Influenza A, B, C viruses ● Klasifikasi, Struktur, Genom, Kultur dan Sifat Virus - Famili Orthomyxoviridae Influenza A virus tdd : subtipe ~ 15 HA dan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Welcome to Loves Virus of Biology
Advertisements

Press Briefing Avian Influenza H5N1, H7N9 dan MERSCoV
AVIAN INFLUENZA.
dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
PENYAKIT KAKI TANGAN DAN MULUT PENDAHULUAN
FLU BABI Health talk April DEFINISI Merupakan penyakit yang sangat menular pada sistem pernapasan hewan babi yang disebabkan oleh Influenza Type.
PENDAHULUAN SARS : Infeksi Saluran Pernafasan Akut Yang Parah.
Personal Protective Equipment (PPE) Alat Pelindung Diri
ADENOVIRIDAE kuliah virologi.
AVIAN INFLUENZA KEJADIAN : Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur Diagnosa awal : ND tipe Asiatik (ND velogenik-viscerotropik)/VVND Lokasi serangan.
Manajemen spesimen dan diagnosis laboratorium kasus suspek MERS-CoV
Avian Influenza Suharyo.
VIRUS Loading…… DEPARTEMENT OF BIOLOGY EDUCATION
Virus Parasit, terdiri dari molekul asam nukleat dengan selubung pelindung Virion (partikel virus keseluruhan), protein kapsid (pembungkus asam nukleat),
Flu Babi (Swine Influenza / Pig Flu)
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
OLEH SUDRAJAT FMIPA UNMUL 2009
PENYAKIT FLU BURUNG.
ORTHOMYXOVIRIDAE (ORTHOMYXOVIRUS)
INFLUENZA VIRUS AND ITS VACCINE Ratna Nindyarani Fida Farhana Andriani Oktadianti Desy Suryani Arkasha Waode Nurzara
Pengendalian influenza untuk mencegah pneumonia
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SARS TOPIK 7
Maxs U. E. Sanam.  Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat menurun pada organisme.  Genom: Keseluruhan materi genetik dari suatu organisme.
` Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus.
PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan,
CORONAVIRIDAE DISUSUN OLEH:
Dasar Biologis Penyakit Menular
POLIOMIELITIS.
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
PEDOMAN SURVEILANS REDUKSI CAMPAK
Penyakit Menular Campak
JAPANESE ENCEPHALITIS
VARISELA (chickenpox)
SURVEILANS AI.
HEPATITIS VIRUS.
SARS Suharyo.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
OLEH NINIS INDRIANI, M. Kep. Sp.Kep.An
VIROLOGY.
Manda Malia Ubra ANAMNESIS Kontak / jahitan / gigitan? Sudah berapa lama sejak kejadian? Didahului tindakan provokatif atau tidak? Hewan yang.
Kuliah ke-10 Mikrobiologi
DEFINISI TUBERKULOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI
Refleksi Kasus INFEKSI VARICELLA-ZOSTER VIRUS PADA KEHAMILAN
KELOMPOK II Ardianto Dwi Juni Saputra ayeee Epi Cintami Lili Karina
VIROLOGI TUMBUHAN.
RINITIS Dr. Khairiyadi, Sp.A, M.Kes.
NEMATOLOGI & VIROLOGI TUMBUHAN (SUB VIROLOGI TUMBUHAN
FLU BURUNG PADA MANUSIA
Ariestiana Ayu Ananda Latifa X-4 Muhammad Ezra Acalapati Madani X-4
إنفلونزا الخنـــــــازير
SARS Suharyo.
ORTHOMYXOVIRIDAE (ORTHOMYXOVIRUS)
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
VIROLOGY.
Kuliah ke-6 Mikrobiologi
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Dermania Mergiani Epidemiologi Demam Berdarah Dengue 1 Virus Dengue termasuk dalam kelompok B arthropode-borne virus (arbovirus) dan sekarang.
SUB GROUP I. Leptospirosis dikenal sebagai penyakit zoonosis akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
FLU BABI (SWINE INFLUENZA)
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
 Merupakan penyakit yang sangat menular pada sistem pernapasan hewan babi yang disebabkan oleh Influenza Type A subtype H1N1.  Tingkat kematian pada.
EPIDEMIOLOGI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
HUMAN MONKEYPOX VIRUS CACAR MONYET
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Virus berasal dari bahasa Yunani “venom” yang berarti racun. Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu.
Transcript presentasi:

