DASAR REAKSI ANORGANIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IKATAN KIMIA Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,ikatan kovalen koordinat dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika.
Advertisements

OLEH : DRH. IMBANG DWI RAHAYU, MKES imbang.staff.umm.ac.id
STRUKTUR LEWIS DAN TEORI VSEPR
MODEL-MODEL IKATAN KIMIA
JENIS IKATAN KIMIA By : Erik Jonathan.
Studi/kajian tentang laju reaksi
Ikatan Kimia Linda Windia Sundarti.
The Born-Oppenheimer approximation
BENTUK MOLEKUL IKATAN HIDROGEN GAYA LONDON ENERGI IKATAN
Kimia Organik.
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
GAYA-GAYA INTERMOLEKULER,
“Sifat Keperiodikan Unsur“
Analisis spektra UV-Vis senyawa kompleks
CHAPTER 2 THERMOCHEMISTRY.
Ikatan tunggal Karbon ke Oksigen
Alkil Halida Alkil Halida: adalah senyawa-senyawa yang mengandung halogen yang terikat pada atom karbon jenuh (atom karbon yang terhibridisasi sp3).
Presented By : Group 2. A solution of an equation in two variables of the form. Ax + By = C and Ax + By + C = 0 A and B are not both zero, is an ordered.
ENERGI PADA IKATAN KOVALEN Energi Ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memecah atau membentuk suatu ikatan kovalen Struktur Lewis tidak menggambarkan.
Ikatan Kimia Ikatan Kimia :
IKATAN KOVALEN (lanjutan).
Susunan Elektron Gas Mulia
Partikel ini berada dalam gerakan yang konstan, tetapi dapat bergabung membentuk suatu kombinasi yang mantap. Partikel ini berada dalam gerakan yang konstan,
The Polyelectronic Atom. Multi-electron Atoms Helium atom  Schrödinger equation cannot be solved analytically anymore (apart from He)  Need to.
Kimia Organik Organic chemistry is the branch of chemistry that deals with carbon compounds. Kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang banyak membahas.
IKATAN KIMIA & RUMUS SENYAWA KIMIA PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
IKATAN KIMIA OLEH NUR UMRIANI P.U, M.Si
IKATAN KIMIA & RUMUS SENYAWA KIMIA PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
14.KImia dasar ikatan KIMIA
IKATAN KIMIA IKATAN KOVALEN.
Kimia Organik Adri Nora S.Si M.Si.
IKATAN KIMIA.
IV. Reaksi-Reaksi Kimia
The Polarity of Covalent Bonds
COMPOUND NOMENCLATURE AND EQUATION OF REACTION
Ikatan kimia Annullene, C18H18 Ricin Nanotube.
Mole Concept For Technological And Agriculture
11.KImia dasar ikatan KIMIA
FENOMENA KEBERADAAN ZAT DI ALAM
Metabolisme Karbohidrat-2 (Glikolisis, Fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat) (5) Drs. Sutarno, MSc., PhD.
CLASS X SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
IKATAN LOGAM,SENYAWA IONIK,DAN KOVALEN
Basic Law and Chemical Calculation
Kimia Organik.
Experiments show O2 is paramagnetic
STRUKTUR MOLEKUL.
KONFIGURASI ELEKTRON.
IKATAN KIMIA Dwi Koko P. M.Sc., Apt. Bagian Kimia Farmasi
Aluwisius Sukrisno, S.Pd
TERMOKIMIA.
Ikatan Kimia dan Struktur Molekul
ENERGI KISI Disusun oleh: Widiyanti ( )
Teori Ikatan Valensi.
Ikatan Kimia Ikatan Kimia :
Tipe ikatan kimia Ikatan: gaya yang mengikat 2 atau lebih unsur dan membuat atom2 berfungsi sbg satu kesatuan Example: H-O-H Energi.
Materi Minggu ke-3 IKATAN KIMIA
GAYA-GAYA INTERMOLEKULER,
Concepts of Chemical Bonding
Ikatan Kimia dan Struktur Molekul
STRUKTUR LEWIS DAN TEORI VSEPR
THE SHAPES OF MOLECULES
STRUKTUR LEWIS DAN TEORI VSEPR
STRUKTUR LEWIS DAN TEORI VSEPR
Deskripsi Mata kuliah ini membahas : Sifat kimia unsur-unsur organik, dasar-dasar pembentukan dan jenis ikatan senyawa organik, sifat fisika dan reaktivitas.
IKATAN KIMIA.
TERMOKIMIA. PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan.
DIANA ANDRIANI MM., MT1 KIMIA DASAR III. TERMOKIMIA.
Atomic Structure Visit For 100’s of free powerpoints.
Ikatan Kimia Ikatan Kimia :Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks.
Transcript presentasi:

