ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)
POKOK KAJIAN ISBD Pengantar ISBD Manusia Sebagai Makhluk Budaya Manusia dan Peradaban Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial Manusia, Keseragaman, dan Kesederajatan Moralitas dan Hukum Manusia, Sains dan Teknologi Manusia dan Lingkungan
Macam-Macam Bentuk Perubahan Kebudayaan Evolusi: Perubahan kebudayaan yg terjadi secara lambat dg arah perubahan untuk mencapai bentuk yang lebih sempurna. Revolusi: Proses perubahan kebudayaan yg terjadi secara cepat, shg perubahan itu segera terlihat dan dapat dirasakan masyarakat. Inovasi: Proses perubahan kebudayaan yang terja-di disebabkan oleh berbagai faktor yg berasal dari dalam diri masyarakat itu sendiri. Defusi: Proses perubahan kebudayaan yg terjadi disebabkan oleh faktor-faktor dari luar masyarakat masyarakat itu sendiri.
Perubahan Kebudayaan Terjadi Dlm Diri Individu Ketika Proses Internalisasi: Suatu proses dari berbagai pengeta-huan yg berada di luar diri individu dan masuk menjadi bagian dari diri individu. Sosialisasi: proses penyesuaian diri seorang indi-vidu ke dalam kehidupan kelompok tempat indivi-du itu berada, sehingga kehadirannya dapat diteri-ma oleh anggota kelompok yang lain. Enkulturasi: Proses ketika individu memilih nilai-nilai yang dianggap baik dan pantas untuk hidup bermasyarakat, sehingga dapat dipakai sebagai pedoman bertindak.
Konstruk cinta asmara Kasih sayang Belas kasihan pemujaan kK
Macam-Macam Bentuk Perilaku di Masyarakat Cultural lag: penggambaran keadaan ma-syarakat yang dengan mudah menyerap bu-daya yang bersifat material tetapi belum mampu untuk mengadaptasi budaya yang bersifat non-material. Deviant behavior: salah satu bentuk perila-ku sosial yang menyimpang di masyarakat.
Macam-Macam Peristiwa Kontak Budaya Asimilasi: proses bertemuanya dua atau lebih bu-daya yang berbeda, dan masing-masing unsur bu-daya tersebut saling ber-interaksi secara intensif dan menghasilkan budaya baru. Ciri khas dari ma-sing-masing unsur budaya tersebut sudah tdk tam-pak lagi. Akulturasi: bertemunya dua atau lebih kebudayaan yg berbeda, yang masing-masing unsurnya saling bersentuhan dan saling meminjam dengan tidak menghilangkan ciri khas masing-masing budaya tersebut.
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Sikap Menerima Perubahan Kebutuhan Keuntungan langsung yg dpt dinikmati Senang thd sesuatu hal yg baru (novelty) Sifat inovatif yg selalu ingin berkreasi.
Sikap Menolak Perubahan Dikarenakan Hal-hal yang baru dianggap merugikan Bertentangan dengan tata nilai yang sudah ada sebelumnya Menolak karena tanpa alasan yang jelas.
Sistem Nilai dan Pandangan Hidup Sistem nilai merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat. Pandangan hidup atau world view adalah suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan, atau individu-individu di dalam masyarakat.
Mentalitas Nilai Budaya Tradisional dan Modern Hidup dikuasai alam Banyak bergantung pd kaum kerabat Orientalisme pada kehidupan desa Gotong royong Hubungan keturunan Info media kurang penting Memandang rendah kapasitas orang lain Percaya dg orang lain Pandangan aktif thd hidup Tdk bergantung pada kaum kerabat Orientalisme thd kehidupan kota Individualisme Condong pd hubungan demokratis Butuh media massa Pandangan sama rata untuk maju Kurang percaya dg orla
Lanjutan Mentalitas Tradisional dan Modern Berpandangan feodal thd dunia kerja Mengagungkan pranatanya sendiri Tidak mengutamakan mutu karya Tdk berani mengambil resiko dlm berkarya Orientasi thd keluarga inti sangat besar Aktivitas religi sangat tinggi sbg kebutuhan hidup Menghargai pekerjaan lapangan Segan thd pranata luar Mengutamakan mutu hasil karya Berani mengambil resiko dlm berkarya Orientasi thd keluarga inti kecil Aktivitas religi rendah
Ukuran Tindakan Manusia Didasarkan pada seberapa besar tindakan itu dapat menguntungkan serta menyempurnakan kemanusiaan masyarakat lain disekitarnya. Akal dan budi manusia menampakkan dirinya sbg pencipta kebahagiaan manusia yang bersifat non spiritual dan spiritual serta menuntun dan menga-rahkan tindakan manusia yang sesuai dengan nilai moral.
