AKTIVA LANCAR Aktiva lancar atau current assets ialah harta perusahaan yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam waktu relatif singkat. Golongan aktiva lancar: Kas dan Bank Yang tidak termasuk dalam kas adalah Deposito, perangko dan meterai, kas bon dan uang muka, cek mundur dan cek kosong. Investasi Jangka Pendek
Nilai Investasi di Neraca Pajak Penghasilan atas Keuntungan Transaksi Saham Sekuritas (Saham, Obligasi, Sekuritas yang lain) Deposito Wesel Tagih Piutang
Untuk jenis usaha tertentu (bank dan asuransi) SKMK No.80/KMK.04/1995, Piutang Usaha Untuk jenis usaha tertentu (bank dan asuransi) SKMK No.80/KMK.04/1995, memperkenankan pembentukan cadangan dengan pendekatan neraca: Bank baik pemerintah maupun swasta 3% dari rata-rata saldo piutang awal dan akhir Perusahaan sewa guna dengan hak opsi 2,5% dari rata-rata saldo awal dan akhir Asuransi kerugian 40% dari premi
Contoh 1: Tahun 2006 Bank Citra mempunyai piutang awal Rp 10.000.000,00 sedangkan saldo akhir Rp 25.000.000,00. Dalam tahun 2006 ada penghapusan piutang Rp 100.000,00 dan saldo akhir piutang th 2007 Rp 5.000.000,00. Dari data tersebut dapat dihitung:
Cadangan penghapusan th 2006 3%(10jt+25jt):2 = Rp 525.000,00 Cad piutang yang dpt dibebankan ke rugi Laba Rp 525.000,00 + Rp 100.000,00 = Rp 625.000,00 Cadangan penghapusan piutang th 2006 3%(25jt + 5jt):2 = Rp 450.000,00 Saldo cad penghapusan piutang > ketentuan Rp 625.000,00 > Rp 450.000,00 Selisih Rp 175.000 dipindahkan sebagai penghasilan kena pajak ke rugi laba th 2007
Contoh 2: Soal hal 187 Akt Pajak (Shopar L) Jawab: Tgl 1 Jan 2005 Cad Piutang Ragu-ragu Rp 6.500.000,00 Piutang Usaha Rp 6.500.000,00 Jurnal Penyesuaian Piutang Usaha Rp 6.500.000,00 Cad piutang ragu-ragu Rp 6.500.000,00
Tgl 31 Januari 2005 Rata-rata piutang Rp 120jt + 90jt = Rp 105jt 2 Cad Piutang dapat dibentuk = 3% X Rp 105jt = Rp 3.150.000,00 Jurnalnya: Piutang tak tertagih Rp 3.150.000,00 Cad penghapusan piutang Rp 3.150.000,00
Cad penghapusan piutang Rp7.500.000,00 Piutang Usaha Rp7.500.000,00 Jurnal penyesuaian: Piutang usaha Rp 10.650.000,00 Kerugian Piutang Rp 10.650.000,00
Koreksi Fiskal Th 2005 dan Th 2006: Cad kerugian piutang th 2005 Rp 6.500.000,00 Cad kerugian piutang th 2006 Rp 10.650.000,00 Jadi pementukan cadangan < Realisasi Rp 6.500.000,00 < Rp 10.650.000,00 Selisih Rp 4.150.000,00 di bebankan sebagai biaya
Piutang diluar usaha Piutang dalam hubungan istimewa Nilai piutang di neraca Cadangan piutang tak tertagih Persediaan Jenis persediaan Bahan baku dan bahan pelengkap Barang dalam pengolahan Barang jadi
Metode penilaian persediaan Sistem pencatatan Sistem periodik Sistem perpetual Metode penilaian persediaan First in, first out (FIFO) Last in, first out (LIFO) Metode rata-rata Tehnik menghitung nilai persediaan akhir Metode laba bruto Metode harga eceran
Konstruksi jangka panjang Konstruksi jangka panjang diselesaikan beberapa tahun buku atau tahun pajak. Untuk menghitung nilai persediaan dan penghasilan ada 2 metode yaitu: Metode kontrak selesai Metode persentase penyelesaian kontrak Rasio biaya terhadap seluruh taksiran penyelesaian kontrak Tingkat penyelesaian proyek berdasar penghitungan tehnis
Contoh Suatu proyek dikerjakan dari tahun 2004-2006 denganharga kontrak Rp.500.000.000,00 Biaya yang terjadi tiap-tiap tahun sbb : Th 2004 biaya s/d 31 des 2004 Rp.60 jt Taksiran biaya Rp.340 jt Th 2005 biaya s/d 31 des 2005 Rp.340 jt Taksiran biaya Rp.85 jt Th 2006 biaya s/d 31 des 2006 Rp.415 jt Dari data tersebut hitunglah penghasilan dan pajak tiap tiap tahun ?