DASAR REAKSI ANORGANIK Sayekti Wahyuningsih JURUSAN KIMIA Universitas Sebelas Maret w.Sayekti @yahoo.com

Prinsip dasar reaksi kimia Konsep energi ikatan dan struktur molekul H(g) + H(g) H2 (g) H = -436 kJ/mol (entalpi pembentukan H2) H2 (g) H(g) + H(g) H = 436 kJ/mol ( energi ikat H2)

Energi ikat Energi yang dibutuhkan untuk menarik atom bebas dari pengaruh masing-masing atom terhadap atom lain, dan karena itu merupakan energi yang mengikat atom secara bersama-sama. Perubahan entalpi pada dissosiasi molekul gas pada temperatur 278 K menjadi atom-atom gas ground state

Bond energy vs mean interatomic distance

Bond length vs bond strength

Bagaimana korelasi antara bond length dengan bond energy?

Bond energy

Mengapa multiple bond memiliki energi ikat lebih besar?

O-H bond formation

Energi ikat  kekuatan ikat dan kestabilan Muatan berlawanan ? Elektron bebas ? F F F N O F N O F F 2(278) + 222 + 190 kJ/mol = 968 kJ/mol 3(278) kJ/mol +222 kJ/mol = 1056kJ/mol Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.

Pertemuan kedua

Lewis Structure Counting electrons The total number of electrons represented in a Lewis structure is equal to the sum of the numbers of valence electrons on each individual atom. Non-valence electrons are not represented in Lewis structures. The octet rule states atoms with eight electrons in their valence shell will be stable, regardless of whether these electrons are bonding or nonbonding. The rule applies well to acidic compounds. The 18-Electron rule is operative on atoms from period 4, which have to achieve 18 electrons to their orbitals and achieve a stable configuration which has the same electron configuration as a Noble gas. Similarly from period 6, the atoms have to achieve 32 electrons to fill their orbitals. Placing electrons Lewis structures for oxygen, fluorine, the hydrogen sulfate anion, and formamide Once the total number of available electrons has been determined, electrons must be placed into the structure. They should be placed initially as lone pairs: one pair of dots for each pair of electrons available. Lone pairs should initially be placed on outer atoms (other than hydrogen) until each outer atom has eight electrons in bonding pairs and lone pairs; extra lone pairs may then be placed on the central atom. When in doubt, lone pairs should be placed on more electronegative atoms first. Once all lone pairs are placed, atoms, especially the central atoms, may not have an octet of electrons. In this case, the atoms must form a double bond; a lone pair of electrons is

Thermodinamika energi ikat Kecenderungan satu grup energi ikat naik Kecenderungan dalam satu periode C-C 347 Si-Si 340 Ge-Ge Sn-Sn C-C 347 N-N 160 O-O 146 Energi ikat turun, panjang ikatan bertambah

Ikatan rangkap homonuclear Pada ikatan rangkap, ikatan terdiri dari satu ikatan  dan satu atau dua ikatan . Energi ikat dari ikatan rangkap merupakan hasil kontribusi dari ikatan  dan ikatan . Energi ikat ikatan rangkap tergantung pada order ikatan, ukuran molekul, dan terdapatnya pasangan elektron bebas.

Bond order Energi ikat H2+ = 255/2 = 216 kJ/mol Spesies Bond order d, pm D, kJ/mol H2+ 1/2 106 255 H2 1,0 74,1 432 Energi ikat H2+ = 255/2 = 216 kJ/mol (kenapa menjadi 255 kJ/mol? Energi tolakan pasangan elektron= 255-216 kJ/mol Orde ikatan (B.O.) = (jumlah elektron pada orbital bonding - jumlah elektron pada orbital non bonding) /2. Bagaimana hubungan antara panjang ikatan, bond order dan energi ikat?

(8-3)/2 =2,5 Spesies Bond order d, pm D, kJ/mol O2+ 2,5 112 - O2 2,0 121 494 O2- 1,5 126 393 O22- 1,0 149 (8-3)/2 =2,5

Pada O2 estimasi kontribusi dari ikatan  dan ikatan  dapat dihitung dari persamaan: E = Es (ds / dm) E adalah energi dari kontribusi ikatan , Es adalah energi ikatan tunggal, ds adalah panjang ikatan tunggal, sedangkan dm adalah panjang ikatan rangkap. E akan berharga maksimum jika tidak terdapat pasangan elektron bebas (group 14). Sedangkan jika terdapat pasangan elektron bebas (group 15, dan 16) akibat adanya tolakan pasangan elektron, harga E menjadi tidak maksimal.