Keistimewaan Manusia Perlu Dipahami Sebagai Bekal “tahu diri” bahwa manusia hanya sbg salah satu makhluk ciptaan dari Allah. Untuk memahami Firman Allah dlm. Surat At Tin, ayat 4-6 yang artinya: “Sesungguhnya telah Aku ciptakan manusia itu dalam sebaik-baiknya cipta-an.Kemudian akan aku kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang yang ber-iman dan berbuat kebajikan. Bekal ‘mawas diri’ agar tidak sombong, takabur, dan kufur nikmat atas kekayaan, jabatan, dan ke-kuasaannya, sehingga paham akan amanahnya.
Budaya manusia harus dikembangkan dg etika, karena: Budaya sbg bentuk perilaku diri manusia. Manusia sbg inti & puncak sgl kebudayaan. Pengembangan budaya tanpa etika akan dpt membawa kehancuran manusia itu sendiri. Budaya sbg bentuk keberadaban manusia. Peradaban sebagai wujud nyata tingkat kebudayaan manusia itu sendiri.
Tahap-Tahap Kebudayaan Tahap mistis: tahap dimana manusia merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib yang ada di sekitarnya. Tahap ontologis: suatu tahap dimana sikap manusia sudah tidak lagi hidup dalam kepungan kekuasaan mistis, melainkan ingin meneliti segala hal ikhwal. Tahap fungsional: sikap manusia yang sudah ber-usaha untuk mengadakan relasi-relasi baru dengan alam sekitarnya secara fungsional.
Lima Masalah Pokok yang Dihadapi Manusia Hakekat dari hidup manusia Hakekat dari karya manusia: makna dan fungsinya Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu Hakekat manusia hubungannya dengan alam sekitar Hakekat manusia hubungannya dengan manusia
Identifikasi Suatu Kebudayaan Hanya ada dalam kehidupan manusia Hanya diperoleh dalam anggota masyarakat Diwariskan dengan cara belajar Berwujud material dan non material
Manusia sbg Pencipta Kebudayaan Kelakuan manusia didasarkan pada akalnya Kehidupan manusia berlangsung atas bantuan peralatan sbg hasil kerja akalnya Perilaku manusia didapat dan dibiasakan dengan proses belajar Dengan akalnya manusia memiliki alat komunikasi berupa bahasa Pengetahuan manusia bersifat akumulatif Dengan akalnya manusia dpt merumuskan segala pengetahuannya yang bersifat akumulatif Sistem pembagian kerja manusia lebih kompleks Masyarakat manusia beraneka ragam.
VISI ISBD Menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika, dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dlm mengantarkan mhs mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang: 1. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemarta-batan sbg individu dan makhluk sosial di dlm ke-hidupan bermasyarakat dg berpedoman kpd kebu-dayaan melalui pranata pendidikan. 2. Tanggung jawab manusia thd sumber daya alam dan lingkungannya dlm berkehidupan bermasyara- kat baik nasional, global, yg membatasi tindak ke- karyaan seseorang sesuai dg kompetensi keahlian- nya.
MISI ISBD Memberikan landasan pengetahuan dan wa-wasan luas serta keyakinan kpd mhs sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk sosial yg beradab, bertanggung ja-wab thd sumber daya alam dan lingkungan-nya.
Kompetensi MBB Agar mhs menguasai kemampuan berpikir rasio-nal, berwawasan luas, berjiwa besar sbg manusia intelektual beradab dan bermartabat yg bertang-gung jawab thd. : A. Terwujudnya estetika, etika & moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat. B. Terpeliharanya sumber daya alam dan lingku-ngannya.
KOMPETENSI ISBD Menguasai pengetahuan ttg keanekaragaman, ke-sederajatan, dan kebermartabatan manusia sbg in-dividu dan makhluk sosial dlm berkehidupan ber-masyarakat. Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budaya yg menjadi pedoman bagi kete-raturan dan kesejahteraan hidup dlm menata hidup kebersamaan dlm masyarakat.
TUJUAN ISBD Mengembangkan kesadaran mhs menguasai pe-ngetahuan ttg keanekaragaman dan kesederajatan manusia sbg individu & makhluk sosial dalam ke-hidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap kritis, peka & arif dlm me-mahami keragaman dan kesederajatan manusia dg landasan nilai estetika, etika dan moral dalam ke-hidupan bermasyarakat. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yg luas serta keyakinan kpd mhs sbg bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu & makhluk sosial yg beradab dlm mempraktikkan pengetahu-an akademik dan keahliannya.