Influenza A, B, C viruses ● Klasifikasi, Struktur, Genom, Kultur dan Sifat Virus - Famili Orthomyxoviridae Influenza A virus tdd : subtipe ~ 15 HA dan 9 NA ( ~ outbreaks in humans : H1-3 dan N1-2 ) - Virion berbentuk spheris, tdd : a. Segmented, minus strand RNA b. Helically coiled nucleocapsid c. Enveloped (hemagglutinin&neuraminidase glycoprotein spikes) 1

Genom :13000-15000 nt, tdd 7-8 segmen (reassortment Genom :13000-15000 nt, tdd 7-8 segmen (reassortment !); menyandi 10-11 macam protein. Influenza C virus : gen NA Ө Dapat dikultur pada a.l. monkey kidney cells Host : Influenza A virus : wild avian, humans, swine, horses Influenza B & C virus : humans : swine, dogs, cats, horse Inaktivasi dgn : radiasi ionisasi, pH <5/>9, >50C, deterjen, drying

● Epidemiologi - Worldwide outbreak tiap tahun pandemik : Influenza A virus H1N1 (swine) 1918, H2N2 (Asian) 1957, H3N2 (Hongkong) 1968, H5N1 (chicken/bird) 1997 1947 : WHO surveillance program - Influenza A virus : > avian; ~ epidemik influenza (peran swine) : non human & human (reassortment!) Influenza B & C virus : ~ milder disease; winter outbreaks - Seasonal : winter / spring (temperate) & rainy (tropic) (Influenza C virus : non seasonal) 3

- Low mortality (~ lower respiratory/ cardiovascular disease) - Transmisi : by airborne droplets (orang ke orang, zoonotik) - Sering reinfeksi - ~ Infeksi nosokomial (Influenza A virus >>) ● Manifestasi Klinis - Gejala/sindroma influenza (all age groups) - Komplikasi : sering ( otitis media/sinusitis, bronchitis, croup, pneumonia, CNS, myocarditis, gagal ginjal akut)

- Isolasi virus dari sputum, usap hidung/tenggorok, ● Diagnosis Lab - Isolasi virus dari sputum, usap hidung/tenggorok, nasal aspirate/washing (kultur sel) & deteksi CPE - Deteksi asam nukleat (RT-PCR) - Uji serologis : deteksi ag & ab (IF, RIA, EIA) ● Prevensi (vaksin, isolasi penderita : di RS, antiviral) ● Terapi (simtomatik dan antiviral) 5

Parainfluenza virus ● Klasifikasi, Struktur, Genom dan Kultur Virus - Genus Paramyxovirus, Famili Paramyxoviridae PIV : tipe 1, tipe 2, tipe 3, tipe 4 - Virion berbentuk pleomorfik (spheris/filamentous) tdd : a. Single stranded of negative sense RNA b. Helical nucleocapsid c. Envelope (spike-like glycoproteins & lipid from host cell) - Genom tdd 15500 nt yg mengkode  6 VP (H=hemaglutinin, N= Neuraminidase) &  1 NSP - Dapat dikultur pada monkey kidney cells

- Worldwide (early childhood) ● Epidemiologi - Worldwide (early childhood) mortalitas : ~ pneumonia (anak <5 tahun) di neg. berkembang - PIV tipe 1 : epidemik croup (~ autumn) 2 : ~ PIV tipe 1 (> ringan) 3 : least predictable (late winter &spring) daerah tropis/subtropis : musim hujan - Transmisi : droplet (port d’entry : hidung dan mata) - Host range : humans. - Faktor inang : usia dan imunodefisiensi - Sering terjadi reinfeksi (PIV tipe 3) - Infeksi nosokomial (PIV tipe 3)

- infeksi sal. napas atas “croup” (laringotrakheobronchitis) ● Manifestasi Klinis : - infeksi sal. napas atas “croup” (laringotrakheobronchitis) dan infeksi sal. napas bawah - Komplikasi : otitis media, pneumonia bakterial ● Diagnosis Lab - Spesimen : nasal wash/ nasal aspirate Isolasi virus dan deteksi CPE dan hemadsorpsi - Deteksi ag dan ab (ELISA, CFT) - Deteksi asam nukleat (RT-PCR)

cuci tangan, glove-goggle-masker) ● Prevensi (vaksin ~ PIV tipe 3, cuci tangan, glove-goggle-masker) ● Terapi (suportif, no licensed antiviral)

Mumps virus ● Klasifikasi, Struktur, Genom & Kultur Virus - Genus Rubulavirus, Famili Paramyxoviridae - Virion berbentuk pleomorfik (irregularly spherical), tdd : a. Linear, ss negative-sense RNA, non segmented b. Helically coiled nucleocapsid c. Envelope tdd : glycoprotein spikes, lipid bilayer, inner structural matrix protein