Ikatan rangkap heteronuclear Energi ikat heteroatom Dengan menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh Pauling pada pembentukan senyawa X-Z dari unsur X dan Z, energi ikat X-Z, E(X-Z), harus memenuhi dua ketentuan yaitu: (1). E(X-Z) > [E(X-X) . E(Z-Z)]1/2, dan (2). E(X-Z) > [E(X-X) + E(Z-Z)]/2 [E(X-X) . E(Z-Z)]1/2 disebut sebagai rerata geometri [E(X-X) + E(Z-Z)]/2 disebut rerata aritmetika

Struktur resonansi ionik memberikan kontribusi pada energi ikat heteroatom. Energi resonansi ionik, , adalah sebesar:  = E(X-Z) - [E(X-X) . E(Z-Z)]1/2 atau  = E(X-Z) - [E(X-X) + E(Z-Z)] / 2 sehingga energi ikat heteroatom adalah E(X-Z) =  + [E(X-X) . E(Z-Z)]1/2 atau E(X-Z) =  + [E(X-X) + E(Z-Z)] / 2 1/2 akan berharga sama dengan  yaitu perbedaan elektronegatifitas antara X dan Z

metode estimasi karakter ionik  = a + 2bq asumsi : (X) = (Z) a(X) + 2b(X).q(X) = a(Z) + 2b(Z).q(Z) q(X) = q(Z) maka: a(X) + 2b(X).q(Z) = a(Z) + 2b(Z).q(Z) q(Z) = [a(X) –a(Z)] / 2[b(X) + b(Z)]

Contoh : Atom a B K 2,42 1,92 Br 7,59 4,22 Muatan parsial K : q(K) = [7,59-2,42] / [2(4,22 + 1,92)] = +0,421 Distribusi muatan parsial KBr adalan K +0,421 Br-0,421 Karakter ionik KBr = 42,1% Karakter kovalen KBr = 57,9%

Faktor- faktor yang mempengaruhi energi ikat heteroatom 1. Kombinasi faktor sterik dan faktor hibridisasi. Senyawa E(Cl-F), kJ/mol ClF 251 ClF2 174 ClF3 152 2. Ukuran molekul E(H2O) > E(H2S) > E(H2Se) > E(H2Te) 3. Tolakan pasangan elektron, tolakan pasangan elektron dapat menyebabkan destabilisasi ikatan heteroatom.

 E(X-Z) =  + [E(X-X) . E(Z-Z)]1/2 4. Efek resonansi ionik Jika dilihat dari energi disosiasi, menurut pauling rata rata geometri dari energi ikat Cl-Cl dan F-F adalah : (154 x 240 )1/2 = 192 kJ/mol namun fakta dari energi ikat ClF > 192 kJ/mol ( ada tambahan sekitar 30%). Perbedaan sebesar (251-192) kJ/mol ( )merupakan tambahan energi dari efek resonansi ionik. Energi ikat yang sesungguhnya merupakan energi total dari kontribusi ikatan kovalen dan ikatan ionik. Senyawa D, kJ/mol F2 154 Cl2 240 ClF 251  E(X-Z) =  + [E(X-X) . E(Z-Z)]1/2 251 kJ/mol = 59 kJ/mol + 192 kJ/mol

Prinsip Entalpi dan kekuatan ikatan kimia Entalpi, H, adalah jumlah dari energi internal dan energi lainnya di dalam sistem. H = E + PV (jika kerja lain PV saja) sedangkan E = q - PV sehingga pada tekanan tetap (reaksi kabanyakan di laboratorium) H = ( q - PV ) + PV atau H = qp

Pada proses reaksi dengan disertai perubahan mol: PV = PVf - PVi PV = P(Vf - Vi ) PV = nfRT - ni RT PV = (nf - ni ) RT = nRT Reaksi pada tekanan tetap : H  E. Perubahan entalpi (H) dapat dihitung dari perbedaan harga entalpi dan dari perbedaan energi ikat antara reaktan produk maka: H = [Hproduk -Hreaktan] atau H = -[ Eikat produk -Eikat reaktan ]

H = -[ Eikat produk -Eikat reaktan ]

Hess's Law Cycle ΔH1 = ΔH(A to B) Pathway 1 the most direct route with no intermediate stages, or  ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 pathway 2 involving one set of intermediates C, or or  ΔH1 = ΔH4 + ΔH5 + ΔH6 pathway 3 involving two sets of intermediates D and E etc. etc. - there is no limit to the complexity of the Hess's Law Cycle as long as A and B are constant.

Konsep entalpi, entropi dan energi bebas pada kespontanan reaksi Hubungan G, H, dan S Entalpi H : H = E + PV (jika kerja lain PV saja) Reaksi spontan didukung dari harga H negatif dan harga entropi S positif. Energi bebas Gibbs merupakan ukuran dari kespontanan reaksi yang besarannya tergantung pada harga H, T, dan S: G = H - TS Jika H positif apakah reaksi selalu tidak spontan? Jika S negatif apakah reaksi selalu tidak spontan?