Metode Persentase Penyelesaian Kontrak Laba bruto th 2004 th 2005 Harga kontrak Rp.500 jt Rp.500 jt Akm biaya : s/d akhir tahunRp. 60 jt Rp.340jt Taksiran Rp.340 jt Rp. 85jt Rp.400 Rp.425 jt Rp.100 jt Rp. 75 jt Laba bruto Rp.60 jt Rp.340 jt Rp.400 jtxRp.100jt=Rp15 jt Rp.425 jt xRp75 jt=Rp.60 jt Pph psl 21:10%x15 jt=Rp.1,5jt laba bruto th 2004=Rp15 jt laba bruto th 2005 =Rp45 jt Pphpsl21:10%x45jt=Rp4,5 jt
Laba bruto tahun 2006. Harga kontrak Rp.500 jt Akm biaya sampai akhir th Rp.415 jt- Selisih Rp. 85 jt Laba th 2004 Rp.15 jt Laba th 2005 Rp.45 jt Rp. 60 jt Rp. 25 jt Pph psl 21: 10%x 25 jt =Rp.2,5 jt
Tingkat penyelesaian berdasar penghitungan teknis adalah 14%, 75%dan100% untuk masing- masing tahun 2004-2005-2006. Laba bruto th 2004 Tingkat penyls proyek, 14%xRp.500 jt Rp 70jt Akm biaya Rp 60jt Laba Rp 10jt Pph psl 21: 10%x10 jt =Rp. 1 jt
Laba bruto th 2005 Tingkat penyelesaian proyek, 75%x(500 jt-70 jt) =Rp.322.500.000,- Akm biaya (340 jt-60 jt) =Rp 280.000.000,- Laba =Rp 42.500.000,- Pph psl 21: 10%x42,5 jt =Rp.4.250.000,-
Laba bruto th 2006 Tingkat penyelesaian proyek 100% Rp.500 jt-(Rp.70+Rp.322,5 jt) Rp 107.500.000 Akm biaya Rp 75.000.000 Laba Rp 32.500.000 Pph psl 21:10%xRp.32.500.000,- =Rp.3.250.000,-
Contoh 2: PT Jaya Arsitek perusahaan bergerak dibidang usaha jasa konstruksi pd tgl 1 maret 2004 memperoleh kontrak pekerjaan jembatan senilai Rp.7,5 m, tgl 1 nopember 2004 pekerjaan dimulai dan selesai tgl 30 oktober 2006 dengan total biaya Rp.6 m, pada tahun 2005 kondisi ekonomi berubah sehingga mempengaruhi total biaya semula.
Transaksi yang terjadi sbb : Th 2004 pengeluaran biaya untuk kontruksi dan perencanaan Rp.500 jt, penerimaan termin pertama Rp.450 jt. Th 2005 pengeluaran biaya kontruksi Rp.4 m perubahan taksiran biaya kontruksi Rp.6.398.500,-penerimaan termin ke dua Rp.3.750.000,- Th 2006 pengeluaran biaya untuk penyelesaian kontruksi Rp.1.675.000.000,- sehingga total biaya menjadi Rp.6.175.000.000,- penerimaan dana pelunasan Rp.3.300.000.000,- Biaya operasi per tahun Rp.50.000.000,-
Langkah-langkah untuk menghitung penghasilan atas kontrak pengerjaan jembatan oleh PT.Jaya Arsitek untuk tahun 2004, 2005, dan 2006 dihitung sbb : Taksiran penyelesaian pekerjaan th 2004 2004 : Biaya yang dikeluarkan Rp 500jt dan jumlah taksiran seluruh biaya penyelesaian kontrak Rp 6M. Dengan demikian persentase penyelesaian tahun 2004 : 500.000.000 x 100% = 8,33 % 6.000.000.000
Taksiran penyelesaian pekerjaan sampai dengan 2005 2005 : biaya yang telah dikeluarkan dari 2004 s/d 2005 adalah Rp 4,5 M 4.500.000.000 x100% = 70,33 % 6.398.500.000 Penghasilan yang telah diperhitungkan di tahun 2004 8,33 % Penghasilan tahun 2005 62,33 % Penyelesaian pekerjaan jembatan 2006:pghsln tahun 2003 = 100 %- 70,33 % = 29,67 %
Tabel Laba Kontrak Jangka Panjang Keterangan 2004 2005 2006 Penghasilan kontruksi pd th: 2004: 8,33% x Rp 7.500.000.000,00 624.750.000 2005: 62,33% x Rp 7.500.000.000,00 - 4.650.000.000 2005: 29,67% x Rp 7.500.000.000,00 2.225.250.000 Harga pokok konstruksi: Material, Besi, Tenaga kerja, Kas dll 500.000.000 4.000.000.000 1.675.000.000 Laba kotor konstruksi 124.750.000 650.000.000 550.250.000 Biaya operasi 50.000.000 Laba sebelum pajak 74.750.000 600.000.000 500.250.000 Tarif pajak(pasal 17 Pph) 10% x Rp 50.000.000 5.000.000 15% x Rp 5jt s/d Rp 100jt 3.712.500 7.500.000 30% x diatas Rp 100jt 150.000.000 120.000.000 Pph Badan 8.712.500 162.500.000 132.500.000 Laba Bersih 66.037.500 437.500.000 367.750.000