INDERA Ratna Damayanti
INDERA Penglihatan lobus oksipitalis Pendengaran lobus parietal-temporalis Pembauan lobus temporalis Pengecapan thalamus Keseimbangan cerebrum
INDERA
INDERA PENGLIHATAN FUNGSI MATA : Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berupa berkas cahaya pada retina dengan perantaraan n. optikus dan menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan di otak untuk ditafsirkan.
BAGIAN LUAR MATA : Fungsi : melindungi mata dari iritan dan cedera. Terdiri dari : KELENJAR LAKRIMALIS KONJUNGTIVA KELOPAK MATA
BAGIAN-BAGIAN MATA : SKLERA - Kantong tebal terdiri dari jaringan fibrosa membungkus bola mata. - Mempertahankan bentuk bulbus okuli. KORNEA - Membiaskan berkas cahaya sehingga tidak berpencar.
CHOROID - Membran berpigmen melanin yang berfungsi mencegah pantulan cahaya. - Mengandung banyak pembuluh darah. AQUEOUS HUMOR = cairan bilik mata - Cairan di depan lensa cairan ekstrasel LENSA KRISTALINA - Masa tembus cahaya berbentuk bikonkaf - Fungsi : Memfokuskan cahaya
VITROUS HUMOR - Cairan di belakang lensa seperti agar-agar mengandung mukoprotein. RETINA - Terdapat reseptor peka cahaya. IRIS - Mengandung pigmen berwarna
PUPIL - Mengatur masuknya cahaya - Terdapat 2 otot : M. dilatator pupillae dilatasi pupil (midriasis) M. sphincter pupillae konstriksi (miosis) OTOT-OTOT MATA ( 7 buah )
Fovea Centralis: - penipisan retina di tengah Macula lutea (bintik kuning) - mrpk Pusat ketajaman penglihatan
RETINA TERDIRI DARI 10 LAPISAN (dr luar ke dalam): lapisan pigmen melanin lapisan sel-sel fotoreseptor membran pembatas luar lapisan inti luar lapisan fleksiform luar lapisan inti dalam lapisan fleksiform dalam lapisan sel-sel ganglionik serat saraf mata membran pembatas dalam
6 MACAM SEL di retina : SEL RESEPTOR ( fotoreseptor) SEL BATANG bayangan hitam putih - banyak di perifer retina SEL KERUCUT bayangan berwarna - banyak di fovea sentralis SEL HORISONTAL - Terletak secara lateral menghubungkan sel kerucut dan sel batang ke satu sama lain dan ke sel bipolar.
SEL BIPOLAR - Meneruskan sinyal dari fotoreseptor ke sel ganglion. SEL AMAKRIN - Menghubungkan secara lateral antara sel bipolar dan sel ganglion atau sel ganglion satu sama lain. SEL GANGLION - Meneruskan sinyal dari sel bipolar untuk dilanjutkan ke saraf optikus yang akan di tafsirkan di korteks serebri (otak) . SEL INTERFLEKSIFORM - Menyampaikan sinyal dari lapisan fleksiform dalam ke lapisan fleksiform luar.
Retina Mengandung: Reseptor penglihatan - sel Rods (batang) memp fotopigmen : rhodopsin - sel Cones (kerucut) memp fotopigmen : - erythrolabe - chlorolabe - cyanolabe
Bayangan Retina Obyek Memantulkan gelombang cahaya (berkas cahaya) Dibiaskan lensa Retina (reseptor) Berkas cahaya datang 6 m dibiaskan sejajar ke focus utama Berkas cahaya datang < 6 m dibiaskan divergen/ menyebar
Refraksi Berkas cahaya akan berbelok/ berbias/ mengalami refraksi, bila : Berjalan dari satu medium ke medium lain yang berbeda kepadatannya Kecuali bila jatuh tegak lurus
Sel batang maupun sel kerucut terdiri dari 3 segmen utama , yaitu : Segmen luar, berhubungan dengan lapisan pigmen retina. Di dalamnya terdiri dari ratusan hingga ribuan lempeng yang mengandung pigmen peka cahaya. Segmen dalam, mengandung sitoplasma, mitokondria beserta organela lainnya dan inti. Mitokondria berperan dalam menye-diakan energi untuk berfungsinya foto-reseptor.