Hakekat Kebudayaan Penjilmaan manusia dalam menghadapi waktu, peluang, keinambungan dan per-ubahan yakni sejarah. Kebudayaan merupakan perwujudan dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Sbg makhluk budaya manusia berkemam-puan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sbg makhluk berbudaya, manusia mendayakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya & masy demi kesempurnaan hidupnya.
Pengertian cipta, karsa, dan rasa Cipta: kerinduan manusia untuk mengeta-hui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, baik lahir maupun batin. Karsa: kerinduan manusia untuk menginsyafi ttg “sangkan paran”, dari mana manusia itu ada (sangkan) dan kemana manusia kembali (paran). Rasa: kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan.
Wujud Kebudayaan Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Menurut J.J. Honigmann berdasarkan gejalanya wujud kebudayaan dpt debedakan meliputi: ideas, activities, dan artifact. Menurut Koentjoroningrat: 1) suatu kompleks ide-ide, gagasan nilai-nilai, norma-norma, dsb.2) kompleks aktivitas serta tindakan berpola manusia dlm masyarakat; 3) benda-benda hasil karya manusia.
7 Unsur Kebudayaan Universal 1. Sistem religi dan upacara keagamaan 2. Sistem organisasi kemasyarakatan 3. Sistem pengetahuan 4. Sistem bahasa 5. Sistem kesenian 6. Sistem mata pencaharian hidup 7. Sistem teknologi dan peralatan
Berbagai Pemahaman Cinta Cinta: perpaduan rasa simpati antara dua manusia yang tidak terbatas antara wanita dengan pria. Cinta ibarat seni untuk menggapainya perlu pengetahuan dan latihan.
Sudut Pandang Tentang Cinta 1. Sebagai masalah dicintai bukan masalah mencintai. 2. Masalah objek bukan masalah bakat. 3. Cinta tidak perlu dipelajari. Menurut Erich Fromm cinta sebagai suatu seni, maka memerlukan syarat: 1. Perlu pengetahuan dan latihan 2. Sebagai suatu kegiatan, bukan pengaruh yg pasif 3. Salah satu esensinya adalah adanya kreativitas, terutama memberi bukan hanya menerima. 4. Mempunyai pengertian dg konstruk lain: kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, dan pemujaan.
Pengertian Kasih Sayang 1. Perasaan sayang, cinta, dan suka kepada orang lain. 2. Dituntut ada dua orang yang terlibat: yg mencurahkan dan yg menerima. 3. Faktor perhatian menjadi hal penting dlm hal kasih sayang.
Unsur Kasih Sayang 1. Tanggung jawab 2. Pengorbanan 3. Kejujuran 4. Saling percaya 5. Saling pengertian 6. Saling terbuka Luapan kasih sayang dapat dirasakan oleh siapa saja tidak sebatas anggota keluarga: suami-istri dan anak-anak, melainkan dapat juga pada suatu institusi kelembagaan atau kelompok.
Contoh Kasus Hub. Kasih Sayang Orang Tua Dan Anak 1. Jika orang tua dan anak aktif diprediksi akan terjadi hubungan: intim, mesra, saling mencintai, menghargai, dan membutuhkan. 2. Jika orang tua aktif dan anak pasif: anak takut, minder, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, tidak mampu berdiri sendiri. 3. Jika anak aktif dan orang tua pasif: terjadi adanya kurang kurang perhatian. 4. Jika anak pasif dan orang tua pasif: dingin, tidak ada rasa kasih sayang.
Bagaimana Islam Menempatkan Cinta Dalam Kehidupan Cinta dan kasih sayang dalam Islam ditempatkan sebagai landasan dasar kehidupan. Dengan cinta manusia dapat melakukan ritualitas ibadah yang sebenarnya. Berbagai contoh bukti bahwa Islam menempatkan cinta dan kasih sayang sebagai hal yang penting: 1. Semua wujud ritual ibadah dalam Islam selalu menempatkan nilai cinta kasih yang tertuju pada hubungan horisontal dan vertikal, misalnya dalam sholat selalu disertai dengan menebar doa pada sesama sebagai wujud cinta kasih pada sesama manusia dan pemujaan pada Yang Maha Kuasa. 2. Rukun Islam sendiri menempatkan syarat berzakat sebagai wujud kepedulian sosial pada fakir miskin.
