MANAJEMEN USAHATANI TERNAK
MANAJEMEN USAHA TERNAK Pengantar Usaha peternakan memerlukan kecakapan manajemen agar usaha dapat menguntungkan. Seorang manajer yang mempunyai keahlian manajemen maka akan dapat bertahan apabila menghadapi perubahan-perubahan yang selalu terjadi dalam dunia usaha. Usaha peternakan telah berkembang dengan pesat berkat ilmu dan teknologi.
EFISIENSI PRODUKSI PETERNAKAN Keterangan 40 tahun yang lalu 10 tahun Tahun 1990an Pakan yg dihabiskan dlm memproduksi 1 kg telur Waktu yg diperlukan utk pertumbuhan 1,8 kg broiler Pakan yg dihabiskan utk menghasilkan 3,6-4,3 kg 15 minggu 7,3 kg 3,1-3,4 kg 7 minggu 3,5-4,1 kg 2,0-2,5 kg 6 minggu 3-3,5 kg
Perbedaan manajemen usaha peternakan dengan manajemen usaha non farm : Usaha peternakan sangat tergantung kepada sifat biologis yaitu adanya waktu yang sudah tertentu secara biologis. Waktu tersebut menggambarkan proses produksi yang kadang-kadang relatif lama, terlebih lagi dapat tergantung kepada musim. Faktor-faktor produksi kurang dapat dipisah-pisahkan sehingga mengurangi efisiensi usaha.
Sukar dipisahkan kepentingan rumah tangga dan usaha taninya. Fixed cost per unit output relatif tinggi, karena adanya batasan-batasan biologis Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah. Organisasi usaha peternakan kurang spesifik, sehingga efisiensi tenaga kerja kurang dapat dicapai. (Seorang manajer juga merangkap sebagai pemilik dan pelaksana). Resiko usaha relatif lebih tinggi, karena berusaha dengan barang hidup yang sangat dipengaruhi oleh iklim, cuaca dan penyakit.
Definisi Manajemen Manajemen adalah tindakan untuk mengatur sesuatu yang meliputi pelaksanaan dan pengawasan suatu kegiatan dalam menggunakan sarana dalam mencapai tujuan tertentu. Fungsi manajemen meliputi planning (perencanaan), organizing (pengaturan), coordinating (koordinasi), controlling (control), directing (menunjukkan), supervising (mengawasi), communicating (komunikasi) dan implementing (pelaksanaan).
Unsur-unsur manajemen Manusia yang melaksanakan manajemen Seni, bukan sekedar ilmu Berhasil, gemilang (memenuhi yang diinginkan) Sumber daya yang tersedia Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang diinginkan secara gemilang dengan sumber daya yang tersedia bagi organisasi
Fungsi manajemen, 5P Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengendalian Pengkoordinasian
Fungsi perencanaan Pemikiran ke masa depan Bukan ramalan, tetapi pernyataan yang berorientasi ke depan Menyangkut rangkaian tindakan Berdasarkan pemahaman penuh terhadap semua faktor yang terlibat Diarahkan ke sasaran khusus
Fungsi pengorganisasian Menetapkan struktur Menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan Memilih, menempatkan dan melatih karyawan Merumuskan garis kegiatan Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi
Proses perencanaan Mengumpulkan fakta Menganalisis situasi Memprakirakan perkembangan Menetapkan tujuan Mengembangkan alternatif Mengembangkan wahana evaluasi
Fungsi pengarahan Menentukan kewajiban dan tanggung jawab Menetapkan hasil yang harus dicapai Mendelegasikan wewenang yang diperlukan Menciptakan hasrat untuk berhasil Mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya
Fungsi koordinasi Penafsiran program, rencana, kebijakan, prosedur dan praktek Pengupayaan pertumbuhan dan perkembangan karyawan Pembinaan hubungan dengan para karyawan dan sikap mengarah ke masa depan Pengupayaan iklim untuk berhasil Pengadaan arus informasi yang bebas
Fungsi manajemen dapat juga dibagi ke dalam 3 fungsi, yaitu : Manajemen dipandang sebagai pekerjaan Yaitu segala kegiatan manajemen yang mencakup pengorganisasian, perencanaan, motivasi dan lain-lain. Planning, implementasi dan kontrol merupakan tiga fungsi pokok dari manajemen.
