Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep BIOMEKANIKA TRAUMA Ns. Sitti Nurchadidjah S.Kep
Pengertian Biomekanik Trauma adalah ilmu yang mempelajari kejadian cedera pada suatu jenis kekerasan atau kecelakaan tertentu. Misalnya, jatuh dari sepeda motor akan menimbulkan cedera yang berbeda dibandingkan dengan orang yang ditabrak mobil
GUNA Menduga perlukaan Waspada terhadap perlukaan
MEKANISME CIDERA 1. Direct (langsung) 2. Aselerasi (Percepatan) 3. Deselerasi (perlambatan) 4. Kompresi
Mekanisme : cidera langsung
Mekanisme cidera :akselerasi Whiplash
Mekanisme cidera :deselerasi Arah gaya
Mekanisme cidera : kompresi
1. Tabrakan mobil
Mekanisme : 1. Frontal 2. Belakang 3. Samping (T-bone) 4. Terbalik (roll-over) 5. Terlempar
Frontal
Bagian bawah penderita tergeser ke depan,biasanya lutut akan menghantam dashboard dengan keras yang menimbulkan bekas benturan pada dashboard tersebut FASE I
Bagian atas penderita turut bergeser kedepan sehingga dada atau perut akan menghantam setir FASE II
KEPALA HIPERFLEKSI FR.SERVIKAL
Dislokasi C1 –C2
Tubuh penderita akan naik,lalu kepala membentur kaca mobil bagian depan atau samping FASE III
Setelah muka membentur kaca, penderita kembali terpental ketempat duduk,bial mobil tidak mempunyai headrest,kepala akan melenting di sandaran kursi shg makin memperparah FASE IV
Belakang
Lateral
Terguling
Terlempar tanpa sabuk pengaman
Senderan kepala Harus tepat
AIRBAG Hanya membuka bila benturan frontal Perlukaan masih dapat terjadi Pada KLL : hati-hati bila belum mengembang
KLL SEPEDA MOTOR 1. Frontal 2. Samping 3. “Laying the bike down”
Frontal
Lateral
“ Laying down the bike”
Pejalan kaki ditabrak 1. Terkena tungkai 2. Terpental ke atas 3. Jatuh ke tanah
Pejalan kaki
Terjatuh dari ketinggian 1. Tumit 2. Tulang belakang 3. Kepala “SELALU HATI HATI FR. SERVIKAL”
Jatuh dari ketinggian Vertebra Tumit
Terjatuh dari ketinggian Leher Kepala
LEDAKAN Cedera ledak primer (gelombang kejut)
LEDAKAN Cedera ledak sekunder
LEDAKAN Cedera Ledak Tersier
Cedera karena peluru ditentukan oleh : 1. Kecepatan laras 2. Jenis dan bentuk peluru 3. Posisi peluru saat benturan 4. Adanya fragmentasi
Peluru = perubahan bentuk