KESUBURAN TANAH
Kesuburan Tanah Kesuburan Tanah artinya keadaan tanah dalam keadaan optimal untuk pertumbuhan tanaman, terdiri dari : Komposisi tanah yang ideal, menentukan tinggi rendahnya kadar mineral tanah Kapasitas tanah untuk menyediakan unsur hara tanaman, menentukan mudah tidaknya mineral/ unsur hara dapat diserap / diabsorpsi oleh tanaman
Komposisi ideal dari bahan penyusun tanah: Udara tanah 25% Air tanah 25% Mineral tanah 45% Bahan organik tanah 5% Usaha agar komposisi tanah ideal, adalah dengan Pengolahan tanah dan Pemberian pupuk : Pupuk organik, pupuk hayati (biofertilizer), pupuk kandang dan pupuk hijau Pupuk anorganik
Pemeliharaan tanah Kesuburan Tanah dan tersedianya unsur hara tanah akan menurun dengan seiringnya waktu, penyebabnya adalah: Pertanaman dan pemanenan yang terus menerus, tanpa diimbangi dengan pemupukan, akan menguras unsur-unsur hara tanah, sehingga kemampuan tanah untuk berproduksi menurun Erosi air penyebab tercucinya unsur-unsur hara tanah
Pemeliharaan tanah diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah, yaitu dengan Pemberian pupuk organik dan anorganik Mencegah erosi tanah permukaan dengan Penutupan tanah dengan tanaman Penutupan tanah dengan mulsa Pembuatan terasering pada lahan miring Pengolahan tanah Pengolahan tanah untuk mencegah pemadatan tanah (soil compaction), pemadatan tanah(diameter pori-pori tanah menyempit) tidak baik untuk pertumbuhan akar, akar tidak dapat menembus tanah, tanaman mudah roboh oleh angin
Unsur Hara dibutuhkan dalam jumlah Unsur hara yang dibutuhkan tanaman : Unsur hara makro, dibutuhkan dalam jumlah besar: dari udara dan air : C, H dan O Dari tanah : N (NH4+, NH3-), P (PO4-2, Po4-1), K (K+), Ca (Ca+), Mg (Mg2+), S (SO32-, SO42-) Unsur hara mikro, dibutuhkan dalam jumlah kecil: Dari Tanah, Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl
PUPUK dan PEMUPUKAN Pupuk anorganik : Urea, KCl. TSP dan NPK Pupuk organik Pupuk kandang Pupuk hijau Pupuk hayati (biofertilizer)
Pupuk kandang Pupuk yang berasal dari hewan peliharaan Kotoran dan air seni ternak sapi, unggas, babi, domba, kuda Kandungan unsur hara dari kotoran ternak Sapi : 22% N, 3% P, 14% K Unggas : 66% N, 14% P, 13% K Babi : 28% N, 7% P, 20 % K Domba : 51% N, 9% P, 40% K Kuda : 32% N, 4% P, 24% K
Pupuk hijau Pembenaman tanaman segar yang masih hijau ke dalam tanah disebut pupuk hijau Pupuk hijau : Sebagai suplai bahan organik tanah Suplai N organik Suplai bakteri rizobium Menaikkan humus Pengawetan bahan organik tanah Mempertahankan kesuburan tanah
Beberapa Tanaman Pupuk Hijau Tanaman Leguminoceae Crotalaria, caosema, mimosa, paeraria, kedelai, taphrosia, calopogonium, phaseolus, vigna, leucaena, dolichos, canavalia, mucuna, trifolium, kacang tanah, kacang hijau Tanaman bukan Leguminoceae Gandum, Avena sativa, Secale cereale Sorghum, Lolium pereme Secaria, rumput
Pupuk hayati (biofertilizer) Pupuk Hayati, pupuk yang menggunakan mahluk hidup terutama Mikroba (bakteri dan Jamur), terdiri dari : Mikroba tidak bersimbiosis dengan tanaman Mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman
Bakteri Non Simbiotik
MIKROORGANISME PENAMBAT NITROGEN Bakteri bintil akar yang dapat menambat nitrogen (N2) melalui simbiosis dengan tanaman pepolongan meliputi genus Rhizobium famili Rhizobiaceae Bradyrhizobium Rhizobium leguminosarum Rhizobium meliloti Rhizobium loti Proses infeksi dan pembentukan bintil pada simbiosis Rhizobium – tanaman pepolongan meliputi peristiwa : 1. Pra infeksi Kemotaksis non spesifik Rhizobium ke area rizosfer, disebabkan eksudat akar Perkembangan Rhizobium pada rizosfer pepolongan, disebabkan eksudat akar Melekatnya Rhizobium pada akr Penyimpangan bentuk akar Pembentukan lengkung tongkat gembala 2. Infeksi 3. Nodulasi 4. Biogenesis bakteroid
Symbiotic bacteria fix nitrogen in the roots of legumes
Actinorhiza
PENGELOMPOKAN MIKROBA TANAH BERDASARKAN AKTIVITAS Kelompok kegiatan Bakteri Actinomy cetes Fungi Perombak selulosa Arthrobacter Bacillus Cellulomonas Nocardia Streptomyces Micromanospora Aspergillus Fusarium Trichoderma Perombak lignin - Coprinus Agaricus Poria Perombak pestisida Pseudomonas Cladosporium Cephalosporium Endosaccharomyces