Uji Coba lapangan (FIELD TRIAL).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4/7/2017 Penyidikan Epidemi 1. Penyakit exotic (penyakit yang tidak terdapat di Indonesia) 2. Penyakit endemic (penyakit yg ada di Indonesia dlm tingkat.
Advertisements

Disarikan dari Siregar & Samadhi
Kuliah ke-3 MATERI SURVEI.
BIAS.
1 SEMUA RESEARCH DILIBATKAN DLM PERLAWANAN TERHADAP ERROR Sampling error Error karena nonresponse Error dlm prosesing dan statistical analisis Kesalahan.
Surveilans Epidemiologi TOPIK 3
Pengembangan sistem penilaian pend ips
Penelitian Ilmiah Motivasi dan tujuan penelitian
Dasar – dasar Epidemiologi Ukuran Frekuensi Epidemiologi
Dasar – dasar Epidemiologi Ukuran Frekuensi Epidemiologi
Validitas Hasil Penelitian
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 9 GAMBARAN UMUM MODUL PELAPORAN Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
Populasi dan Sampel Widaningsih.
Honey Ndoen COHORT.
Analisis finansial dan analisis ekonomi
Rancangan Penelitian Experimental
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Hewan yang dipakai untuk suatu penelitian medis : Yaitu Semua hewan
Desain Cross Sectional
PSIKODIAGNOSTIK III (wawancara)
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
RAGAM DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
MANFAAT HASIL TES PSIKOLOGI
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Basic Field Epidemiology Sessi 2 – Overview Epidemiolog.
Epidemiologi analitik
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
SURVEILLANCE SURVEY LONGITUDINAL STUDY
Garry C de V EPIDEMIOLOGI Tenaga Medis Peny. menular Peny. tdk menular Data Peningkatan Kesehatan Faktor Resiko Pengobatan Sebab/Akiba t Peny Pencegahan.
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
CASE CONTROL Honey Ndoen.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
Desain Cross Sectional
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
BAB 22 Sistem Pengendalian Manajemen, Transfer Pricing,
UKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
DESAIN PENELITIAN (RANCANGAN PENELITIAN)
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
SKRINING.
Desain Cross Sectional
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Desain Penelitian.
Desain Cross Sectional
ALASAN-ALASAN SAMPLING
Disarikan dari Siregar & Samadhi
Teknik Sampling I Made Kardena Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner
PENELITIAN KESEHATAN dr.Juliandi Hrp,MA
KONSEP PEMASARAN SOSIAL
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
MANFAAT HASIL TES PSIKOLOGI
PENGUJIAN HIPOTESIS.
STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI.
SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA
ANALISA SITUASI.
Surveilans Epidemiologi TOPIK 3
PSIKODIAGNOSTIK 2: Observasi
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
Skrining Pengertian Usaha untuk mengidentifikasi penyakit- penyakit yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan pemeriksaan tertentu atau prosedur.
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Transcript presentasi:

Uji Coba lapangan (FIELD TRIAL)

Kegunaan Evaluasi metoda pengendalian, penyakit pada populasi hewan Evaluasi metoda pencegahan atau pengobatan penyakit hewan secara individual. Sering disebut dng UJI COBA KLINIS. Dapat digunakan utk mengevaluasi suatu cara secara SENDIRI maupun KOMBINASI cara yg dipakai bersama Pelaksanaan Evaluasi metoda pada sejumlah KELOMPOK hewan serta membandingkan metoda tsb pada sejumlah KELOMPOK lain yg TIDAK dibebani metoda itu. Evaluasi metoda pencegahan atau pengobatan penyakit pada hewan INDIVIDUAL dng membebankan metoda yg diuji pd sejumlah hewan individual dan membandingkan efeknya dng sejumlah hewan INDIVIDUAL yg tdk terbebabi oleh metoda tsb.

Rancangan dan kinerja Uji Coba Lap Hipotesis Populasi Referens Populasi yg diuji Kelompok Coba Pembagian kelompok Kelp Perlakuan Kelp Kontrol Hasil Hasil (Peny & Produktivitas) (Peny & Prod) Seleksi kelp Exp (extrapolasi) Periode Pengamatan (validitas)

Kelompok (2) yg menerima metoda yg dievaluasi, disebut dng KELOMPOK PERLAKUAN, dan metoda yg dibebankan disebut PERLAKUAN Kelompok yg digunakan sbg pembanding disebut KELOMPOK KONTROL. Metoda ini disebut KONTROL Semua uji coba dilaksanakan tdk di laboratorium. Peneliti tdk mempengaruhi ‘challenge’ antara hewan dng agen penyakit.