- Genom tdd 15300 nt yang mengkode 7 protein utama (N, P, M, F, SH, HN, L) - Dapat dikultur pada a.l. Vero cells, HeLa cells, human embryonic kidney cells ● Epidemiologi - Worldwide (> school-aged children : 5-9 years old) - Lifelong immunity - Transmisi : ~ airborne/ droplet sekresi respiratorius - Highly contagious, namun jarang fatal - Human : the only known natural host

● Manifestasi Klinis - Parotitis dan meningitis aseptik-ensefalitis - Komplikasi : gonadal infections, polyarthritis, myocarditis, dll ● Diagnosis Laboratoris - Spesimen : saliva - Isolasi virus (kultur) - Deteksi as. nukleat (PCR) - Uji serologis (CFT, ELISA) : deteksi ab ● Prevensi (vaksin : MMR) ● Terapi (Simtomatik)

Measles/Rubeola virus ● Klasifikasi, Struktur, Genom & Kultur Virus - Genus Morbillivirus, Famili Paramyxoviridae (!! tak memiliki aktivitas neuraminidase) Measles virus : hanya memiliki 1 serotipe : tdd  15 genotipe (~ sekuens gen H & N) - Virion berbentuk spheris, tdd : a. Linear ss, non segmented negative sense RNA b. Helical nucleocapsid c. Envelope (lipid bilayer) carries surface projections 13

- Genom tdd 15900 nt yg menyandi protein N, P, M, F, H, L. - Host : only humans - Dapat dikultur pada human & monkey kidney cells - Inaktivasi : pH <4.5, panas, ether/acetone, deterjen, drying, sinar matahari ● Epidemiologi - Worldwide , endemik (> anak-anak) - Seasonal : late winter & early spring (temperate) hot/dry season (tropics) - Transmisi : via droplet sekresi respiratorius (periode katharal!)

● Manifestasi Klinis (→ mukosa respiratorius) - The most contagious infections of humans, no latent/persistent infections, no animal reservoirs - Morbiditas & mortalitas : ~ infants, elderly adults, low socioeconomic status people - Lifelong immunity - Reinfeksi hampir selalu asimtomatik. ● Manifestasi Klinis (→ mukosa respiratorius) - Prodromal (demam, malaise) → gejala katarhal : coryza, conjunctivitis, sneezing, cough → Koplik’s spot → rash. - Komplikasi : otitis media, diare, pneumonia, ensefalitis. 15

● Prevensi (vaksin MMR, IG, isolasi penderita di RS) ● Diagnosis - Berdasar klinis - Laboratoris : - Spesimen : sekresi respiratorius, swab nasofaring/ conjunctiva, , PBMC, urin Isolasi virus (kultur) & deteksi CPE - Uji serologis : deteksi ag & ab (IF, CFT, EIA) - Deteksi asam nukleat (RT-PCR) ● Prevensi (vaksin MMR, IG, isolasi penderita di RS) ● Terapi (simtomatik, vitamin A, terapi komplikasi) 16

SARS-Coronavirus Coronavirus tdd 4 grup : ● Klasifikasi, Struktur , Genom dan Sifat Virus - Termasuk dalam Coronaviridae Coronavirus tdd 4 grup : I (a.l. canine, feline, porcine, human coronavirus 229E), II (a.l. bovine, murine, rat, human coronavirus OC43), III (only avian virus), IV (SARS-Coronavirus ?)

- Virion berbentuk pleomorfik, tdd : a. Single stranded positive-sense RNA b. Membrane-bound (covered with a distinctive fringe of widely spaced, club-shaped surface projections)

- Genom tdd 27-32 kb Protein struktural (S, E, M, N) & Protein non struktural (replicase polyprotein) - Host : hewan (?) dan manusia Dapat eksis di luar tubuh manusia - Human coronavirus sulit dapat dikultur dgn baik - Lebih stabil daripada human Coronavirus lain Inaktivasi : ether dan kloroform, suhu 56C

● Epidemiologi - Infeksi saluran respiratorius bawah akut - Hongkong, Vietnam, Taiwan, Singapura - Transmisi : lewat droplet respiratorius, lewat kontak langsung dan tidak langsung ~ pasar hewan ?? - Moderately transmissible ● Manifestasi Klinis - Asimtomatis - Simtomatis (SARS = Severe Acute Respiratory Syndrome) : demam tinggi, batuk kering, napas pendek

● Diagnosis Laboratoris - Spesimen : sputum, usap/washing tenggorok, stool Isolasi virus - Deteksi ab (ELISA) - Deteksi asam nukleat (RT-PCR) ● Prevensi (masker N95, cuci tangan) ● Terapi : (antiviral, antibakteri, terapi simtomatik)