Proses /Arus Manajemen Ya Tidak Ya Tidak
Manajemen dipandang sebagai faktor produksi Dalam hal ini manajemen dipandang sebagai faktor manusia yang mempunyai pengaruh kepada keberhasilan usaha. Sebagai contoh pada tiga usahatani yang mempunyai kesaman faktor produksi (lokasi, kapital, tanah dan tenaga kerja) dapat menghasilkan output yang berbeda. Perbedaan tersebut performance gap. Manajemen dipandang sebagai prosedur atau tahapan.
Manajemen dipandang sebagai prosedur atau tahapan. Metode pemecahan masalah menurut John Dewey : Formulasi tujuan usaha Mengenal dan merumuskan masalah Mengumpulkan dan mengorganisasi fakta dan informasi Analisa alternatif yang disusun Memutuskan berdasarkan kriteria Implementasi atau mengerjakan rencana yang telah diputuskan Menerima tanggungjawab dari yang diputuskan Evaluasi dari yang dihasilkan
Tujuan Usaha Menciptakan tujuan usaha adalah salah satu hal yang sering diunggulkan dalam manajemen. Hal ini disebabkan karena : Untuk menciptakan tujuan sering memakan waktu, sehingga bayak manajer yang tidak sabar dan selalu berdalih karena mereka sibuk.
Banyak manajer yang kurang percaya diri dan kecakapan dalam mempertajam atau merumuskan tujuan karena bayaknya masalah yang saling bertentangan. Sukarnya memisahkan tujuan usaha (farm) dengan tujuan family.
Perumusan Masalah Seseorang yang dapt mengenal masalah dengan cepat dan tepat adalah mereka yang kompeten dalam mengenal masalah. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar seseorang dapat kompeten adalah : Pengalaman Level pendidikan Motivasi seseorang Keinginan untuk mengambil resiko Kecakapan dalam menangani masalah
Data dan Informasi Pengumpulan data dan fakta dilakukan setelah identifikasi dan perumusan masalah. Data dan fakta harus ditata, disotir dan dianalisa sehingga menjadi informasi yang dapat digunakan
Analisa Pilihan Setelah informasi diperoleh, manajer dapat memulai membuat urutan pilihan yang mempunyai potensi untuk dipilih dalam memecahkan masalah.
Decision atau Keputusan Tahap ini adalah tahap untuk memutuskan pilihan, mana yang perlu dipilih untuk dilaksanakan. Putusan dapat berupa : To do something, berbuat sesuatu, misalnya meningkatkan tambahan kegiatan To do nothing, tidak berbuat sesuatu To go back, kembali merumuskan masalah, menambah informasi dan melakukan analisis lanjutan.
Keberhasilan Managerial Syarat yang harus dipenuhi seorang manajer yang baik , yaitu : Mempunyai motivasi Dapat membuat tujuan Dapat menggunakan kekuatan dirinya maupun usahanya Lebih menekankan pda produktivitas yang baik Konsentrasi pada hal-hal yang penting Berani mengambil resiko Selalu membina hubungan.
Proses Manajemen Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti : sumber daya, tujuan produksi, hambatan-hambatan lingkungan, proses produksi, kondisi dan resiko yang mungkin timbul.
Hasil Manajemen dari 3 Perusahaan Ayam Petelur dari Satu Strain Keterangan Tingkat Manajemen 1 2 3 Jumlah pullet mula-mula Jumlah telur hen housed (14 bulan) Rata-rata berat telur (gm) Feed conversi Puncak produksi (%) Berat badan ayam afkir Livability (%) 47.329 313 61 2.475 90-92 1890 92,2 47.906 287 59,5 2.493 90-91 1808 89,8 48.632 278 60,3 2.869 87-89 1829 91,0