Menyatakan TUJUAN Tujuan spesifik suatu uji coba lapangan perlu dinyatakan : Menggambarkan metoda yg dievaluasi (PERLAKUAN), metoda pembanding (KONTROL) dan efek yg akan dibandingkan “ utk mengevaluasi suatu program pengendalian ND pd ayam buras di desa, menggunakan vaksin lewat pakan, dibandingkan dng program yg menggunakan vaksin ND injeksi, utk efeknya thd penurunan mortalitas yg berhubungan dng ND dan kenaikan produksi keseluruhan”

Pilihan utk menentukan evaluasi antara kelompok dan individu biasanya sulit. Uji coba pd populasi biasanya mahal. Seringkali metoda pengendalian pd populasi dievaluasi dng menggunakan hewan individual spy praktis. Permasalahannya, hasil yg ada tdk dpt diterapkan pd populasi. Faktor2 yg ada pd tk kelompok, mis imunitas kelompok, sulit diukur pd uji coba individual

Mendefinisikan perlakuan Harus secara rinci dinyatakan perlakuan yg akan dievaluasi ; dosis, metoda aplikasi, prosedur manajemen yg terlibat Mendefinisikan kontrol Harus secara rinci menyatakan metoda yg akan digunakan sbg perbandingan Pemilihan kontrol Sebaiknya menggunakan metoda yg telah umum digunakan. Bila blm ada, dpt dibandingkan dng metoda alternatif. Rancangan & analisis lbh rumit

Efek yg dibandingkan Populasi : Pencegahan Penurunan Pemberantasan Pengendalian penyakit pd populasi mencegah penyakit masuk ke dlm populasi menurunkan aras penyakit dlm populasi memberantas penyakit dr populasi Populasi : Pencegahan Penurunan Pemberantasan Individu : Mencegah penyakit Menyembuhkan penyakit

Mendefinisikan efek Efek hrs segera didefinisikan dan bagaimana mengukurnya : Bagaimana suatu penyakit dpt didiagnosis & diukur Prevalensi atau insidensi Mortalitas, morbiditas atau produksi Penyembuhan, pencegahan dan pemberantasan Efek yg diukur hrs berupa kepentingan PRAKTIS bagi hewan, peternak atau masyarakat

Sampling Sampel dari populasi target (Populasi referens) Sampel kelompok atau sampel individu Sampel terencana : dipilih dng cara non rambang Sampel tak terrencana : catatan klinik atau praktikus swasta

Kriteria pengambilan sampel Utk masuk ke dlm kelompok atau individu, perlu didefinisikan, tergantung pd efek yg diharapkan. Efek pemberantasan, sampel hrs benar2 sakit Efek pencegahan penyakit agar tdk masuk ke dlm suatu wilayah, sampel hrs benar2 bebas penyakit. Efek penyembuhan, individu sakit dimasukkan ke dlm sampel Efek penurunan penyakit : sampel bebas penyakit, di kemudian hari hrs mdh didpt sampel hewan sakit, nantinya hanya hewan2 yg bebas penyakit digunakan utk menghitung tk penyakit Efek pencegahan, hewan tdk sakit yg digunakan

alokasi unit coba thd kelompok perlakuan Menerima metoda yg akan dievaluasi 2. Kelompok kontrol Menerima metoda utk perbandingn Sampling Terencana

DATA frekwensi Masa inkubasi YANG DIPEROLEH Waktu uji coba ditentukan oleh peneliti. Harus ditunggu sampai timbul efek yg diinginkan frekwensi Masa inkubasi

Utk mencegah bias, setiap kelompok atau individu di dlm uji coba harus diuji dng cara yg sama atas terjadinya efek yg diinginkan BLINDING : Partisipan tdk diberitahu, mana kelompok perlakuan atau kontrol, sampai uji coba selesai dan data dikumpulkan.

+ - efek Perlakuan a b Kontrol c d Tingkat (efek)/perlakuan = a/(a+b) Tingkat (efek)/kontrol = c/(c+d) Bila penyakit merupakan efek yg diinginkan, maka : Tingkat D+ / perlakuan Tingkat D- / kontrol

Peneliti harus menghitung tingkat penyakit pd kelompok atau individu penderita. Bila tidak, akan timbul bias. Misal : Apabila dilakukan pengujian vaksin di dlm suatu kelompok yg dihasilkan secara rambang, maka analisa harus dilakukan pd tingkat kelompok. Suatu metode pengendalian, bila digunakan di lapangan, dpt dikaji dgn menggunakan ketiga jenis kajian yg dirancang utk menyidik penyebab penyakit (Lintas seksional, Kasus kontrol, Kohort)

S E L E S A I