Yang Mempengaruhi Perasaan Cinta dalam Diri Manusia 1. Akal Budi: tanpa pamrih dipandang sebagai cinta sejati. 2. Nafsu: dengan pamrih (utilitaris), yang dilakukan untuk kepentingan diri sendiri. Tugas manusia sebagai pengemban nilai moral dapat membawa perasaan cintanya yang sesuai dengan esensi kemanusiaannya.
Kriteria Cinta Kasih Sejati Berangkat dari rasa tenggang rasa Tidak ada kehendak untuk memiliki apalagi menguasai. Yang ada rasa solidaritas. Senasib sepenanggungan. Tidak menimbulkan kewajiban melainkan tanggung jawab. Tidak menuntut balas melainkan lebih banyak memberi.
Karakteristik Kemesraan Dari kata “mesra” yang berarti ada perasaan simpati yang akrab, yang dijalin adanya hubungan antara pria dengan wanita, suami dengan istri. Tertanam adanya perwujudan kasih yang mendalam. Mampu mendorong adamya kreativitas, nisalnya dalam bidang seni.
Prinsip Pemujaan Perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Merupakan inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Wujud cinta yang mutlak. Ungkapan rasa syukur terhadap yang Maha Rohman dan Rohim.
Surat Alquran yang Terkait Dengan Hal Tersebut Al Furqon, ayat 59-60: Tuhan telah menciptakan langit dan bumi serta apa saja di antara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya, Dia Maha Pengasih, Maha Penyayang, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang persoalan apa saja yang perlu diketahui. Mereka manusia sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Rum, ayat 1-2: Muliakanlah Dia sebagai Allah atau mengucapkan syukur kepada-Nya.
Lanjutan Perintah Takwa Kepada Allah Dalam Hadist Muttafaqun’alaih: Barang siapa yang menghubungkan Aku, maka Allah akan menghubungkan-nya, dan barang siapa yang memutuskan Aku, maka Allah akan memutuskan-nya. Hadist R.W. Ahmad dan Turmudi, dari Mu’adz: Bertakwalah engkau dimana saja engkau berada. Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Perbuatan baik bisa menghapus perbuatan buruk dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik.
Tiga Hal Ketakutan Manusia (Menurut Talcott Person) Ketidakmengertian manusia dalam menghadapi masalah kematian. Kemampuan manusia yang terbatas dalam mengatasi masalah tersebut. Kelangkaan akan hal yang dapat memberi kepuasan.
Reaksi Terhadap Ketiga Hal Melakukan pemujaan terhadap Tuhan, yang implementasinya dapat dilakukan di rumah, masjid, gereja, pura, candi, kuil, dll. Melakukan berbagai kreativitas budaya dan seni sebagai bentuk pengagungan. Reaksi yang salah penyalurannya terhadap ketiga hal tersebut dapat menimbulkan perilaku yang asosial dan anti sosial.
Fungsi Tempat Beribadah Memberi dukungan emosional dan moral. Menjadi sarana hubungan transendental. Mengkramatkan dan mensucikan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. Memberi identitas pada individu dan kelompok. Memberi indikasi adanya siklus pertumbuhan (life cycle).
Komponen Sistem Religi Emosi keagamaan Sistem keyakinan Sistem upacara keagamaan Kelompok keagamaan atau umat
Efek Emosi Keagamaan (Religius Emosion) Mendorong orang melakukan tindakan religi. Membuat suatu benda, tindakan, dan gagasan memperoleh nilai keramat dan disucikan (sacred value).
Beragam Bentuk Sistem Keyakinan Muncul konsepsi Dewa-Dewa (Mitologi) dan esensi ketuhanan. Muncul konsepsi kosmogoni, yaitu peristiwa terjadinya alam semesta. Muncul konsepsi kosmologi, yaitu masalah bentuk dan sifat-sifat alam. Muncul konsepsi tentang hidup dan maut. Muncul konsepsi alam nyata dan alam gaib.
Empat Macam Aspek Sistem Upacara Keagamaan Tempat upacara keagamaan Waktu upacara keagamaan Benda-benda dan alat upacara Pelaku peribadatan dan pemimpin upacara
Sub-Unsur Umat Beragama Pengikutnya Hubungan antara pengikut agama Hubungan antara pengikut dengan pemimpin agama Organisasi para umat Kewajiban serta hak-haknya
Aspek Sistem Ilmu Gaib Memiliki konsepsi dan ajaran Pengikut Sistem upacara Pemimpin danpelaku upacara Peralatan dan tempat
Memahami Keindahan Semakin tinggi pengetahuan seseorang, semakin besar pula hasrat dan keinginan seseorang untuk menghargai keindahan. Penghayatan arti dan fungsi keindahan akan memperluas wawasan, pandangan, penalaran, dan persepsi. Keindahan berasal dari kata indah, yang berarti bagus, permai, cantik, elok, permai, dan lain-lain.