Badan sinaps, berhubungan dengan sel neuron berikutnya, yaitu sel bipolar dan sel horizontal. Di dalamnya banyak terkandung neurotransmiter.
Fotokimia penglihatan Rodopsin monokromatik sangat peka cahaya Pigmen kerucut (warna) penglihatan warna penglihatan tajam kurang peka cahaya Melanopsin pengenal kuat cahaya
Bahan penting bagi proses fotokimiawi penglihatan : 1. PIGMEN RHODOPSIN - Dihasilkan oleh fotoreseptor yang akan terurai bila terkena cahaya ( absorpsi energi cahaya). 2. VITAMIN A - Komponen penting pada zat fotokimia (sbg prekursor pigmen rhodopsin).
Fototransduksi
TAHAP BERKAS CAHAYA OTAK CAHAYA KORNEA AQUEOUS HUMOR LENSA VITREOUS HUMOR RETINA SARAF OPTIKUS & TRAKTUS OPTIKUS KORPUS GENIKULATUM LATERAL DI TALAMUS KORTEKS PENGLIHATAN DI LOBUS OKSIPITALIS.
AKOMODASI ; - Perubahan bentuk lensa agar bayangan jatuh tepat di retina. Dikontrol : n. II, III, IV dan VI. - Proses dimana kecembungan lensa mata diperbesar krn proses aktif otot mata - Melihat jauh/ istirahat : lensa pipih Melihat dekat : lensa cembung GLAUKOMA : - Tekanan intraokular meningkat (> 15 mmHg), disebabkan produksi Aqueus humor berlebihan.
Akomodasi Proses dimana kecembungan lensa mata diperbesar krn proses aktif otot mata Melihat jauh/ istirahat : lensa pipih Melihat dekat : lensa cembung
Pupil mata Cahaya gelap : pengaruh simpatis kontraksi otot polos radialis midriasis / m’lebar Cahaya terang : pengaruh parasimpatis kontraksi otot polos sirkularis miosis /menyempit
INDERA PENDENGARAN SUARA : Serangkaian gelombang bertekanan yang merambat dalam udara.
TELINGA DIBAGI MENJADI : TELINGA LUAR Fungsi : mengumpulkan suara memperkuat resonansi membrana timpani TELINGA TENGAH F : meneruskan getaran ke telinga dalam. TELINGA DALAM F : mengubah suara menjadi impuls saraf.
TELINGA LUAR, terdiri dari : AURICULA/PINNA - membantu lokalisasi suara MEATUS AUSTIKUS EKSTERNUS saluran tempat lewatnya gelombang suara ke telinga tengah mengandung rambut, kel. sebasea, kel. keringat MEMBRANA TIMPANI tempat gelombang suara diubah menjadi getaran bagian tengahnya berhubungan dengan tangkai maleus.
TELINGA TENGAH, terdiri dari : Tulang –tulang pendengaran yang saling bersendi : MALEUS, INKUS, STAPES. Membran Ovale : - Membran kecil di pintu masuk telinga dlm. Tuba Eustakius menghubungkan telinga dengan hidung dan tenggorokan
TELINGA DALAM a. Luar labirin bertulang tdpt : kohlea, vestibulum dan kanalis semisirkularis b. Dalam labirin membranosa tdpt : utrikulus dan sakulus
TELINGA
Ear Anvil Auditive nerve Hammer Cochlea Stirrup Eardrum
KOHLEA membran Reissner tipis membran basilaris kuat Bentuk seperti pipa yang melingkar-lingkar. Terdiri dari : skala vestibuli, berisi cairan perilimfe membran Reissner tipis skala media endolimfe membran basilaris kuat skala timpani perilimfe
KOHLEA
Organ Corti : impuls saraf sebagai jawaban terhadap Fungsi : organ reseptor yang menimbulkan impuls saraf sebagai jawaban terhadap getaran membran basilaris. Bentuk : sekumpulan sel-sel rambut yang berfungsi sebagai reseptor suara yang terletak diatas membran basilaris. Bagian dasar sel-sel rambut terjerat dalam jaringan ujung-ujung saraf ganglion spiralis saraf kohlear
Organ of Corti
ORGAN CORTI Organ reseptor yg membangkitkan impuls saraf sbg respon thd getaran membrana basilaris Mengandung sel rambut (hair cells) yg peka thd perub elektro mekanik diteruskan ke pusat pendengaran (Cortex Auditorius)
Perjalanan suara dalam telinga Suara membrana timpani tulang pendengaran perilimfe endolimfe organ Corti. Sinyal pendengaran masuk ke otak lewat n. VIII Nukleus olivaris superior dan kolikulus inferior di batang otak korpus genikulatum mediale talamus korteks pendengaran di lobus temporalis.
