Ayorek! Amplifikasi Publik Kathleen Azali

Beberapa Projek Kami

Surabaya Book Map Available online & printable (PDF)

Beside our own program, we OPEN OUR SPACE FOR PUBLIC LEARNING & SHARING

THINK OF a talk, workshop, gig, or screening. THINK OF a talk, workshop, gig, or screening. Anyone can… Submit a PROPOSAL online Submit a PROPOSAL online TALKS /WORKSHOP / SCREENING/ GIG/ &c. And turn it into

Online & print publications (web, social media, digital print / print-on-demand, etc.) Fotokopi

Tujuan Ayorek! Membuat and menyebarluaskan pengetahuan mengenai Surabaya, untuk orang-orang Surabaya maupun di luar Menjembatani dan memfasilitasi dialog antara berbagai individu maupun kelompok yang sebelumnya tak terhubung Menyediakan platform di mana karya-karya populer maupun tulisan akademis mengenai Surabaya dapat bersilangan dalam berbagai format dan media

Audiens Ayorek! Orang yang (berencana) tinggal di atau berkunjung ke Surabaya Makhluk penasaran, memiliki minat blusukan dan mencari tahu tentang Surabaya Batasan: Banyak ditentukan oleh akses internet  kelas menengah?  usia tahun? Ke depan, kami ingin lebih menjangkau publik yang lebih muda. Termasuk international audience

Kenapa?

Perkembangan hubungan kolaborasi baru dari perkenalan  tidak terjamin Pembangunan hubungan yang lebih intens melalui acara: kopdar, workshop, festival, diskusi, cangkruk, projek. Individu/kelompok terangkat, mendapat exposure media / tawaran kerja / projek kampus, dsb.

Perkembangan hubungan Kerjasama masih ad hoc, berjangka pendek, dan banyak taktik penyesuaian Ada tujuan jangka panjang, tapi banyak penyesuaian dan kompromi

“Komunitas”, “kolaborasi”, “partisipasi” Istilah yang jinak, seolah selalu positif Seolah tanpa perhitungan atau timbal balik Komunitas  sekedar komunitas minat/hobi Reduksi ke “passion”  mengabaikan relasi kekuasaan, modal, hubungan sosial, kondisi lapangan yang tidak rata

Amplifikasi publik? Belum maksimal — jangkauan masih terbatas Perlu masuk dalam tatanan formal – melalui lembaga pendidikan? Batasan? Perlu, tapi tidak absolut –Geografis (lokasi, kapasitas ruang) –Temporal (jam operasional, jam kerja) –Primordial –Ideologi –Jenis kelamin –Dsb

Bagaimana kita memetakan pengalaman, memetakan komunitas, memetakan individu? Bagaimana kita menandai ingatan, gagasan, dan eksistensi, tanpa kehilangan terlalu banyak konteks? Bagaimana memetakan atau membuat kerangka dari hal-hal yang bersifat cair tersebut, menjadi kode-kode yang dapat didefinisikan, dimasukkan dalam rak atau kolom, dan dapat dibongkar pasang?

Apa dasar pilihan dan batasan tersebut? Subjektif, tapi perlu ada landasan pemikiran, alat evaluasi yang dapat diuji dan dipertanggungjawabkan ke publik yang lebih luas selain diri sendiri. Setiap orang memiliki hak dalam proses pemilihan untuk mengangkat subjek pilihannya Tapi pengetahuan dan kekuasaan si pemilih ini dibentuk dan membentuk berbagai batasan. Selalu ada resiko kita memaksakan kebenaran, truth-value kita pada pihak yang mungkin tidak merasa cocok dengan nilai yang kita pegang.

Apakah yang kami angkat karenanya cukup beragam dan inklusif, ataukah publik dan suara yang kami amplifikasi malah menguatkan status quo? Seberapa relevan hal yang kami amplifikasi tersebut bagi lingkungan sekitar? Keputusan pemilihan sebagai cara untuk membangun pemahaman mengenai nilai bersama yang kita pegang dan dapat berubah- ubah, dan mengenai subjek pemilihan. Ketegangan: kualitas > < kolektif

TERIMAKASIH! c2o.library ayorek.org