Identivikasi Keindahan Identik dengan kebenaran, bernilai sama yaitu abadi dan punya daya tarik yang bertambah. Bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, mode dan selera, kedaerahan dan lokal.
Keindahan Menurut Plato Meliputi dunia ide dan dunia nyata. Bercirikan kesederhanaan dan keistimewaan Pengetahuan murni (episteme) lebih tinggi nilainya daripada pengetahuan semu (dosa) Ia menekankan pada arti suatu ide (eidos), yang bukan ide adalah berhala (eidola)
Tiga Macam Bentuk Keindahan 1. Keindahan yang didasarkan pada keseimbangan keteraturan, ukuran dll. Tokohnya: Pythagoras, Plato, Thomas. 2. Keindahan adalah jalan untuk menuju kontem-plasi. Tokohnya: Plato, Platinos, Agustinus. 3. Keindahan yang didasarkan pada perhatian em-piris yang terjadi dalam diri subjek. Tokohnya: Aristoteles dan Rhomas.
Keindahan Menurut Konsepnya The Liang Gie Keindahan dalam arti luas: ide kebaikan, watak, hukum, pikiran, pendapat dll. Keindahan dalam arti estetik, yang meliputi keindahan symmetria didasarkan penglihat-an dan harmonia yakni keindahan yang didasarkan pada pendengaran disebut harmonia.
Ragam Keindahan Dalam Arti Luas Keindahan seni Keindahan alam Keindahan moral Keindahan intelektual
Katagori Estetik Estetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dg segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti sempit, meliputi benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, terkait dengan bentuk dan warna.
Hakekat Keindahan Sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita adalah kesatuan (unity), kebalikan (contrast), keseimbangan (balance). Jadi, keindahan dapat dipandang sebagai kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony), kesimetrisan (symetry), pertentangan (contrast).
Nilai Estetik Segala sesuatu yang tercakup dalam kein-dahan. Keberhargaan dan kebaikan Realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dengan kegunaan. Ada yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Makna keindahan Menurut Para Pakar Keseluruhan yg tersusun secara teratur Yang baik, memupuk perasaan moral. Memiliki proporsi yg harmonis. Keindahan terlepas dari masalah kebaikan Sesuatu yg mendatangkan rasa senang bagi yg melihat. Dapat mendatangkan rasa senang Baumgarten Sulzer Shaftesbury Winchelmann Tolstoy Hume
Manusia dan Penderitaan Al Quran, Surat Al Balad, ayat 4: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Dengan mempelajari kasus-kasus penderitaan manusia berarti telah belajar tentang sikap, nilai, harga diri, ketamakan , dan kesombongan manusia. Kasus-kasus tsb perlu dipelajari untuk memperdalam dan memperluas persepsi, pandangan, dan penalaran.
Penderitaan Sbg Fenomena Universal dan Anak Penguasaan Sebagai fenomena universal tidak mengenal ruang dan waktu, serta dapat menimpa siapa saja. Dapat terjadi di masa lalu, kini, dan yg akan datang serta dapat terjadi pada siapa pun. Semakin tinggi tingkat kebutuhan dan tuntutan hidup manusia maka akan semakin tinggi pula tingkat intensitas penderitaannya. Manusia pada dasarnya adalah penyebab utama adanya penderitaan. Penderitaan pada dasarnya merupakan anak penguasaan, sangat jarang yang berupa anak kebebasan. Timbulnya perang, rasa sakit, bencana alam, dan penindasan adalah ulah dari manusia itu sendiri. Al Quran, surat An Nisam, ayat 79: Apa saja Nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu. Maka dari kesalahan dirimu sendiri.
Macam-Macam Penderitaan Siksaan Rasa Sakit Neraka
Manusia dan Keadilan Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Dunia keadilan tidak terlepas dari masalah kejujuran, kecurangan, pemulihan nama baik, dan pembalasan.
Ada Tiga Macam Keadilan Keadilan legal (terkait dg moralitas), yang oleh Plato dikatakan bahwa keadilan dan hukum adalah substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Keadilan distributif adalah sejalan dengan pandangan Aristoteles, yang mengatakan bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama, dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama. Keadilan komunikatif adalah keadilan yang bertujuan memelihara pertalian dan ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
Ketidakadilan dapat Terjadi Dikarenakan Akibat logis dari suatu sistem yang berlaku, baik ekonomi, sosial, atau pun politik dalam suatu masyarakat.