Perjalanan gelombang suara
ADA 2 MACAM TULI : TULI KONDUKSI Kegagalan penghantaran suara dari membran timpani melalui susunan tulang pendengaran ke kohlea. TULI SARAF Kegagalan sinyal pendengaran untuk mencapai korteks pendengaran.
INDERA PENGECAP DAN PENGHIDU Kedua indera tsb menggunakan : KEMORESEPTOR Jenis reseptor untuk indera pengecap dan penghidu yang diaktifkan oleh rangsangan kimiawi.
makanan harus dilarutkan oleh saliva berdifusi ke dalam pori yang mengandung mikrovili. Bagian-bagian lidah : - radiks lingua : pangkal lidah - dorsum lingua : punggung lidah - apeks lingua : ujung lidah
Sistem pengecapan Papila Taste bud : 3.000 - 10.000 bentuk ovoid 50-80 m Taste cell : 30-100 per taste bud - Mikrovili - Asal : diferensiasi sel basal - Masa hidup 10 hari
3 TIPE PAPILLAE 1. FILIFORM - tidak terdapat taste bud 2. FUNGIFORM - tiap 1 papila mengandung 5 taste bud 3. CIRCUMVALLATE - bentuk seperti huruf V - tiap 1 papila mengandung 100 taste bud
TASTE BUDS Reseptor sensorik untuk pengecapan. - Letak : lidah, dinding posterior mulut dan pharing anterior terdiri dari : sel-sel reseptor pengecap berbentuk epi-teloid yang tersusun mengelilingi pori dalam membran mukosa mulut dan dipermukaannya terdapat mikrovili yang dapat mendeteksi bermacam rasa.
4 macam rasa kecap utama : asin ujung lidah dan samping kiri dan kanan manis ujung lidah asam samping kiri dan kanan pahit pangkal lidah
Perjalanan sinyal saraf Sinyal saraf dari taste buds traktus solitarius di medula talamus korteks serebri. Lidah dipersarafi oleh : n. XII, n. VII dan n. IX.
4 macam rasa kecap
Jaras Pengecapan Gyrus Postsentralis Talamus Nukleus Solitarius N.VII N.IX N.XII Taste cell
SEL OLFAKTORIUS Sel reseptor yang menghasilkan sensasi bau - Letak : puncak rongga hidung Sel-sel saraf yang mempunyai tonjolan berupa silia yang dapat mendeteksi berbagai macam bau-bauan.
Nasal cavity
SEL OLFAKTORIUS
Olfactory bulb
Syarat dapat membau : Bahan/ sumber pembauan/ odorant : 1. Dapat menguap 2. Larut dalam cairan mukosa olfactorius
Mekanisme pembauan Bau/odorant ↓ Menembus mukosa membran olfactorius Reseptor olfactorius (hair cells) Pyriformis↔ Hipotalamus ↔ sistem limbik
Bau sel olfaktorius N Bau sel olfaktorius N. Olfaktorius dari bulbus olfaktorius traktus olfaktorius lobus temporalis Kelainan pada penciuman - Daya penciuman melemah bila selaput lendir di hidung sangat kering / terlalu basah / membengkak. - Daya penciuman hilang akibat komplikasi dari suatu cedera kepala.
Keseimbangan Organ : - Vestibulum - Kanalis semisirkularis mengandung reseptor sel rambut yg peka thdp gerakan dan posisi tubuh. Apabila kepala diputar, sel rambut melengkung di dlm endolimfe timbul potensial aksi.
Organ Pengatur Keseimbangan