AKAR PERSAMAAN NON LINEAR Persamaan hingga derajat dua, masih mudah diselesaikan dengan cara analitik. Contoh : Solusi : Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh :
Maka timbulah solusi dengan metode numerik, dengan pembagian metode sebagai berikut : GRAFIS BISECTION REGULA FALSI SECANT NEWTON RHAPSON ITERASI FIXED POINT
1. GRAFIS Merupakan metode mencari akar dengan cara menggambar fungsi yang bersangkutan Contoh : Y = 2x2 – 3x -2
Jawab: Dengan memasukkan harga “x” didapat nilai fungsi f(x)
2. BISECTION Metode ini melakukan pengamatan terhadap nilai f(x) dengan berbagai nilai x, yang mempunyai perbedaan tanda. Taksiran akar diperhalus dengan cara membagi 2 pada interval x yang mempunyai beda tanda tersebut.
F(x) x1 x4 x5 x x3 x2
Algoritma : Pilih x1 bawah dan x2 puncak taksiran untuk akar, sehingga perubahan fungsi mencakup seluruh interval. Hal ini dapat diperiksa dengan memastikan : Taksiran akar x, ditentukan oleh :
* jika f(x1).f(x2) < 0 akan berada pada bagian interval Buat evaluasi dengan memastikan pada bagian interval mana akar berbeda : * jika f(x1).f(x2) < 0 akan berada pada bagian interval bawah, maka x2 = xr , dan kembali kelangkah 2 * Jika f(x1).f(x2) > 0 akan berada pada bagian interval atas , maka x1 = xr , dan kembali kelangkah 2 * Jika f(x1).f(x2) = 0, akar setara xr, perhitungan dihentikan, atau bisa juga : Dimana ε adalah harga toleransi yang dibuat.
Contoh : Carilah akar persamaan dari : Penyelesaian: Hitung nilai pada interval antara 2 titik untuk x=1, untuk x=2
Fungsi diatas adalah kontinyu, berarti perubahan tanda dari fungsi antara x=1 dan x=2 akan memotong sumbu x paling tidak satu kali. titik perpotongan antar sumbu x dan fungsi merupakan akar-akar persamaan. hitung nilai , kemudian hitung fungsi Langkah selanjutnya adalah membuat setengah interval berikutnya untuk membuat interval yang semakin kecil, dimana akar persamaan berada. Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel hasil perhitungan:
3. Metode Regula Falsi. Kekurangan metode bisection adalah membagi dua selang diantara x1 dengan x2 menjadi dua bagian yang sama, besaran f(x1) dan f(x2) diabaikan. Misalnya, jika f(x1) lebih dekat ke nol daripada f(x2), kemungkinan besar akar akan lebih dekat ke x1 daripada ke x2.
x1 x2 f(x1) f(x2) x y
Algoritma : Pilih x1 bawah dan x2 (puncak) untuk taksiran akar, sehingga perubahan fungsi mencakup seluruh interval. Hal ini dapat diperiksa dengan: f(x1) . f(x2) < 0 Taksir akar xr, ditentukan oleh: Buat evaluasi berikut untuk memastikan harga akar : Jika , maka akar berada pada bagian interval bawah, maka , kembali ke langkah 2. Jika maka akar berada pada bagian interval atas, maka , kembali ke langkah 2. Jika , akar setara xr maka hentikan perhitungan.
Contoh: ditentukan ; subtitusikan pada persamaan ; maka nilai
Tabel hasil perhitungan:
4. Metode Secant Metode ini memerlukan dua taksiran awal akan tetapi karena f(x) tidak disyaratkan untuk berganti tanda diantara taksiran-taksiran, maka metode ini tidak digolongkan sebagai metode pengurung. Persamaan yang dipakai metode secant adalah
y f(x1) f(x2) x2 x1 x3 x
Algoritma : Pilih x1 bawah dan x2 (puncak) untuk taksiran akar. Taksir akar xn+1, ditentukan oleh: Perhitungan dihentikan jika f(x n+1) ≈ 0 atau Є = yang ditentukan
Contoh: Ditentukan taksiran awalnya adalah : X1 = 1 X2 = 2
Tabel hasil perhitungan:
5. Metode Newton Rhapson Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar-akar dari suatu persamaan. Jika perkiraan dari akar adalah xi, suatu garis singgung dapat dibuat dari titik (xi, f(xi). Titik dimana garis singgung tersebut memotong sumbu x biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat dari nilai akar.
y x2 x1 x
Algoritma : Tentukan nilai x1 sebagai terkaan awal Buat taksiran untuk x1+n dengan persamaan : Perhitungan dihentikan jika f(x n+1) ≈ 0 atau Є = yang ditentukan
Contoh : Ditentukan taksiran awal x1 = 2
Tabel hasil perhitungan:
6. Metode Iterasi Fixed Point Teknik iterasi fixed point dijalankan dengan cara membuat fungsi f(x) menjadi bentuk fungsi implisit f(x)=0 kemudian x=g(x), iterasi yang digunakan adalah dalam bentuk persamaan; xn+1 = g(xn)
Algoritma : Tentukan nilai taksiran awal xn Lakukan perhitungan taksiran akar dengan mempergunakan persamaan; Xn+1=g(xn) Perhitungan dihentikan jika;
Contoh: X2 - 3x + 1 = 0 3x = x2 + 1 X = 1/3 (x2 +1) ε = 0,001 Tabel Hasil Perhitungan Ditentukan x0 = 2 X= 1/3(22+1) = 1,667 Іx1 – x0І= 1,667 – 2 = 0,333