Pengertian Kejujuran dan Fungsinya Jujur sering diartikan apa yang dikatakatan sesuai dengan hati nurani. Menepati janji atau kesanggupan, baik yang telah terlahir dalam bentuk kata-kata atau yang masih berupa niat dalam hati. Kejujuran akan mendatangkan ketentraman, menghilangkan rasa takut, membuat orang dapat bersikap tegas, dan dapat mendatangkan keadilan.
Empat Aspek Kecurangan Manusia dg Alam Sekitar Ekonomi Kebudayaan Peradaban Teknik
Tanda-Tanda Kemunafikan Jika berbicara selalu berbohong Jika berjanji selalu diingkari Jika diberi kepercayaan selalu berkhianat
Kapan Pemulihan Nama Baik Diperlukan Ketika seseorang telah dicemarkan riputasinya di mata masyarakat. Ketika seseorang diperkarakan secara hukum tidak terbukti melakukan berbagai hal yang dituduhkan.
Ukuran Kebenaran dan Moral Meliputi Dua Sisi Kebenaran dalam ukuran masyarakat Kebenaran dalam ukuran rohaniah/agama Moralitas masyarakat Moralitas agama
Tiga Macam Godaan Manusia yang Menumbuhkan Kejahatan Harta Tahta dan Pangkat Nafsu syahwat yang tak terjendali
Beragam Istilah yang Terkait Dengan Pembalasan Pembalasan: suatu reaksi atas perbuatan orang lain, yg sesuai dengan perbuatannya. Reaksi tersebut sbg wujud mempertahankan hak dan kewajibannya. Hak: suatu kekuasaan yang secara syah dimiliki seseorang, baik atas pribadi, orang lain, maupun harta benda yang di luar dirinya. Kewajiban: tugas yg harus dijalankan oleh setiap manusia dlm mempertahankan & membela haknya Pembalasan dpt bersifat positif dan negatif.
Lanjutan dari Pembalasan Penyebab pembalasan adalah adanya pergaulan. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dan bermoral. Sebagai makhluk sosial, manusia dibatasi oleh norma-norma masyarakat dan negara. Sebagai makhluk bermoral, ia dibatasi oleh norma-norma ketuhanan dan kemanusiaan.
Macam-Macam Hak dan Kewajiban Hak hidup Hak kemerdekaan Hak mendapatkan perlindungan hukum Hak memiliki sesuatu Hak memperoleh nama baik. Hak berfikir dan berpendapat. Hak berkeyakinan/agama. Hak mendapatkan pendidikan & pengajaran Hak dpt pekerjaan Kw pada diri sendiri Kw kepada orang lain Kw kepada bangsa dan negara Kw kepada Tuhan
Konsep Memanusiawikan Manusia Melalui Memahami konsep keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup, keindahan, kegelisahan.
Manusia dan Pendangan Hidup Pandangan hidup: cita-cita, idealitas, sikap hidup, dan kebajikan. Cita-cita dan idealitas wujudnya berupa angan-angan, keinginan, harapan, tujuan. Kadar dan tingkatannya sangat tergantung pada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing.
Konsep Peradaban Berasal dari kata adab, artinya akhlak atau kesopanan serta kehalusan budi pekerti yang berhubungan dengan konsep nilai, moral, norma, etika, dan estetika yang ada di masyarakat. Kebutuhan akan adab dan peradaban berhubungan dengan kebudayaan dan organisasi sosial. Peradaban merupakan wujud kebudayaan sebagai hasil kreativitas manusia, yang sekaligus mempengaruhi serta menjadi pedoman bagi kehidupannya.
Wujud dan Makna Hakiki Peradaban Wujud peradaban adalah nilai, norma, moral, etika dan estetika. Contoh bentuk peradaban adalah tradisi, modernisasi, dan masyarakat madani. Makna hakiki manusia beradab adalah ketenangan, kenyamanan, ketenteraman, dan kedamaian.
Masyarakat Madani Masyarakat Madani (Civil Society): masyarakat yang telah mengenal, menghormati, dan melindungi hak-hak dasar manusia (human rights) warganya, yang kemudian dikenal dengan hak-hak sipil (civil rights). Civil Society: kondisi masyarakat yang diberi makna memiliki peradaban dan sering kali dikontroversikan dengan masyarakat yang tidak beradab atau barbarian. Dua macam Civil Society: 1) suatu bentuk dari societal self organization yang memungkinkan setiap individu mengaktualisasikan aspirasi politiknya tanpa intervensi dari luar; 2) bebas dari kontrol berlebihan terhadap individu dan pembatasan otonomi moral sebagai konsekuensi dari keswakarsaan individu.
