk3 i = 1, 2, 3,...., k dimana k=banyaknya peubah x yang ditetapkan j = 1, 2, 3,...., n i dimana n i =banyaknya ulangan pengukuran respon y untuk setiap peubah x

Pengukuran Respon Berulang

CONTOH 6A. Ulangan sama pada pengukuran respon i x i (jam) y i 1 (gram) y i 2 (gram)

CONTOH 6A

CONTOH 6B. Ulangan tidak sama pada pengukuran respon i xixi yi1yi yi2yi yi3yi

CONTOH 6B. Ulangan tidak sama pada pengukuran respon i xixi yi1yi yi2yi yi3yi

CONTOH 6B

Regresi Linear melalui Titik Asal (0,0) Persamaan regresi : y = b x

CONTOH 7. Dalam suatu proses pengeringan diteliti hubungan antara lama pengeringan dengan pengurangan berat produk (selisih antara berat sebelum dan sesudah pengeringan). Dilakukan 10 kali pengeringan dan hasilnya sebagai berikut : i x i (jam) y i (gram)