Elemen Civil Society Adanya peraturan hukum yang efektif melindungi warga negara. Adanya kelompok kepentingan yang diorganisasi dengan baik yang memiliki kemampuan untuk mengontrol kegiatan kekuasaan yang disalahgunakan yang mengontrol administrasi dengan paksa. Adanya pluralisme yang seimbang di anatara penduduk, dan tidak sekelompok orang pun memposisikan diri sebagai kelompok yang memiliki dominasi absolut.
Dampak Positif IPTEK Dampak positif: 1) segala kebutuhan hidup manusia akan dengan mudah terbantu oleh sarana dan prasarana yang diciptakan; 2) di bidang transportasi manusia akan dengan mudah pergi kemana pun dengan alat transportasi; 3) di bidang informasi manusia akan dengan mudah mengakses informasi dari manapun tanpa beranjak dari rumah; 4) di bidang komunikasi manusia akan dengan mudah berkomunikasi dengan siapa pun tanpa harus menuju ke tempat orang yang diajak bicara; dan lain-lain.
Dampak Negatif IPTEK Terhadap kondisi sosial yang memunculkan gaya hidup: instan, pola pikir linier, lahirnya pola pikir post modernisme yang memunculkan pola pikir zig-zag, hedonisme, pragmatisme. Perubahan sosial banyak dipengaruhi indikator zaman: perkembangan IPTEK yang pesat, perkembangan informasi dan komunikasi yang semakin canggih, isu politik ekonomi pasar bebas yang cenderung kapitalistik, isu globalisasi dan pengaruhnya terhadap gaya hidup, pertambahan penduduk yang belum terkendali.
Tahap-Tahap Peradaban Manusia Tahap mistis adalah tahap cara berpikir manusia yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan alam di sekitarnya. Contohnya adalah cara berpikir dalam masyarakat tradisional. Tahap ontologis adalah tahap cara berpikir manusia yang mulai mempertanyakan asal muasal, kausalitas dan tidak lagi terkungkung oleh alam sekitar. Contohnya terdapat dalam kehidupan masyarakat modern. Tahap fungsional adalah tahap cara berpikir manusia yang sudah menempatkan konsep manfaat dan kegunaan dalam melihat segala hal yang terjadi di muka buni dan tidak lagi terpengaruh oleh kekuatan alam di luar dirinya. Contohnya adalah dalam kehidupan masyarakat yang benar-benar sudah menjadi madani.
Faktor Yang Mempengaruhi Peradaban dan Perubahan Sosial Kemajuan media komunikasi Kemajuan IPTEK Pertumbuhan dan perkembangan demografi
Eksistensi, Peran, dan Tanggung jawab Manusia Peran manusia di muka bumi adalah sebagai salah satu mahkluk Allah yg diamanahkan untuk menjadi khalifah. Manusia memiliki eksistensi ganda sebagai individu dan sbg makhluk sosial. Manusia sebagai individu memiliki hak, kewajiban dan tanggung jawab. Manusia sebagai makhluk sosial juga punya hak, kewajiban dan tanggung jawab.
Manusia Sebagai Individu dan Makhluk Sosial Manusia sebagai individu adalah sebagai seorang pribadi yang utuh, terdiri dari jiwa dan badan. Sebagai pribadi manusia punya pendapat sendiri, cita-cita sendiri, perasaan, mencintai dirinya sendiri, keyakinan sendiri dan lain sebagainya. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia itu hidup bermasyarakat, mereka saling membu-tuhkan, saling tolong-menolong, dan hidup saling menghargai.
Tanggung Jawab Manusia sbg Makhluk Individu & Makhluk Sosial Sebagai individu manusia bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara, dan Tuhan sebagaimana yang diamanahkan pada dirinya. Sebagai makhluk sosial manusia bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang diembannya secara sosial.
Faktor Penyebab Hidup Bermasyarakat Manusia tidak dapat hidup sendiri Manusia perlu bantuan orang lain Manusia sebagai makhluk sosial Manusia sebagai makhluk Allah yang memiliki daya cipta, karsa, dan rasa Manusia sebagai makhluk Allah yang budi pekerti dan akal
Penghambat Hidup Bermasyarakat Terlalu membesarkan egonya Merasa lebih tinggi baik karena status keturunan, jabatan, kekayaan, kekuasaan Tidak memahami hakekat hidupnya sebagai makhluk Allah secara benar.
Fungsi Masyarakat dan Tugas Keluarga Fungsi masyarakat sebagai wadah pemanusiaan individu. Tugas keluarga membina individu sebagai makhluk sosial.
Bermasyarakat Dalam Berbagai Jenis Kehidupan Tatanan hidup berkelompok Tatanan hidup kelompok sosial Peranan, status, kepemimpinan dan kelompok Struktur dan sistem sosial
Dampak Interaksi Sosial Memunculkan berbagai corak steriotip atau peniruan Memunculkan prasangka yang berakibat pada diskriminasi
Penyebab Diskriminasi Faktor kesedrajatan Persaingan Tekanan atau intimidasi Ketidakberdayaan Demokrasi dan hak asasi
Indikasi Keragaman, Makna Keragaman dan Menyikapinya Indikasi keragaman berupa: keragaman suku bangsa, agama, kebudayaan, dll. Makna keragaman adalah menjadi kekayaan budaya yang membanggakan namun juga mengandung potensi masalah. Dalam menyikapi keragaman harus mampu menempatkan diri dengan arif dan bijak. Bhineka tunggal ika sebagai salah satu upaya mengatasi keragaman sosio kultural harus diwadahi dengan simbol-simbol pengikat yang dapat mempersatukan bangsa dan negara. Keragaman disamping menunjukkan potensi kekayaan bangsa tetapi juga merupakan potensi kelemahan bangsa.
Manusia, Moralitas, dan Hukum Nilai: ukuran yang dipakai dalam melihat baik-buruknya perilaku seseorang dalam suatu masya-rakat, bangsa, dan negara. Perwujudan nilai-nilai tersebut akan merepresentasikan perilaku manusia yg berupa etika. Etika merupakan representasi dari suara hati nurani manusia sebagai pribadi, suara hati masyarakat, suara hati Tuhan. Suara hati diri manusia, suara hati masyarakat, dan suara hati Tuhan adalah ruh yang mendasari peri-laku manusia dalam kebaikan, yang selanjutnya disebut moral. Nilai moral yang terakumulasi dalam kehidupan masyarakat akan menjadi aturan-aturan yang secara langsung maupun tidak langsung akan mengikat perilaku manusia, sehingga disebut sebagai norma masyarakat.
Makna Etika 1) berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. 2) kumpulan asas atau nilai moral, sama halnya dengan kode etik. 3) ilmu tentang yang baik dan yang buruk.
Pengertian Moral Moral berarti akhlak, budi pekerti. Bermoral berarti orang yang berakhlak baik. Moralitas artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan dan perilaku manusia yang mengandung nilai akhlak maupun budi pekerti yang baik; keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Moralitas merupakan ciri khas manusia sebagai bentuk manusiawi.
Pengertian Hukum Moral Hukum moral merupakan himbauan kepada kemauan manusia. Hukum moral mengarahkan diri kepada kemauan manusia dengan menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. Hukum moral mewajibkan manusia memiliki kewajiban moral atau keharusan moral. Keharusan moral didasarkan pada kenyataan bahwa manusia mengatur tingkah lakunya menurut kaidah-kaidah atau norma-norma. Norma-norma adalah hukum, yang mengharuskan manusia menakhlukkan diri
Empat Standar Norma di Masyarakat Cara (usage), Kebiasaan (folkways), Tata kelakuan (mores), Adat-istiadat (custom). Masing-masing kelembagaan itu memiliki tingkat kekuatan moral yang melembaga untuk mengatur dan memberikan sangsi. Kekuatan sangsi tergantung dari tingkat keterikatan masyarakat dan jenjang kelembagaannya.
Kebajikan/Suara Hati, Supremasi Hukum Kebajikan atau kebaikan adalah kemampuan manusia untuk menempatkan kesadaran dirinya sebagai individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan. Supremasi hukum tergantung dari materi hukum, sarana dan prasarana hukum, aparatur hukum dan budaya masyarakat. Ketika terjadi dilema antara empat komponen tersebut maka harus mengembalikan rasa keadilan hukum masyarakat, artinya harus mengutamakan moralitas masyarakat. Wujud masyarakat bermoral dan mentaati hukum adalah adanya keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat.
Manusia dan Lingkungan Manusia sebagai subjek dan objek Perlu dijaga keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya Pengaruh timbal balik anatara lingkungan alam dan lingkungan sosial Lingkungan alam perlu dipelihara agar terjaga dan dapat dipertahankan tingkat kemanfaatannya. Problematika lingkungan alam dan demografinya bagi peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Hubungan mortalitas, fertilitas, dan kependudukan terhadap pelestarian lingkungan. Dalam segala tindakan yang terkait dengan lingkungan perlu melihat dampak dan resikonya.